BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1. Kemampuan Guru dalam mengelola pembelajaran kooperatif tipe TGT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1. Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menjabarkan hasil-hasil

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. tergolong pada kategori baik jika pesentase aktivitas guru yang paling dominan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan scientific dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ilmu dasar yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Sering

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) langkah-langkah pembelajaran, waktu, perangkat pembelajaran, metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. putih dan kancing hitam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan di paparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang diperoleh selama melakukan penelitian di MTsN Krian berupa data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data kualitatif dan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (TBK I) yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. tentang aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa, respon

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh data-data berupa hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 08 D 2 x 30 menit RPP Garis bilangan Agustus a

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. melalui pengamatan (observasi), sebaran angket dan tes, diperoleh beberapa data

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamanatan Wringinanom Kabupaten Gresik Propinsi Jawa Timur.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI. PMRI untuk meningkatkan berfikir kritis siswa. Menunjukkan bahwa aktivitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Model pembelajaran. (difine), tahap perencanaan (design), dan tahap pengembangan (develop).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digolongkan jenis penelitian pengembangan, yaitu pengembangan RPP, LKS dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama dua kali pertemuan melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada proses pembelajaran. Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pemahaman konsep matematis siswa untuk setiap sampel penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

2. Hasil Penelitian Siklus I Penelitian yang dilaksanakan di MI Sendangkulon Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pada siswa kelas IV ini merupakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

79 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data hasil yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada bab I. Adapun deskriptif data hasil penelitian pada bab IV yang diperoleh sebagai berikut: 1. Deskriptif data hasil aktifitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran dengan peta konsep. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa aktivitas aktif selama diterapkannya rencana pembelajaran kedua, dan rencana pembelajaran ketiga dengan rerata 80,45 %. Sedangkan untuk aktifitas yang paling dominan adalah mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru dengan rerata 28,75 %. Pada tahap ini terjadi peningkatan antara penerapan pada RPP 1 dan penerapan pada RPP 2 yaitu dari 21,25 % menjadi 35,00 %. Hal ini dikarenakan pada penerapan RPP 1 siswa belum terbiasa bertanya kepada guru jika terdapat materi yang belum mereka pahami, mungkin ini terjadi karena yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sehingga harus beradaptasi terlebih dahulu. Sedangkan pada RPP 3 sedikit menurun, karena pada waktu itu guru pada bidang studi lain memberikan informasi diluar kegiatan pembelajaran sehingga membuat siswa gaduh dan mengalihkan perhatiannya. Untuk aktifitas bertanya kepada guru/antar siswa dengan rerata 4,60 %. Pada

80 tahap ini terjadi sedikit peningkatan antara penerapan RPP 1 dan penerapan RPP 2. Sedangkan RPP 3 tetap yaitu dari 3,75 % menjadi 5,00 %. Hal ini sudah dijelaskan pada aktifitas pertama dimana siswa perlu beradaptasi terlebih dahulu. Untuk aktifitas mengemukakan pendapat dengan rerata 4,60 %. Aktifitas ini mengalami peningkatan dari RPP 1 ke RPP 2 dan RPP 3 yaitu dari 2,50 % ke 5,00 % serta menjadi 6,25 %. Hal ini berarti siswa sangat aktif dalam berbicara mengenai materi yang disampaikan oleh guru serta memotivasi diri sendiri atau orang lain dalam memahami materi dengan seksama. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung dari pertemuan awal sampai pertemuan akhir. Sedangkan untuk aktifitas merangkum pelajaran dengan rerata 8,33 %. Pada tahap ini terjadi peningkatan yang baik dari RPP-1 ke RPP-2 yaitu dari 8,75 % menjadi 12,50 %. Akan tetapi pada RPP-3 mengalami penurunan dari 12,50 % menjadi 3,75 %. Hal ini terjadi karena pada pertemuan ke-3 penjelasan disampaikan oleh guru sama dengan penjelasan yang ada di buku paket masing-masing siswa. Dan guru hanya memberikan sedikit penguatan bagi siswa yang masih belum mengerti maksud dari penjelasan materi di buku paket tersebut. Sehingga hanya beberapa siswa yang belum memahami, merangkum pelajaran tersebut dan siswa yang lain hanya mendengarkan. Untuk aktifitas menyebutkan definisi/kesimpulan 2,50 %, aktifitas ini mengalami peningkatan dari tiap-tiap RPP. RPP-1 ke RPP-2 yaitu dari 1,25 % menjadi 2,50 % dan dari RPP-2 ke RPP-3 yaitu 2,50 % menjadi 3,75 %. Hal

81 ini dikarenakan siswa merespon penjelasan yang disampaikan oleh guru, dan hampir sebagian siswa berani berbicara dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajarinya. Untuk aktifitas mengerjakan latihan dengan rerata 10,42 %. Pada tahun ini sedikit mengalami penurunan dan peningkatan. Pada RPP-1 ke RPP-2 mengalami penurunan dari 11,25 % menjadi 5,00 %, sedangkan dari RPP-2 ke RPP-3 mengalami peningkatan dari 5,00 % menjadi 15,00 %. Hal ini dikarenakan pada RPP-2 waktu yang ditentukan oleh guru tidak mencukupi dalam mengerjakan latihan (LKS) karena pada pertemuan ke-2 hanya 40 menit saja yang digunakan saat kegiatan pembelajaran sehingga membuat siswa untuk tidak mengerjakan latihan LKS tersebut. Untuk aktifitas berdiskusi antar siswa dengan rerata 15,00 %. Aktifitas ini mengalami penurunan pada RPP-1 ke RPP-2 yaitu dari 25,00 % menjadi 15,00% dan pada RPP-3 menjadi 5,00 %. Hal ini karena pada RPP-1, RPP-2, dan RPP-3 siswa yang diamati lebih terfokus untuk membaca, memahami, serta mengerjakan LKS dengan antar anggota dan tidak dalam satu kelompok. Pada dasarnya aktifitas siswa dalam berdiskusi kelompok merupakan rangkaian dari belajar kelompok yang mana di dalam aktifitas belajar ini terdapat aktifitas siswa berupa membaca, memahami, serta mengerjakan LKS secara berkelompok setelah dibahas atau dibicarakan masalah yang ada pada LKS tersebut. Dalam hal ini aktifitas berdiskusi pada kelompok masih kurang baik. Sedangkan untuk aktifitas menyajikan hasil kerja di depan kelas dengan rerata 6,25 %. Pada tahap ini aktifitas tersebut mengalami peningkatan dari

82 tiap pertemuan. Pada RPP-1 ke RPP-2 meningkat dari 3,75 % menjadi 5,00 %. Dan RPP-2 ke RPP-3 meningkat dari 5,00 % menjadi 10,00 %. Hal ini dikarenakan siswa sangat berantusias mewakili masing-masing kelompoknya untuk mempresentasikan hasil kinerjanya. Sedangkan siswa yang lain membantu memberi tanggapan dari pertanyaan kelompok lain. Untuk aktifitas tidak aktif pada ketiga pengamatan dengan nilai rerata 19,60%. Hal ini karena pada ketiga pengamatan ada beberapa siswa yang diamati melakukan aktifitas/kegiatan lain yang tidak relevan dalam kegiatan pembelajaran seperti bersenda gurau, mengganggu teman, mengerjakan tugas lain, dll sebanyak 4,60%. Sedangkan pada aktifitas membaca dan menulis diluar kegiatan pembelajaran atau diluar materi mendapat nilai rerata 15,00%. Berdasarkan analisis di atas dapat dilihat bahwa aktifitas aktif yang paling dominan adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran advance organizer dimana guru harus memperkuat struktur kognitif siswa dan menambah daya ingat siswa terhadap informasi yang bersifat baru. Sehingga siswa setelah mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru dengan sendirinya dapat memadukan materi yang sudah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. 2. Deskriptif data hasil kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep.

83 Untuk kategori persiapan termasuk baik dengan rerata 3,00 hal ini dikarenakan guru dalam menyiapkan secara keseluruhan termasuk RPP, penguasaan yang akan diajarkan, alat dan bahan yang digunakan, sumber belajar, strategi yang akan digunakan dengan sempurna. Untuk kategori pelaksanaan termasuk baik dengan rerata 3,13. Hal ini berarti bahwa dalam aspek pendahuluan seperti menarik perhatian siswa, memotivasi siswa dengan mengaitkan materi dalam kehidupan seharihari telah dilakukan dengan optimal dengan rerata 2,90. Hal ini dikarenakan peneliti (guru) mengingatkan siswa kembali pada pelajaran sebelumnya yang masih terkait dengan materi yang akan dipelajarinya sehingga siswa termotivasi dan kembali ingat dengan konsep awal. Pada aspek kegiatan inti termasuk kategori baik dengan rerata 3,14. Hal ini dikarenakan guru dalam menjelaskan materi yang akan disampaikan telah dilakukan dengan maksimal dengan rerata 3,34 dan guru dalam memberikan contoh dan non contoh pada bilangan pecahan telah dilakukan dengan baik dengan rerata 2,67 serta guru dalam memberikan pertanyaan yang bersifat menyempit untuk membantu siswa mengambil kesimpulan dikatakan baik dengan rerata 3,00, sedangkan guru memberikan waktu kepada siswa untuk berfikir dengan rerata 3,00. Hal ini dikatakan baik karena melatih siswa untuk benar-benar memahami materi yang akan dipelajari dan bisa langsung bertanya disaat

84 siswa mengalami kesulitan dalam memahami. Untuk menanggapi pendapat siswa juga telah dilakukan guru dengan baik dengan rerata 3,34 dan menyuruh siswa dalam memberikan contoh soal dengan rerata 3,00. Untuk membimbing siswa untuk berdiskusi dengan rerata 3,67 yang termasuk dalam kategori sangat baik hal ini dikarenakan guru selalu memantau masing-masing kelompok serta mendampingi dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk merespon pertanyaan siswa yang belum paham. Dan memberi penguatan kembali telah dilakukan. Guru dengan optimal dengan rerata 3,00 serta menyatakan kembali definisi yang telah disebutkan untuk siswa dengan rerata3,34. Guru membuat variasi dalam penyampaian dengan baik dengan rerata 3,00. Untuk aspek penutup termasuk kategori baik dengan rerata 3,34 dimana guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan diskusi tersebut. Untuk kategori pengelolaan waktu termasuk kategori baik dengan rerata 3,34 hal ini berarti guru dalam mengelola waktu sesuai dengan rencana yang dibuat. Untuk kategori suasana kelas tergolong kategori sangat baik hal ini dikarenakan pembelajaran telah berpusat pada siswa yang membuat siswa dan guru antusias dalam kegiatan pembelajaran Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

85 Advance Organizer dengan peta konsep dapat dikatakan baik dengan rerata 3,34. 3. Deskriptif tes hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep. Keberhasilan penggunaan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep dapat dilihat dari prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu sebesar 86,20%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa proses belajar yang terjadi membuat siswa belajar lebih bermakna. Pembelajaran menggunakan advance organizer dengan peta konsep membuat siswa secara sadar menggunakan pengetahuan awalnya, karena pembelajaran tersebut meminta siswa untuk menghubungkan materi yang ada dengan materi yang telah ada pada schemata siswa. Adapun 5 orang siswa yang belum tuntas dalam proses pembelajaran advance organizer dengan peta konsep, kemungkinan disebabkan siswa tersebut perlu beradaptasi lebih lama dengan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep. Sehingga mereka masih kebingungan dalam menghubungkan pengetahuan awal mereka dengan materi yang akan dipelajari. Ketidak tuntasan kelima orang tersebut berarti penggunaan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep tidak berhasil dengan baik. Karena dilihat dari skor peningkatan mereka (Tabel 4.10) yaitu dari skor pretes ke skor pos test menunjukkan bahwa skor mengalami peningkatan yang

86 bermakna. Hal ini berarti dapat dikatakan mereka telah berusaha maksimal dan mempunyai kinerja yang sangat baik. 4. Deskriptif data hasil angket respon siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Advance organizer dengan peta konsep berlangsung dari data perhitungan pada tabel 4.11 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Siswa-siswi kelas VII-D merasa senang dengan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep (94,49%) dan dapat memotivasi diri sendiri untuk lebih giat dalam belajar matematika (88,89%) Siswa-siswi kelas VII-D menganggap bahwa belajar dengan pembelajaran ini mempermudah dalam memahami materi (80,56%) dan merasa lebih aktif di dalam kelas, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung (77,785) Menurut siswa-siswi kelas VII-D pembelajaran matematika dengan menggunakan model advance organizer dengan peta konsep. Cocok diterapkan pada pokok bahasan pecahan (83,33%) Menurut siswa-siswi kelas VII-D, cara guru mengajar membuat siswa paham terhadap materi yang disampaikan dengan menggunakan LKS (91,67%) dan penyusunan LKS juga dapat di mengerti dengan mudah (75,00%)

87 Siswa-siswi kelas VII-D dapat menyelesaikan soal dalam LKS dengan baik dan bekerjasama kelompok masing-masing (91,67%) Siswa-siswi kelas VII-D merasa puas menggunakan pembelajaran tersebut dengan waktu yang ditentukan meskipun hanya ada beberapa siswasiswi yang merasa belum puas. Dengan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep (69,45%) dan membuat suasana kelas sangat kondusif (77,78%) Dari penjelasan di atas dapat di katakan bahwa dari semua pertanyaan yang di ajukan oleh peneliti di jawab dengan respon ya sebesar 83,06%. dengan demikian dapat di katakan bahwa respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep adalah positif, hal ini di karenakan persentase jawaban siswa yang menjawab ya >65%. B. Diskusi Hasil Penelitian Dilihat dari hasil penelitian tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep, aktifitas siswa selama menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep, tes belajar siswa, sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep, serta respon siswa terhadap model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep semuanya menunjukkan indikasi yang positif, hal ini di tunjang oleh pencapaian hasil belajar siswa yang tuntas secara individual maupun klasikal.

88 Dari hasil pengamatan dapat di ketahui bahwa aktifitas siswa selama menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep berlangsung, siswa lebih banyak mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru. Namun ada sedikit kesalahan yang di lakukan peneliti adalah peneliti tidak menghitung besarnya persentase masing-masing aktifitas siswa selama menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep. Hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu yang sudah di tetapkan oleh SMP N 3 Taman Sidoarjo dan observasi yang terbatas. Akan tetapi kategori siswa khususnya mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru merupakan kategori yang paling dominan (28,75%). Hal ini berarti bahwa guru (peneliti) dapat menarik perhatian siswa untuk terfokus selama kegiatan pembelajaran sehingga siswa dengan mudah mengalihkan perhatiannya untuk belajar matematika. Sedangkan untuk angket respon siswa, siswa merasa senang dengan kegiatan pembelajaran dan menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep, akan tetapi beberapa siswa belum merasa puas menggunakan model advance organizer denganpeta konsep, hal ini juga karena keterbatasan waktu, sehingga guru (peneliti) membagi waktu semaksimal mungkin. Untuk tes hasil belajar, sebelum di berikan kepada siswa, soal tersebut hanya di validasi oleh 2 validator yaitu Ibu Yuni Arifadah M.Pd selaku dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya dan Drs. Arif Musaadari selaku guru bidang studi matematika kelas VII di SMP N 3 Taman Sidoarjo, hal ini dikarenakan

89 keterbatasan waktu sehingga membuat peneliti ingi segera melakukan penelitian. Tetapi dari hasil seluruh penelitian yang di lakukan, peneliti telah menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model advance organizer dengan peta konsep sesuai langkah-langkah pembelajaran advance organizer dengan mengamati kemampuan guru (peneliti) dalam mengelola pembelajaran dan aktifitas siswa selama pembelajaran dengan tiga kali pertemuan, dan pada pertemuan terakhir di berikan tes hasil belajar siswa berupa post tes serta respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran tersebut. Dari ke empat instrumen penelitian tersebut membuat peneliti puas dengan penelitian yang di lakukan di SMP N 3 TAMAN.