II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tomat pertama kali ditemukan di dataran Amerika yaitu disekitar

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) termasuk sayuran buah yang

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu hasil pertanian

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

disukai masyarakat luas karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dalam kondisi aseptik secara in vitro (Yusnita, 2010). Pengembangan anggrek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)

I. PENDAHULUAN. Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah

PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB I PENDAHULUAN. (Mukarlina et al., 2010). Cabai merah (Capsicum annuum L.) menjadi komoditas

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman

BAB IX PEMBAHASAN UMUM

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) memiliki peran strategis dalam pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali...

TINJAUAN PUSTAKA. dalam kelas Liliopsida yang merupakan salah satu tumbuhan berbunga lidah dari

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1. Autotrof. Parasit. Saprofit

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae

I. PENDAHULUAN. lima persen penduduk Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini (Swastika

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi penyediaan lapangan kerja dan sumber devisa. Kondisi ini merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

I. PENDAHULUAN. Asia Tenggara, dan telah tersebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Tanaman

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. tanaman cabai (Capsicum sp), karena habitatnya di Amerika tropik banyak

TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Kedelai. diberi nama nodul atau nodul akar. Nodul akar tanaman kedelai umumnya dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm.

BAB I PENDAHULUAN. Nitrogen (N) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. yang produknya digunakan sebagai bahan baku industri serta sangat penting

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tebu ( Saccharum officinarum L.)

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Spirulina sp.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tjitrosoepomo (2012), Phalaenopsis amabilis diklasifikasikan

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Anonim (2011), produksi tomat Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

I. PENDAHULUAN. sebutan lain seruni atau bunga emas (Golden Flower) yang berasal dari

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari famili

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Tanaman Tomat Tanaman tomat pertama kali ditemukan di dataran Amerika yaitu disekitar Peru, Equador. Selanjutnya tanaman tomat menyebar keseluruh daerah tropis Amerika. Pembudidayaan tomat menyebar ke Meksiko, dan tanaman ini mulai masuk ke Eropa pada abad ke-16. Penyebaran tanaman tomat ke Asia dimulai dari Filipina melewati jalur Amerika Selatan. Orang Amerika mulai mengenal tanaman tomat pada abad ke-18. Penanaman tomat saat ini cukup luas pada seluruh daerah tropis, mulai daerah tropis Asia hingga Amerika (Anonymous, 2009a). Daerah dataran rendah hingga dataran tinggi adalah tempat yang cocok untuk pertumbuhan tanaman tomat. Jenis lahan yang dapat digunakan untuk penanaman tomat adalah lahan kering dan lahan bekas sawah. Tanaman tomat akan tumbuh dengan baik pada temperatur 21-28 o C di siang hari dan 15-20 o C di malam hari. Derajat keasaman tanah (ph tanah) yang cocok berkisar 5,5 sampai 6,5 (Adiyoga, 2004).

11 Klasifikasi tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) dalam dunia tumbuhan menurut Cronquist (1981) adalah: Regnum Divisio : Plantae : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Class Ordo Familia Genus Spesies : Dicotyledoneae : Tubiflorae : Solanaceae : Lycopersicum : Lycopersicum esculentum Mill Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) termasuk sayuran buah yang tergolong tanaman semusim seperti semak atau perdu dan termasuk kedalam familia Solanaceae. Buah tomat merupakan sumber vitamin dan mineral (Anonymous, 2009a; Wasonowati, 2011). Buah tomat adalah salah satu komoditas penting dalam menunjang ketersediaan pangan dan kecukupan gizi masyarakat. Buah tomat merupakan komoditas multiguna, yaitu sebagai tomat buah (fruit), minuman, tomat masakan (cooking tomato), dan hasil pengolahan (processing). Selain memiliki rasa yang enak, tomat juga mengandung protein, karbohidrat, Ca, Fe, Mg, dan vitamin C (± 21 mg), serta vitamin A, fosfat, kalium, dan lycopene (Siagian, 2005 cit Ambarwati et al., 2011; Pitojo, 2005). Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang dapat menembus tanah bagian dalam dan akar sekunder yang dapat tumbuh menyebar kesamping. Bentuk

12 batang tanaman tomat adalah persegi hingga membulat, sewaktu masih muda batang tanaman tomat memiliki tekstur yang lunak, dan batang berbulu. Daun pada tanaman tomat bagian tepi daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip. Di antara daun-daun yang bersirip besar, terdapat sirip kecil dan ada pula yang bersirip besar. Duduk daun teratur pada batang dan membentuk spiral (Anonymous, 2009a). Tanaman tomat terdiri atas bagian akar, batang, daun, bunga, dan buah. Bagian-bagian tubuh tanaman memiliki peranan penting dalam aktivitas hidup tumbuhan yaitu untuk penyerapan air, pernafasan, fotosintesis, pengangkutan zat makanan, dan perkembangbiakan. Akar merupakan tempat masuknya mineral dari dalam tanah ke seluruh tubuh tanaman. Secara morfologis, akar tersusun dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Secara anatomi, akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (Anonymous, 2009b). Tanaman tomat dapat tumbuh dengan subur diberbagai ketinggian tempat, mulai dari dataran rendah, sampai dataran tinggi. Tanaman tomat biasanya dibudidaya pada daerah yang berketinggian 1.000-1.250 meter dari permukaan laut. Tanaman tomat tidak tahan terhadap hujan dan sinar matahari yang terik. Faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat adalah iklim dan tekstur tanah (Anonymous, 2009b).

13 B. Penyakit Layu Fusarium Fusarium oxysporum secara umum dapat bertahan di dalam tanah sebagai klamidospora yang merupakan bentuk modifikasi dari miselium. Patogen ini dalam bentuk klamidospora dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Hal ini menyebabkan pengendalian serangan Fusarium Oxysporum menggunakan fungisida tidak efektif. Pada penelitian sebelumnya penggunaan fungisida hanya bisa menurunkan tingkat serangan Fom (Fusarium oxysporum f.sp. melonis) pada melon maksimal sebesar 40% (Zitter, 1998 cit Sujatmiko et al., 2012). Oleh karena itu, perakitan tanaman tahan terhadap Fom adalah cara yang efektif dan ramah lingkungan untuk pengendalian serangan Fom (Sujatmiko et al., 2012). Penyakit layu Fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxyporum, cendawan ini akan bertahan hidup didalam tanah, berkas pengangkut, sisa tanaman yang mati dan biji. Penularan cendawan ke tanaman lain sangatlah mudah yaitu melalui perantara alat pertanian, binatang, air hujan, angin, dan kontak akar. Serangan tanaman ini menyebabkan jaringan xilem tampak berwarna cokelat. Infeksi cendawan ini akan berlanjut ketanaman bagian atas. Cendawan pada tanaman akan membentuk polipeptida likomarasmin yang menghambat permeabilitas membran plasma pada jaringan tanaman sehingga mengganggu proses penyerapan air dan zat hara pada tanaman (Pitojo, 2005). Cendawan Fusarium oxysporum akan bertahan hidup pada tanah dengan kisaran ph 4,5-6,0, tumbuh dengan baik pada biakan murni dengan kisaran

14 ph 3,6-8,4, sedangkan untuk perkembangan spora ph optimum sekitar 5,0. Perkembangan spora yang terjadi pada tanah dengan ph di bawah 7,0 adalah 5-20 kali lebih besar dibandingkan dengan tanah yang mempunyai ph di atas 7. Pada ph di bawah 7, perkembangan spora terjadi secara melimpah pada semua jenis tanah, tetapi tidak akan terjadi pada ph di bawah 3,6 atau di atas 8,8. Suhu optimum untuk pertumbuhan cendawan Fusarium oxysporum adalah 20 o C dan 30 o C, maksimum pada 37 o C atau suhu minimum sekitar 5 o C, sedangkan optimum untuk perkembangan spora adalah 20-25 o C (Djaenuddin, 2011). Daur hidup Fusarium oxysporum mengalami fase patogenesis dan saprogenesis. Pada fase patogenesis, cendawan hidup sebagai parasit pada tanaman inang. Apabila tidak ada tanaman inang, patogen hidup di dalam tanah sebagai saprofit pada sisa tanaman dan masuk fase saprogenesis, yang dapat menjadi sumber inokulum untuk menimbulkan penyakit pada tanaman lain. Penyebaran propagul dapat terjadi melalui angin, air tanah, serta tanah terinfeksi dan terbawa oleh alat pertanian dan manusia (Djaenuddin, 2011). Fusarium oxysporum menyerang berbagai jenis tanaman, antara lain tomat, kentang dan tanaman hias seperti lili, tulip, krisan, gladiol, dan anyelir (Nelson et al., 1981 cit. Lestari et al., 2006). Fusarium oxysporum menyerang tanaman melalui ujung akar lateral atau ujung akar utama, kemudian bergerak secara interseluler atau intraseluler dalam jaringan parenkim (Lestari et al., 2006).

15 C. Asam salisilat Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada awal tahun 1960 mengenai biosintesis asam salisilat yaitu asam salisilat pada tanaman disintesis dari asam sinamat,yang melibatkan satu rantai dekarboksilasi dari asam sinamat ke asam benzoat yang diikuti oleh 2- hidroksilasi ke asam salisilat (Lee et al., 1995). Struktur asam salisilat dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Struktur kimia asam salisilat Sumber : Purnomo et al. (2007) Asam salisilat memiliki rumus molekul C 6 H 4 COOHOH berbentuk kristal kecil berwarna merah muda terang hingga kecoklatan yang memiliki berat molekul sebesar 138,123 g/mol dengan titik leleh sebesar 156 o C dan densitas pada 25 o C sebesar 1,443 g/ml (Purnomo et al., 2007). Asam salisilat atau asam benzoat orto-hidroksi dan salisilat lain yang dapat mempengaruhi berbagai proses fisiologis dan proses biokimia pada tanaman dan memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan dan produktivitas tanaman (Hayat et al., 2010 cit Javaheri et al., 2012). Asam salisilat menjadi pengatur pertumbuhan

16 endogen fenolik alam yang berada di daun (Khan et al., 2003 cit Javaheri et al., 2012 ). Berdasarkan penelitian sebelumnya, yaitu pada tanaman buncis dengan perlakuan benzothiadiazole (BTH) dan asam salisilat secara eksogen dapat mereduksi penyakit layu Fusarium masing-masing 40% dan 63% (Sarwar et al., 2010 cit Hoerussalam et al., 2013). Ketahanan terimbas sebagai hasil induksi ketahanan dicirikan oleh akumulasi asam salisilat dan pathogenesis related-protein (PR-protein). Berdasarkan penelitian Chivasa pada tahun 1991 menyatakan bahwa perlakuan asam salisilat dapat menghambat genom replikasi Tobacco Mosaic Virus (TMV) pada daun tembakau rentan yang diinokulasi, sehingga terjadi penundaan gejala sistemik pada semua bagian tanaman (Hoerussalam et al., 2013). Berdasarkan hasil penelitian Murphy et al., (2001) menunjukkan bahwa asam salisilat merupakan sinyal transduksi yang salah satu cabangnya mengaktifkan PR-protein, termasuk peroksidase, sedangkan menurut Molina et al., (1998), aktivasi gen PR-protein tidak selalu bersamaan dengan peningkatan kandungan asam salisilat, dan pengaruh penginduksian oleh suatu agen mempunyai kespesifikan jenis PR-protein yang diinduksinya. D. Ketahanan Terimbas Infeksi gen yang bersifat patogen mampu menginduksi Systemic Acquired Resistance (SAR) dari tanaman. SAR merupakan sebuah respon sistemik pada tumbuhan yang terjadi akibat serangan seperti infeksi oleh patogen. Respon sistemik ini berupa rangsangan pada sel tumbuhan untuk mengaktifkan enzim-

17 enzim ketahanan yang memproduksi senyawa anti patogen, diantaranya adalah enzim Phenylalanine Amonia-Lyase (PAL) dan senyawa asam salisilat (Amza et al., 2011). Mekanisme ketahanan tanaman terhadap penyakit dapat berupa ketahanan secara fisik maupun kimia. Salah satu bentuk ketahanan secara kimia adalah asam salisilat. Asam salisilat lebih dominan untuk mengatasi serangan patogen biotrof (patogen yang aktif pada jaringan hidup) dan virus. Mekanisme ketahanan melalui jalur asam salisilat berhubungan dengan protein-protein yang terkait dengan patogenesis (PR protein) seperti kitinase, peroksidase, β-glukanase dan PR-1 (Corina et al., 2009 cit Sujatmiko et al., 2012 ; Rebecca et al, 2007 cit Sujatmiko et al., 2012). E. Kultur jaringan Menurut Gunawan (1987), Eksplan adalah bagian dari tanaman yang dipergunakan sebagai bahan untuk inisisasi kultur. Unsur hara makro dan mikro juga sangat dibutuhkan oleh tanaman yang akan di lakukan pengkulturan. Pada proses kultur jaringan komponen-komponen yang sering ditambahkan adalah vitamin, zat pengatur tumbuh dan asam-asam amino. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman in vitro ditentukan oleh media dan lingkungan tumbuh. Inisiasi dan perkembangan kalus tomat secara in vitro akan berhasil bergantung pada : a) Genotip tanaman yang digunakan, b) media dengan tambahan hormon pertumbuhan, dan c) umur dan vigor tanaman yang digunakan (Kut et al.,1984 cit Oktavia, 2004).

18 Bentuk fisik medium kultur jaringan berupa medium padat, semi padat, dan cair. Kondisi fisik medium dapat berpengaruh pada pertumbuhan kultur dan laju pembentukan tunas. Medium tumbuh untuk perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan mengandung komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik medium. Medium berfungsi untuk penyediaan air, hara mineral, vitamin, zat pengatur tumbuh, dan proses pembuangan sisa metabolisme tanaman pada proses regenerasi kultur jaringan (Wattimena et al. 1992). Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perkembangan kultur jaringan antara lain ph, kelembapan, cahaya, dan temperatur. Faktor lingkungan tersebut berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel tanaman yang dikembangkan dengan teknik kultur jaringan secara in vitro (Nugroho, 2000). F. Klorofil pada tanaman Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas. Pada tumbuhan tingkat tinggi, kloroplas terutama terdapat pada jaringan parenkim palisade dan parenkim spons daun. Kloroplas berasal dari proplastida yaitu plastida yang belum dewasa, kecil dan hampir tidak berwarna pada bagian dalam tersusun seperti tanpa membran dalam (Salisbury dan Ross, 1991 cit Sumenda et al., 2011). Klorofil memiliki sifat fisik diantaranya menerima dan atau memantulkan cahaya dengan gelombang yang berlainan atau berpendar. Sinar yang di serap

19 oleh klorofil memiliki panjang gelombang antara 400-700 nm, terutama sinar merah dan biru. Klorofil juga memiliki sifat kimia, antara lain tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar, seperti etanol dan kloroform, inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam, sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin yang berwarna coklat (Dwidjoseputro, 1994 cit Nio & Yunia, 2011). Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses perubahan senyawa anorganik (CO 2 dan H 2 O) menjadi senyawa organik (karbohidrat) dan O 2 dengan bantuan cahaya matahari. Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel sel tanaman yang mempunyai membran luar, membran dalam, ruang antar membran dan stroma. Tiga fungsi utama klorofil dalam proses fotosintesis adalah memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO 2 untuk menghasilkan karbohidrat dan menyediakan energi bagi ekosistem secara keseluruhan. Karbohidrat yang dihasilkan dalam fotosintesis melalui proses anabolisme (respirasi) yang menghasilkan ATP. ATP yang dihasilkan dari proses anabolisme digunakan untuk diubah menjadi protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya (Campbell et al., 2002). Berikut disajikan hasil penelitian yang menggunakan asam salisilat dan asam fusarat untuk ketahanan tanaman terhadap penyakit yang disebabkan oleh serangan patogen pada Tabel 1.

20 Tabel 1. Hasil para peneliti menggunakan asam salisilat dan asam fusarat untuk ketahanan tanaman. No Peneliti Jenis tanaman Hasil penelitian 1 Hersanti dan Subroto, 2004 Cabai merah dengan asam salisilat Rendahnya kandungan CMV (Cucumber Mosaic Virus), terjadi peningkatan aktivitas peroksidase 1,6-5 kali, dan peningkatan kandungan asam salisilat sebanyak 1,2-5 kali 2 Purwati R et al., 2007 3 Suryanti dan Chinta. et al, 2009 4 Damayanti, 2010 5 Sujatmiko et al,. 2012 6 Lindawati, 2014 Abaka (Musa textilis) dengan asam fusarat Pisang (Musa sp) dengan asam salisilat Pisang Kepok (Musa paradisiaca) dengan Asam fusarat Melon (Cucumis melon) dengan asam salisilat Planlet tomat dengan asam salisilat menunjukkan bahwa asam fusarat menghambat pertumbuhan kalus embriogen dan tunas abaka, sedangkan konsentrasi sub-letal asam fusarat adalah 50 mg/l. Dari seleksi in vitro dihasilkan 85 plantlet klon Tangongon dan 28 plantlet klon Sangihe-1 yang diregenerasikan dari embrio somatik yang insensitif asam fusarat Bahwa bibit pisang hasil pengimbasan memiliki ketahanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol Hasil penelitianya yaitu semakin tinggi konsentrasi perlakuan asam fusarat dan semakin lama waktu perendaman maka semakin rendah daya hidup tunas. Konsentrasi asam fusarat yang diberikan berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan Pertumbuhan kalus melon pada media dengan konsentrasi 0 dan 15 ppm menunjukkan tidak adanya perbedaan, pada konsentrasi 30 ppm dan berlanjut pada konsentrasi 60 ppm pertumbuhan kalus menurun Planlet tomat yang diimbas asam salisilat memiliki karakter ekspresi yang berbeda dengan planlet yang tidak diimbas asam salisilat