BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi

BAB Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. Marketing Group (2015), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tanggal 30

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang sampai saat ini. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pun berubah karena pengaruh kecanggihan teknologi terutama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern pada saat ini teknologi mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Seiring dengan kemajuan dalam berbisnis, teknologi internet yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mencoba mencari cara inovatif untuk mencapai keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang informasi pada jaman yang semakin modern ini. Internet. pelosok desa.siapapun dan dimanapun orang-orang dapat memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggung-tanggung pada saat ini pemerintah juga mengeluarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebgai hablum minannas. Ketetapan tentang hablum minannas ini. maupun kebutuhan psikologis seperti pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL. pembelian secara online. Suhartini (2011) yang meneliti faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan teknologi e-commerce dalam berinteraksi dengan para

BAB I PENDAHULUAN. dalam Wahyuningtyas 2013). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal. penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Internet adalah jaringan seluruh dunia dari kom puter-komputer dengan data

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. disebut dunia maya. Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. serba praktis dan canggih dalam melakukan berbagai aktivitas. Dalam era

BAB 1 PENDAHULUAN. media internet untuk menawarkan berbagai barang atau jasa secara lebih luas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat terpuaskan secara permanen. Dalam usahanya untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan. pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I PENDAHULAN. pengguna internet dari seluruh penjuru dunia. Hampir 42 persen penduduk dunia memiliki akses ke internet pada Januari tahun

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi internet dan handphone terus meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan internet sudah hampir diperlakukan sebagai salah satu kebutuhan sehari hari. Semakin meningkat pengguna internet membuat pebisnis ingin berusaha meningkatkan penjualan bisnisnya dengan cara memperluas jaringan bisnis melalui internet atau handphone sebagai sarana menawarkan produknya. Internet yang diakses melalui handphone menjadi salah satu media penting yang digunakan untuk berbelanja. Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin modern serta kian mudahnya akses internet di berbagai penjuru daerah,menjadikan pertumbuhan toko online di negara kita semakin hari semakin banyak. Berbagai macam produk maupun jasa bahkan mulai dipasarkan para pelaku usaha di dunia maya untuk mendatangkan keuntungan yang besar tiap bulannya. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka Rp130 triliun. Ini merupakan angka yang sangat fantastis mengingat bahwa hanya sekitar 7% dari pengguna internet di Indonesia yang pernah belanja secara online (www.mckinsey.com, diakses pada tanggal 30 Agustus 2015). Dibandingkan dengan China yang sudah mencapai 30%, Indonesia memang 1

2 masih tertinggal jauh, namun jumlah ini akan terus naik seiring dengan bertumbuhnya penggunaan smartphone, penetrasi internet di Indonesia, penggunaan kartu debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara online. Data dari lembaga riset International Data Corporation (IDC) memprediksi bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina (28%) Saat ini kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat. Setiap saat informasi dapat disampaikan atau diakses dengan berbagai media yang berperan baik untuk personal maupun organisasi. Salah satu yang mengalami perkembangan pesat saat ini adalah transaksi online pada para pengguna internet. Transaksi online merupakan salah satu aplikasi kemajuan teknologi informasi yang penggunaannya sangat intens akhir-akhir ini. Pada awal munculnya, orang tidak begitu yakin melakukan transaksi online karena dalam transaksi online, seseorang sepenuhnya bergantung pada kepercayaan atas informasi yang disampaikan pemilik dalam website tersebut dan pengunjung website tidak bisa melihat secara kasat mata tentang produk yang ditawarkan (Buttner&Goritz, 2008). Namun pada kenyataanya transaksi online terus meningkat dengan pesat. Karenanya niat beli dalam bisnis online merupakan hal yang penting untuk dipelajari. Niat beli adalah situasi seseorang sebelum melakukan suatu tindakan yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut menurut Ajzen dan Fishbein (1991, dalam Anggelina dan Japarinto, 2014). Menurut Keller (1998, dalam Arista dan Astuti, 2011) niat pembelian adalah seberapa besar kemungkinan konsumen membeli suatu

3 merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Niat beli secara online sendiri akan terjadi ketika konsumen memiliki sikap yang baik terhadap pembelian pada situs toko online. Sikap seorang konsumen akan mempengaruhi secara positif dan kuat terhadap terjadinya suatu niat beli pada diri konsumen menurut Delafrooz et al., 2011. Sikap merupakan kecenderungan individu untuk berperilaku dengan cara yang konsisten atau tidak mengenai suatu objek (Schiffman dan Kanuk, 2007:222). Artinya, konsumen yang suka atau bersikap positif terhadap suatu produk akan selalu memiliki keinginan yang kuat untuk membeli produk tersebut begitupun sebaliknya. Menurut Japarianto (2014) sikap konsumen dibentuk melalui keyakinan dan evaluasi konsekuensi. keyakinan adalah konsekuensi karena melakukan perilaku tertentu. evaluasi konsekuensi adalah evaluasi terhadap konsekuensi dari keyakinan perilaku. Faktor faktor yang mempengaruhi sikap konsumen adalah kepercayaan, perceived benefit dan perceived web quality. Kepercayaan (trust) merupakan faktor kunci yang mempengaruhi terjadinya transaksi jual beli pada toko online (online shop). Hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan (trust) yang akan berani melakukan transaksi melalui media internet. Tanpa ada kepercayaan dari pelanggan, mustahil transaksi melalui media internet akan terjadi (Gustavsson and Johansson 2006). Menurut Al-Debei (2014) kepercayaan (trust) merupakan kepercayaan yang dimiliki setiap individu yang dapat mempengaruhi perceived integrity, kebajikan dan kompetensi konsumen. Trust berperan penting dalam online shopping karena berhubungan dengan risiko dalam suatu konteks berbelanja online dan transaksi e-commerce. Kepercayaan berhubungkan dengan sikap karena dua alasan (Engel, et al. 1998) : Pertama, hal ini dapat mempengaruhi hubungan di

4 antara sikap dan perilaku. Sikap yang dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing perilaku. Bila kepercayaan rendah, konsumen mungkin tidak merasa nyaman dengan bertindak berdasarkan sikap mereka yang sudah ada. Sebagai gantinya, mereka mungkin mencari informasi tambahan sebelum mengikatkan diri mereka. Kedua, kepercayaan dapat mempengaruhi kerentanan sikap terhadap perubahan. Sikap akan menjadi peduli terhadap perubahan bila dipegang dengan kepercayaan yang lebih besar. Satu lagi sifat penting dari sikap adalah bahwa sikap bersifat dinamis ketimbang statis. Maksudnya, banyak sikap akan berubah bersama waktu. Sifat dinamis dari sikap sebagian besar bertanggung jawab atas perubahan di dalam gaya hidup konsumen. Sehingga semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu toko online, maka akan semakin positif sikap konsumen terhadap toko online tersebut. Selain itu, semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu toko online maka akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan merekomendasikannya pada konsumen lain. Komunikasi lisan antara individu ke individu lainnya / antara pengirim dan penerima pesan dimana didalamnya memiliki unsur produk, jasa ataupun brand sangat dibutuhkan dalam online shop. Semovitz (2006) menyatakan bahwa word of mouth adalah pembicaraan yang secara alami terjadi diantara orang-orang. Word of mouth (WOM) adalah informasi produk yang ditransmisikan dari pihak satu kepada pihak lain (Solomon, 1999). WOM adalah merupakan tipe komunikasi interpersonal yang mempengaruhi keputusan pemasaran (Thurau et al, 2004). Adanya internet terciptalah sebuah paradigma baru dalam komunikasi Word-Of- Mouth dan inilah awal pemunculan dari istilah electronic Word-of-Mouth atau e-wom.).

5 Dengan kemajuan teknologi semakin banyak trend konsumen untuk sibuk mencari informasi yang dibutuhkan mengenai suatu produk sebelum mereka melakukan suatu pembelian yang merupakan bagian aktivitas dari e-wom. Al-Debei (2014) menemukan bila Word of mouth dilakukan secara efektif, maka dapat meningkatkan kepercayaan konsumen atas rekomendasi yang diberikan konsumen lainnya melalui media elektronik. Hal ini dikarenakan word of mouth yang dilakukan melalui media elektronik, akan cepat direspon oleh pelanggan. Selain kepercayaan konsumen, pemilik toko online harus mempertimbangkan nilai yang dirasakan (perceived benefits), kualitas web yang dirasakan (perceived web quality) konsumen ketika berbelanja pada toko online. Perceived benefits (nilai yang dirasakan pelanggan) adalah selisih antara penilaian pelanggan atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap alternatifnya (Kotler dan Keller 2009:136). Pelanggan memperkirakan tawaran mana yang akan menghantarkan nilai anggapan tertinggi dan bertindak atas dasar pemikiran tersebut. Sesuai atau tidaknya suatu penawaran dengan harapan akan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan besarnya probabilitas bahwa pelanggan akan membeli produk itu lagi. Nilai yang dirasakan pelanggan didasarkan pada selisih antara apa yang didapatkan pelanggan dan apa yang pelanggan berikan untuk kemungkinan pilihan yang berbeda dan akan menentukan sikap konsumen dalam berbelanja produk, karena dinilai mampu memberikan nilai lebih dibandingkan dengan yang lain yang akan sangat berkaitan satu sama lain. Pemilik toko online harus memberikan pelayanan terbaik mereka dengan cara memperhatikan kualitas situs web (website quality) untuk pelanggan (Sadehet al. 2011). Kualitas situs web yang diharapkan menunjuk pada kualitas dan kinerja global daripada suatu situs web belanja

6 online, dan hal tersebut menjadi suatu ukuran hingga pada batasan dimana desain situs web dan proses yang terlibat adalah sederhana, mulus, dapat diandalkan dan efektif. Menurut Hsaio et al. (2010 dalam Al-Debei, et al 2014) kualitas situs web yang diharapkan (perceived web quality) sebagai tingkat dimana konsumen mengharapkan fitur dari situs web dan karakteristiknya dalam memenuhi kebutuhan dan keperluannya. Dalam penelitian ini, kualitas situs web yang diharapkan mencerminkan fungsionalitas dan fasilitas pencarian dari suatu situs web belanja online. Fungsionalitas situs web meliputi kemudahan penggunaan dan kemudahan untuk memasuki situs (Aladwani, 2006; Al-Debei, 2013). Semakin bagus kualitas website, maka semakin positif juga sikap dan pengalaman yang didapat konsumen. Website toko online yang bagus contohnya terdapat kolom untuk menuliskan komentar, baik positif maupun negative, tampilan sederhana atau mudah dipahami, serta memiliki sistem pencarian informasi yang jelas dan mudah digunakan. Penelitian ini mereplikasi penelitian Al-Debei et al. (2014) yang meneliti pengaruh perceived benefits, perceived web quality dan kepercayaan konsumen terhadap sikap belanja konsumen di toko online, serta meneliti pengaruh electronic word of mouth terhadap kepercayaan konsumen. Namun penelitian ini tidak meneliti pengaruh perceived web quality terhadap perceived benefits dan electronic word of mouth. Penelitian Al-Debei et al. (2014) membuktikan bahwa perceiveb web quality tidak mempengaruhi sikap belanja konsumen di toko online. Adanya hipotesis yang ditolak tersebut, maka penelitian ini ingin menguji kembali penelitian Al-Debei et al. (2014) pada obyek penelitian di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Tokopedia.com dikarenakan Tokopedia.com adalah toko online yang dapat dipilih oleh konsumen dengan model bisnis dropship yang melibatkan penjual grosir sampai retail seller aneka produk yang

7 dijual secara online. Tokopedia.com juga memiliki sistem rekrutmen merchant yang baik, sehingga tidak merugikan konsumen dalam bertransaksi secara online (www.maxmanroe.com). Perspektif konsumen yang senang melakukan online shopping dibandingkan dengan belanja tradisional, online shopping memliki keuntungan dan manfaat sendiri (Kim et al. 2008; Liu et al. 2012). Pertama, online shopping memungkinkan konsumen untuk membeli produk dan jasa di setiap waktu dan dimanapun mereka berada. Kedua, online shopping memungkinkan konsumen untuk menghemat uang, tenaga, dan waktu ketika membeli suatu produk. Ketiga, online shopping menawarkan konsumen untuk dapat mencari dan mengumpulkan informasi lebih banyak dengan tingkat transparansi serta kenyamanan lebih. Diasumsikan bahwa manfaat tersebut akan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif pada sikap konsumen terhadap online shopping (Delafroozet al. 2011). Tetapi di sisilain, online shopping juga memiliki kelemahan sendiri yaitu tidak dapat menyentuh atau mencium produk yang akan dibeli. Atas dasar latar belakang tersebut, maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Perceived Benefits, Electronic Word Of Mouth, Perceived Web Quality Terhadap Sikap Konsumen Belanja Online Melalui Kepercayaan Konsumen Belanja Online Pada Pelanggan Tokopedia 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Apakah perceived benefits berpengaruh terhadap sikap konsumen belanja online di Tokopedia? 2. Apakah electronic word of mouth berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen Tokopedia?

8 3. Apakah perceived web quality berpengaruh terhadap sikap konsumen belanja online di Tokopedia? 4. Apakah kepercayaan konsumen berpengaruh terhadap sikap konsumen belanja online di Tokopedia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh perceived benefits terhadap sikap konsumen belanja online di Tokopedia. 2. Untuk mengetahui pengaruh electronic word of mouth terhadap kepercayaan konsumen Tokopedia. 3. Untuk mengetahui pengaruh perceived web quality berpengaruh terhadap sikap konsumen belanja online di Tokopedia. 4. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan konsumen berpengaruh terhadap sikap konsumen belanja online di Tokopedia. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai bahan acuan bagi pelaku online shop khususnya bagi Tokopedia untuk mengetahui faktor-faktor yang membentuk kepercayaan konsumen dan sikap konsumen belanja online di Tokopedia.

9 2. Manfaat Akademik Manfaat akademik yang diharapkan adalah bahwa hasil penelitian dapat dijadikan rujukan bagi upaya pengembangan teori tentang perilaku konsumen dan berguna juga untuk menjadi referensi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian tentang perceived benefits, electronic word of mouth, perceived web quality, kepercayaan konsumen dan sikap konsumen belanja online di toko online. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika skripsi. BAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pada bab ini akan diuraikan tentang penelitian terdahulu, landasan teori, dan hipotesis penelitian. BAB 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai cara untuk melakukan kegiatan penelitian, antara lain : desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, teknik analisis data, dan prosedur pengujian hipotesis.

10 BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Tokopedia, tampilan data yang didapat dari hasil penelitian, analisis dan pembahasan, pengujian hipotesis serta pembahasan hasil penelitian. BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab akhir yang berisi tentang simpulan secara umum dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Di samping itu juga disertakan saran yang dapat digunakan sebagai masukan dan dasar dalam penelitian selanjutnya.