ABSTRAK PROMOSI KEBUDAYAAN TOKOH PUNAKAWAN WAYANG KULIT GAGRAK CIREBON MELALUI EVENT FESTIVAL. Oleh Michael Aldi Limanta NRP

dokumen-dokumen yang mirip
Written by Administrator Monday, 03 December :37 - Last Updated Monday, 28 January :28

UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Wayang Kulit

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

ABSTRAK PROMOSI EVENT FOREST CINEMA 2013 DI BABAKAN SILIWANGI KOTA BANDUNG. Oleh. Riandy Herman Moeis NRP

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

ABSTRAK EVENT PELESTARIAN BENJANG SEBAGAI SENI BUDAYA JAWA BARAT. Oleh. Widiahsari Nolawati NRP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO GAME ANAK UNTUK MENGENALKAN CERITA PEWAYANGAN PANDAWA LIMA. Oleh Jeremiah Wirawan NRP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1

PERANCANGAN BUKU CERITA INTERAKTIF TENTANG PENGENALAN BUNGA-BUNGA KHAS INDONESIA KEPADA ANAK-ANAK

Data kongkrit tentang lahir asal usul wayang sedikit jumlahnya. Perbedaan adanya disiplin ilmu untuk mendekati masalah dan konsep tentang maksud

ABSTRAK PERANCANGAN BUKU CERITA ILUSTRASI SEBAGAI MEDIA MEMPERKENALKAN KEMBALI DODOL BETAWI SEBAGAI SALAH SATU KEKAYAAN BUDAYA BETAWI

ABSTRAK PERANCANGAN GRAFIS EVENT HIP HOP ANAK MUDA JAWA BARAT. Oleh Yuan Lukman NRP

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA INTERAKTIF MENGENAI ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT UNTUK ANAK-ANAK. Oleh Devi Avianti Firmansyah NRP

BAB I PENDAHULUAN. kesenian produk asli bangsa Indonesia. Kesenian wayang, merupakan

ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI SANGGAR TARI RINEKASARI UNTUK MENARIK MINAT ANAK DI BANDUNG TERHADAP SENI TARI TRADISIONAL

ABSTRAK PERANCANGAN VISUALISASI PAPERCRAFT WAYANG GOLEK JAWA BARAT SEBAGAI MEDIA EDUKASI DAN ENTERTAIMENT UNTUK ANAK-ANAK

ABSTRAK PROMOSI DAN PERANCANGAN KEMASAN MAKANAN TRADISIONAL BORONDONG UNTUK WARGA LOKAL DAN WISATAWAN DI KOTA BANDUNG

ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI UNTUK MEMPERKENALKAN BATIK BETAWI KEPADA GENERASI MUDA. Oleh: Shandy Oktavia Yusmarlia NRP:

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE TARIAN TRADISIONAL YOGYAKARTA BAGI GENERASI MUDA DI YOGYAKARTA. Oleh. William Efendy NRP

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK PROMOSI PARIWISATA DI PULAU BANGKA UNTUK KALANGAN DEWASA MUDA DI KOTA BESAR WILAYAH PULAU JAWA. Oleh : Stepvanie NRP

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA VISUAL EVENT PROMOSI MUSEUM LAYANG- LAYANG INDONESIA. Oleh Felix Aldrich Wijaya Oey NRP

ABSTRAK PERANCANGAN BUKU CERITA RAKYAT CIUNG WANARA. Oleh Christine Yusuf Arifin NRP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA DESAIN GRAFIS PAGELARAN SANDIWARA SUNDA PRABU SILIWANGI & KIAN SANTANG. Oleh Gilang Pratama Putra NRP

ABSTRAK. Kata kunci: promosi, Indra Dance Studio, tari tradisional, Jawa Barat. vii

ABSTRAK PROMOSI KOMUNITAS AEROMODELLING UNTUK MENINGKATKAN MINAT ANAK-ANAK PADA KEGIATAN KEDIRGANTARAAN. Oleh Dicky Ryan NRP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PERANCANGAN BUKU DOKUMENTASI BUDAYA LAIS MELALUI MEDIA FOTOGRAFI. Oleh Auzi Brilliananda NRP

ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA. Oleh

ABSTRAK PERANCANGAN EVENT SEBAGAI MEDIA PROMOSI KERIS JAWA UNTUK KAWULA MUDA. Eganingtyas Vela Agustina NRP

BAB 2 DATA DAN ANALISA. - Buku Rupa Wayang Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia. - Buku Indonesian Heritage Performing Arts.

ABSTRAK PERANCANGAN BOOK DESIGN TATA CARA PERNIKAHAN ADAT YOGYAKARTA. Oleh Wenny Anggraini Natalia NRP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG MOTEKAR. Oleh Yonas NRP

ABSTRAK PERANCANGAN BOARD GAME TENTANG KISAH WAYANG RESI BISMA UNTUK MENANAMKAN NILAI-NILAI MORAL KEPADA REMAJA. Oleh Ryan Arianto NRP

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA VISUAL PROMOSI UNTUK KAMPANYE CANTIKA INDONESIA SEBAGAI UPAYA MEMPERKENALKAN CARA-CARA KECANTIKAN KHAS INDONESIA

Kata kunci : promosi, tradisional, KSWM, dan mendidik.

ABSTRAK MEMPERKENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN LEGENDA SANGKURIANG DI GUNUNG TANGKUBAN PERAHU MELALUI ENVIRONMENTAL GRAPHIC DESIGN

ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI BRAND ADGN UNTUK WANITA BERGAYA ANDROGINI. Oleh. Samantha Siahaan NRP

1.1 Latar Belakang Budaya kebudayaan

ABSTRAK PERANCANGAN BRANDING DAN PROMOSI PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT MELALUI EVENT ALIMPAIDO. Oleh Ardian Parasto NRP

INTERAKSI KEBUDAYAAN

ABSTRAK PERANCANGAN BUKU FOTO KAIN SONGKET PALEMBANG Oleh Yohanes Indra

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA GRAFIS PROMOSI KEGIATAN TRADISIONAL KETANGKASAN DOMBA DI BANDUNG. Oleh Jessen Budi Aryanto NRP

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI FESTIVAL MENDONGENG ANAK INDONESIA.

ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI TARI TOPENG CIREBON UNTUK MENINGKATAN PARIWISATA BUDAYA KOTA CIREBON. Oleh Ezraef Jeconiah NRP

ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG POTEHI SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN PERANAKAN TIONGHOA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PERANCANGAN VISUAL APLIKASI MOBILE WISATA SEJARAH DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME DI INDONESIA. Oleh Gisela Marisa Tirtha NRP

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha - Bandung

ABSTRAK PERANCANGAN ARTBOOK MAMALIA ENDEMIK DI INDONESIA YANG TERANCAM PUNAH. Timoteus Soelistyo NRP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

ABSTRAK PERANCANGAN BUKU SEBAGAI SARANA INFORMASI TENTANG MANFAAT PENCAK SILAT UNTUK ANAK UMUR 6-10 TAHUN. Oleh Irene NRP

ABSTRAK PROMOSI BUDAYA TRADISIONAL PERESEAN LOMBOK MELALUI FILM DOKUMENTER. Oleh David Chrisnanto NRP

ABSTRAK. xiii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK PERANCANGAN BUKU INTERAKTIF PENGENALAN JAJANAN PASAR DI PULAU JAWA UNTUK ANAK-ANAK. Oleh : Melisa Nugroho NRP

ABSTRAK REBRANDING TEATER GARASI YOGYAKARTA. Oleh Sinta Damayanti NRP

ABSTRAK. Oleh Febrian Wibisono NRP :

ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI ALBUM MUSIK ROHANI KRISTEN "ALIVE" OLEH "EXCELLENT GENERATION" oleh: Rian NRP

ABSTRAK. Kata Kunci : Band, Event, Indie, Musik, Promosi. Universitas Kristen Maranatha vi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat game bergenre rhythm bertema

ABSTRAK PERANCANGAN SERIAN FILM ANIMASI PENDEK SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KISAH WAYANG UNTUK REMAJA. Oleh Titus Himawan

ABSTRAK PERANCANGAN PROMOSI DAN KEMASAN MAKANAN RINGAN KHAS SUNDA KUE SAROJA UNTUK GENERASI MUDA KOTA BANDUNG. Oleh GHEA LEVINA NRP

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya anak muda pada jaman sekarang, mereka cenderung lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

PERANCANGAN BRANDING KOTA PEKALONGAN

ABSTRAK. Kata kunci : Permainan, tradisional, ilustrasi, book design. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK PERANCANGAN KARTU CEKI BERGAYA MODERN TRADISIONAL UNTUK REMAJA. Dwi Putri Anindita

ABSTRAK PERANCANGAN BUKU 30 IKON KULINER TRADISIONAL INDONESIA DENGAN TEKNIK ILUSTRASI DAN FOTOGRAFI UNTUK GENERASI MUDA

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

BAB II METODE PERANCANGAN

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU. Oleh: Elvin Winardy

ABSTRACT. Design Promotional for Mooncake Festival in Bandung

ABSTRAK PERANCANGAN BRANDING FESYEN PATCHWORK DARI KRAVITI. Oleh Athalia Nur Alifa NRP

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... x. 1.1 Latar belakang...

2.8 Analisa SWOT Definisi Segmentation, Targeting, dan Positioning Pasar Perilaku Konsumen Psikologi Orang Dewasa...

ABSTRAK. Kata kunci : Geplak, Tradisional, Bantul, Promosi.

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE PELESTARIAN BATIK BELANDA SEBAGAI AKULTURASU KEBUDAYAAN INDONESIA. Oleh Josephine Wangge NRP

ABSTRAK Kata Kunci: Desain Buku, Pelajaran Matematika, Ilustrasi

ABSTRAK BRANDING DAN PROMOSI SMARTPHONE LOKAL ADVAN SIGNATURE S5X+ UNTUK KALANGAN REMAJA DAN DEWASA MUDA. Oleh Remigius Aldy Avellino NRP

ABSTRACT THE DESIGN OF PROMOTION FOR LANAHIVE, A LOCAL FASHION BRAND. Submitted by. Laura Marsellina Muaya

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE RAYAKAN PERBEDAAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN RASA TOLERANSI PADA KAUM MUDA. Oleh Kristi Airin Sangari NRP

ABSTRAK PROMOSI BRAND LOKAL JEH BY LOCALE DENGAN PENGENALAN KAIN BATIK CIREBON UNTUK ANAK MUDA Oleh Seanzha Kemal Rachman

Transkripsi:

ABSTRAK PROMOSI KEBUDAYAAN TOKOH PUNAKAWAN WAYANG KULIT GAGRAK CIREBON MELALUI EVENT FESTIVAL Oleh Michael Aldi Limanta NRP 0664021 Wayang Cirebon merupakan budaya dan ciri khas asli Indonesia yang sangat kental, di Cirebon Wayang sangat terkenal dengan tokoh punakawannya, seringkali wayang dijadikan sebagai hiburan pada acara-acara kesultanan di keraton Cirebon dan kini wayang yang seharusnya menjadi aset berhargapun sudah mulai tersisih keberadaannya oleh budaya modern, kurangnya promosi dan pengenalan wayang di kota Cirebon tentunya dapat sekaligus menghambat perkembangan pariwisata dan kelestarian budaya wayang itu sendiri. Hal ini diketahui dengan mencari sumber dan beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan pembagian angket bahwa perlunya pengenalan wayang sebagai aset budaya Indonesia melalui jalur hiburan diharapkan dapat menarik minat masyrakat terhadap wayang Cirebon khususnya pada tokoh punakawan melalui media visual yang dikemas dalam acara festival. Perancangan festival kebudayaan wayang Cirebon melalui tokoh punakawan ini mempunyai sasaran kepada remaja hingga dewasa dan tidak ada batasan tertentu, dengan tujuan menarik minat masyarakat akan kebudayaan asli Indonesia serta memunculkan kelestarian budaya secara mandiri. Kata kunci: Cirebon, Festival, Promosi, Wayang ABSTRACT Universitas Kristen Maranatha 1

CULTURAL PROMOTION OF GAGRAK CIREBON LEATHER PUPPET FIGURES OF PUNAKAWAN THROUGH FESTIVAL EVENTS Submitted by Michael Aldi Limanta NRP 0664021 Puppet Cirebon is a hallmark of culture and native to Indonesia are very thick, very well known in Cirebon Puppet with punakawan figures, puppets are often used as entertainment at events in the imperial palace of Cirebon and now puppet that should be excluded asset valueable already started its existence by modern culture, lack of promotion and introduction of puppets in the city of Cirebon course can simultaneously inhibit the development of tourism and cultural preservation puppet itself. It is known by finding multiple sources and data collection techniques such as observation, interviews, and the distribution of questionnaires that need for recognition as an asset puppet Indonesian culture through entertainment is expected to attract the interest of the society, especially in Cirebon wayang figures punakawan through visual media are packed in the festival. Designing cultural festival Cirebon wayang figures through this punakawan has targeted to adolescents to adults, and there are no particular restrictions, with the aim of public interest in culture led to the preservation of indigenous cultures of Indonesia and independently. Keywords: Cirebon, Festival, Promotion, Puppet Universitas Kristen Maranatha 2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS... iv PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR PUSTAKA... 62 DAFTAR LAMPIRAN... 63 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup... 2 Universitas Kristen Maranatha 3

1.3 Tujuan Promosi... 2 1.4 Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data... 3 1.5 Skema Perancangan... 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Promosi... 6 2.1.1 Tujuan Promosi... 7 2.2 Teori Komunikasi... 9 2.3 Warna... 11 2.4 Illustrasi... 14 2.5 Kebudayaan... 15 BAB III DATA DAN ANALISIS 3.1 Data dan Fakta... 18 3.1.1 Lembaga Terkait... 18 3.1.2 Lembaga Pendukung... 20 3.1.2.1 DISPORBUDPAR Cirebon... 20 3.1.3 Wayang... 21 3.1.4 Punakawan Wayang Gagrak Cirebon... 22 3.1.4.1 Wayang Kulit... 29 3.2 Analisis Terhadap Permasalahan... 35 Universitas Kristen Maranatha 4

3.2.1 Analisis Hasil Survey... 35 3.2.2 Analisis STP... 36 3.2.3 Analisis SWOT... 37 3.3 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis... 38 3.4 Data Hasil Kuesioner... 43 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi... 46 4.2 Konsep Kreatif... 47 4.3 Konsep dan Strategi Media... 47 4.3.1 Media Primer... 47 4.3.2 Media Sekunder... 48 4.4 Logo... 49 4.4.1 Spesifikasi Logo... 50 4.5 Visual Karya... 51 4.6 Budgeting... 59 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 61 5.2 Saran... 61 Universitas Kristen Maranatha 5

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Diagram Strategi menurut tujuannya... 7 Gambar 2.2 Lingkaran Warna... 11 Gambar 3.1 Kota Cirebon... 18 Gambar 3.2 Logo web DISPORBUDPAR Kota Cirebon... 20 Universitas Kristen Maranatha 6

Gambar 3.3 Tokoh Punakawan... 22 Gambar 3.4 TOGOG... 26 Gambar 3.5 Tokoh Punakawan II... 28 Gambar 3.6 Dasamuka, Wayang Kulit Gagrak Cirebon... 29 Gambar 3.7 Wirasentika, Wayang Kulit Gagrak Cirebon... 30 Gambar 3.8 Antareja, Wayang Kulit Gagrak Cirebon... 31 Gambar 3.9 Batara Guru, Wayang Kulit Gagrak Cirebon... 32 Gambar 3.10 Batara Guru, Wayang Kulit Gagrak Cirebon... 33 Gambar 3.11 Dursasana, Wayang Kulit Gagrak Cirebon... 34 Gambar 3.12 Event World of Wayang... 38 Gambar 3.13 Perlombaan dalam event World of Wayang... 39 Gambar 3.14 Event World of Wayang Lomba Foto... 40 Gambar 3.15 Event Wayang Summit... 41 Gambar 3.16 Wayang Wahyu... 42 Gambar 4.1 Logo Wayang of Cirebon... 49 Gambar 4.2 Poster... 51 Gambar 4.3 Flyer... 52 Gambar 4.4 Umbul-umbul... 53 Gambar 4.5 X-Banner... 54 Gambar 4.6 Website... 55 Gambar 4.7 Wallpaper... 56 Gambar 4.8 Name Tag... 57 Gambar 4.9 Pin... 57 Universitas Kristen Maranatha 7

Gambar 5.0 Mug... 58 Gambar 5.1 Baju... 58 DAFTAR ISTILAH - Adiluhung : tinggi mutunya, seni budaya yg bernilai - wajib dipelihara - Desain Komunikasi Visual : atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi Universitas Kristen Maranatha 8

mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan. - Gagrak : Gaya, Ciri, Kekhasan dari - Tagline : Slogan dalam Iklan DAFTAR LAMPIRAN - Lampiran A: Kliping Artikel - Lampiran B: Sketsa.. Universitas Kristen Maranatha 9

Wayang Kulit yang Mulai Ditinggalkan! Pagelaran wayang mulai ditinggalkan, khususnya generasi muda. Ada apa dengan wayang? Mengapa anak-anak muda tidak menyenangi wayang? adakah yang salah dengan wayang?wayang bermacam-macam ragamnya, ada wayang orang, wayang kulit di daerah Jawa Tengah. Ada wayang golek di Daerah Jawa Barat. Wayang kulit yang diakui Dunia itu, tidak menarik bagi anak-anak muda jaman sekarang. Entah apa yang menyebabkan mereka tidak tertarik, padahal disaat dalang sedang mengadakan pagelaran banyak falsafah yang bermanfaat yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat petuah-petuah kehidupan yang bermanfaat, disamping memberikan hiburan untuk melepas lelah (ketika tokoh-tokoh punokawan sedang bercanda saat adegan gara-gara) menjalani kehidupan sehari-hari. Kemudian petuah-petuah bagi para pemimpin yang digambarkan oleh tokoh-tokoh raja yang menginginkan kemakmuran bagi rakyatnya, memerangi kebathilan di negara kekuasaanya sangat jelas digambarkan oleh para Dalang. Semua bentuk kebaikan dan kebhatilan yang ditokohkan oleh paraga wayang sangatlah memberikan gambaran kejelasan hidup yang kita jalani saat ini. Tetapi mengapa generasi muda masih menjatuhkan pilihanya kepada kesenian-kesenian yang sifatnya hingar-bingar Universitas Kristen Maranatha 10

seperti dangdut ysng kadang dan bahkan sering penampilan penyanyinya seronok, menggugah sahwat. Adakah yang salah dengan wayang? Ataukah generasi muda yang salah?sebagai warga Negara Indonesia yang baik, dan menyadari kayanya negara kita akan kekayaan kesenian mengapa kita tidak memulai dari diri sendiri untuk mengagumi sekaligus melestarikan budaya kesenian itu, tidak hanya wayang saja, tetapi semua kesenian yang ada di indonesia ini. Seandainya saja kita tidak mulai melestarikan dan mengenalkan wayang kulit khususnya, maka ada kemungkinan beberapa tahun kebelakang anak-anak kita sebagai generasi penerus mungkin saja tidak mengerti apa itu wayang kulit? Sekarang saja mungkin mereka ketika ditanya tokoh-tokoh wayang pasti akan menggelengkan kepala tidak tahu! Kalau begitu apakah kita turut mensukseskan pudarnya wayang kulit? Iya senadainya kita tidak pernah mengenalkan wayang kulit itu sendiri kepada anak-anak kita, karena tanpa pengenalan sejak dini memungkinkan mereka tidak mengetahuinya. Kalau begitu, perkenalkan wayang kulit kepada anak-anak kita, misalnya sesekali kalau ada pentas wayang kulit kita luangkan waktu mengajak anak kita untuk menonton pagelaran wayang kulit tersebut. Secara perlahan rasa suka akan merasuk dihati anak-anak kita menyayangi wayang kulit tersebut. Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/13/wayang-kulit-yang-mulai-ditinggalkan- 192852.html Sejarah Wayang Arti kata wayang Universitas Kristen Maranatha 11

Dalam bahasa Jawa, kata wayang berarti "bayangan". Jika ditinjau dari arti filsafatnya "wayang" dapat diartikan sebagai bayangan atau merupakan pencerminan dari sifat-sifat yang ada dalam jiwa manusia, seperti angkara murka, kebajikan, serakah dan lain-lain. Wayang merupakan seni tradisional yang berkembang di Indonesia, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Kitab Mahabharata dan Ramayana. Asal usul kebudayaan wayang Mengenai asal-usul dari mana wayang ini berasal, di dunia ada dua pendapat. Pertama, pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjanasarjana Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau, Brandes, Kats, Rentse, dan Kruyt. Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Selain itu nama dan istilah teknis pewayangan semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan bahasa lain. Sementara itu, pendapat kedua menduga wayang berasal dari India yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Mereka antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa yang pernah menjajah India. Namun, sejak tahun 1950-an, buku-buku pe wayangan seolah sudah sepakat bahwa wayang memang berasal dari Pulau Jawa, dan sama sekali tidak diimpor dari negara lain. Budaya wayang diperkirakan sudah lahir di Indonesia setidaknya pada zaman pemerintahan Prabu Airlangga, raja Kahuripan (976-1012). Karya sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga Indonesia, sejak abad X. Antara lain, naskah sastra "Kitab Ramayana Kakawin" berbahasa Jawa Kuna ditulis pada masa pemerintahan raja Dyah Balitung (989-910), yang merupakan gubahan dari Kitab Ramayana karangan pujangga India, Walmiki. Selanjutnya, para pujangga Jawa tidak lagi hanya menerjemahkan Ramayana dan Mahabarata ke bahasa Jawa Kuna, tetapi menggubahnya dan menceritakan kembali dengan memasukkan falsafah Jawa kedalamnya. Contohnya, karya Empu Kanwa yaitu "Arjunawiwaha Kakawin", yang merupakan gubahan yang berinduk pada Kitab Mahabarata. Gubahan lain yang lebih nyata bedanya derigan cerita asli versi India, adalah "Baratayuda Kakawin" karya Empu Sedah dan Empu Panuluh. Karya agung ini dikerjakan pada masa pemerintahan Prabu Jayabaya, raja Kediri (1130 1160). Wayang sebagai suatu pergelaran dan tontonan pun sudah dimulai ada sejak zaman pemerintahan raja Airlangga. Beberapa prasasti yang dibuat pada masa itu antara lain Universitas Kristen Maranatha 12

sudah menyebutkan kata-kata mawa yang dan "aringgit" yang maksudnya adalah pertunjukan wayang. Mengenai saat kelahiran budaya wayang, Ir. Sri Mulyono dalam bukunya Simbolisme dan Mistikisme dalam Wayang (1979), memperkirakan wayang sudah ada sejak zaman neolithikum, yakni kira-kira 1.500 tahun sebelum Masehi. Pendapatnya itu didasarkan atas tulisan Robert von Heine-Geldern Ph. D, Prehis toric Research in the Netherland Indie (1945) dan tulisan Prof. K.A.H. Hidding di Ensiklopedia Indonesia halaman 987. Untuk lebih menjawakan budaya wayang, sejak awal zaman Kerajaan Majapahit diperkenalkan cerita wayang lain yang tidak lagi berinduk pada Kitab Ramayana dan Mahabarata. Sejak saat itulah cerita-cerita Panji, yakni cerita tentang leluhur raja-raja Majapahit mulai diperkenalkan sebagai salah satu bentuk wayang yang lain. cerita Panji ini kemudian lebih banyak digunakan untuk pertunjukan Wayang Beber. Tradisi menjawakan cerita wayang juga diteruskan oleh beberapa ulama Islam, di antaranya oleh para Wali Sanga. Mereka mulai mewayangkan kisah para raja Majapahit, di antaranya cerita Damarwulan. Sejarah wayang di Indonesia Wayang dikenal oleh bangsa Indonesia sudah sejak 1500 th. sebelum Masehi, karena nenek moyang kita percaya bahwa setiap benda hidup mempunyai roh/jiwa, ada yang baik dan ada yang jahat. Agar tidak diganggu oleh roh jahat, maka roh-roh tersebut dilukis dalam bentuk gambaran (gambar ilusi) atau bayangan (wewayangan/wayang), disembah dan diberi sesajen yang kemudian dikenal dengan kepercayaan Animisme. Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia, seni pertunjukan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata. Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukan yang menampilkan Tuhan atau Dewa dalam wujud manusia dilarang, munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana saat pertunjukan yang ditonton hanyalah bayangannya saja. Wayang inilah yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit. Untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam. Sunan Kalijaga ( R.M. Said ) salah satu Wali Songo untuk menyebarkan dan mengembang kan ajaran Islam di Indonesia, dengan menyisipkan ajaran-ajaran filsafat dan agama Islam, seperti Jimat Kalimusodo (dua kalimat syahadat). Ketika misionaris Katolik, Pastor Timotheus L. Wignyosubroto, SJ pada tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik, ia mengembangkan Wayang Wahyu yang sumber ceritanya berasal dari Alkitab. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Universitas Kristen Maranatha 13

Universitas Kristen Maranatha 14