THE CONCEPTION OF PLAQUE SCORE ON 7TH GRADE STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 1 GODEAN SLEMAN

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1

DESCRIPTION OF PLAQUE SCORES ON STUDENTS WHO CONSUME FRIED FOOD IN CANTEEN OF SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN

GAMBARAN MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID KELAS V DI MIN 9 KECAMATAN ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN PLAK DAN STATUS KESEHATAN GINGIVA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PATUK

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

GAMBARAN PH SALIVA DAN KARANG GIGI PADA KARANG TARUNA DI DESA NGARGOGONDO BOROBUDUR MAGELANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

GAMBARAN PENYULUHAN TENTANG PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN METODE BERCERITA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SD

GAMBARAN JUMLAH KARIES GIGI PADA SISWA DI MADRASAH IBTIDAIAH (MI) ROUDLOTUZZAHIDINKLATEN. Aninda Astutik Apriliani, Siti Sulastri, Siti Hidayati

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD YBPK KEDIRI

KONDISI KESEHATAN DAN KEBERSIHAN MULUT PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Dipublikasikan Pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI PADA SISWA KELAS IV DAN V

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

JURNAL GIGI DAN MULUT ISSN X, VOLUME 3 NOMOR 2 HAL SEPTEMBER 2016

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

Vol. X Nomor 2 April Jurnal Medika Respati ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN FREKWENSI MENYIKAT GIGI TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA KELAS IV SDN 28 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

ABSTRAK. Plak gigi, obat kumur cengkeh, indeks plak

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan

KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI

ABSTRAK. Kata kunci : Kismis, Thompson Seedless, plak gigi, O Leary

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, atau

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan kesehatannya, tetapi masih banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN. makanan sehingga membantu pencernaan, untuk berbicara serta untuk

e-issn Volume 02, Nomor 02, Juli 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi

*coret yang tidak perlu

Kata kunci : Plak gigi, pasta gigi, pasta gigi herbal, metode O Leary

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Karies Molar Satu Permanen pada Murid Umur 6-12 Tahun SDN 26 Lamteumen Timur Kota Banda Aceh

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu

BAB I. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN KESEHATAN PERIODONTAL IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X BANDUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DESTRI MAYA RANI NIM A020

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang, seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. kelamin, usia, ras, ataupun status ekonomi (Bagramian R.A., 2009). Karies

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada

e-issn Volume 02, Nomor 02, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

ABSTRAK. Kata kunci : Plak gigi; susu murni; indeks plak; O Leary

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri

ABSTRAK. Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan rongga mulut. Universitas Kristen Maranatha

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, bersih, lembab sehingga terhindar dari infeksi (Eastham et al. 2013).

NASKAH PUBLIKASI PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN

MINUM SUSU DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN TANPA GULA DENGAN JUMLAH KARIES ANAK USIA 3-6 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara selalu menjaga kebersihan gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

BAB I PENDAHULUAN. Mulut merupakan pintu gerbang utama di dalam sistem pencernaan. Makanan

HUBUNGAN TINGKAT KEJADIAN KARIES GIGI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-7 TAHUN DI SD INPRES KANITI KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal Godegan.

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila

ABSTRAK. Kata kunci:berkumur, infusa jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle), plak gigi

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi. syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi. Oleh : THOMAS RIADI PURBA NIM:

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SIKAT GIGI ELEKTRIK DAN SIKAT GIGI KONVENSIONAL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK

Transkripsi:

THE CONCEPTION OF PLAQUE SCORE ON 7TH GRADE STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 1 GODEAN SLEMAN Dwi Wulandari, Suharjono, Siti Hidayati Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Kyai Mojo No. 56 Pingit, Yogyakarta,55243, Email :Dwi.wulaandari@gmail.com ABSTRACT Background: Poor oral health is caused by the formation of plaques that had been firmly attached to the tooth surface. Factors affecting the formation of dental plaque that is the physical environment, fiction or friction by food is chewed, and the effect of diet. Plaque is the main cause of local and formation of dental and oral diseases such as caries (cavities), gingivitis (gum inflammation), periodontitis (inflammation of the tissues supporting the teeth). Reduce the accumulation of plaque is very important to prevent the formation of dental and oral diseases. If poor oral health, can cause chewing fumgsi not be optimal. Objective: To determine picture plaque score in the seventh grade students of SMP Muhammadiyah 1 Godean. Methods: The study was a descriptive cross sectional survey. Results: Based on the research that has been done there are 19 students or 54.28% menykat teeth at morning and evening bath time and has a plaque score criterion being.conclusion: Scores of plaque in the seventh grade students of SMP Muhammadiyah 1 Godean can be concluded that the plaque score highest are in the middle criteria. Of the total 35 respondents teeth brushing time most of the respondents are still not quite right is when bathing in the morning and afternoon. Keywords: Score Plaque, Junior High School Students ABSTRAK Latar Belakang: Buruknya kesehatan gigi dan mulut disebabkan oleh proses pembentukan plak yang telah melekat erat pada permukaan gigi. Faktor yang mempengaruhi pembentukan plak gigi yaitu lingkungan fisik, fiksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah, dan pengaruh diet.plak adalah penyebab lokal dan utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut seperti karies (lubang gigi), gingivitis (radang gusi), periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi).mengurangi akumulasi plak adalah hal yang sangat penting mencegah terbentuknya penyakit gigi dan mulut.apabila kesehatan gigi dan mulut buruk, dapat menyebabkan fumgsi pengunyahan menjadi tidak optimal.tujuan: Mengetahui gambaran skor plak pada siswa kelas VII SMP Muhammadyah 1 Godean. Metode: Penelitian bersifat survey deskriptif secara cross sectional. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 19 siswa atau 54,28% menykat gigi pada waktu mandi pagi dan sore serta memiliki kriteria skor plak sedang. Kesimpulan: Skor plak pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Godean dapat disimpulkan bahwa skor plak tertinggi berada pada kriteria sedang. Dari jumlah 35 responden waktu menyikat gigi sebagian besar responden masih kurang tepat yaitu pada waktu mandi pagi dan sore Kata Kunci: Skor Plak, Siswa SMP 60

Dwi Wulandari, dkk : The Concep on Of Plaque Score On 7th Grade Students... PENDAHULUAN Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian utama. Karies atau penyakit gigi berlubang merupakan penyakit kebiasaan makan-makanan manis dan lengket. Kebiasaan makan-makanan manis diantara waktu makan, masih sering dilakukan dan itu berdampak kurang baik terhadap kesehatan gigi. infeksi yang di derita oleh hampir 95% populasi di dunia. Karies gigi terjadi karena adanya kerusakan email gigi (biasa disebut sebagai METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat observasional p r o s e s d e m i n e r a l i s a s i ) o l e h k u m a n deskriptif analitik dan secara Cross streptococcus mutans yang ada pada plak1. Masalah yang sering di dapati di dalam mulut adalah karies gigi, radang gusi dan jaringan periodontal. Menurut para ahli penyakit tersebut disebabkan oleh penyebab yang sama yaitu plak gigi. Apabila proses peradangan berlanjut, maka jaringan periodontal ini akan rusak sehingga akan kehilangan fungsinya sebagai penopang gigi. Gigi akan menjadi goyang dan lama-kelamaan akan lepas dari tempatnya. Plak adalah lapisan lengket yang merupakan kumpulan dari bakteri2. Plak yang tidak dibersihkan akan termineralisasi menjadi kalkulus atau karang gigi. Plak dan karang gigi inilah yang akan mengiritasi gusi dan menyebabkan gusi berdarah, bengkak (gingivitis). Perkembangannya kemudian menjadi periodontitis jika kerusakan sudah mengenai tulang pendukungnya.hal ini biasanya ditandai dengan lepasnya garis perlekatan Sectional,yaitu penelitian sesaat,artinya tiap subjek penelitan hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan5. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran skor plak siswa kelas VII d i S M P M u h a m m a d i y a h 1 G o d e a n Sleman.Subyek penelitian ini adalah semua siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Godean 1 Sleman sebanyak 35 siswa.aspek Aspek yang diteliti dalam penelitian yaitu Plak, Skor plak, Jenis kelamin,usia, dan Perilaku terhadap kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengukur skor plak siswa. D a t a y a n g d i p e r o l e h d a r i h a s i l pemeriksaan, diolah dengan menggunakan tabulasi silang untuk mengetahui adanya g a m b a r a n s k o r p l a k s e t e l a h d i S M P Muhammadiyah 1 Godean. gusi.kerusakan tulang pendukung inilah yang menyebabkan gigi mulai goyang. Jika tidak dirawat maka akan berakibat pada tindakan pencabutan gigi3. Kebersihan gigi anak perlu diperhatikan sedini mungkin. Menjaga kebersihan gigi anak secara rutin akan menghindari menempelnya makanan yang membahayakan kesehatan gigi4. Berdasarkan hasilstudi pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Godean Sleman dengan target siswa Kelas VII sebanyak 35 siswa terdapat 35 siswa dengan skor plak yang berbeda-beda. Dari hasil wawancara sebagian besar siswa mempunyai 61

JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%) Laki -laki 24 68,6 Perempuan 11 31,4 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Usia (tahun) Frekuensi Prosentase (%) 13 14 15 16 16 13 15 1 45,7 37,1 14,3 2,9 Tabel 3. Distribusi Frekuensi berdasarkan skor plak Kriteria Frekuensi Prosentase (%) Baik Sedang Buruk 4 25 6 11,4 71,4 17,1 Tabel 4. Distribusi Frekuensi berdasarkan Waktu Menyikat Gigi Waktu Menyikat Gigi Frekuensi Prosentase (%) Mandi pagi dan sore 22 62,9 Setelah sarapan dan 5 14,3 sebelum tidur malam Saat mandi dan sebelum 8 22,9 tidur malam Distribusi frekuensi waktu menyikat gigi pada Tabel 4 menunjukan waktu menyikat gigi dari yang dilakukan dengan cara wawancara, bahwa sebagian besar responden menyikat gigi saat mandi pagi dan sore, yaitu sebanyak 22 responden dengan prosentase 62,9%. 62

Dwi Wulandari, dkk : The Concep on Of Plaque Score On 7th Grade Students... Tabel 5. Hasil Tabulasi Silang (Crosstabs) antara Jenis Kelamin dengan Skor Plak Jenis Kelamin Skor Plak Baik Sedang Buruk Total (%) (n) % (n) % (n) % Laki-laki 2 5,71 19 54,28 3 8,57 68,58 Perempuan 2 5,71 6 17,14 3 8,57 31,42 Total 4 11,4 2 25 71,42 6 17,14 100,00 Berdasarkan hasil tabulasi silang (Crosstabs) pada Tabel 5 antara jenis kelamin dengan skor plakdari jumlah 35 responden, terdapat 19 responden laki-laki dengan dengan kriteria skor plak sedang dengan prosentase 54,28%. Tabel 6. Hasil Tabulasi Silang (Crosstabs)antara Usiadan Skor Plak Usia Skor Plak Baik Sedang Buruk (n) % (n) % (n) % Total (%) 13 0 0 11 31,42 5 14,28 45,71 14 3 8,57 9 25,7 1 2,86 37,13 15 1 2,86 4 11,42 0 0 14,28 16 0 0 1 2,86 0 0 2,86 Total 4 11,43 25 71,42 6 17,14 100,00 Berdasarkan hasil tabulasi silang (crosstabs) pada Tabel 6 antara usia dan skor plak pada resopnden, terdapat 11 responden (31,42%) yang berusia 13 tahun dan memiliki skor plak dalam kriteria sedang. 63

JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 Tabel 7. Hasil Tabulasi Silang (Crosstabs) antara Waktu Menyikat Gigidengan Skor Plak Waktu Menyikat Gigi Mandi pagi dan sore Setelah sarapan dan sebelum tidur malam Skor Plak Baik Sedang Buruk (n) % (n) % (n) % Total (%) 0 0 19 54,28 3 8,57 62,85 0 0 2 5,71 3 8,57 14,28 Saat mandi da n sebelum tidur 4 11,42 4 11,42 0 0 22,85 malam Total 4 11,42 25 71,42 6 17,14 100,00 Berdasarkan hasil tabulasi silang (Crosstabs)pada Tabel 11 antara waktu menyikat gigi dengan skor plak pada responden, dari jumlah 35 responden sebagian besar responden menyikat gigi pada saat mandi pagi dan sore dengan skor plak dalam kriteria sedang yaitu sebanyak 19 responden. Karakteristik responden dalam penelitian dengan judul Gambaran Skor Plak pada Siswa Kelas VII di SMP Muhammadiyah 1 Godean dibagi menjadi 3 yaitu jenis kelamin, usia, skor plak dan waktu menyikat gigi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kepada 35 responden, 24 responden (68,6%) adalah lakilaki dan 11 responden (31,4%) adalah perempuan. Maka, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki.karakteristik responden yang berusia 13 tahun sebanyak 16 responden (45,7%), berusia 14 tahun sebanyak 13 responden (37,1%), 15 tahun sebanyak 5 responden (14,3%). Jadi, sebagian besar responden berusia 13 tahun. Siswa diperiksa skor plak menggunakan metode PHP, data hasil penelitian menunjukkan 4 responden (11,4%) memiliki kriteria skor plak baik, 25 responden (71,4%) dengan kriteria skor 64 plak sedang dan 6 responden (17,1%) dengan kriteria skor plak buruk. Dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden, sebagian besar responden memiliki kriteria skor plak sedang yaitu sejumlah 25 responden atau 71,4%. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan Kuwait (pada usia 5-14tahun) 3,9% memiliki kategori baik, 67% memiliki kategori sedang dan 29,1% termasuk dalam kategori buruk. Nilai kebersihan gigi tertinggi adalah kriteria sedang6. Berdasarkan hasil tabulasi silang (crosstab) antara jenis kelamin dan skor plak pada Tabel 5, didapatkan hasil 19 responden (54,28%) laki-laki memiliki skor plak sedang tertinggi dibandingkan responden perempuan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan jenis kelamin dengan kebersihan gigi dan mulut, anak perempuan memiliki indeks kebersihan gigi dan mulut yang lebih baik dibandingkan kebersihan

gigi dan mulut anak laki-laki7. Dwi Wulandari, dkk : The Concep on Of Plaque Score On 7th Grade Students... Berdasarkan hasil penelitian yang telah Hasil tabulasi silang antara usia dan skor plak pada Tabel 6 menunjukkan bahwa responden dengan usia 13 tahun dan skor plak sedang memiliki frekuensi paling tinggi yaitu 11 responden (31,42%). Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya. Berdasarkan hasil tabulasi silang (crosstab) antara waktu menyikat gigi dan skor plak responden pada Tabel 7, didapatkan hasil responden yang menyikat gigi pada waktu mandi pagi dan sore meiliki kriteria skor plak sedang sebanyak 54,28% (19 responden) lebih banyak daripada responden yang menyikat gigi pada waktu yang tepat setelah sarapan dan sebelum tidur malam, yaitu 2 responden dengan skor plak sedang dan 3 responden dengan skor plak buruk. Frekuensi menyikat gigi 3 kali sehari, namun 2 kali sehari sudah cukup yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.karena menyikat gigi sebelum tidur malam berguna untuk menahan perkembangbiakan bakteri dalam mulut8. dilakukan penulis memberikan saransaran sebagai berikut : a. Bagi Sekolah Meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Sekolah (UKGS)karena, UKGS merupakan salah satu kegiatan untuk membina dan membimbing tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. b. B a g i s i s w a K e l a s V I I S M P Muhammadiyah 1 Godean Siswa diharapkan untuk menjaga dan mempertahankan kebersihan gigi dan mulut dengan cara rajin menggosok gigi minimal 2x sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur agar terhindar dari gigi berlubang. c. Bagi Penulis Penelitian dibidang ini diharapkan dapat dikembangkan dengan cakupan yang lebih dan aspek yang lebih lengkap, tidak hanya melihat gambaran skor plak saja, tetapi lebih melihat lagi tentang pengalaman orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut serta makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk kesehatan gigi dan mulut. KESIMPULAN Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Skor plak pada 35 responden tertinggi berada pada kriteria sedang. 2. Skor plak tertinggi dengan kriteria sedang terbanyak pada responden yang berusia 13 tahun. 3. Dari jumlah 35 responden waktu menyikat gigi sebagian besar responden masih kurang tepat yaitu pada waktu mandi pagi dan sore. SARAN d. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti ini hanya meneliti gambaran skor p l a k p a d a s i s w a K e l a s V I I S M P Muhammadiyah 1 Godean. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menambahkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi skor p l a k a n a k s e p e r t i l i n g k u n g a n, pengetahuan,sikap, dan perilaku orang tua. DAFTAR PUSTAKA 1. Ghofur, Abdul. (2012). Buku Pintar- Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta: Mitra 65

JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 Buku 2. Ramadhan, Gilang. A. (2010). Serba-serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Ciganjur, Jakarta: Bukune Kuwaiti schoolchildren.diunduh pada t a n g g a l 7 J u n i 2 0 1 6 d a r i http://applications.emro.who.int/emhj/v17/ 05/175201103870391.pdf 3. Pratiwi, D.(2009). Gigi Sehat dan Cantik Perawatan Praktis Sehari-hari. Jakarta: Kompas 7. Ningsih, Diana Setya. (2015). Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Kebersihan Rongga Mulut Anak Panti Asuhan. 4. Sriyono, N. W. (2005). Pengantar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta : ODONTO Dental Journal Volume 2 Nomer 1 Juli 2015 Medika-Fakultas Kedokteran UGM 8. Djamil. (2011). A-Z Kesehatan Gigi 5. N o t o a t m o d j o, S o e k i d j o. ( 2 0 1 0 ). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Panduan Lengkap Kesehatan Gigi Keluarga.Solo:Metagraf 6. Mutawa S.A, Shyamma M, Duwairi Y, Soparkar P. (2011) Oral hygiene status of 66