BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian . ( . (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang kebutuhan manusia selalu bertambah, baik kebutuhan pangan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Buchari Alma, 2005:130

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu produk merupakan salah satu strategi di dunia pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi tuntutan konsumen untuk dipuaskan semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar yang sangat luas. ( 10 Oktober 2012). Dirjen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan serta nilai lebih yang ditawarkan oleh para pesaing. Alternatif

BAB I PENDAHULUAN. memberatkan bagi perusahaan yang akan menjual produknya di negaranya. Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kota Bandung. Mulai dari pakaian casual, remaja, dewasa, dan pakaian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terasah belasan atau puluhan tahun, reputasi bagus yang sulit untuk ditaklukkan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

Pen g a r u h P e r i k l a n a n ( A d v e r t i s i n g ) t e r h a d a p P r o s e s K e p u t u s a n P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. dalam memilih produk yang akan digunakannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini persaingan dunia bisnis semakin ketat dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. belanjanya, terutama untuk produk-produk fashion seperti baju, celana, sepatu dan lainlainnya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kondisi dunia usaha di Indonesia dihadapkan pada keadaan persaingan yang sangat ketat. Hal ini antara lain disebabkan oleh para pesaing dari luar negeri akan melakukan usahanya di Indonesia, terutama setelah dimulainya perjanjian perdagangan bebas antara Negara ASEAN (Association South East Asia Nation) dan China yang lebih dikenal dengan ACFTA (ASEAN-China free trade agreement) pada awal tahun 2010. Keadaan ini memaksa setiap perusahaan atau pelaku bisnis harus mempunyai senjata dalam usahanya untuk memenangkan persaingan di dunia bisnis. Kondisi seperti itulah yang pada akhirnya menyebabkan para pelaku usaha makin gencar berusaha untuk mencari solusi maupun program bisnis yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam bisnis. Dengan melihat keadaan seperti ini, peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia pada saat ini adalah di bidang fashion, karena hal ini merupakan kebutuhan utama manusia. Salah satunya adalah dengan menjalankan bisnis distro. Distro berasal dari kata distribution store yang bisa diartikan sebagai toko yang khusus mendistribusikan produk dari suatu komunitas. Sedangkan Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang memproduksi pakaian jadi dibawah brand mereka sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa distro merupakan outlet atau toko sebagai jalur distribusi dari produk-produk clothing-company dari suatu komunitas (interlude.inc.blogspot.com). Persaingan distro ini semakin ketat, hal ini terbukti dengan banyaknya bermunculan toko-toko distro dimana-mana. Persaingan distro bukan hanya muncul dari pebisnis lokal saja, tetapi persaingan muncul juga dari pebisnis luar negeri yang membuka tokonya di pasar Indonesia. Kota Bandung dalam beberapa tahun belakangan ini keberadaannya sebagai salah satu kota tujuan wisata semakin mantap seiring menjamurnya kreatifitas di bidang sandang khususnya

distro dan clothing di kota Bandung. Usaha distro yang dimulai di Bandung tahun 1997 awalnya terdapat 6 unit hanya distro, tahun 2002 jumlahnya telah meningkat menjadi 300 unit, sedangkan saat ini minimal ada 700 distro di berbagai kota (www.depperin.go.id, tahun 2011). Dengan banyaknya jumlah distro dan clothing yang ada terdapat beberapa alasan yang menjadi bahan pertimbangan konsumen melakukan pembelian pakaian jadi pada beberapa distro atau clothing yang ada, alasan tersebut bukan hanya terletak pada desain produk, warna produk, bahan produk, dan yang lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup atau trend yang sudah merasuki bisnis distro dan clothing. Tidak sedikit konsumen yang membeli produk tersebut bukan karena hanya memenuhi kebutuhannya saja, tetapi karena mengikuti trend untuk mengkonsumsi suatu produk dan terhanyut dalam gaya hidup semata. Dloops adalah salah satu merek clothing yang ada di kota Bandung. Dloops juga tidak terlepas dari persaingan yang semakin tajam khususnya dalam industri fashion karena banyaknya perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk sejenis. Oleh karena itu dalam melaksanakan aktivitas penjualannya perusahaan harus dapat merancang strategi pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menciptakan dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk tersebut. Untuk memasuki pasar konsumen, Dloops mempunyai kendala dan tantangan yang besar dari para pesaing utamanya. Untuk itu perlu adanya antisipasi dan strategi dari perusahaan dalam memperluas pangsa pasarnya. Salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh Dloops adalah strategi penciptaan merek, dengan merek yang telah ada maka akan menciptakan image/citra yang positif di benak konsumen. Citra yang baik merupakan prioritas yang utama yang dijadikan acuan atau dasar bagi konsumen pada saat melakukan pembelian dan juga sebagai cara yang efektif untuk menjaring konsumen. Melihat pentingnya suatu citra merek (brand image) bagi perusahaan, maka perusahaan harus dapat menanamkan harapan serta minat konsumen pada produk perusahaan. Dengan begitu konsumen akan menjadi loyal terhadap produk Dloops tersebut. Dari latar belakang yang di uraikan di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai citra merek (brand image) dan pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen pada produk Dloops clothing dan hasilnya dituangkan dalam skripsi berjudul: PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA CV. TRIJAYA UTAMA (DLOOPS CLOTHING). 1. 2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka perlu untuk mengidentifikasi masalah yang muncul. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan permasalahan dan memperjelas arah dari penelitian ini sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas. Masalah-masalah yang akan diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Bagimana kebijakan perusahaan tentang brand image pada CV. TRIJAYA UTAMA (DLOOPS Clothing)? 2. Bagaimana tanggapan konsumen tentang brand image produk yang dihasilkan CV. TRIJAYA UTAMA (DLOOPS Clothing)? 3. Bagaimana tingkat loyalitas konsumen pada CV. TRIJAYA UTAMA (DLOOPS Clothing)? 4. Seberapa besar pengaruh brand image terhadap loyalitas konsumen pada CV. TRIJAYA UTAMA (DLOOPS Clothing). 1. 3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi yang akan diajukan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana pada jurusan Manajemen, Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan oleh CV. TRIJAYA UTAMA (DLOOPS Clothing) untuk menciptakan brand image di konsumen.

2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang brand image produk yang dihasilkan CV. TRIJAYA UTAMA (DLOOPS Clothing). 3. Untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen pada CV. TRIJAYA UTAMA (DLOOPS Clothing). 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand image terhadap loyalitas konsumen pada CV. TRIJAYA UTAMA (DLOOPS Clothing). 1. 4 Kegunaan Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Kegunaan praktis Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gagasan pemikiran dan masukan dalam pengambilan keputusan perusahaan khususnya dalam bidang pemasaran. Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan yang lebih luas bagi penulis pada bidang ilmu pemasaran, khususnya mengenai penelitian masalah yaitu tentang brand image dan loyalitas konsumen. 2. Kegunaan ilmiah Hasil pemikiran ini diharapkan dapat berguna dan memberikan sumbangan pemikiran bagi yang akan mengadakan penelitian lebih jauh dan sebagai bahan bacaan yang diharapkan akan menambah wawasan pengetahuan bagi yang membacanya, terutama mengenai masalah brand image dan loyalitas konsumen. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Persaingan perusahaan semakin ketat dari waktu ke waktu, oleh karena itu setiap perusahaan harus bisa menentukan langkah-langkah pemasaran dan strategi-strategi yang dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Pemasaran itu memegang peranan penting atas kesuksesan yang diraih oleh usaha yang dilakukan, terlebih lagi dalam situasi persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini. Kotler & Keller (2008:10) mengemukakan bahwa: Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas menukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) oleh Kotler & Keller (2008:17) didefinisikan sebagai berikut: Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Adapun alat atau perangkat dari bauran pemasaran menurut Kotler & Keller (2008:18) dapat diklasifikasikan menjadi 4P yaitu: 1. Product (produk), merupakan penawaran berwujud dan tidak berwujud perusahaan kepada pasar. 2. Price (harga), adalah sejumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu. 3. Place (tempat), kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk agar dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. 4. Promotion (promosi), kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Uraian di atas secara jelas memaparkan bahwa pemasaran dan manajemen pemasaran ini berkaitan satu sama lain dengan bagaimana produk sampai kepada konsumen, sehingga kebutuhan konsumen terpenuhi. Kotler & Keller (2008;69) mengemukakan bahwa :

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu harus menciptakan brand image yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Adapun pengertian brand image menurut Kotler & Keller didalam bukunya Manajemen Pemasaran ( 2008 : 346 ) menyatakan bahwa : Citra merek (brand image) merupakan persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Dengan brand image yang baik diharapkan akan menciptakan kepuasan konsumen. Salah satu cara yang diambil perusahaaan agar loyalitas konsumen terhadap produknya tetap terjaga adalah dengan menciptakan / membuat image produk perusahaan itu baik dimata konsumen. Image produk yang baik akan lebih memudahkan perusahaan untuk memenangkan pasar dengan menggunakan salah satu atribut produk yang kuat seperti merek. Menurut Griffin (2008:5) dalam bukunya Customers Loyalty : Loyalitas adalah pembentukan sikap dan pola perilaku seorang konsumen terhadap pembelian dan penggunaan produk merupakan hasil dari pengalaman mereka sebelumnya. Dari pengertian di atas menyimpulkan bahwa loyalitas terbentuk dari dua komponen; loyalitas sebagai perilaku yaitu pembelian ulang yang konsisten dan loyalitas sebagai sikap yaitu sikap positif terhadap suatu produk atau produsen (penyedia jasa) karena ditambah dengan pola pembelian ulang yang konsisten. Serta loyalitas juga mempunyai peran penting dalam sebuah perusahaan, hal ini menjadi alasan utama bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan mempertahankan konsumen. Melihat hal-hal yang diamati dan dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Brand image berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen.

Berdasarkan hipotesis diatas, penelitian ini mempelajari hubungan dua variabel. Variabel pertama adalah brand image sebagai variabel bebas, yang diberi simbol X. variabel kedua adalah loyalitas konsumen, sebagai variabel terikat yang diberi simbol Y. 1.6 Metode Penelitian Merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara tersebut dipergunakan selama peneliti memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penelitian serta situasi peneliti. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Nazir (2003:54) mendefinisikannya sebagai berikut: Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka pengumpulan data untuk penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada CV. TRIJAYA UTAMA (DLOOPS Clothing) yang berlokasi di jalan Geusan Ulun No.1 (Sultan Agung) Bandung dan jalan Parakan Indah I no.2 Bandung Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai dengan September 2012.