Analisa Potensi Energi Angin Dengan Distribusi Weibull Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Banda Aceh

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Kecepatan Angin Menggunakan Distribusi Weibull di Kawasan Blang Bintang Aceh Besar

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Kajian Potensi Energi Angin untuk Perencanaan Sistem Konversi Energi Angin (SKEA) di Kota Pontianak

Energi angin (Wind Energy) Hasbullah, S.Pd., MT

PENGGUNAAN TEKNOLOGI MPPT (MAXIMUM POWER POINT TRACKER) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB)

Lampiran 1. Draft Jurnal MODEL OWC SEBAGAI SEAWALL VERTIKAL UNTUK BANGUNAN PENAHAN EROSI PANTAI

Perhitungan Potensi Energi Angin di Kalimantan Barat Irine Rahmani Utami Ar a), Muh. Ishak Jumarang a*, Apriansyah b

ANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN DALAM MENDUKUNG KELISTRIKAN KAWASAN PERBATASAN STUDI KASUS : DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dan kegiatan yang lainnya.

KAJIAN POTENSI TENAGA GELOMBANG LAUT SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI PERAIRAN MALANG SELATAN

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN

Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Balikpapan

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN MODUL PENGUKURAN POTENSI POMPA LISTRIK TENAGA ANGIN (STUDI KASUS PTL-ANGIN KAPASITAS 100 WATT)

ANALISIS POTENSI KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI PENGGERAK POMPA SUBMERSIBLE

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

Generation Of Electricity

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

E =Fu... (1) F = ρav(v-u) BAB II TEORI DASAR. 2.1 Energi Angin. Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

Karakterisasi Turbin Angin Poros Horizontal Dengan Variasi Bingkai Sudu Flat Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin

ESTIMASI ENERGI LISTRIK BERDASARKAN PERBEDAAN KETINGGIAN MENGGUNAKAN ANALISIS WEIBULL DAN ANALISIS RAYLEIGH

BAB II TEORI DASAR. sering disebut sebagai Sistem Konversi Energi Angin (SKEA).

Z. Sya diyah/bimafika, 2014, 11, ANALISIS POTENSI ANGIN WILAYAH AMBON SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI TERBARUKAN BERBASIS WIND ENERGY

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL DI DESA KLIRONG KLATEN Oleh Bayu Amudra NIM:

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL

Simulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS EFISIENSI JUMLAH BLADE PADA PROTOTYPE TURBIN ANGIN VENTURI

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

ANALISIS POTENSI ANGIN KELUARAN TAPM (THE AIR POLLUTION MODEL) V UNTUK ENERGI ANGIN DI TIMIKA- PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

Static Line Rating untuk Integrasi PLTB di Jaringan Tegangan Menengah : Studi Kasus Master Plan Pembangkit Hibrid di Krueng Raya

BAB II LANDASAN TEORI

VISIBILITAS PENEMPATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DI PANTAI PAYUM MERAUKE

STUDI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) DI SUMATERA UTARA

DRAF PATEN. 10 Judul Usulan Invensi: BILAH TURBIN ANGIN DENGAN PENGENDALIAN SUDUT PITCH BILAH. Oleh: Dr. Ramadoni Syahputra, S.T., M.T.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA)

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Prediksi Kecepatan Angin Jangka Pendek Menggunakan Metode Fuzzy Linear Regression Untuk Mendapatkan Masukan Pada Kontroler Turbin Angin

Maximum Power Point Tracking (MPPT) Pada Variable Speed Wind Turbine (VSWT) Dengan Permanent Magnet Synchronous Generator

KAJIAN KELAYAKAN POTENSI ENERGI ANGIN PADA KAWASAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK UNTUK DIMANFAATKAN MENJADI ENERGI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan

TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL UNTUK PENGGERAK POMPA AIR

LINTAS EBTKE LAYANAN INFORMASI ENERGI BERSIH INDONESIA

RANCANGAN EVAPORATOR DAN KONDENSOR PADA PROTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS AIR LAUT (OCEAN THERMAL ENERGY CONVERSION/ OTEC)

Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil

1. Energi Surya 2. Energi Angin 3. Energi Air 4. Energi Biomassa

Perkiraan Luas Reservoir Panas Bumi dan Potensi Listrik Pada Tahap Eksplorasi (Studi Kasus Lapangan X)

KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI DAERAH KAWASAN PESISIR PANTAI SERDANG BEDAGAI UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KARAKTERISTIK RANCANGAN AWAL ROTOR TURBIN ANGIN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRACT...

SEKILAS TEK.MESIN 1994 FT, 2010 FST

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

DESAIN MODUL PENGUKURAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN KAPASITAS 100 WATT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI POTENSI PEMANFAATAN ENERGI GELOMBANG LAUT SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI PERAIRAN PANTAI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA AHMAD HIMAWAN UMNA

BAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

PERANCANGAN TURBIN ANGIN TIPE SAVONIUS DUA TINGKAT DENGAN KAPASITAS 100 WATT UNTUK GEDUNG SYARIAH HOTEL SOLO SKRIPSI

PEMBANGKIT LISRIK TENAGA ANGIN. Nama : M. Beny Djaufani ( ) Ardhians A. W. ( Benny Kurnia ( Iqbally M.

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

KAJI EKSPERIMEN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL TIPE KERUCUT TERPANCUNG DENGAN VARIASI SUDUT SUDU UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR

SENSITIVITAS ANALISIS POTENSI PRODUKSI PEMBANGKIT LISTRIK RENEWABLE UNTUK PENYEDIAAN LISTRIK INDONESIA

Seminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Puji S 1*), Satwiko S 2), Taufik 3) 1. Pendahuluan

Pemetaan Potensi Energi Angin di Perairan Indonesia Berdasarkan Data Satelit QuikScat dan WindSat

KARAKTERISTIK POTENSI ENERGI ANGIN DI PROPINSI GORONTALO. Abstrak

PENGEMBANGAN METODE PARAMETER AWAL ROTOR TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN KONVERSI ENERGI SURYA MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN MODEL ELEVATED SOLAR TOWER

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potesi energi terbarukan saat ini semakin banyak

14. Department of Energy Reference Brief, USA, Connecting a Small-Scale Renewable Energy System to an Electric Transmission System

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

1 BAB I PENDAHULUAN. semakin berkurang. Kebutuhan energi yang meningkat turut mempengaruhi

Tahap II Proyeksi Peningkatan Rasio Elektrifikasi 80%

ANALISIS PEMANFAATAN ENERGI PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Transkripsi:

CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Februari 2017, hal. 1-8 ISSN: 2549-3698 (printed)/ 2549-3701 (online) Analisa Potensi Energi Angin Dengan Distribusi Weibull Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Banda Aceh Muhammad Rizal Fachri 1), Hendrayana 2) 1) Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh e-mail: m.rizalfachri@gmail.com 2) Magister Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala Universitas Syiah Kuala e-mail: Hendra_unida@yahoo.com Abstract Energy needs in Indonesia in particular and the world in general continue to rise due to population growth, economic growth and energy consumption patterns themselves are constantly increasing. One of the fast growing renewable energy in the world today is wind energy. Wind energy is a renewable energy that is very flexible. In general, the utilization of wind power in Indonesia is less attention. Until 2004, the installed capacity of wind power utilization is only up to 0.5 MW from 9:29 GW potential. One method used to measure the wind energy potential of wind energy for electricity generation is by using the Weibull method. From the analysis that has been carried out by the method of Weibull can be concluded that the wind energy potential of wind energy for electricity generation in Banda Aceh does not meet the eligibility criteria Keywords: renewable energy, PLTB, Hybrid Abstrak Kebutuhan energi di Indonesia dan dunia pada umumnya terus meningkat sesuai dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi energi itu sendiri. Salah satu energi terbarukan yang berkembang pesat di dunia saat ini adalah energi angin. Energi angin merupakan energi terbarukan yang sangat fleksibel. Secara umum, pemanfaatan tenaga angin di Indonesia kurang mendapat perhatian dari pihak/instansi terkait. Hingga tahun 2004, kapasitas terpasang pada pemanfaatan tenaga angin hanya sampai 0,5 MW dari 9:29 GW. Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur potensi energi angin untuk digunakan sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan metode Weibull. Dari analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Weibull dapat ditarik kesimpulan bahwa potensi energi angin, untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik di Banda Aceh tidak memenuhi kriteria kelayakan. Kata kunci: energy listrik terbarukan, PLTB, Hybrid 1. Pendahuluan Kebutuhan energi di dunia dan khususnya di Indonesia terus meningkat seiring dengan laju pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Peranan yang sangat besar saat ini yaitu energi fosil yang selama ini menjadi sumber energi utama. Upaya-upaya pencarian sumber energi alternatif selain fosil 1

M. Rizal Fachri dan Hendrayana ISSN 2549-3698 menyemangati para peneliti di berbagai negara untuk mencari energi lain yang kita kenal sekarang dengan istilah energi terbarukan. Energi terbarukan dapat didefinisikan sebagai energi yang secara cepat dapat diproduksi kembali melalui proses alam. Energi terbarukan meliputi energi air, panas bumi, matahari, angin, biogas, bio mass serta gelombang laut. Salah satu energi terbarukan yang sedang berkembang pesat saat ini ialah energi angin selain fleksibel, energi angin juga sering dimanfaat untuk bidang pertanian, perikanan dan bahkan bisa untuk pembangkitan energi listrik [1-2]. Potensi energi angin di Indonesia dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 3-5 m/s dan total daya yang dapat dibangkitkan sebesar 9.290 MW, ini merupakan salah satu potensi energi yang cukup besar, mengingat di Indonesia hanya memanfaatkannya sekitar 1% dari potensinya [3]. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bertujuan untuk menganalisis potensi energi angin dengan distribusi weibull untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sekitar kota Banda Aceh, Propinsi Aceh, Indonesia sebagai energi alternatif untuk dapat di hybridkan dengan pembangkit yang telah ada. 2. Landasan Teori 2.1 Energi Angin Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi menuju ke tekanan rendah atau sebaliknya yaitu dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang lebih tinggi. Penyebab dari pergerakan ini adalah pemanasan bumi oleh radiasi matahari. Udara di atas permukaan bumi selain di panaskan oleh matahari secara langsung, juga mendapat pemanasan dari radiasi matahari. Kondisi bumi yang tidak homogen, sehingga terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, Mengakibatkan terjadinya aliran udara pada wilayah tersebut. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), energi angin biasanya dim anfaatkan untuk memutar bagian yang bergerak, dimana energi angin dikonversikan menjadi energi mekanik dan diubah kembali menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan maka dapat ditransmisikan dan didistribusikan untuk kebutuhan pelanggan pelanggan listrik. Prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) seperti yang ditunjukan pada gambar 1 seperti berikut: Gambar 1. Sistem kerja pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) 2 CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017

ISSN 2549-3698 M. Rizal Fachri dan Hendrayana Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) merupakan energi yang terkandung dalam tiupan angin yang dikonversikan menjadi energi kinetik. Energi kinetik (Eb) dalam satuan (joule) yang dimiliki massa bayu (m) dengan kecepatan v dapat dirumuskan [4]. Sedangkan, daya dari sebuah masa udara yang mengalir pada kecepatan v dan sebuah area lintasan angin A dapat dikalkulasikan sebagai: (1) (2) Dimana: ρ = masa jenis udara (kg m-3); V = kecepatan angin (ms-1). Area lintasan angin (A) merupakan luas dari area hembusan angin yang melewati sebuah turbin. Area lintasan angin (A) memiliki daerah lintasan membentuk lingkaran dengan jari jari lintasan angin sama dengan jari-jari rotor (R). Sehingga area lintasan angin (A) dapat direpresentsikan sebagai berikut. Maka daya mekanik yang dihasilkan dari energi angin [4]: Cp Lazim merupakan koefisien dari daya rotor atau efisiensi rotor nilai Cp maksimum adalah: 0,59. Daya aktual maksimum berbanding lurus dengan V3, jadi data kecepatan angin sangatlah penting untuk mengetahui hasil akhir dari analisis daya mekanik. (3) (4) 3. Metodologi Penelitian 3.1 Distribusi Weibull Data angin ini juga akan didekati dengan suatu fungsi kontinyu berupa distribusi Weibull untuk mendapatkan prediksi yang akurat mengenai keluaran turbin angin dan juga untuk mengetahui karakteristik pola angin. Nilai kecepatan angin selalu berubah setiap waktu. Data kecepatan angin yang diamati dalam periode waktu dapat dianalisis dan memberikan informasi tentang persentase waktu yang kecepatan dalam rentang tertentu. Untuk menganalisis data biasanya disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Ada beberapa fungsi kepadatan probabilitas, yang dapat digunakan untuk menyajikan kurva frekuensi kecepatan angin. Distribusi Weibull adalah distribusi statistik yang paling umum digunakan untuk mewakili data kecepatan angin. Fungsi ini memiliki keuntungan sehingga memungkinkan untuk cepat menentukan produksi energi angin tahunan turbin angin diberikan. Dalam distribusi Weibull, variasi dalam kecepatan angin ditandai dengan dua fungsi yaitu fungsi kepadatan probabilitas dan Fungsi distribusi kumulatif. Fungsi Distribusi Kumulatif F(V) menunjukkan fraksi atau kemungkinan di mana kecepatan angin tertentu lebih kecil atau sama dengan suatu kecepatan angin referensi dan didefinisikan dengan formulasi berikut [4]: CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017 3

M. Rizal Fachri dan Hendrayana ISSN 2549-3698 (5) Sedangkan Fungsi Densitas Probabilitas f(v) dan Fungsi Distribusi Durasi S(V) masingmasing didefinisikan sebagai : Dan (6) (7) Gambar 2. Karakteristik Weibull, k=1,2,3 [4] Gambar 3. Karakteristik Weibull, k = 2, c =8 sampai 16 [4] Pada gambar 3 dan 4 menujukan ilustrasi dari karakteristik Weibull dimana k sebagai parameter bentu sedangakan c sebagai parameter skala. 4 CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017

ISSN 2549-3698 M. Rizal Fachri dan Hendrayana 3.2 Data Potensi Angin di Banda Aceh Kapasitas daya terpasang untuk pembangkit listrik tenaga angin didunia sebesar 196.630 GW di antaranya: China 26.010 /12.210/ 44.733 MW USA 35.195 /25.170/ 40.180 MW, Jerman 25.777 /23.903/ 27.215 MW, Spain 19.145/ 16.754/ 20.676 MW, India 10.125/ 9.645/ 13.065 MW, Indonesia ~ 2 MW ini: Implementasi pembangkit listrik tenaga angin di dunia dapat dilihat pada tabel berikut Gambar 4 Kapasitas Daya Terpasang PLTB Di Indonesia potensi energi angin yang terbesar terdapat di selatan pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara dan Maluku. Peta potensi angin di Indonesia dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 5 Peta Potensi Energi Angin di Indonesia CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017 5

M. Rizal Fachri dan Hendrayana ISSN 2549-3698 Daerah Aceh terletak di kawasan paling ujung dari bagian utara Pulau Sumatera dengan luas areal 58.357.63 km2. Letak geografis Provinsi Aceh terletak antara 2o-6o Lintang Utara dan 95o-98o Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 125 meter diatas permukaan laut. Provinsi paling barat Indonesia ini dibatasi oleh: 1. Selat Malaka di sebelah Utara dan Timur 2. Provinsi Sumatera Utara di sebelah Selatan 3. Samudera Indonesia di sebelah Barat Gambar 6 Peta Provinsi Aceh Letak lokasi penelitian yang dilakukan seperti yang ditunjukan pada gambar 6 yaitu kota Banda Aceh Propinsi Aceh, dimana data hasil pengukuran kecepatan angin, kelembapan serta tekanan udara nanti ditunjukan pada tabel 1 pada bab hasil dan pembahasan. 4. Hasil Dan Pembahasan Data kecepatan angin, tekanan udara, dan kelembaban di provinsi Aceh dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik Aceh yang terletak di Blang Bintang kabupaten Aceh Besar ditunjukkan pada tabel berikut ini: 6 CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017

ISSN 2549-3698 M. Rizal Fachri dan Hendrayana Bulan Kecepatan Angin Tekanan Udara Kelembaban -1-2 -3-4 Januari 5 1 009,4 82 Februari 4,5 1 009,6 84 Maret 4,8 1 009,4 84 April 4,5 1 009,5 82 Mei 5,3 1 009,3 78 Juni 5,6 1 008,7 68 Juli 4,9 1 008,8 73 Agustus 5 1 009,4 76 September 4,9 1 010,1 78 Oktober 4,8 1 009,4 80 Nopember 4,7 1 009,3 84 Desember 4,4 1 009,3 84 Rata-rata 4,9 1 009,4 79,4 Tabel 1 Data Kecepatan Angin, Tekanan Udara dan Kelembaban daerah Banda Aceh Prov. Aceh Tahun 2014 Pada tabel dapat di lihat bahwa kecepatan angin rata-rata di aceh adalah 4,9 m/detik, tertinggi terjadi pada bulan Mei dan Juni yaitu 5,6 m/detik, sedangkan kecepatan angin terendah terjadi pada bulan Desember yaitu 4,4 m/detik. Untuk menganalisa energi yang dapat dihasilkan dari potensi angin berdasarkan data-data kecepatan angin yang telah diperoleh, hasil yang di dapat dengan menggunakan metode distribusi Weibull ditunjukkan pada grafik berikut ini: Gambar 7 Grafik Distribusi Frekuensi Weibull dan Potensi Energi Dari grafik tersebut terlihat, daya yang dihasilkan tidak sebanding dengan potensi angin yang ada dimana probalita distribusi frekuensi kecepatan angin yang terbanyak terjadi pada kecepatan 1,5 3,5 m/detik tidak menyentuh grafik daya terbangkit sehingga potensi energi angin untuk pembangkit listrik tenaga angin ini tidak potensial untuk dilanjutkan pembangunannya. CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017 7

M. Rizal Fachri dan Hendrayana ISSN 2549-3698 5. Kesimpulan Dari pengolahan data yang diperoleh serta hasil yang telah dikemukan bahwa dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur potensi energi angin untuk pembangkit listrik tenaga bayu adalah dengan menggunakan metode Weibull. 2. Berdasarkan data yang diperoleh kecepatan angin yang terjadi di Banda Aceh rata-rata tiap tahunnya sebesar 4,9 m/detik. 3. Probalita distribusi frekuensi kecepatan angin yang terbanyak terjadi pada kecepatan 1,5 3,5 m/detik, sehingga tidak menyentuh grafik daya. Oleh karena itu, potensi energi angin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Banda Aceh tidak memenuhi kriteria kelayakan. 4. Data yang dimiliki masih minim sehingga disarankan untuk penelitian lebih lanjut untuk dapat menghasilkan penelitian yang lebih akurat lagi dikemudian hari. Referensi [1] Daut M, Irwanto, Suwarno Y, M Irwan, N Gomesh, N S Ahmad. Potential of Wind Speed for Wind Power Generation In Perlis, Northern Malaysia. School of Electrical System Engineering, Universiti Malaysia Perlis (UniMAP), Malaysia. 2010. [2] Y Daryanto. Kajian Potensi angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Neural Computing and Robotics. BALAI PPTAGG UPT-LAGG. Yogyakarta. 2007. [3] A F Nelwan. Karakteristik Weibull Pltb Miangas. Jurusan Teknik Elektro. Universitas Sam Ratulangi - Manado-Indonesia. [4] R M Patel. Wind and Solar Power System. New York: CRC Press. 1999 [5] Dedy Nugroho, Syariffuddin Mahmudsyah, Heri Suryoatmojo. Optimisasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Dan Diesel Generator Menggunakan Software Homer. Jurusan Teknik Elektro. FTI ITS. [6] Nurhalim. Studi Analisis Pemanfaatan Energi Angin Sebagai Pembangkit Hibrida. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik. Universitas Riau. 2007. 8 CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017