KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KP 407 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK BANDAR UDARA NUSAWIRU DI KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 997 TAHUN 2017 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP. 271 TAHUN 2012

Udara Jenderal Besar Soedirman di

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Safety Regulations Part 65) Sertifikasi Ahli Perawatan Pesawat Udara (Licensing of Aircraft Maintenance Engineer) Edisi 1 Amandemen

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

2 menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkuta

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No personel ahli perawatan harus memiliki sertifikat kelulusan pelatihan pesawat udara tingkat dasar (basic aircraft training graduation

2015, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 4

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP BANDAR UDARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956);

Menimbang : a. bahwa dalam rangka percepatan operasional Bandar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 503 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN DAN PENGAWASAN PEMENUHAN

Udara yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal;

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan L

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 84 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN LINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Inspektur Penerbangan. Kewenangan. Perubahan.

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBllK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 996 TAHUN 2017 TENTANG SATUAN TUGAS PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 04 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Pemerintah Nomor 3 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3925); 3. Peraturan Presiden No

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Bab IV huruf A angka 2 huruf a dan b

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Peraturan Pemerintah 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Ind

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 45 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN KEPEMILIKAN MODAL BADAN USAHA DI BIDANG TRANSPORTASI

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubung

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 82 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 5

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 36 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP. 233 TAHUN 2017 TENTANG RUTE DAN PENYELENGGARA ANGKUTAN UDARA PERINTIS KARGO DAN

2015, No ruang wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebagaimana yang direkomedasikan oleh Bupati Manggarai Barat melalui surat Nomor BU.005/74/IV

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KP.288 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP.289 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 51 TAHUN 2005 TENTANG

Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 18 Peraturan Merited Perhubungan

1. Fasilitas bandar udara yang direncanakan untuk dibangun dan dikembangkan sebagaimana tercantum pada Tabel II.

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. NOMOR : KP. 56 Tahun 2014 TENTANG ORGANISASI SLOT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 578 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 8 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 104 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Republik Indonesia Nomor 3601) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2000 tentang.perubahan atas

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Negara Tahun 1999 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3907); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negar

Menimbang : a. bahwa Pasal 8 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 70 Tahun 2017 tentang Penetapan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 93 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Udara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tam

NOMOR: PM 17 TAHUN 2014

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 030 TAHUN 2018 TENTANG TIM PERSIAPAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

2016, No Informasi Aeronautika (Aeronautical Information Publication (AIP)) Indonesia secara elektronik; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

2 Menetapkan : 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana diubah terakhir dengan Peratura

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai angkutan udara perintis. Penyelenggaraan Angkutan Udara Perintis;

2016, No udara niaga tidak berjadwal luar negeri dengan pesawat udara sipil asing ke dan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu

PENINGKATAN FUNGSI PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

2 pengenaan sanksi administratif; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri

Transkripsi:

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KP 07 TAHUN 201 TENTANG RENCANA INDUK BANDAR UDARA NUSAWIRU DI KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan telah mengatur mengenai setiap bandar udara yang telah beroperasi hams memiliki Rencana Induk Bandar Udara; b. bahwa Bandar Udara Nusawiru di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat merupakan bandar udara umum yang diselenggarakan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara Daerah (UPBUD) Provinsi Jawa Barat; c. bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap studi rencana induk Bandar Udara Nusawiru di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat telah memenuhi persyaratan administratif dan teknis; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Bandar Udara Nusawiru di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 0 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295);

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 201;. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 20 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 201; 5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 8 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum; 6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 2 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulations Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome) sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 Tahun 2013; 7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 20 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 68 Tahun 2013; 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.11 Tahun 20 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013; Memperhatikan : 1. Surat Rekomendasi Bupati Ciamis Nomor 553/526/Dishub.05 Tanggal 26 Maret 2012 perihal Rencana Induk (Master Plan) Bandar Udara Nusawiru Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat; 2. Surat Rekomendasi Gubernur Jawa Barat Nomor 553.2/3160/Admrek Tanggal 19 Juni 2012 perihal Penetapan Master Plan (Rencana Induk) Bandar Udara Nusawiru Kabupaten Ciamis; 3. Surat Bupati Ciamis Nomor 593/136/Pem.Um.2 Tanggal 26 Februari 2013 perihal Dukungan Pembebasan Lahan untuk pengembangan Bandar Udara Nusawiru di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK BANDAR UDARA NUSAWIRU DI KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT.

PERTAMA Lokasi Bandar Udara Nusawiru di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini, yang memuat: a. koordinat geografis 07 3' 0,805" Lintang Selatan (LS) dan 8 29' 1,938" Bujur Timur (BT) atau pada koordinat Bandar udara X = 20.000 meter dan Y = 20.000 meter dimana sumbu X berhimpit dengan sumbu landas pacu yang mempunyai azimuth 72 03' 32,311" geografis dan sumbu Y melalui eksisting ujung landas pacu 25 tegak lurus sumbu X; dan titik referensi Bandar Udara/Aerodrome Reference Point (ARP) Bandar Udara Nusawiru Di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat adalah 07 3'1,117" LS; 8 29'20,972" BT. KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM Bandar Udara Nusawiru Di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud pada DIKTUM PERTAMA merupakan bandar udara pengumpan. Luas lahan untuk kebutuhan pembangunan Bandar Udara Nusawiru Di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud pada DIKTUM PERTAMA sebesar kurang lebih 111,1 Ha, terdiri atas : a. lahan yang telah ada (eksisting) kurang lebih 52,96 Ha; dan b. lahan tambahan untuk pengembangan yang akan dibebaskan kurang lebih 58,18 Ha. Rencana induk Bandar Udara Nusawiru Di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini, terdiri dari : a. prakiraan permintaan jasa angkutan udara; b. kebutuhan fasilitas; c. tata letak fasilitas dan tahapan pelaksanaan pembangunan; d. kebutuhan dan pemanfaatan lahan; e. kawasan keselamatan operasi penerbangan; dan f. batas kawasan kebisingan. Penyelenggara Bandar Udara Nusawiru Di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, dalam jangka waktu 5 (lima) tahun wajib melengkapi dokumen daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Lampiran II Keputusan ini. Penyelenggara bandar udara berkewajiban untuk: a. menyusun teknik terinci fasilitas pokok bandar udara; dan b. menyusun analisa dampak lingkungan terhadap pembangunan dan pengoperasian bandar udara.

KETUJUH KEDELAPAN KESEMBILAN KESEPULUH KESEBELAS KEDUABELAS : Pelaksanaan pembangunan pengembangan bandar udara pada lokasi sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM PERTAMA dilaksanakan setelah diterbitkan Izin Mendirikan Bangunan Bandar Udara. Pembiayaan yang timbul atas Rencana Induk Bandar Udara Nusawiru Di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dan belum diatur di dalam rencana induk bandar udara sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KEEMPAT wajib memperoleh persetujuan Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Rencana induk Bandar Udara Nusawiru Di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, dibuat untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun. Direktur Jenderal Perhubungan Udara melaksanakan pengawasan teknis dan operasional terhadap pelaksanaan Keputusan ini. Keputusan Menteri Perhubungan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 April 201 MENTERI PERHUBUNGAN, ttd E.E. MANGINDAAN SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada : 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. 3.. 5. 6. 7. 8. 9. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Menteri Sekretaris Negara; Menteri Keuangan; Menteri Dalam Negeri; Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara; Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS;. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan; 11. 12. 13. Gubernur Jawa Barat; Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat; Bupati Ciamis Provinsi Jawa Barat. n aslinya N KSLN, ejnbin&jutama Muda (IV/c) ^9160220 198903 1 001

12 - - - Lampiran II Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KP 07 TAHUN 201 Tan gal! 1 April 701A RENCANA INDUK BANDAR UDARA NUSAWIRU DI KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT I. Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Udara Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara untuk memenuhi kebutuhan operasi penerbangan dan pelayanan bandar udara dilakukan terutama berdasarkan perkembangan lalu lintas angkutan udara sebagaimana tercantum pada Tabel I. TabelI PRAKIRAAN PERMINTAAN JASA ANGKUTAN UDARA BANDAR UDARA NUSAWIRU DI KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT Pentahapan No. Keterangan Eksisting 2012 Tahap I Tahap II Keterangan I A B C KOMERSIAL PENUMPANG KARGO - Internasional -.196 20 20 58.200 160 0 97.800 170 120 - Domestik 29 35 0 Ton / Tahun Pergerakan 1.033 2 3.050 8.000 12 6 D Jumlah Jam Sibuk 1 2 3 E Terbesar Grand Caravan ATR2 ATR72 II SEKOLAH PENERBANGAN A B SISWA PERGERAKAN PESAWAT 2.579 8 270 58.800 20 30 270 58.800 20 30 Siswa. Siswa Siswa III Jumlah - MAINTENANCE 12 Jenis Maintenance Grand Caravan B737 - Classic B737-800NG