BAB I PENDAHULUAN. Majunya dunia pendidikan sebaiknya diikuti oleh kemampuan seseorang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE SCRAMBLE PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam pembelajaran matematika. Matematika adalah ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri, alat untuk berintegrasi dan beradaptasi sosial,

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pembelajaran bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama bagi kemajuan suatu bangsa. manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Membaca dalam pembelajaran bahasa termasuk ke dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. modal pembangunan negara telah tersedia. Pada saat ini pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. datang. Pada undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dan tujuan. pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, serta pembentukan

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Djamarah dan Zain (2006:76), menyatakan Sebagai salah satu sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Simpulan hasil penelitian model pembelajaran proyek berbasis lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. segala lingkungan dan sepanjang hidup (Faturrahman, 2012: 2). Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. materi, metode dan evaluasi (Rusman, 2011:1). Keempat komponen pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Kurikulum terus berganti dari kurikulum 1975 hingga kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. siswa itu sendiri. Mata pelajaran PKn sering dianggap sebagai sebuah mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bahasa pengantar tetapi juga sebagai mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk aktif membaca, mencari, dan menganalisis sebuah masalah secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hu-bungan dengan

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Undang-Undang Dasar RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan memiliki keterikatan dengan lainnya. Kaitan dengan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini masih pada tahap berkembang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. Andina Pernatawaty,2014 PEMBELAJARAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca sebagai salah satu

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KREISLAUF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM harus dimiliki. Kesadaran tentang arti pentingnya pendidikan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pemahaman secara bertahap dan beruntun. Pemahaman konsep

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Majunya dunia pendidikan sebaiknya diikuti oleh kemampuan seseorang yang meningkat pula, khususnya dalam penguasaan bahasa. Oleh karena itu, penguasaan kemampuan berbahasa asing selain bahasa ibu merupakan hal yang penting. Khususnya untuk siswa tingkat awal atau Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sekarang pun sebagian besar telah mempelajari bahasa asing di sekolah. Untuk mendukung hal tersebut peneliti membahas salah satu tema tentang bahasa asing yaitu bahasa Jerman, seperti yang diketahui dewasa ini penggunaan bahasa asing sangat mendukung dalam proses komunikasi. Dalam proses pembelajaran bahasa Jerman terdapat empat kemampuan berbahasa salah satunya adalah kemampuan membaca pemahaman. Membaca pemahaman merupakan keterampilan yang tidak mudah bagi pembelajar bahasa asing, karena diperlukan berbagai pengetahuan yang mendasar seperti kemampuan siswa dalam menentukan tema dari teks, memahami isi teks, serta dapat menjawab pertanyaan yang ada berdasarkan teks bacaan tersebut. Penelitian ini difokuskan pada satu kemampuan saja, yaitu kemampuan membaca. Membaca merupakan salah satu kemampuan yang menuntut daya 1

2 pemahaman seseorang. Peranan membaca yang sangat penting dalam penguasaan bahasa, sering kali kurang diperhatikan oleh siswa. Kurang dikuasainya aspekaspek kemampuan membaca mengakibatkan timbulnya hambatan dalam menguasai keterampilan lainnya. Untuk mengatasi hambatan tersebut perlu penguasaan kemampuan membaca secara optimal. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kompetensi dasar yang perlu dicapai dalam pelajaran membaca pemahaman adalah siswa mampu memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi dasar bahwa pelajaran membaca pemahaman bahasa Jerman dibutuhkan. Menurut pengalaman peneliti selama melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami sebuah teks, terlebih menjawab soal-soal yang diberikan. Dalam keterampilan ini, kesalahan memahami teks dapat terlihat dalam menjawab soal dan menentukan tema atau judul sebuah teks. Masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami teks bacaan, hal ini disebabkan antara lain kurangnya penguasaan kosakata, kurangnya pengetahuan tentang tema teks yang disajikan, kurang bisanya para siswa memahami isi teks, serta menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan teks dan masih banyak faktor lainnya. Menurut pengalaman peneliti, keterampilan membaca itu sulit terutama keterampilan membaca pemahaman dalam bahasa asing. Kesulitan tersebut

3 membuat peneliti melakukan kesalahan dalam memahami sebuah teks, terlebih lagi dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Berawal dari pengalaman tersebut, peneliti ingin sekali mencari alternatif metode pembelajaran dengan harapan dapat mempermudah dalam mempelajari keterampilan membaca pemahaman, serta dapat meningkatkan nilai dalam pembelajaran bahasa Jerman khususnya keterampilan membaca pemahaman. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran kooperatif metode scramble. Pembelajaran kooperatif metode scramble ini menawarkan kemungkinan untuk mencapai perbaikan dalam kemampuan membaca pemahaman siswa. Pada dasarnya metode pembelajaran memiliki kekurangan dan kelemahannya masingmasing. Oleh sebab itu, dituntut kreativitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran ini agar menarik minat belajar siswa dan menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas. Metode pembelajaran ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan belajar sebagai transfer informasi dari guru ke siswa, menjadi kegiatan pembelajaran yang kaya aktivitas siswa dalam hal ini guru berperan hanya sebagai fasilitator. Diskusi dan kerja sama yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok dapat membuat siswa lebih aktif, karena siswa sendiri yang menentukan keberhasilan kelompok. Pembelajaran kooperatif lebih menekankan pemberian kesempatan pada siswa yang lebih luas, dengan menciptakan suasana yang kondusif untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan.

4 Bertitik tolak dengan permasalahan yang ada di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA. B. Identifikasi Masalah 1. Sejauhmana kemampuan membaca siswa? 2.` Bagaimana gambaran penerapan pembelajaran kooperatif metode scramble dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa? 3. Apakah pembelajaran kooperatif metode scramble dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa? 4. Seberapa efektif penerapan pembelajaran kooperatif metode scramble dalam pembelajaran membaca pemahaman? 5. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan pembelajaran kooperatif metode scramble ini? C. Batasan Masalah Berdasarkan variabel-variabel yang telah diidentifikasi, dalam penelitian ini penulis akan membatasi pokok permasalahan pada penerapan metode scramble untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Alasannya karena untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang baik, tentu tidaklah mudah, hal ini disebabkan sangat berperannya faktor-faktor pendukung lainnya seperti guru,

5 siswa, materi, metode, teknik, media, evaluasi, dan model pembelajaran. Oleh karenanya permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut : 1. Dampak pembelajaran kooperatif metode scramble yang tampak pada siswa bahasa Jerman di SMA. 2. Hasil belajar membaca bahasa Jerman siswa setelah mengalami proses belajar mengajar berdasarkan pembelajaran kooperatif metode scramble. D. Rumusan Masalah Merujuk dari batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan permasalahan dari penelitian, yaitu: 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan pembelajaran kooperatif metode scramble pada siswa SMA? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menerapkan pembelajaran kooperatif metode scramble pada siswa SMA? 3. Bagaimanakah hasil pembelajaran membaca dengan menerapkan pembelajaran kooperatif metode scramble pada siswa SMA E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah agar sebuah penelitian dapat lebih terarah dan ada batasan batasannya tentang obyek yang diteliti. Adapun tujuan penelitian adalah :

6 1. Mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan pembelajaran kooperatif metode scramble pada siswa SMA 2. Mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menerapkan pembelajaran kooperatif metode scramble 3. Mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif metode scramble dalam pembelajaran bahasa Jerman. F. Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian yang hendak dicapai maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi siswa Diterapkannya metode scramble ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi, agar proses belajar yang dilakukan tidak selalu monoton, serta memberikan dorongan pada siswa untuk meningkatkan motivasi belajar dan mendapatkan prestasi dengan hasil belajar yang optimal. 2. Bagi guru Penerapan metode ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru atau calon guru bahasa Jerman dalam menentukan metode mengajar yang tepat,

7 yang dapat menjadi alternatif dalam mata pelajaran bahasa Jerman khususnya untuk meningkatkan kemampuan membaca. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pendidikan secara umum dan sekolah tempat dilaksanakan penelitian ini khususnya 4. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menjadi perbandingan terhadap penelitian-penelitian serupa sebelum untuk pengembangan ilmu pendidikan. Serta sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang penulis peroleh dari bangku kuliah, serta sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan, menambah wawasan, pengalaman dalam tahapan proses pembinaan diri sebagai calon pendidik.