THE CONCEPTION OF PLAQUE SCORE ON 7TH GRADE STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 1 GODEAN SLEMAN Dwi Wulandari, Suharjono, Siti Hidayati Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Kyai Mojo No. 56 Pingit, Yogyakarta,55243, Email :Dwi.wulaandari@gmail.com ABSTRACT Background: Poor oral health is caused by the formation of plaques that had been firmly attached to the tooth surface. Factors affecting the formation of dental plaque that is the physical environment, fiction or friction by food is chewed, and the effect of diet. Plaque is the main cause of local and formation of dental and oral diseases such as caries (cavities), gingivitis (gum inflammation), periodontitis (inflammation of the tissues supporting the teeth). Reduce the accumulation of plaque is very important to prevent the formation of dental and oral diseases. If poor oral health, can cause chewing fumgsi not be optimal. Objective: To determine picture plaque score in the seventh grade students of SMP Muhammadiyah 1 Godean. Methods: The study was a descriptive cross sectional survey. Results: Based on the research that has been done there are 19 students or 54.28% menykat teeth at morning and evening bath time and has a plaque score criterion being.conclusion: Scores of plaque in the seventh grade students of SMP Muhammadiyah 1 Godean can be concluded that the plaque score highest are in the middle criteria. Of the total 35 respondents teeth brushing time most of the respondents are still not quite right is when bathing in the morning and afternoon. Keywords: Score Plaque, Junior High School Students ABSTRAK Latar Belakang: Buruknya kesehatan gigi dan mulut disebabkan oleh proses pembentukan plak yang telah melekat erat pada permukaan gigi. Faktor yang mempengaruhi pembentukan plak gigi yaitu lingkungan fisik, fiksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah, dan pengaruh diet.plak adalah penyebab lokal dan utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut seperti karies (lubang gigi), gingivitis (radang gusi), periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi).mengurangi akumulasi plak adalah hal yang sangat penting mencegah terbentuknya penyakit gigi dan mulut.apabila kesehatan gigi dan mulut buruk, dapat menyebabkan fumgsi pengunyahan menjadi tidak optimal.tujuan: Mengetahui gambaran skor plak pada siswa kelas VII SMP Muhammadyah 1 Godean. Metode: Penelitian bersifat survey deskriptif secara cross sectional. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 19 siswa atau 54,28% menykat gigi pada waktu mandi pagi dan sore serta memiliki kriteria skor plak sedang. Kesimpulan: Skor plak pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Godean dapat disimpulkan bahwa skor plak tertinggi berada pada kriteria sedang. Dari jumlah 35 responden waktu menyikat gigi sebagian besar responden masih kurang tepat yaitu pada waktu mandi pagi dan sore Kata Kunci: Skor Plak, Siswa SMP 60
Dwi Wulandari, dkk : The Concep on Of Plaque Score On 7th Grade Students... PENDAHULUAN Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian utama. Karies atau penyakit gigi berlubang merupakan penyakit kebiasaan makan-makanan manis dan lengket. Kebiasaan makan-makanan manis diantara waktu makan, masih sering dilakukan dan itu berdampak kurang baik terhadap kesehatan gigi. infeksi yang di derita oleh hampir 95% populasi di dunia. Karies gigi terjadi karena adanya kerusakan email gigi (biasa disebut sebagai METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat observasional p r o s e s d e m i n e r a l i s a s i ) o l e h k u m a n deskriptif analitik dan secara Cross streptococcus mutans yang ada pada plak1. Masalah yang sering di dapati di dalam mulut adalah karies gigi, radang gusi dan jaringan periodontal. Menurut para ahli penyakit tersebut disebabkan oleh penyebab yang sama yaitu plak gigi. Apabila proses peradangan berlanjut, maka jaringan periodontal ini akan rusak sehingga akan kehilangan fungsinya sebagai penopang gigi. Gigi akan menjadi goyang dan lama-kelamaan akan lepas dari tempatnya. Plak adalah lapisan lengket yang merupakan kumpulan dari bakteri2. Plak yang tidak dibersihkan akan termineralisasi menjadi kalkulus atau karang gigi. Plak dan karang gigi inilah yang akan mengiritasi gusi dan menyebabkan gusi berdarah, bengkak (gingivitis). Perkembangannya kemudian menjadi periodontitis jika kerusakan sudah mengenai tulang pendukungnya.hal ini biasanya ditandai dengan lepasnya garis perlekatan Sectional,yaitu penelitian sesaat,artinya tiap subjek penelitan hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan5. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran skor plak siswa kelas VII d i S M P M u h a m m a d i y a h 1 G o d e a n Sleman.Subyek penelitian ini adalah semua siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Godean 1 Sleman sebanyak 35 siswa.aspek Aspek yang diteliti dalam penelitian yaitu Plak, Skor plak, Jenis kelamin,usia, dan Perilaku terhadap kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengukur skor plak siswa. D a t a y a n g d i p e r o l e h d a r i h a s i l pemeriksaan, diolah dengan menggunakan tabulasi silang untuk mengetahui adanya g a m b a r a n s k o r p l a k s e t e l a h d i S M P Muhammadiyah 1 Godean. gusi.kerusakan tulang pendukung inilah yang menyebabkan gigi mulai goyang. Jika tidak dirawat maka akan berakibat pada tindakan pencabutan gigi3. Kebersihan gigi anak perlu diperhatikan sedini mungkin. Menjaga kebersihan gigi anak secara rutin akan menghindari menempelnya makanan yang membahayakan kesehatan gigi4. Berdasarkan hasilstudi pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Godean Sleman dengan target siswa Kelas VII sebanyak 35 siswa terdapat 35 siswa dengan skor plak yang berbeda-beda. Dari hasil wawancara sebagian besar siswa mempunyai 61
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%) Laki -laki 24 68,6 Perempuan 11 31,4 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Usia (tahun) Frekuensi Prosentase (%) 13 14 15 16 16 13 15 1 45,7 37,1 14,3 2,9 Tabel 3. Distribusi Frekuensi berdasarkan skor plak Kriteria Frekuensi Prosentase (%) Baik Sedang Buruk 4 25 6 11,4 71,4 17,1 Tabel 4. Distribusi Frekuensi berdasarkan Waktu Menyikat Gigi Waktu Menyikat Gigi Frekuensi Prosentase (%) Mandi pagi dan sore 22 62,9 Setelah sarapan dan 5 14,3 sebelum tidur malam Saat mandi dan sebelum 8 22,9 tidur malam Distribusi frekuensi waktu menyikat gigi pada Tabel 4 menunjukan waktu menyikat gigi dari yang dilakukan dengan cara wawancara, bahwa sebagian besar responden menyikat gigi saat mandi pagi dan sore, yaitu sebanyak 22 responden dengan prosentase 62,9%. 62
Dwi Wulandari, dkk : The Concep on Of Plaque Score On 7th Grade Students... Tabel 5. Hasil Tabulasi Silang (Crosstabs) antara Jenis Kelamin dengan Skor Plak Jenis Kelamin Skor Plak Baik Sedang Buruk Total (%) (n) % (n) % (n) % Laki-laki 2 5,71 19 54,28 3 8,57 68,58 Perempuan 2 5,71 6 17,14 3 8,57 31,42 Total 4 11,4 2 25 71,42 6 17,14 100,00 Berdasarkan hasil tabulasi silang (Crosstabs) pada Tabel 5 antara jenis kelamin dengan skor plakdari jumlah 35 responden, terdapat 19 responden laki-laki dengan dengan kriteria skor plak sedang dengan prosentase 54,28%. Tabel 6. Hasil Tabulasi Silang (Crosstabs)antara Usiadan Skor Plak Usia Skor Plak Baik Sedang Buruk (n) % (n) % (n) % Total (%) 13 0 0 11 31,42 5 14,28 45,71 14 3 8,57 9 25,7 1 2,86 37,13 15 1 2,86 4 11,42 0 0 14,28 16 0 0 1 2,86 0 0 2,86 Total 4 11,43 25 71,42 6 17,14 100,00 Berdasarkan hasil tabulasi silang (crosstabs) pada Tabel 6 antara usia dan skor plak pada resopnden, terdapat 11 responden (31,42%) yang berusia 13 tahun dan memiliki skor plak dalam kriteria sedang. 63
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 Tabel 7. Hasil Tabulasi Silang (Crosstabs) antara Waktu Menyikat Gigidengan Skor Plak Waktu Menyikat Gigi Mandi pagi dan sore Setelah sarapan dan sebelum tidur malam Skor Plak Baik Sedang Buruk (n) % (n) % (n) % Total (%) 0 0 19 54,28 3 8,57 62,85 0 0 2 5,71 3 8,57 14,28 Saat mandi da n sebelum tidur 4 11,42 4 11,42 0 0 22,85 malam Total 4 11,42 25 71,42 6 17,14 100,00 Berdasarkan hasil tabulasi silang (Crosstabs)pada Tabel 11 antara waktu menyikat gigi dengan skor plak pada responden, dari jumlah 35 responden sebagian besar responden menyikat gigi pada saat mandi pagi dan sore dengan skor plak dalam kriteria sedang yaitu sebanyak 19 responden. Karakteristik responden dalam penelitian dengan judul Gambaran Skor Plak pada Siswa Kelas VII di SMP Muhammadiyah 1 Godean dibagi menjadi 3 yaitu jenis kelamin, usia, skor plak dan waktu menyikat gigi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kepada 35 responden, 24 responden (68,6%) adalah lakilaki dan 11 responden (31,4%) adalah perempuan. Maka, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki.karakteristik responden yang berusia 13 tahun sebanyak 16 responden (45,7%), berusia 14 tahun sebanyak 13 responden (37,1%), 15 tahun sebanyak 5 responden (14,3%). Jadi, sebagian besar responden berusia 13 tahun. Siswa diperiksa skor plak menggunakan metode PHP, data hasil penelitian menunjukkan 4 responden (11,4%) memiliki kriteria skor plak baik, 25 responden (71,4%) dengan kriteria skor 64 plak sedang dan 6 responden (17,1%) dengan kriteria skor plak buruk. Dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden, sebagian besar responden memiliki kriteria skor plak sedang yaitu sejumlah 25 responden atau 71,4%. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan Kuwait (pada usia 5-14tahun) 3,9% memiliki kategori baik, 67% memiliki kategori sedang dan 29,1% termasuk dalam kategori buruk. Nilai kebersihan gigi tertinggi adalah kriteria sedang6. Berdasarkan hasil tabulasi silang (crosstab) antara jenis kelamin dan skor plak pada Tabel 5, didapatkan hasil 19 responden (54,28%) laki-laki memiliki skor plak sedang tertinggi dibandingkan responden perempuan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan jenis kelamin dengan kebersihan gigi dan mulut, anak perempuan memiliki indeks kebersihan gigi dan mulut yang lebih baik dibandingkan kebersihan
gigi dan mulut anak laki-laki7. Dwi Wulandari, dkk : The Concep on Of Plaque Score On 7th Grade Students... Berdasarkan hasil penelitian yang telah Hasil tabulasi silang antara usia dan skor plak pada Tabel 6 menunjukkan bahwa responden dengan usia 13 tahun dan skor plak sedang memiliki frekuensi paling tinggi yaitu 11 responden (31,42%). Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya. Berdasarkan hasil tabulasi silang (crosstab) antara waktu menyikat gigi dan skor plak responden pada Tabel 7, didapatkan hasil responden yang menyikat gigi pada waktu mandi pagi dan sore meiliki kriteria skor plak sedang sebanyak 54,28% (19 responden) lebih banyak daripada responden yang menyikat gigi pada waktu yang tepat setelah sarapan dan sebelum tidur malam, yaitu 2 responden dengan skor plak sedang dan 3 responden dengan skor plak buruk. Frekuensi menyikat gigi 3 kali sehari, namun 2 kali sehari sudah cukup yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.karena menyikat gigi sebelum tidur malam berguna untuk menahan perkembangbiakan bakteri dalam mulut8. dilakukan penulis memberikan saransaran sebagai berikut : a. Bagi Sekolah Meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Sekolah (UKGS)karena, UKGS merupakan salah satu kegiatan untuk membina dan membimbing tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. b. B a g i s i s w a K e l a s V I I S M P Muhammadiyah 1 Godean Siswa diharapkan untuk menjaga dan mempertahankan kebersihan gigi dan mulut dengan cara rajin menggosok gigi minimal 2x sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur agar terhindar dari gigi berlubang. c. Bagi Penulis Penelitian dibidang ini diharapkan dapat dikembangkan dengan cakupan yang lebih dan aspek yang lebih lengkap, tidak hanya melihat gambaran skor plak saja, tetapi lebih melihat lagi tentang pengalaman orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut serta makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk kesehatan gigi dan mulut. KESIMPULAN Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Skor plak pada 35 responden tertinggi berada pada kriteria sedang. 2. Skor plak tertinggi dengan kriteria sedang terbanyak pada responden yang berusia 13 tahun. 3. Dari jumlah 35 responden waktu menyikat gigi sebagian besar responden masih kurang tepat yaitu pada waktu mandi pagi dan sore. SARAN d. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti ini hanya meneliti gambaran skor p l a k p a d a s i s w a K e l a s V I I S M P Muhammadiyah 1 Godean. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menambahkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi skor p l a k a n a k s e p e r t i l i n g k u n g a n, pengetahuan,sikap, dan perilaku orang tua. DAFTAR PUSTAKA 1. Ghofur, Abdul. (2012). Buku Pintar- Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta: Mitra 65
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 Buku 2. Ramadhan, Gilang. A. (2010). Serba-serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Ciganjur, Jakarta: Bukune Kuwaiti schoolchildren.diunduh pada t a n g g a l 7 J u n i 2 0 1 6 d a r i http://applications.emro.who.int/emhj/v17/ 05/175201103870391.pdf 3. Pratiwi, D.(2009). Gigi Sehat dan Cantik Perawatan Praktis Sehari-hari. Jakarta: Kompas 7. Ningsih, Diana Setya. (2015). Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Kebersihan Rongga Mulut Anak Panti Asuhan. 4. Sriyono, N. W. (2005). Pengantar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta : ODONTO Dental Journal Volume 2 Nomer 1 Juli 2015 Medika-Fakultas Kedokteran UGM 8. Djamil. (2011). A-Z Kesehatan Gigi 5. N o t o a t m o d j o, S o e k i d j o. ( 2 0 1 0 ). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Panduan Lengkap Kesehatan Gigi Keluarga.Solo:Metagraf 6. Mutawa S.A, Shyamma M, Duwairi Y, Soparkar P. (2011) Oral hygiene status of 66