bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi a. Bahan

dokumen-dokumen yang mirip
bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Kegunaan asi 1. Sampel polen bunga Dari marga Solanum, Solandra,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian di lapangan telah dilakukan pada bulan Juli Penelitian

PREPARAT POLEN (METODE ASETOLISIS)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2013-Mei 2014 di

III. METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi penelitian a. Bahan

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Soil

Morfoanatomi Spora Acrostichum aureum Linn. Dari Beberapa Daerah Di Indonesia

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pengoleksian Kutu Tanaman

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Untuk analisis sitologi

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI SERBUK SARI PADA 5 SPECIES Bougainvillea

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM GENETIKA DAN PEMULIAAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang kerjasama

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: Halaman 93-97

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang tentang Studi

nyamuk bio.unsoed.ac.id

III. BAHAN DAN METODE. dengan Yokohama National University Jepang yang dilaksanakan di Kebun

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Kampus Universitas Indonesia, Depok. Pengambilan sampel dilakukan pada

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Jenis Data Data Primer

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS

MORFOANATOMI POLEN TUMBUHAN MANGROVE DI PANTAI BANJIR KANAL TIMUR, SEMARANG

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

Teknik Pewarnaan Bakteri

III. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

3. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi penelitian

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. peroleh dari lahan pertanian organik dan lahan pertanian intensif di Desa

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III MATERI DAN METODE. Memfiksasi Nitrogen Urea dan Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Slow Release

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3

LAPORAN PENGUKURAN MIKROMETRI DIAMETER BATANG Jatropa sp

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Studi Rehabilitasi Tanah yang

BAB III MATERI DAN METODE. Persentase Hidup dan Abnormalitas Spermatozoa Entok (Cairina moschata), telah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis.

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga Bromo terletak di perbatasan antara desa Kepek kecamatan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGIPENELITIAN

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

SOAL LATIHAN UAS MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOMEDIK. Bentuk UAS tahun ini: Ada 3 bagian:

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Desember 2009 sampai bulan Juli 2010

5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol

BAB III METODE PENILITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

III. MATERI DAN METODE

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi a. Bahan III. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah polen bunga beberapa anggota familia Solanaceae yaitu spesies Solanum melongena L. (ungu), Solanum melongena L.(hijau), Solanum nigrum L. dan Solanum torvum Sw., Capsicum frutescens L., Capsicum annuum L., dan Physalis minima L., asam asetat glasial, asam sulfat pekat (H 2 SO 4 ), akuades, safranin 1 % dalam alkohol 70 %, glycerin jelly dan bahan-bahan untuk pembuatan preparat (Lampiran 1). b. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop cahaya, sentrifugator, tabung sentrifus, object glass, cover glass, pipet tetes, waterbath, gelas ukur, batang pengaduk, objektif mikrometer, okuler mikrometer, botol flakon, pulpen, pensil, kertas tabel, plastik sampel, tisu, kamera digital dan alat-alat yang digunakan untuk pembuatan preparat (Lampiran 1). 2.Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel polen bunga dari beberapa anggota familia Solanaceae dilakukan di wilayah Banyumas dan sekitarnya yaitu di daerah Desa Melung Kecamatan Baturaden dan Karangwangkal Kecamatan Purwokerto Utara (Lampiran 2). Tahapan preparasi polen dan pengumpulan data polen dilakukan di Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian dilaksanakan pada bulan April September 2014. 8

B. Diagram Alir Penelitian Survai lokasi di wilayah Banyumas dan sekitarnya yang terdapat tumbuhan dari beberapa anggota familia Solanaceae Pengambilan sampel secara acak (random sampling) Preparasi polen dengan metode asetolisis, pewarnaan dengan safranin 1% dalam alkohol 70%. Pengumpulan Data Pengukuran polen panjang aksis polar (P) dan diameter Ekuatorial (E) Bentuk polen Pengamatan : - Unit Polen - Apertura - Ornamentasi Analisis secara deskriptif Hasil Penelitian C. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pengambilan sampel menggunakan metode survai dengan cara acak (random sampling) meliputi berbagai lokasi yang terdapat tumbuhan genus Solanum, Capsicum, dan Physalis di wilayah Banyumas dan sekitarnya. Pembuatan preparat polen dengan metode asetolisis (Sumarsono et al., 2012). 2. Variabel dan Parameter Penelitian Variabel yang diamati adalah karakter morfologi polen dari beberapa anggota familia Solanaceae dengan parameter meliputi : a. Unit polen Unit polen dibedakan atas tunggal (monad) dan majemuk (diad, tetrad, poliad, mossula, pollinia). 9

b. Bentuk polen Bentuk polen ditentukan berdasarkan ratio panjang aksis polar (P) dan diameter Ekuatorial (E). c. Ukuran polen Ukuran polen didasarkan pada aksis yang terpanjang d. Apetura Tipe apertur, yaitu pori/porus (lubang), kolpi/kolpus (celah) dan kolporat sedangkan jumlah apertur, yaitu di, tri, tetra, penta, hexa dan poly. e. Ornamentasi (skulptur) Tipe ornamentasi didasarkan pada ukuran, bentuk, dan susunan unsur eksinnya (Lampiran 3). D. Cara Kerja a. Pengambilan sampel polen Pengambilan sampel polen dilakukan dengan mengambil polen dari bunga yang mekar kemudian dimasukan ke dalam botol flakon yang telah diisi asam asetat glasial dengan volume 10 cc. b. Pembuatan preparat polen Pembuatan preparat polen dengan metode asetolisis menurut Sumarsono et al., (2012) dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1) Polen bunga diambil dari antera, dimasukan dalam botol flakon berisi asam asetat glasial 45 % selama 24 jam untuk difiksasi. 2) Sampel polen dipindahkan kedalam tabung sentrifus, kemudian disentrifus. 3) Setelah itu cairan/supernatan dibuang dan endapan diberi campuran asam asetat glasial dan asam sulfat pekat asam dengan perbandingan 9 : 1 secara perlahan-lahan melalui dinding tabung. 4) Sampel polen dipanaskan dalam waterbath pada temperatur kamar sampai mendidih. 5) Setelah mendidih, tabung diambil dan didiamkan selama ± 5 menit. 6) Kemudian disentrifus, setelah itu cairan dibuang dan endapan dicuci dengan akuades. 10

7) Pencucian dengan akuades dilakukan 3 kali dimana setiap pencucian disentrifus lagi. 8) Kemudian dilakukan pewarnaan dengan safranin 1 % dalam alkohol 70%, di diamkan ± 10 menit sebelum diletakan di object glass. 9) Polen diambil dengan batang pengaduk, dan diletakkan di atas object glass kemudian ditutup cover glass, dan preparat siap diamati. c. Kalibrasi Menurut Baptista (2010), kalibrasi dilakukan untuk menentukan nilai 1 skala okuler dengan cara menghimpitkan bayangan skala mikrometer objektif yang diletakan dibawah lensa objektif dan mikrometer okuler yang dipasang pada tabung lensa okuler pada perbesaran yang diinginkan (misalnya 400x). Setelah fokus, kemudian dilihat pada skala berapa bayangan garis dari kedua mikrometer yang berhimpit tersebut. Dari hasil tersebut dapat diketahui nilai satu skala mikrometer okuler dengan rumus : 1 skala okuler = Jarak yang diketahui antara 2 garis pada mikrometer objektif Jarak skala pada mikrometer okuler = 0,01 x skala objektif (dalam mm) skala okuler = 10 x skala objektif (dalam µm) skala okuler Peneraan nilai skala okuler dilakukan 5 kali ulangan. d. Pengukuran diameter polen (P/E) Pengukuran diameter polen dilakukan dengan cara : 1) Mikrometer objektif diganti dengan preparat polen yang akan diamati, dicari bayangan preparat. 2) Diukur diameter polen bagian polar (P) dan Ekuatorial (E) pada perbesaran 400x. 3) Hasil yang didapat pada pengukuran polen bagian polar dan ekuatorial, masing-masing dikalikan dengan hasil pengukuran kalibrasi. 4) Kemudian dihitung diameter polen dengan rumus P/E. 5) Hasil yang didapat dari rumus tersebut digunakan untuk menentukan bentuk dan ukuran polen. e. Pengamatan unit, apertur dan ornamentasi Polen diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 400x, pada setiap parameter meliputi: unit polen, apetura dan ornamentasi. Untuk membantu 11

interpretasi dilakukan pemotretan. Identifikasi menggunakan buku acuan dari Moore & Webb (1978) dan Kapp (1969). E. Metode Analisis Morfologi polen dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan membuat deskripsi morfologi polen setiap spesies berdasarkan parameternya, sehingga terlihat karakter morfologi polen dari beberapa anggota familia Solanaceae. 12