BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Harapan masyarakat terhadap terpenuhinya derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi ukuran penentu penilaian. keberhasilan kesehatan pada masyarakat. Angka kematian ibu di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes RI, 2009). kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan meningkatkan

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat. program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan. Dalam Undang Undang 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat ke rumah sakit atau ke balai pengobatan itu sendiri. Hal ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas (quality improvement) pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan mutlak diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung dengan tujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga Negara (UUD 1945 pasal 28

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan tempat pelayanan yang. 2000). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini serta peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat, kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah pasien yang datang untuk

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, tentunya banyak menghadapi masalah kesehatan masyarakat (Rihardi, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan nasional untuk peningkatan mutu dan kinerja pelayanan. kuantitas. Tenaga keperawatan di rumah sakit merupakan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. No.269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 ayat 3 adalah tempat. untuk praktik kedokteraan atau kedokteran gigi.

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN POLI UMUM DI PUSKESMAS JATIMULYA, KABUPATEN BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. sejak 1 Januari 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Tetapi, sekarang pandangan pasien BPJS terhadap

BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu. Kesehatan juga merupakan topik yang tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

ANALISIS JALUR TENTANG FAKTOR ORGANISASIONAL RUMAH SAKIT YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TESIS

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga masyarakat guna mendapatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan salah satu bagian terpenting dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Standar Prosedur Operasional. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia yang sehat. Reformasi layanan kesehatan telah lama dibicarakan, baik di negara maju ataupun negara berkembang adalah membuat sistem layanan kesehatan yang semakin responsif terhadap kebutuhan pasien dan masyarakat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan reorientasi tujuan dari organisasi layanan kesehatan dan reposisi hubungan antara pasien dan dokter atau profesi layanan kesehatan agar semakin terfokus pada kepentingan pasien. Dengan kata lain, layanan kesehatan itu harus selalu mengupayakan kebutuhan dan kepuasan pasien dan masyarakat yang dilayani secara simultan. Pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan pembekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar yaitu puskesmas yang diperkuat dengan puskesmas pembantu dan puskesmas keliling, telah didirikan dihampir seluruh wilayah Indonesia. Fasilitas kesehatan lainnya adalah rumah sakit yang terdapat dihampir seluruh kabupaten atau kota, 1

namun sitem rujukan pelayanan kesehatan perorangan belum berjalan dengan optimal. Sederet program kemiskinan telah dijalankan, mulai dari melayani pasien yang ditangung program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Jaminan Persalinan Gratis (Jampersal), dan yang terbaru Kartu Sehat (KS). Yang semua itu dibiayai pemerintah, dan masyarakat yang masuk dalam penjamin tersebut memperoleh pelayanan secara gratis. Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan UU RI Nomor 42 tahun 2011 tentang Badan Penyelnggaraan Jaminan Sosial (BPJS). BPJS kesehatan mulai beroperasi pada tanggal 1 januari 2014. BPJS Kesehatan sebagai badan pelaksanan merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang layak diberikan kepada setiap orang yang membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Dimana salah satu programnya adalah biaya persalinan yang ditanggung BPJS Kesehatan. Keberhasilaan pembangunan kesehatan dapat dilihat melalui Angka Kematian Ibu tahun 2015 yaitu 359/100.000 kelahiran hidup, bila angka kematian ibu rendah berarti pelayanan kesehatan sudah baik, namun sebaliknya juga angka kematian ibu tinggi kualitas pelayanan kesehatannya masih rendah. 2

Berdasarkan data Audit Maternal Perinatal (AMP) di Jawa Barat dari bulan januari-desember 2014, Angka Kematian Ibu Jawa Barat yaitu sebanyak 83 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kasus kematian ibu sebanyak 781 kematian dimana jumlah kasus kematian ibu tertinggi yaitu dari Sukabumi sebesar 78 kematian dan jumlah kematian terendah yaitu dari kota Cirebon hanya sebanyak 3 kematian. Sedangkan untuk Kab. Bekasi, jumlah kematian ibu periode januari sampai desember 2013 masih cukup tinggi yaitu sebesar 42 kematian dan Kota Bekasi sebanyak 27 kematian. Sedangkan Angka kematian ibu di RSUD Kota Bekasi periode tahun 2015 yaitu sebanyak 17 kematian. 100 Data AMP Jawa Barat 80 78 60 40 42 27 20 0 3 Sukabumi Cirebon Kab.Bekasi Kota Bekasi Gambar 1.1 Data Kematian Ibu Propinsi Jawa Barat Tahun 2014 Sumber : Sulistyowati, Kepala pusat KEMENKES (2014) Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target MDGs ke-5 untuk menurunkan Angka Kematian Ibu adalah off track, artinya dibutuhkan kerjasama sungguh-sungguh untuk mencapainya. Pemerintah bersama dengan masyarakat 3

bertanggung jawab untuk menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas. RSUD Kota Bekasi merupakan salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kota Bekasi yang membuka layanan kesehatan selama 24 jam atau dengan kata lain bahwa dokter jaga yang bertugas selalu standby di klinik kapanpun dibutuhkan oleh pasien yang membutuhkan penanganan medis. Fasilitas tersebut diberikan RSUD Kota Bekasi kepada masyarakat untuk mempermudah masyarakat apabila membutuhkan pelayanan kesehatan dengan segera. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas merupakan sarana maupun prasarana yang penting dalam usaha meningkatkan kepuasan seperti memberi kemudahan, memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pengguna jasa. Apabila fasilitas yang disediakan sesuai dengan kebutuhan, maka konsumen akan merasa puas. Jumlah pasien yang berobat ke RSUD Kota Bekasi, setiap harinya mencapai sekitar 987 orang. Dari jumlah itu, sekitar 871 orang diantaranya pasien peserta BPJS. Untuk mendukung fasilitas bagi masyarakat, RSUD Kota Bekasi segera melakukan perluasan bagunan RSUD. 116 871 BPJS Non BPJS Gambar 1.2 Data Pasien RSUD Kota Bekasi Per Hari. Sumber : Sekretariat Daerah Kota Bekasi. Garda Pelayanan Kesehatan (2015) 4

Berdasarkan analisa tentang keluhan pasien pengguna BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bekasi, pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit masih kurang memuaskan. Studi pendahuluan yang dilakukan dengan metode wawancara terhadap 10 orang responden pasien pengguna BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bekasi didapatkan bahwa 2 responden merasa tidak puas, 5 responden merasa kurang puas dan 3 responden merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan RSUD Kota Bekasi. Berdasarkan tingginya angka kematian ibu melahirkan (postpartum) di Kota Bekasi dan rendahnya kepuasan pasien pengguna BPJS kesehatan di RSUD Bekasi, maka tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Fasilitas Kesehatan dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Postpartum Pengguna BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bekasi Tahun 2016. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpukan dan mencoba untuk melakukan identifikasi masalah yang ada sebagai berikut : 1. Tingginya angka kematian ibu melahirkan di Kota Bekasi dan minimnya fasilitas kesehatan di RSUD Kota Bekasi. 2. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit terhadap pasien pengguna BPJS masih kurang memuaskan khususnya di RSUD Kota Bekasi. 5

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat disimpukan dan merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah fasilitas kesehatan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kepuasan pasien postpartum penguna BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bekasi Tahun 2016 dengan taraf siginifikasi 0,05? 2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan pasien postpartum pengguna BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bekasi Tahun 2016 dengan taraf siginifikasi 0,05? 3. Apakah fasilitas kesehatan berpengaruh dan signifikan terhadap kualitas pelayanan pasien postpartum pengguna BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bekasi Tahun 2016 dengan taraf siginifikasi 0,05? 4. Apakah ada faktor lain yang mempengaruhi dan signifikan terhadap kualitas pelayanan di luar fasilitas kesehatan RSUD Kota Bekasi Tahun 2016 dengan taraf signifikasi 0,05? 1.4 Pembatasan Masalah Mengingat luasnya bidang penelitian ini, keterbatasan kemampuan penelitian dan waktu yang tersedia, maka dalam peneltian ini hanya meneliti 3 variabel independen yaitu fasilitas kesehatan, kualitas pelayanan, dan kepuasan pasien. 6

1.5 Tujuan Penelitian Bedasarkan rumusan maslah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Mengetahui apakah fasilitas kesehatan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kepuasan pasien postpartum penguna BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bekasi Tahun 2016 dengan taraf signifikasi 0,05? 2 Mengetahui apakah kualitas pelayanan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kepuasan pasien postpartum pengguna BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bekasi Tahun 2016 dengan taraf signifikasi 0,05? 3 Mengetahui apakah fasilitas kesehatan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kualitas pelayanan pasien postpartum pengguna BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bekasi Tahun 2016 dengan taraf signifikasi 0,05? 4 Mengetahui apakah ada hasil faktor lain yang mempengaruhi kualitas pelayanan di luar fasilitas kesehatan di RSUD Kota Bekasi Tahun 2016 dengan taraf signifikasi 0,05? 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini tidak menghasilkan teori baru hanya mengkonfirmasi teori yang sudah ada. 7

2. Manfaat Praktisi Penelitian ini dapat menjadi pengalaman berharga serta menambahkan pengetahuan dan wawasan. 3. Bagi RSUD Kota Bekasi Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai motivasi atau perbaikan di RSUD Kota Bekasi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya kepuasan pelayanan yang bermutu pada pasien pengguna BPJS Kesehatan. 1.7 Metodelogi Penelitian Penelitian ini ditujukan kepada ibu postpartum yang masih dirawat inap dan menggunakan BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bekasi. Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Bekasi yang terletak di Jalan Pramuka No 55 Bekasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi yang digunakan adalah ibu postpartum yang ada di RSUD Kota Bekasi dengan teknik Accidental Sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan/ ditemukan maka dapat digunakan sebagai sampel. Data yang digunakan adalah data primer dengan pengisian kuesioner oleh responden. 8

1.8 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami penulisan ini, maka penulisan disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, indentifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Menyajikan dan menampilkan tinjauan kepustakaan yang berisi teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan masalah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mengemukakan langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang hasil yang dilakukan serta uraian pembahasannya. 9

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan memberikan saran yang bermanfaat bagi RSUD Kota Bekasi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 10