KORELASI PENERAPAN MESIN ABSENSI BIOMETRIK FACE RECOGNITION TERHADAP KEMUDAHAN MANAJEMEN DATA KEHADIRAN SERTA KEDISIPLINAN CIVITAS SMK N 2 SINGARAJA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KECEMASAN DAN PROKRASTINASI AKADEMIK TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

Mahasiswa Program Studi PTIK FKIP Universitas Bung Hatta. ABSTRACT

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada

Bab 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. maka penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diketahui pernyataan responden terhadap implementasi kebijakan tentang sistem

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

III. METODE PENELITIAN. Bangunrejo Lampung Tengah pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan dan disposisi berpikir

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KORELASI PENERAPAN MESIN ABSENSI BIOMETRIK FACE RECOGNITION TERHADAP KEMUDAHAN MANAJEMEN DATA KEHADIRAN SERTA KEDISIPLINAN CIVITAS SMK N 2 SINGARAJA Mulyawati Utami 1. I Gede Saindra Santyadiputra 2. I Gede Partha Sindu 3 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali E-mail: mulyawati.utami@gmail.com 1, gsaindras@gmail.com 2, gepasi87@gmail.com 3 Abstrak - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara diterapkanya mesin absensi biometrik face recognition terhadap kemudahan manajemen data kehadiran serta kedisiplinan civitas SMK N 2 Singaraja. Ada tiga variabel yang dikaji pada penelitian ini yakni Penerapan Mesin ABsensi Face Recognition sebagai variabel X, Kemudahan Manajemen Data Kehadiran sebagai variabel Y1 dan Kedisiplinan Civitas SMK N 2 Singaraja sebagai variabel Y2 dengan melibatkan 285 yang terdiri dari 253 siswa dan 32 orang guru dan pegawai. Variabel penerapan mesin absensi meliputi pendapat tentang diterapkannya sistem dan kemudahan penggunaan, sedangkan variabel kemudahan manajemen data meliputi efisiensi dan efektifitas serta produktifitas, selanjutnya untuk variabel kedisiplinan meliputi disiplin waktu, disiplin peraturan dan disiplin tanggung jawab. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tidak terdpat hubungan yang signifikan antara penerapan mesin absensi biometrik face recognition dan kemudahan manajemen data kehadiran, dan tingkat hubungan bernilai sangat lemah dengan (r) bernilai 0.0124 pada taraf signifikansi 5%. (2) Terdapat hubungan yang signifikan anatara penerapan mesin absensi biometrik face recognitiondengan kedisiplinan civitas SMK N 2 Singaraja, dan tingkat hubungan yang bernilai lemah dengan (r) bernilai 0.201 pada taraf signifikansi 5%. Kata kata kunci : Absensi wajah, Absensi biometrik, Kemudahan Manajemen data kehadiran, Kedisiplinan Abstract The aim of this research is to know the correlation between the use of Biometric Face Recognition Attendace System and the data management of attendance and the discipline of SMK N 2 Singaraja people. The samples of this research are 285 people consist of 253 students and 32 teacher and staff of the school. The variable used for this research are three; they are the use of Biometric Face Recognition Attendace System as X, the data management of attendance as Y1 and the discipline of SMK N 2 Singaraja people as Y2. The result following this research are; (1) There is no significant correlation between between the use of Biometric Face Recognition Attendace System and the data management of attendance with the result of correlation is very weak at the (r) about 0.0124 at 5% significancy rate. (2) There is a significant correlation between between the use of Biometric Face Recognition Attendace System and the discipline of SMK N 2 Singaraja people, with the result of correlation is weak at the (r) about 0.0124 at 5% significancy rate. Keywords : Face Recognition Attendance System, The data of attendance management. Discipline. I. PENDAHULUAN Sebelumnya, pencatatan kehadiran atau pengabsenan yang diterapkan di sekolah masih menggunakan cara manual yaitu dengan media pulpen dan kertas. Adetiba (2013) menyatakan bahwa penggunaan kertas dan pulpen dalam mencatatat kehadiran siswa merupakan cara yang

melelahkan, tidak efisien serta membuang waktu. Data kehadiran yang telah dicatat mungkin bisa terhapus, dan tidak akurat. Sistem absensi yang sudah umum digunakan di sekolah adalah dengan memanggil satu-persatu nama siswa, dan menuliskan tanda pada buku absen yang telah disediakan. Apabila ada siswa yang tidak hadir, maka akan diberikan keterangan ijin, sakit, alpa, ataupun tanpa keterangan. Hal ini tentunya menguras waktu sehingga jam pelajaran akan terpotong. Adetiba (2013) dalam jurnalnya juga mengatakan bahwa sistem absensi yang selama ini dilakukan dengan pencatatan manual tidak akurat hal itu dapat disebabkan oleh kemungkinan guru tidak mengabsen melainkan memberikan leluasa kepada pemimpin di kelas atau ketua kelas sehingga data kehadiran bisa saja dibuat-buat dan tidak real. Melihat dari segi efisiensi dan efektifitas, penggunaan teknologi dalam proses pencatatan kehadiran di sekolah pun digunakan. Di Indonesia sendiri, sudah marak penggunaan sistem pengabsenan menggunakan biometric identification. Biometric identification atau biometrik merupakan pengenalan identitas seseorang melalui karakteristik yang dimiliki. Jonathan. H Connel dalam jurnal yang berjudul Review of the Fingerprint, speaker Recognition, Face Recognition and Iris Recognition Based Biometric Identification Technologies menyatakan bahwa biometric identification terdiri dari beberapa metode untuk mengenali keunikan berdasarkan ciri ciri fisik individu. Terdapat beberapa macam biometric identification, diantaranya adalah; fingerprint recognition (pengenalan sidik jari), voice recognition (pengenalan suara), iris recognition (pengenalan retina), dan yang terakhir adalah Face Recognition (pengenalan wajah). Dewasa ini teknologi identifikasi biometrik sudah banyak digunakan dalam bidang pemerintahan, keamanan, maupun pendidikan. Sistem absensi Face Recognition sudah mulai diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia. Di Singaraja salah satu sekolah yang menggunakan sistem absensi Face Recognition adalah SMK N 2 Singaraja. SMK N 2 Singaraja memiliki jumlah siswa yang sangat besar di mana SMK N 2 Singaraja merupakan salah satu SMK favorit di Singaraja. Jumlah siswa serta staff guru yang pegawai yang banyak membuat sekolah menaruh perhatian terhadap manajemen data kehadiran. Data kehadiran merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan kebijakan serta untuk menjadi acuan kedisiplinan di suatu sekolah. Menurut Drs. I Made Darwis Wibawa, MM. selaku kepala SMK N 2 Singaraja, tujuan diterapkannya absensi wajah di sekolah adalah untuk membina kedisiplinan siswa serta memupuk rasa jujur terhadap siswa. Kepala SMK N 2 Singaraja dalam wawancaranya juga memaparkan bahwa, dengan adanya absensi berbasis digital dengan menggunakan Face Recognition ini dapat mempermudah sekolah untuk mengambil kebijakan terhadap para siswa. Berdasarkan hal di atas, melalui pengamatan peneliti selama di sekolah dan juga wawancara terhadap kepala SMK N 2 Singaraja, peneliti termotivasi untuk membuat suatu penelitian dan meneliti hubungan dengan sistem absensi yang sudah diterapkan di SMKN 2 Singaraja. Peneliti juga ingin mengetahui melalu penelitian ini apakah terdapat hubungan penerapan absensi akan berdampak pada kedisiplinan siswa seperti harapan Kepala SMK N 2 Singaraja. Atas dasar itu, dibuatlah judul penelitian Korelasi Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition Terhadap Kemudahan Manajemen Data Kehadiran serta Kedisiplinan Civitas SMK N 2 Singaraja. II. KAJIAN TEORI A. Absensi Biometrik Face Recognition Sistem Absensi menggunakan Face Recognition, merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mencatat kehadiran pegawai dengan memakai metode sistem pendeteksian wajah seseorang [1] B. Kemudahan Manajemen Data Kehadiran Manajemen adalah Suatu pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.[2] C. Kedisiplinan Siswa Kata disiplin berasal dari bahasa Latin discipulus yang berarti pembelajaran. Jadi, disiplin itu sebenarnya difokuskan pada pengajaran. Menurut Ariesandi arti disiplin sesungguhnya adalah proses melatih pikiran dan karakter anak secara bertahap sehingga menjadi seseorang yang memiliki kontrol diri dan berguna bagi masyarakat. III. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner terhadap manajemen data kehadiran serta kedisiplinan siswa. [3] Metode atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi. Teknik ini dilakukan dalam pembuktian terhadap dua variabel atau lebih untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang mendukung antara variabel satu dengan yang lainnya. Teknik korelasi digunakan untuk menunjukkan derajat hubungan antar variabel Tempat diadakannya kegiatan penelitian ini adalah di SMK N 2

Singaraja. Populasi sebanyak 885 orang siswa serta 110 orag guru dan pegawai dan sampel sebanyak 285 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentas dan juga angket. Untuk angket diukur menggunakan skala likert akademik, pola item dibuat urutan sekor 5, 4, 3, 2, 1 untuk masing-masing jawaban dengan kode Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk item negatif urutan sekor merupakan kebalikan pertanyaan positif yaitu 1, 2, 3, 4, 5 untuk masing-masing jawaban dengan kode Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). [3] Berdasarkan hasil uji validitas angket Kemudahan Manajemen Data Kehadiran Dan Kedisiplinan kepada 50 dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 35 butir dan rtabel = 0,167. Selanjutnya diperoleh 31 butir pernyataan yang dinyatakan valid dan 4 butir pernyataan yang dinyatakan tidak valid karena memiliki rhitung> rtabel untuk N=50 pada taraf signifikan 5% dan berdasarkan hasil uji validitas angket Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition yang diujicobakan kepada 50 dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 10 butir dan rtabel = 0,167. Selanjutnya diperoleh 9 butir pernyataan yang dinyatakan valid dan 1 butir pernyataan yang dinyatakan tidak valid karena memiliki rhitung> rtabel untuk N=50 pada taraf signifikan 5%. Pernyataan yang dinyatakan valid akan dipilih 25 butir pernyataan untuk disebar. Analisis reliabilitas instrumen Kemudahan Manajemen Data Kehadiran Dan Kedisiplinan dilakukan berdasarkan hasil perhitungan validitas butir instrumen sebelumnya. Butir-butir tes yang dianalisis reliabilitasnya hanyalah butir-butir yang dinyatakan valid. Hasil yang didapatkan koefisien reliabilitas Kemudahan Manajemen Data Kehadiran Dan Kedisiplinan sebesar 0,914 dan koefisien reliabilitas angket Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition sebesar 0,73. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik dengan uji prasyarat normalitas, serta uji hipotesis dengan uji Korelasi Product Moment. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data tiap variabel yaitu variabel Kecemasan, Prokrastinasi Akademik dan hasil belajar Mahasiswa berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan analisis Kolmogorov- Smirnov. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif yang telah diajukan diterima atau ditolak dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment untuk mengetahui hubungan masing-masing antara variabel bebas dan variabel terikat, sedangkan analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara variabel bebas dan variabel terikat. IV. PEMBAHASAN Perihal yang dibahas pada bagian deskripsi umum ini adalah deskripsi hasil penelitian di setiap variabel yaitu Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition, Kemudahan Manajemen Data Kehadiran, dan Kedisiplinan. Hasil penelitian yang di deskriptifkan meliputi Kecemasan, Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition, Kemudahan Manajemen Data Kehadiran, dan Kedisiplinan.. Berdasarkan data hasil penelitian Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition, skor maksimum yang diperoleh adalah 914 sedangkan skor minimum 22. Secara rinci distribusi tingkat Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rincian perhitungan variabel Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition SS (5) 231 12 S (4) 914 47 KS (3) 604 31 TS (2) 184 9 STS (1) 22 1 Untuk Kemudahan Manajemen Data Kehadiran skor maksimum yang diperoleh adalah 1137 sedangkan skor minimum 24. Secara rinci distribusi tingkat Kemudahan Manajemen Data Kehadiran disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Rincian perhitungan variabel Kemudahan Manajemen Data Kehadiran SS (5) 733 29 S (4) 1337 52 KS (3) 359 14 TS (2) 112 4 STS (1) 24 1 Untuk Kedisiplinan skor maksimum yang diperoleh adalah 1191 sedangkan skor minimum 87. Secara rinci distribusi tingkat Kedisiplinan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rincian perhitungan variabel Kedisiplinan

SS (5) 693 27 S (4) 1191 46 KS (3) 387 15 TS (2) 207 8 STS (1) 87 3 Perhitungan normalitas data penelitian dari setiap variabel berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan diperoleh bilangan statistik Kolmogorov Smirnov untuk data Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition besarnya 0,079 dengan bilangan sig. = 0,000, bilangan statistik Kolmogorov Smirnov untuk data Kemudahan Manajemen Data Kehadiran besarnya 0,073 dengan bilangan sig. = 0,001, bilangan statistik Kolmogorov Smirnov untuk data Kedisiplinan besarnya 0,079 dengan bilangan sig. = 0,001. Bilangan signifikansi yang diperoleh semuanya kurang dari 0,05 (sig. < 0,05) maka hipotesis nol ditolak sehingga untuk data Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition, Kemudahan Manajemen Data Kehadiran, dan Kedisiplinan sudah berdistribusi normal. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Korelasi Product Moment antara variabel Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition dengan Kemudahan Manajemen Data Kehadiran diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.104. dan berada pada kategori sangat lemah. Sig. = 0.08 > α = 0.05 sehingga keputusannya Ho diterima, yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan mesin absensi face recognition dengan kemudahan manajemen data kehadiran di SMK N 2 Singaraja. Hasil penelitian yang diberikan memberikan keputusan menerima Ho yakni tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel. Hal yang memungkinkan terjadinya hasil ini salah satunya adalah kekurang siapan para siswa, guru dan pegawai terhadap masukknya teknologi ke ranah sekolah. Sebelumnya absen yang digunakan di SMK N 2 Singaraja, merupakan absen yang hanya berupa selembar kertas yang nantinya per hari akan diserahkan ke bagian akademik untuk direkap setiap bulan maupun tahunnya. Hal seperti ini sudah terdapat pada mesin absensi yang ada, namun berdasarkan observasi kembali dilapangan, banyak guru yang memiliki umur diatas 50 tahun mengeluh dengan adanya sistem, sehingga kurang bisa memanfaatkan sistem yang ada. Penulis melakukan observasi kembali di mana dalam sekolah hanya ada satu teknisi yang bertanggung jawab terhadap mesin absensi dan tidak selalu berada di sekolah, jadi hal ini juga dapat menghambat pengelolaan data kehadiran yang ada di SMK N 2 Singaraja. Jadi dalam hal ini kesiapan pengguna untuk menerima sistem atau sebuah teknologi menjadi salah satu faktor penentu kebermanfaatan teknologi tersebut, Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Korelasi Product Moment antara variabel Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition dengan Kedisiplinan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.210. dan berada pada kategori lemah. Sig. = 0.000 < α = 0.05 sehingga keputusannya Ho ditolak, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan mesin absensi face recognition dengan kedisiplinan civitas SMK N 2 Singaraja. Hasil penelitian ini dapat dipengaruhi pada banyak hal seperti kedisiplinan kepada setiap individu berbeda beda. Hubungan dengan diterapkannya mesin absensi ini terdapat hubungan yang signifikan namun masih dalam kategori lemah. Hal tersebut dapat diartikan bahwa para siswa guru dan pegawai yang ada di SMK N 2 Singaraja masih perlu membiasakan diri menggunakan mesin absensi berikut dengan membiasakan diri untuk menaati peraturan yang sudah ada pada mesin. Hal ini dianggap wajar oleh penulis karena penerapan mesin absensi yang ada disekolah diterapkan kurang dari setahun. Sehingga penulis merasa civitas SMK N 2 Singaraja masih beradaptasi untuk menggunakan mesin absensi ini. Namun yang memberikan angina positif terhadap hasil penelitian ini adalah terdapatnya hubungan yang signifikan terhadap kedisiplinan civitas SMK N 2 Singaraja, hal tersebut berarti hal ini dapat berubah ketika para warga sekolah telah terbiasa menggunakan mesin absensi dan meruah prilaku dengan menaati waktu, peraturan dan tanggung jawab pada penggunaan mesin, sehingga diharapkan hubungan terhadap kedisiplinan warga sekolah dapat bernilai kuat dan dapat meningkatkan kedisiplinan para siswa, guru maupun pegawai yang ada di SMK N 2 Singaraja. V. KESIMPULAN Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, pengajuan hipotesis dan analisis data penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition dengan Kemudahan Manajemen Data Kehadiran dan memiliki tingkat hubungan yang sangat lemah. (2) Terdapat hubungan yang signifikan antara Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition dengan Kedisiplinan dan tingkat hubungan yang rendah.

REFERENCES [1] Adetiba, E. (2013). An Online Biometrics-based Class Attendance. African Journal of Computing & ICT, 25-38. [2] Arikunto, S. (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta: Manajemen Penelitian [3] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. [4] Siregar, Sofiyan. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.