ABSTRACT THE USE OF AUDIO VISUAL MEDIA ON LEARNING SIGEH PENGUTEN DANCE AT IV B CLASS OF SD NEGERI 1 BANDAR AGUNG NOVITA HENDRA TRISNA WATI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN TARI PIRING DUA BELAS DI SMA NEGERI 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan,

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SMAN 9 BANDAR LAMPUNG. Oleh RAHMAWATI (Jurnal)

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis deskriptif

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMAN 2 KOTA METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh:

PEMBELAJARAN TARI BEDAYO TULANG BAWANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMP NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian)

PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN DEMONTRASI PADA PEMBELAJARAN TARI BEDANA SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 1 MARGATIGA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI PIRING DUA BELAS MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS X. (Jurnal Penelitian) Oleh FREDI TENANG

Media Audio Visual dalam Pembelajaran Tari Melinting di MTs Negeri 2 Bandar Lampung

ABSTRAK PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG. Oleh Widya Tri Ningrum

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

BAB III METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Mahmud, 2011: 23). Metode penelitian juga digunakan

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI NONLITERAL DI SMPN 1 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh NOVA DELYANTI

KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. (Jurnal) Oleh. Nia Daniati

PEMBELAJARAN TARI KIPAS NYAMBAI BEBAI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DI SDN 1 WAYSINDI. (Jurnal Penelitian) Oleh: INNA RAHMADONA

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian yaitu pembelajaran tari piring dua belas dengan

PEMBELAJARAN TARI MULI SIGER MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 8 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh RATNA JUWITA MZ

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah prosedur

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh ARIYADI

(Jurnal Penelitian) Oleh. Maria Regina Maharani Pembimbing: 1. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. 2. Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn.

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMAN 10 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh FATIMAH AZZAHRAH

PENERAPAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUNTEN DI SMA NEGERI 1 TUMIJAJAR. (Jurnal Penelitian) Oleh Ardan Rahmat Senogala

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara melakukan penelitan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN SMP NEGERI 1 BATANGHARI. (Jurnal Penelitian) Oleh

I PENDAHULUAN. Pendidikan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

I. PENDAHULUAN. Tari adalah gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan

PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Judul penelitian yaitu pembelajaran gerak tari berdasarkan metode imitasi di kelas

BAB I PENDAHULUAN. selalu berubah. Perubahan dalam arti perbaikan mutu pendidikan pada semua

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUNTEN DALAM KEGIATAN EKTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 SEPUTIH BANYAK. (Jurnal Penelitian) Oleh NI WAYAN PRAMI

STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN BERNYANYI SISWA SMP N 29 PADANG

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TARI ZAPIN SISWA KELAS IV SDN 97 PEKANBARU

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG DENGAN KONSEP KOREOGRAFI MELALUI AUDIOVISUAL DI SMPN 1 BANJAR MARGO

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA SISWA SMP XAVERIUS METRO ELISABETH HESTI ARIYANTI ABSTRAK

PEMBELAJARAN TARI KREASI LAMPUNG MELALUI KOREOGRAFI DI SMAN 5 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh NABILLA KURNIA ADZAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR NOTASI MUSIK MENGGUNAKAN APLIKASI ENCORE DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO

Jurnal Seni dan Pembelajaran Februari 2017

Joyful Learning Journal

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh

Joyful Learning Journal

PENERAPAN EVALUASI FORMATIF PADA PEMBELAJARAN TARI BEDANA DI SMK WIYATA KARYA NATAR. (Jurnal Penelitian) Oleh FIVITA AYU

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2015 KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMPN 1 SEPUTIH MATARAM.

PENGGUNAAN METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN TARI MELINTING DI MTS MA ARIF NU 08 MATARAM BARU. (Jurnal) Oleh WINDA PRASTIKA NINGRUM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan

PENINGKATAN KEMAMPUAN


BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NEMUI NYIMAH PADA SISWA SD NEGERI 01 SIMPANG AGUNG LAMPUNG TENGAH. (Jurnal Penelitian) Oleh

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister. Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh: Vivi Rulviana S

Keyword: Effectiveness, Guided Note Taking strategy, and News

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

PEMBELAJARAN TARI MENGGUNAKAN TAHAPAN KOREOGRAFI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 1KALIREJO. (Jurnal Penelitian) Oleh

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU DALAM MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT DI SMK NEGERI 1 SEWON

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMA NEGERI 4 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh MARLINA ZULKARNAIN

Jurnal Seni dan Pembelajaran TEKNIK PENILAIAN OBSERVASI PADA RAGAM GERAK TARI BEDANA DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

EVALUASI PRAKTIK MICRO TEACHING MAHASISWA BERDASARKAN INSTRUMEN UPT-PPL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

STUDI EVALUASI TENTANG EVALUASI PEMBELAJARAN TARI BEDANA SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh DEVIELIA VEBRIANA JUNETE.

PENERAPAN STAD DALAM PEMBELAJARAN TARI DI SD AL-AZHAR 1 WAY HALIM (Jurnal) Oleh ROSITA WATI

PENGGUNAAN italc SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR

PEMBELAJARAN TARI PIRING DUA BELAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Transkripsi:

1 ABSTRACT THE USE OF AUDIO VISUAL MEDIA ON LEARNING SIGEH PENGUTEN DANCE AT IV B CLASS OF SD NEGERI 1 BANDAR AGUNG BY NOVITA HENDRA TRISNA WATI The objective of this research is to describe the use of audio visual median and students achievement on the learning of sigeh penguten dance at IV B class of SD Negeri 1 Bandar Agung. The research method which is used was descriptive qualitative through the theory that is used was the learning, media of learning and audio visual media. The source of the data in this research were the teacher of arts and culture and the students at IV B class who are following the learning of sigeh penguten dance which consist of 15 students. The data collecting techniques which are used were observation, documentary in form of field note, photo and video, interviewing the arts and culture teacher and students, research instrument in form of test and practice and monitoring students activities and monitoring teacher s activities. The result of this research shows that the implementation of the learning of sigeh pengunten dance through learning media begin with teacher prepare the laptop, LCD, and sound system. Then, teacher shows the video of sigeh penguten dance which consists of three views that is, the video of basic movement technique, the video of basic movement series, and the video view of the complete dance with the music, make up, and costume. After that the teacher shows the video of movements technique first, after the students are able to remember the movement series of the teacher, teacher shows the video views of the complete dance with music, make up, and costume to make the students are able to remember the movement in accordance with the music along the dance. The views of video sigeh penguten dance have done repeatedly until the students really remember it. In learning, the students were more head for the video of sigeh peguten dance therefore the students dance movements only limited on the remembering the steps of movement series and were not following the true technique. Consequently, the result the students learning achievement in sigeh penguten dance at SD Negeri 1 Bandar Agung in the category of less good. Seeing from the ability of students dance in each aspects of movements technique belonging to less good that is on the technique of the students head movement, students are able to modeling the head movement with the exact technique appropriate with the video of sigeh penguten dance but the level of false 3-4 times, on the technique of students hand movement exactly appropriate with the video of sigeh penguten dance but with the level of false 5-6 times. The memorization of the movement steps included on the category good that is the students are able to modeling the series of movement dance from the first of movement series until

2 the end but in level of false 1-2 times. The accuracy movement with the music included in category less good that is the students are modeling movement dance 5-6 times late or before the music and were not appropriate with the tempo, rhythm and the calculation in each movement steps. I. Pendahuluan Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahwa siswa dituntut untuk dapat menguasai salah satu tarian daerah setempat atau daerah Lampung sehingga pada pembelajaran seni tari siswa dapat menguasai tari daerah Lampung. Selain itu, tari sigeh penguten termasuk ke dalam KTSP pembelajaran seni budaya yang tertuang pada standar kompetensi (SK) mengekspresikan diri melalui karya seni tari dengan kompetensi dasar (KD) memeragakan tari Nusantara daerah setempat sesuai dengan iringan. Hal ini ditandai dengan sikap siswa dalam mengekspresikan diri melalui tari daerah setempat khususnya tari sigeh penguten karena tarian tersebut termasuk tari yang memiliki ragam gerak dasar. Pembelajaran tari sigeh penguten di SD Negeri 1 Bandar Agung sudah menggunakan media pembelajaran berupa media audio visual sejak tahun 2005. Media belajar yang digunakan berupa laptop, LCD, dan sound sistem. Penggunaan media belajar ini sangat membantu siswa dalam pembelajaran tari sigeh penguten karena guru belum memiliki kemampuan dalam bidang tari. Video tari sigeh penguten yang ditayangkan dari media belajar dijadikan guru sebagai sumber belajar siswa. Teknologi dan media dapat berperan banyak untuk belajar. Jika pengajarannya berpusat pada guru, teknologi dan media digunakan untuk mendukung penyajian pengajarannya. Apabila pengajaran berpusat pada siswa, maka siswa merupakan pengguna utama teknologi dan media. Siswa dapat memanfaatkan teknologi dan media dalam serangkaian cara untuk meningkatkan belajar. Namun, hal ini bukan berarti bahwa teknologi pengajaran dapat atau sebaiknya menggantikan guru, tetapi lebih kepada teknologi dan media dapat membantu para guru menjadi pengelola kreatif dari pengalaman belajar daripada sekedar sebagai pembagi informasi (Smaldino dkk, 2011: 14-16). Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta atau murid (Hamalik, 2009: 58-65). Tari merupakan seni yang tertua, dalam masalah pembuatan dokumentasiannya tari mengalami perjalanan sejarah yang paling pendek. Sistem notasi tari yang mestinya secara handal berkenaan dengan tiga elemen seperti gerak

3 dalam ruang, gerak dalam waktu serta ragam gaya dan ciri khasnya yang disebut pertunjukan (Widaryanto, 2007: 42). Sikap masyarakat Lampung bahwa tamu adalah orang yang patut dihormati dan disuguhi sesuatu. Hal ini sesuai dengan prinsip hidup mereka yaitu nemui nyimah yang artinya suka memberi dan menerima dalam suasana suka dan duka. Prinsip ini didukung dengan prinsip hidup yang lain yaitu nengah nyappur yang artinya adalah suka bergaul. Kedua prinsip ini yang mendasari hadirnya tari Sigeh Pengunten di acara-acara penyambutan tamu pada upacara adat masyarakat Lampung (Habsary, 2003: 27). SD Negeri 1 Bandar Agung merupakan sekolah yang menerapkan pembelajaran tari dari kelas IV-VII. Dipilihnya SD Negeri 1 Bandar Agung karena di sekolah tersebut memiliki ketersediaan data yang dapat membantu dan mempermudah jalannya penelitian, serta sekolah tersebut menerapkan pemeblajaran tari sigeh penguten menggunakan media audio visual. Berdasarkan latar belakang yang telah terurai di atas, masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan media audio visual pada kelas IV B di SD Negeri 1 Bandar Agung? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1. Mendeskripsikan penggunaan media audio visual pada kelas IV B di SD Negeri 1 Bandar Agung. 2. Mendeskripsikan hasil belajar siswa pada pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan media audio visual kelas IV B di SD Negeri 1 Bandar Agung. II. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dipilihnya metode deskriptif kualitatif karena didasarkan upaya membangun pandangan mereka yang diteliti secara terperinci dan dibentuk dengan kata-kata, gambaran, dimana penelitian kualitatif ini memandang suatu upaya membangun pandangan subjek penelitian yang rinci (Ghony, 2012: 13). Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa kelas IV B yang berjumlah 15 siswa. Dipilihnya kelas IV B atas dasar rekomendasi guru seni budaya melihat semangat belajar siswa sangat tinggi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, tes praktik dan nontes. Data yang didapat dianalisis dengan cara sebagai berikut: 1. mengamati aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran tari sigeh penguten dengan menggunakan media belajar. 2. menganalisis hasil gerak tari sigeh penguten dengan menggunakan media audio visual yang dianalisis dengan

4 menggunakan lembar pengamatan tes praktik. 2. Memberi nilai hasil tes praktik siswa, dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut. Nilai Siswa = 3. Menentukan nilai hasil tes praktik yang diakumulasikan, kemudian diukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan tolok ukur sebagai berikut. Tabel 3.2 Penentuan Patokan Dengan Persentase untuk Skala Lima Interval Persentase Tingkat Pertama Keterangan 85-100 Baik sekali 75-84 Baik 60-74 Cukup 40-59 Kurang baik 0-39 Gagal (Nurgiyantoro, 1988: 363) 4. Mereduksi data dengan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lokasi penelitian. 5. Memproses penyajian data dengan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 6. Membuat kesimpulan dengan menganalisis data yang cukup valid dan konsisten pada saat observasi, wawancara, dan hasil dokumentasi. III. Hasil dan Pembahasan Penggunaan media audio visual pada kelas IV B SD Negeri 1 Bandar Agung dianggap sangat penting, karena guru seni budaya belum memiliki kemampuan dalam bidang tari. Media audio visual merupakan media belajar, adapun media yang digunakan dalam pembelajaran tari sigeh penguten berupa laptop, LCD, dan sound sistem. Video tari sigeh penguten dijadikan guru sebagai sumber belajar siswa, dalam video tersebut terdapat tiga sajian yaitu, video teknik gerak dasar, video rangkaian gerak dasar, dan video sajian tari lengkap dengan musik, tata rias, dan busana.

5 Gambar 4.3 Pembelajaran di kelas guru menayangkan tari sigeh penguten dan siswa mengamati video tari. (Foto, Trisnawati: 2012) Dalam pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan video, guru menayangkan video teknik gerak terlebih dahulu, setelah siswa mampu mengikuti dan memperagakannya guru kembali menayangkan video rangkaian gerak dasar dari gerak pertama hingga akhir, setelah siswa mampu menghafal rangkaian gerak guru menayangkan video sajian tari lengkap dengan musik, tata rias, dan busana agar siswa mampu menghafal gerak menyesuaikan dengan musik iringan tari. Penayangan video tari sigeh penguten dilakukan guru secara berulang-ulang sampai siswa benarbenar hafal. Gambar 4.4 Pembelajaran di kelas siswa memperagakan gerak tari sesuai dengan video tari sigeh penguten (Foto, Trisnawati: 2012) Selain pembelajaran di kelas guru memberikan kaset berupa video tari sigeh penguten kepada beberapa siswa untuk dipelajari di rumah secara bersama-sama. Apabila siswa mengalami kesulitan pada saat belajar tari sigeh penguten di rumah, siswa meminta bantuan kepada kakak kelas yang sudah mampu menarikan tari sigeh penguten. Berdasarkan hasil analisa dengan melihat indikator hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan media audio visual, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80 yang tergolong baik karena berada pada interval 75-84, sedangkan nilai terendah syang diperoleh siswa adalah 48 yang

6 tergolong kurang baik karena berada pada interval 40-59. Nilai rata-rata keseluruhan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan media audio visual yaitu 59 dengan tingkat kemampuan kurang baik. Hasil wawancara dengan guru seni budaya menghasilkan jawaban mengenai penggunaan media audio visual. Penggunaan media belajar dimulai sejak tahun 2005 atas rekomendasi dari kepala sekolah, karena di sekolah tersebut belum ada guru yang memiliki kemampuan dalam bidang tari. Selain itu penggunaan media belajar dianggap sangat praktis, karena dalam guru hanya menyediakan media belajar berupa laptop, LCD, dan sound sistem. Dalam media tersebut guru menayangkan video tari sigeh penguten yang terdiri dari tiga sajian, yaitu video gerak dasar, video rangkaian gerak dasar, dan video sajian tari lengkap dengan musik, tata rias, dan busana. Selanjutnya guru menayangkan video teknik gerak terlebih dahulu, setelah siswa mampu mengikuti dan memperagakannya guru kembali menayangkan video rangkaian rangkaian gerak dasar dari gerak pertama hingga akhir, setelah siswa mampu menghafal rangkaian gerak guru menayangkan video sajian tari lengkap dengan musik, tata rias, dan busana agar siswa mampu menghafal gerak menyesuaikan dengan musik iringan tari. Penayangan video tari sigeh pengiuten dilakukan secara berulang-ulang sampai siswa benarbenar hafal. Hasil wawancara dengan siswa menghasilkan jawaban bahwa siswa sangat menggemari pelajaran seni tari karena menari merupakan hobi setiap siswa. Kelebihan dalam penggunaan media belajar pada pembelajaran tari sigeh penguten adalah pembelajaran lebih menarik karena siswa dapat melihat penayangan video yang besar dan suara yang dihasilkan terdengar jelas. Selanjutnya akan dijabarkan kemampuan siswa belajar tari sigeh penguten menggunakan media audio visual kelas IV B sebagai berikut. Tabel 4.11 Kemampuan Rata-rata Setiap Teknik Gerak Kepala, Teknik Gerak Tangan, Teknik Gerak Kaki, Hafalan Urutan Gerak, Ketepatan Gerak dengan Musik dengan Menggunakan Media Audio Visual Berdasarkan Indikator Penilaiannya No 1. Aspek Teknik Gerak Kepala Rata-rata Skor Siswa 3 Deskriptor Penilaian Siswa mampu memperagakan gerak kepala dengan teknik yang tepat sesuai dengan video tari sigeh penguten akan tetapi tingkat kesalahan 3-4 kali

7 2. 3. 4. 5. Teknik Gerak Tangan Teknik Gerak Kaki Hafalan Urutan Gerak Ketepatan Gerak dengan Musik Rata-rata Keseluruhan 2 Kriteria Kurang baik 2 2 4 2 Siswa mampu memperagakan gerak tangan dengan teknik yang tepat sesuai dengan video tari sigeh penguten akan tetapi tingkat kesalahan 5-6 kali Siswa mampu memperagakan gerak kaki dengan teknik yang tepat sesuai dengan video tari sigeh penguten akan tetapi tingkat kesalahan 5-6 kali Siswa mampu memperagakan ragam gerak tari dari ragam gerak pertama hingga akhir akan tetapi tingkat kesalahan 1-2 kali Siswa memperagakan gerak tari 5-6 kali terlambat atau mendahului musik dan tidak sesuai dengan tempo, irama serta hitungan setiap urutan gerak Hasil penggunaan media audio visual pada pembelajaran tari sigeh penguten secara keseluruhan kurang baik, karena siswa hanya mampu menghafal urutan ragam gerak saja dan tidak menggunakan teknik yang baik. Selain itu siswa kurang mampu menyelaraskan gerak dengan musik, sehingga siswa sering mendahului atau terlambat dengan tempo musik. Aktivitas antara siswa satu dengan siswa yang lainnya sangat aktif, dilihat dari siswa yang selalu memperhatikan video tari sigeh penguten yang ditayangkan oleh guru. Jika siswa mengalami kesulitan dalam memperagakan gerak, siswa sering meminta bantuan kepada teman lainnya untuk meminta bantuan memahami gerak tari sigeh penguten. Berikut akan dijelaskan aktivitas siswa dalam pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan media audio visual.

8 Tabel 4.12 Rata-rata Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Menggunakan Media Audio Visual No Aspek Rata-rata Skor Siswa 1. Visual activities 4 2. Listening activities 3. Motor activities 4 Rata-rata Keseluruhan 4 Kriteria Baik 4 Deskriptor Penilaian Siswa memperhatikan video tari sigeh penguten pada saat guru menanyangkan video tari kemudian siswa mampu memperagakan akan tetapi masih bersama-sama dengan teman lainnya Siswa mendengarkan urutan gerak yang ada dalam video hitungn ragam gerak tari sigeh penguten tetapi siswa masih mengalami kesalahan 1-2 kali dalam memperagakan gerak dengan urutan gerak sesuai dengan ketepan hitungan gerak dan iringan musik yang ada dalam video ragam gerak tari sigeh penguten Siswa melakukan percobaan gerak tari sigeh penguten sesuai dengan gerakan yang ada dalam video tari sigeh penguten tetapi masih mengalami kesalahan 1-2 kali Tabel 4.12 menunjukkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dikategorikan baik, dengan rata-rata siswa mampu melakukan ketiga aspek tersebut. Siswa rata-rata aktif dalam pembelajaran tari sigeh penguten untuk berusaha menghafal dan memperagakan ragam gerak bersama teman-temannya. Pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan media audio visual membuat siswa mandiri dalam menghafal dan memperagakan gerak yang ada dalam video tersebut, sehingga siswa memiliki tanggung jawab. Penggunaan media audio visual mempermudah siswa dalam mempelajari tari sigeh penguten meskipun guru tidak secara langsung memberikan praktik secara langsung.

9 IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis deskriptif kualitatif dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual pada kelas IV B SD Negeri 1 Bandar Agung sebagai berikut. 1. Pelaksanaan pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan media belajar dimulai dari guru menyiapkan laptop, LCD, dan sound sistem, selanjutnya guru menayangkan video tari sigeh penguten yang dijadikan sebagai sumber belajar siswa. Didalam video tari sigeh penguten terdiri dari tiga sajian yakni video teknik dasar, video rangkaian gerak dasar, dan video sajian tari lengkap dengan musik, tata rias, dan busana. Selanjutnya guru menayangkan video teknik gerak terlebih dahulu, setelah siswa mampu mengikuti dan memperagakannya guru kembali menayangkan video rangkaian rangkaian gerak dasar dari gerak pertama hingga akhir, setelah siswa mampu menghafal rangkaian gerak guru menayangkan video sajian tari lengkap dengan musik, tata rias, dan busana agar siswa mampu menghafal gerak menyesuaikan dengan musik iringan tari. Penayangan video tari sigeh pengiuten dilakukan secara berulang-ulang sampai siswa benar-benar hafal. 2. Kelebihan dalam penggunaan media belajar pada pembelajaran tari sigeh penguten adalah pembelajaran lebih menarik karena siswa dapat melihat penayangan video yang besar dan suara yang dihasilkan terdengar jelas. Sedangkan kekurangan dalam pembelajaran ini adalah siswa lebih terpaku pada video tari sigeh penguten sehingga gerak tari yang siswa peragakan hanya sebatas hafalan urutan ragam gerak saja, namun tidak dengan teknik yang baik. 3. Skor rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran tari sigeh penguten untuk tiap-tiap indikatornya adalah sebagai berikut. a. Hasil belajar siswa pada pembelajaran tari sigeh penguten di SD Negeri 1 Bandar Agung berdasarkan aspek teknik gerak kepala termasuk dalam kategori cukup (60%); b. Hasil belajar siswa pada pembelajaran tari sigeh penguten di SD Negeri 1 Bandar Agung berdasarkan aspek teknik gerak tangan termasuk dalam kategori kurang baik (40%); c. Hasil belajar siswa pada pembelajaran tari sigeh penguten di SD Negeri 1 Bandar Agung berdasarkan aspek teknik gerak kaki termasuk dalam kategori kurang baik (40%); d. Hasil belajar siswa pada pembelajaran tari sigeh penguten di SD Negeri 1 Bandar Agung berdasarkan

10 aspek teknik hafalan urutan gerak termasuk dalam kategori baik (80%); e. Hasil belajar siswa pada pembelajaran tari sigeh penguten di SD Negeri 1 Bandar Agung berdasarkan aspek ketepatan gerak dengan musik termasuk dalam kategori kurang baik (40%); Berdasarkan hasil di atas maka kesimpulan yang didapat dari penggunaan media audio visual pada kelas IV B di SD Negeri 1 Bandar Agung adalah kurang baik. Saran Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari penelitian penggunaan media audio visual pada di SD Negeri I Bandar Agung, maka saran yang dapat disampaikan adalah dalam penggunaan media audio visual sebaiknya video jangan digunakan sebagai acuan utama sumber belajar, namun diperlukan guru yang memiliki kemampuan dalam bidang tari agar pembelajaran berlangsung lebih efisien dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Daftar Pustaka Angkowo, R. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo Habsary, Dwiyana. 2003. Fungsi dan Peran Tari Sembah di Daerah Lampung. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia J. Moleong, Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Smaldino, Sharen E. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Musfiqon, HM. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta