BAB I PENDAHULUAN. Hepatotoksisitas merupakan kerusakan pada hati yang berkaitan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. (Mendis et al, 2011). Berdasarkan data The World Health Organization. mencapai 23,3 juta pada tahun 2030 (Hardjojo, 2012; WHO, 2013).

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh rusaknya ketahanan mukosa gaster. Penyakit ini. anemia akibat perdarahan saluran cerna bagian atas (Kaneko et al.

pengolahan, kecuali pengeringan. Standarisasi simplisia dibutuhkan karena kandungan kimia tanaman obat sangat bervariasi tergantung banyak faktor

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

I. PENDAHULUAN. mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru,

setelah India, China, Amerika Serikat. Tercatat pada tahun 2000 jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia mencapai 8,4 juta.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru,

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi


I. PENDAHULUAN. dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker terus meningkat. etnik, paling sering menyebabkan kematian pada wanita Hispanik dan

BAB I PENDAHULUAN. Deksametason merupakan salah satu obat golongan glukokortikoid sintetik

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG PENELITIAN. dengan defisiensi sekresi dan atau sekresi insulin (Nugroho, 2012). Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inflamasi. Obat ini merupakan salah satu kelompok obat yang paling banyak diresepkan

I. PENDAHULUAN. yang berat memperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengurung (sekuester) agen pencedera maupun jaringan yang cedera. Keadaan akut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. memiliki aktifitas penghambat radang dengan mekanisme kerja

BAB I PENDAHULUAN. sistem organ dikarenakan hipersensitivitas terhadap makanan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Luka merupakan keadaan yang sering dialami oleh setiap orang, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sasaran utama toksikasi (Diaz, 2006). Hati merupakan organ

BAB I PENDAHULUAN. sensitivitas terhadap nyeri. Ekspresi COX-2 meningkat melalui mekanisme

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

I. PENDAHULUAN. Rifampisin adalah terapi lini pertama dari TBC, terutama dalam kombinasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Banyak penyakit yang dihadapi para klinisi disebabkan karena respons inflamasi yang tidak terkendali. Kerusakan sendi pada arthritis rheumatoid,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berat kurang lebih 1,5 kg ( Mescher, 2007). Hati merupakan organ viseral

BAB 1 PENDAHULUAN. Jejas hati imbas obat (drug-induced liver injury; DILI) atau biasa dikenal

Pengaruh Ekstrak Kulit Pisang Kepok Terhadap Hepatosit yang Diinduksi Aspirin. The Effect of Kepok Banana Peel to Hepatocyte induced by Aspirin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Demam mungkin merupakan tanda utama penyakit yang paling tua dan

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

I. PENDAHULUAN. Rifampisin (RFP) dan isoniazid (INH) merupakan obat lini pertama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

BAB I PENDAHULUAN. (sedentary lifestyle) dan kurangnya aktivitas olahraga (Tsujii, 2004). Salah

BAB I PENDAHULUAN. prostaglandin, bradykinin, dan adrenaline. Mediator-mediator inilah yang akan

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

I. PENDAHULUAN. Dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun-daun yang muda untuk kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Reactive Oxygen Species (ROS) adalah hasil dari metabolisme aerobik

BAB 1. PENDAHULUAN. dengan adanya cairan yang mudah terbakar seperti bensin, gas kompor rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis adalah infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN. Parasetamol atau asetaminofen atau N-asetil-p-aminofenol merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Inflamasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan radang yang merupakan respon perlindungan setempat yang

Daftar Pustaka. Sebagai Bahan Antifertilitas. Jakarta: Adabia Press. Animal care program Guide For The Care and Use of Laboratory Animals.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

I. PENDAHULUAN. cyclooxygenase (COX). OAINS merupakan salah satu obat yang paling. banyak diresepkan. Berdasarkan survey yang dilakukan di Amerika

DiGregorio, 1990). Hal ini dapat terjadi ketika enzim hati yang mengkatalisis reaksi konjugasi normal mengalami kejenuhan dan menyebabkan senyawa

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat bervariasi dan begitu populer di kalangan masyarakat. Kafein

I. PENDAHULUAN. adanya peningkatan glukosa darah di atas nilai normal (Balitbang. Kemenkes RI, 2013). Menurut International Diabetes Federation (IDF),

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun infeksi. Inflamasi merupakan proses alami untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan

BAB I PENDAHULUAN. Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan. mengurangi efek samping penggunaan obat.

2007, prevalensi minum alkohol di Indonesia pada laki-laki dan perempuan

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

I. PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini kehidupan mulai beranjak kembali kepada obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan rongga mulut yang sering ditemukan pada masyarakat adalah kasus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kekayaan Indonesia akan keanekaragaman hayati. memampukan pengobatan herbal tradisional berkembang.

gugus karboksilat yang bersifat asam sedangkan iritasi kronik kemungkinan disebabakan oleh penghambatan pembentukan prostaglandin E1 dan E2, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. maka tingkat pemahaman individu terhadap persoalan dirinya juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia (global epidemic). World

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meliputi empat fase, yakni : fase inflamasi, fase destruktif, fase proliferasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Setelah streptomisin ditemukan pada tahun 1943, ditemukan pula antibiotik lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Kejadian ulkus lambung berkisar antara 5% - 10% dari total populasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diinduksi aloksan, dengan perlakuan pemberian ekstrak Buah Jambu Biji (Psidium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hepatotoksisitas merupakan kerusakan pada hati yang berkaitan dengan gangguan fungsi kerja hati, yang dapat disebabkan oleh agen infeksius dan penggunaan obat obatan (Victor, 2006). Salah satu obat yang dapat mengakibatkan hepatotoksisitas adalah aspirin (Katzung et al., 2009). Aspirin termasuk golongan salisilat, salah satu jenis nonsteroidal anti inflammatory drugs atau NSAIDs yang banyak digunakan untuk pengobatan nyeri ringan sampai sedang. Efek aspirin antara lain sebagai analgesik (melawan sakit dan nyeri), anti piretik (menurunkan demam), anti inflamasi serta anti koagulan (Nuraeni, 2007). Dewasa ini terjadi peningkatan pemakaian aspirin yang berbanding lurus dengan angka kejadian penyakit yang mebutuhkan terapi aspirin dalam kurun waktu yang panjang. Salah satu contoh penyakit tersebut adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler memiliki angka kejadian 57,9%, yang saat ini masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia (Kemenkes, 2010).

2 Hepatotoksisitas akibat aspirin dapat terjadi akibat penggunaannya dalam kurun waktu lama atau melebihi dosis (Katzung et al., 2009). Kerusakan hati yang disebabkan oleh aspirin yaitu menghambat metabolisme aerob glukosa di hepar sehingga terjadi gangguan fungsi hati dalam melakukan kinerjanya (Irvanda, 2007). Kerusakan hati ini dapat diatasi dengan menggunakan tanaman tanaman obat (Kemenkes, 2011). Tanaman obat dilaporkan lebih aman dibandingkan dengan obat sintetik (Javed et al., 2006). Indonesia yang beriklim tropis merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Indonesia memiliki 25.000 30.000 spesies tanaman yang merupakan 80% dari jenis tanaman di dunia dan 90% dari jenis tanaman di Asia. Hasil inventarisasi yang dilakukan PT Eisai pada 1986 terdapat sekitar tujuh ribu spesies tanaman di Indonesia yang digunakan masyarakat sebagai obat khususnya oleh pengembangan obat tradisonal Indonesia menjadi fitofarmaka industri jamu dan didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia sebanyak 283 spesies tanaman (Warintek, 2011). Tanaman yang saat ini sedang dikembangkan penelitiannya adalah tanaman pisang (Imam et al., 2011). Salah satu provinsi penghasil pisang terbanyak di Indonesia adalah Lampung yang mencapai jumlah produksi sebanyak 5.037.472 ton dengan jumlah terbanyak terdiri dari pisang kepok ( Hendra et al., 2008).

3 Sepertiga bagian dari seluruh total produksi tersebut merupakan kulit pisang (Hartono, 2013). Pada penelitian yang dilakukan oleh Fatemeh dikemukakan bahwa secara in vitro kulit pisang memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bagian tanaman pisang lainnya. Aktivitas antioksidan pada kulit pisang mencapai 94,25% pada konsentrasi 125 µg/ml sedangkan pada bagian buah pisang hanya sekitar 70% pada konsentrasi 50 mg/ml (Fatemeh et al., 2012; Shodehinde et al., 2013). Antioksidan yang dimiliki oleh kulit pisang antara lain flavonoid dan fenolik memiliki manfaat sebagai hepatoprotektor melalui mekanisme detoksifikasi dengan jalan meningkatkan ekspresi enzim Glutation S Transferase (GST) yang mampu meningkatkan aktivitas antioksidan endogen hati (Mahardikasari, 2013). Peneliti melihat dengan adanya potensi dari provinsi Lampung ini sebagai sumber kulit pisang dan adanya masalah hepatotoksisitas yang ditimbulkan oleh aspirin. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mempunyai keinginan untuk menguji ekstrak kulit pisang kepok pada gambaran histopatologi hepar tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi aspirin.

4 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, maka pada penelitian kali ini peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh ekstrak kulit pisang kepok terhadap perubahan histopatologi hepar tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi aspirin. 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit pisang kepok terhadap histopatologi hepar tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi oleh aspirin. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk melihat perubahan histopatologi hepar tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi aspirin sebelum dan sesudah diberikan ekstrak kulit pisang kepok. 2. Untuk mengetahui dosis efektif ekstrak kulit pisang kepok yang berpengaruh terhadap perubahan histopatologi hepar tikus (Rattus norvegicus).

5 1.4 Manfaat penelitian Adapun manfaat penelitian kali ini adalah : 1.4.1 Untuk Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah dalam mengembangkan bidang keilmuan sehingga dapat menjadi hal baru sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.4.2 Untuk masyarakat Penelitian ini dapat memanfaatkan kandungan antioksidan yang dimiliki kulit pisang kepok yang semula hanya dianggap limbah sehingga di sisi lain dapat mengurangi limbah rumah tangga sehingga kesehatan masyarakat menjadi lebih baik. 1.4.3 Untuk Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat memajukan kawasan Lampung dengan menonjolkan pisang kepok sebagai ciri khas dan senatiasa mendapat dukungan dari pemerintah untuk memajukan bidang ilmu pengetahuan.