Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

dokumen-dokumen yang mirip
Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KAYAMBANG (Salvinia molesta) DALAM RANSUM TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN NILAI NUTRISI DAGING AYAM BROILER SKRIPSI

Pengaruh Pemberian Tepung Daun Teh Tua dalam Ransum terhadap Performan dan Persentase Lemak Abdominal Ayam Broiler

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

Animal Agriculture Journal 4(2): , Juli 2015 On Line at :

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) dan EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN DAUN SALVINIA MOLESTA PADA AYAM BROILER BETINA SKRIPSI. Oleh : EKA SEPTIADI

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN GULMA KAYAMBANG (Salvinia molesta) RAWA PENING TERHADAP NILAI NUTRISI DAGING AYAM KAMPUNG SKRIPSI. Oleh :

SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KETELA RAMBAT (Ipomea Batatas L) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER

Ade Trisna*), Nuraini**)

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

Ali, S., D. Sunarti dan L.D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

Respon Broiler terhadap Pemberian Ransum yang Mengandung Lumpur Sawit Fermentasi pada Berbagai Lama Penyimpanan

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

NILAI ENERGI METABOLIS RANSUM AYAM BROILER PERIODE FINISHER YANG DISUPLEMENTASI DENGAN DL-METIONIN SKRIPSI JULIAN ADITYA PRATAMA

Substitusi Ransum Jadi dengan Roti Afkir Terhadap Performa Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Umur Starter Sampai Awal Bertelur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

B. W. Utomo, L. D. Mahfudz, E. Suprijatna* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN CAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN ONGGOK TERFERMENTASI OLEH

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

PENGGUNAAN PAKAN BERBASIS UBI KAYU SEBAGAI PENGGANTI JAGUNGTERHADAP KARKAS AYAM BROILER

PEMANFAATAN TEPUNG DAUN KIAMBANG (Salvinia molesta) SEBAGAI KOMPONEN RANSUM TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA DAGING AYAM KAMPUNG SKRIPSI.

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN BOBOT BADAN AKHIR PADA ITIK JANTAN LOKAL

RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien

PENGGUNAAN ASAM AMINO METIONIN DAN LISIN DALAM RAMSUM TERHADAP KARKAS BROILER UMUR 6 MINGGU SKRIPSI. Oleh: TRIS NELLY TARIGAN

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

R. A. Kusuma, B. Dwiloka dan L. D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

Yosi Fenita, Irma Badarina, Basyarudin Zain, dan Teguh Rafian

MATERI DAN METODE. Materi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

ENERGI METABOLIS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI RANSUM AYAM BROILER YANG MENGANDUNG LIMBAH RESTORAN SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI

SKRIPSI. Oleh : Nugrahadi Abinawa

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

SKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE

M. Datta H. Wiradisastra Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung ABSTRAK

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

SKRIPSI. PERFORMAN AYAM ARAB YANG DIBERI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) PADA UMUR 8-13 MINGGU. Oleh: Ardianto

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

Efisiensi penggunaan protein pada puyuh periode produksi yang diberi ransum mengandung tepung daun Kayambang (Salvinia molesta)

RINGKASAN. Pembimbing Utama : Dr. Ir. Ibnu Katsir Ammllah, MS. Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Surniati, MSc.

PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

PEMBERIAN RANSUM BERBEDA LEVEL PROTEIN DAN LISIN TERHADAP PEMANFAATAN PROTEIN PADA AYAM KAMPUNG SKRIPSI TAUFIK NURROHMAN

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

PENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER UMUR 3-5 MINGGU

PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG BUNGKIL INTI SAWIT SKRIPSI WIDYA PITA LOKA E

PEMANFAATAN TEPUNG OLAHAN BIJI ALPUKAT SEBAGAI SUBTITUSI JAGUNG TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR, SERAT KASAR DAN LAJU DIGESTA PADA AYAM BROILER

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

PENGARUH PENGGUNAAN DAUN MURBEI (Morus alba) SEGAR SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN RANSUM TERHADAP PERFORMANS BROILER

PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH PENGALENGAN IKAN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BROILER. Arnold Baye*, F. N. Sompie**, Betty Bagau**, Mursye Regar**

PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

PERSENTASE KARKAS DAN NON KARKAS SERTA LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER YANG DIBERI ACIDIFIER ASAM SITRAT DALAM PAKAN DOUBLE STEP DOWN SKRIPSI.

TEPUNG UBI JALAR SEBAGAI SUMBER ENERGI PAKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KARKAS AYAM PEDAGING

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIBERI PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM RANSUM

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

PENGARUH PEMBERIAN KULLIT KOPI TERFERMENTASI DENGAN ARAS BERBEDA DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN TERNAK BABI

PENGARUH PENGGUNAAN KUNYIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

SKRIPSI BUHARI MUSLIM

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANGDITAMBAH DENGAN TEPUNG BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) DALAM RANSUM KOMERSIAL

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

Pengaruh Pemberian Pakan dengan Sumber Protein Berbeda terhadap Persentase Potongan Karkas dan Massa Protein Daging Ayam Lokal Persilangan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

Transkripsi:

On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) DAN EFISIENSI EKONOMIS PEMELIHARAAN AYAM BROILER JANTAN YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG Salvinia molesta RAWA PENING AMBARAWA (Analysis of Break even point and Economic Efficiency of Male Broiler Chickens Were Given Rations of Salvinia Molesta Rawa Pening Ambarawa) A. S. Rangganata, S. I. Santoso, A. Setiadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang *fp@undip.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mengetahui performa ayam broiler jantan, mengetahui break even point dan efisiensi ekonomis ayam broiler jantan yang diberi ransum daun Salvinia molesta Rawa Pening Ambarawa. Materi penelitian menggunakan DOC strain lohman jantan umur 2 minggu berjumlah 100 ekor dengan bobot badan awal rata-rata 45 g, pakan menggunakan jagung, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak nabati, grit, lisin, metionin, premix, dan Salvinia molesta yang diambil di daerah Rawa Pening Ambarawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan masing-masing lima ulangan. Variabel yang diamati meliputi konsumsi ransum, konversi ransum dan pertambahan bobot badan. Hasil penelitian menunjukan pada penggunaan penambahan Salvinia molesta level 6% pada ransum perlakuan (T1) memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan serta dapat mereduksi break even point pada ayam broiler jantan. Nilai break even point pada (T1) sebesar 30 unit penjualan hidup menghasilkan Rp 931.112 dan 2 unit penjualan karkas yang menghasilkan Rp 216.902. Nilai efisiensi ekonomis penjualan ayam hidup 25 ekor sebesar 0,964 dan penjualan karkas 25 ekor sebesar 1,360. Kata kunci : ayam broiler jantan, salvinia molesta, break even point, efisiensi ekonomis ABSTRACT The aims of this study were to analyze male broiler s performance and to analyze Break even point and Economic efficiency of male broilers that were given Salvinia molesta as its ration from Rawa Pening Ambarawa. The materials used of this study were 100 DOC lohman strain age 2 weeks with each initial body weight was about 45 g, the feeds used were corn, rice bran, soybean, fish powder, vegetable oil, grit, lysine, methionin, premix and Salvinia molesta was taken from Rawa Pening Ambarawa. The method used in the study was Completely Randomized Design (CRD) whith 4 treatments and each treatment had 5 replications. Variables in the study were included ration consumption, ration conversion and daily body gain. The result of this study showed that the used of Salvinia molesta level 6% in the ration (T1) gave effect to the daily body gain and also reduced break even point of male broiler. Break even point score on T1 was about 30 units live selling and it gained Rp 931.112 and 2 units carcass selling gained Rp 216.902. Economic efficiency value of selling 25 live chickens was about 0,964 and selling of 25 carcasses was about 1.360. Keywords: male broilers chicken, salvinia molesta, break even point, economic efficiency

PENDAHULUAN Pertambahan penduduk Indonesia setiap tahun semakin meningkat sehingga menyebabkan meningkatnya kebutuhan protein hewani. Berdasarkan data statistik jumlah penduduk di Indonesia 10 tahun terakhir dari tahun 2000-2010 sebesar 206.264.595 juta jiwa sampai 237,641.326 juta jiwa dengan persentase kenaikan sekitar 1,49% (BPS, 2012). Pertambahan penduduk yang semakin tinggi diikuti dengan meningkatnya permintaan akan protein hewani. Berdasarkan data statistik, tingkat permintaan protein hewani pada tahun 2011-2013 sebesar 1,3 juta ton sampai 1,47 juta ton dengan persentase kenaikan sekitar 4,5% per tahun (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2013). Ternak yang mampu menghasilkan produksi daging tinggi dalam waktu relatife singkat yaitu unggas (ayam broiler). Ayam broiler merupakan jenis unggas yang pertambahan bobot badan relatif singkat antara 5-6 minggu untuk menghasilkan bobot 1,3-1,6 gram per ekor (Rasyaf, 2001). Peternakan ayam yang semakin meningkat tentunya berpengaruh terhadap kebutuhan pakan yang semakin meningkat pula. Kendala pakan yang ada di Indonesia sekarang ini bergantung pada bahan pakan yang masih impor, ketersediaan pakan yang bergantung pada musim, dan harganya yang fluktuatif. Besarnya biaya pakan yang dikeluarkan oleh para peternak yaitu sekitar 60-70 % dari biaya produksi (Wahju, 2004). Tingginya biaya pakan dalam biaya produksi mendorong peternak untuk mencari alternatif bahan pakan yang murah, mudah didapat, tidak beracun, ketersediaan melimpah, dan mampu menekan biaya sehingga meningkatkan laba peternak. Salah satu pakan alternatif yang dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pakan ialah Salvinia molesta. Salvinia molesta adalah tumbuhan apung yang tumbuh bebas di air yang mempunyai manfaat besar bagi pertumbuhan ayam. Salah satunya, meningkatkan konsumsi pakan, meningkatkan bobot badan, ketersediaan yang kontinyu dan menekan biaya pengeluaran pakan ayam. Salvinia molesta merupakan gulma air yang tumbuh mengapung, pertumbuhannya sangat cepat dan mempunyai kandungan protein cukup tinggi yaitu sebesar 15,90 % serta kandungan serat kasar 16,80 % (Sumiati et al., 2001). METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di kandang Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang, pada tanggal 6 September sampai 5 Oktober 2013. Materi penelitian menggunakan DOC strain Lohman jantan umur 2 minggu berjumlah 470

100 ekor dengan bobot badan awal rata-rata 45 g, ransum menggunakan jagung, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak nabati, grit, lisin, metionin, premix, dan Salvinia molesta yang diambil di daerah Rawa Pening Ambarawa. Komposisi ransum starter dan finisher pada lampiran 1 dan lampiran 2. Lampiran 1. Susunan Ransum Periode Starter Ternak Ayam Broiler Jantan Yang Diberi Ransum Salvinia molesta. Bahan Pakan T0 T1 T2 T3 -----------------------%------------------------ Jagung 52,1 52,3 51,0 51,8 Salvinia 0.0 6,0 12,0 18,0 Bungkil Kedelai 21,3 17,0 14,0 10,8 minyak 1,2 1,2 1,3 1,3 Bekatul 16,8 15,9 15,1 11,8 Tepung Ikan 5,0 5,0 5,0 5,0 Grit 0,8 0,7 0,4 0,4 Premix 0,8 0,7 0,4 0,3 Methionin 1,0 0,6 0,4 0,3 Lysin 1,0 0,6 0,4 0,3 Kandungan Nutrisi : Energi Metabolis (kkal/kg) 2.900,71 2.900,84 2.900,31 2.900,80 Protein kasar (%)* 20,32 20,04 20,27 20,33 Lemak Kasar (%)* 5,04 4,94 4,91 4,68 Serat Kasar (%)* 6,22 8,36 10,57 12,10 Meth (%)** 1,26 0,97 0,87 0,85 Lys (%)** 1,55 1,42 1,47 1,61 Ca (%)** 1,24 1,77 2,10 2,73 P (%)** 0,72 1,05 1,39 1,70 Keterangan : * Dianalisis Proksimat Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universits Diponegoro. ** Tabel Komposisi Bahan Pakan Wahyu (2004). Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati yaitu penelitian yang dilakukan dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan 5 ulangan yang terdiri dari 5 ekor, sehingga setiap perlakuan terdiri dari 25 ekor. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan pemberian proporsi daun S. molesta dalam ransum, yaitu : T0 = tidak ada penambahan S. molesta dalam ransum, T1= 6% penambahan S. molesta dalam ransum, T2= 12% penambahan S. molesta dalam ransum, T3= 18% penambahan S. molesta dalam ransum. 471

Lampiran 2. Susunan Ransum Periode Finisher Ternak Ayam Broiler Jantan Yang Diberi Ransum Salvinia molesta. Bahan Pakan T0 T1 T2 T3 ----------%--------- Jagung 54,0 52,9 52,6 52,5 Salvinia 0,0 6,0 12,0 18,0 Bungkil Kedelai 19,3 16,5 12,7 9,4 Minyak 1,2 1,1 1,2 1,2 Bekatul 17,7 17,6 16,4 14,6 Tepung Ikan 4,0 3,5 3,5 3,5 Grit 1,0 0,7 0,4 0,2 Premix 1,0 0,5 0,4 0,2 Methionin 0,9 0,6 0,4 0,2 Lysin 0,9 0,6 0,4 0,2 Kandungan Nutrisi : Energi Metabolis (kkal/kg) 2902,62 2901,51 2901,97 2902,10 Protein kasar (%)* 19,02 19,14 19,03 19,12 Lemak Kasar (%)* 5,09 4,91 4,87 4,71 Serat Kasar (%)* 6,31 8,68 10,75 12,68 Meth (%)** 1,14 0,94 0,84 0,73 Lys (%)** 1,42 1,39 1,44 1,49 Ca (%)** 1,36 1,65 1,98 2,41 P (%) ** 0,68 1,02 1,35 1,68 Keterangan : * Dianalisis Proksimat Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universits Diponegoro. ** Tabel Komposisi Bahan Pakan Wahyu (2004). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Break Even Point Berdasarkan hasil perhitungan break even point yang disajikan pada Lampiran 3 baik unit hidup dan unit karkas maupun penjualan unit hidup dan unit karkas ayam broiler jantan, break even point penjualan hidup dan penjualan karkas yang paling rendah terdapat pada perlakuan (T1) sebesar 30 unit penjualan hidup menghasilkan Rp 931.112 dan 2 unit penjualan karkas menghasilkan Rp 216.902. Hal ini dapat diartikan bahwa titik impas pemeliharaan ayam broiler jantan dengan rata-rata jumlah ternak 25 ekor dicapai apabila telah menjual ayam hidup sejumlah 30 ekor dan penjualan ayam broiler hidup mencapai Rp 931.112, sedangkan break even point penjualan karkas dicapai apabila telah menjual karkas sejumlah 2 ekor dan penjualan karkas mencapai Rp 216.902. Hal ini berarti modal yang digunakan untuk perlakuan (T1) dapat dikembalikan jika memelihara 30 ekor ayam yang menghasilkan Rp 931.112 dan menjual 2 ekor karkas dengan harga Rp 216.902. 472

Lampiran 3. Hasil BEP Unit Hidup dan Unit Karkas Jual Hidup dan Jual Karkas. Perlakuan BEP Unit Hidup BEP Unit Karkas BEP Jual Hidup BEP Jual Karkas --------------Ekor/Rp---------------- T0 38 9 1.184.474 404.790 T1 30 2 931.112 216.902 T2 107 12 2.860.516 467.096 T3 361 12 8.578.558 457.429 Hal ini menunjukkan bahwa Salvinia molesta mampu mereduksi break even point sehingga paling menguntungkan penggunaan 6% penambahan salvinia molesta pada ayam broiler. Break even point yang tertinggi terdapat pada (T3) sebesar 361 unit hidup menghasilkan Rp 457.397. Hal ini menunjukkan penggunaan Salvinia molesta pada taraf 6% paling menguntungkan untuk dijadikan pemeliharaan ayam broiler dalam skala usaha. Hal ini sesuai dengan Riyanto (2001) analisis break even point adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Ditambahkan oleh Syukur (2008) Analisa BEP merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengetahui pada volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah perusahaan tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba Analisis Efisiensi Ekonomis Hasil perhitungan efesiensi ekonomis dari ternak ayam broiler jantan adalah pembagian antara penerimaan dibagi dengan total produksi. Efisiensi ekonomis penjualan hidup dan karkas yang disajikan pada tabel 4 dan 5 paling tinggi yaitu pada (T1) dengan efisiesi 0,964/25 ekor penjualan hidup dan 1,360/25 ekor untuk penjualan karkas. Hal ini diartikan bahwa penggunaan Salvinia molesta pada taraf 6% paling efisien dan menguntungkan sehinggga dapat dijadikan acuan usaha peternakan yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan dan produktivitas bagi para peternak. Hal ini sesuai dengan pendapat Ridwan (2001) yang menyatakan bahwa efesiensi ekonomi merupakan hasil perhitungan dari jumlah pendapatan dibagi dengan keseluruhan jumlah pengeluaran. Pendapatan yang diperoleh merupakan hasil dari penjualan ayam hidup dan karkas. Penjualan ayam hidup pada saat penelitian dijual di rumah potong ayam yang membeli dalam partai besar yang nantinya dijual kembali di rumah makan, pelanggan tetap dan konsumen untuk acara-acara tertentu. Penjualan karkas pada saat penelitian dijual di pedagang rumah makan kecil yang ada di sekitar lokasi penelitian dan konsumen. 473

Tabel 4. Hasil Efisiensi Ekonomis Ayam Hidup Pada Penelitian. Penambahan Output Input EE S. molesta (%) --------------25ekor------------- 0 835.284,87 767.700,00 0,919 6 802.361,24 774.000,00 0,964 12 812.671,82 668.808,00 0,823 18 756.737,29 627.822,00 0,829 Tabel 5. Hasil Efisiensi Ekonomis Karkas Pada Penelitian. Penambahan Output Input EE S. molesta (%) -----------25ekor------------ 0 885.284,87 1.162.235,25 1,312 6 852.361,24 1.158.907,50 1,360 12 862.671,82 1.006.789,50 1,167 18 806.737,29 938.277,00 1,163 Efisiensi ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu efiseinsi teknik yang menghubungan antara produksi yang sebenarnya dan produksi maksimum dan efisiensi harga yang merupakan hubungan antara keuntungan optimal dengan alokasi penggunaan sumber daya. Efisiensi dalam suatu perusahaan atau usaha sangat penting karena dengan daya secara efisien dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat secara optimal (Fattah, 1999). KESIMPULAN Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahwa penambahan Salvinia molesta dalam ransum ayam broiler jantan memberikan hasil terbaik pada level pemberian 6%. Pemberian Salvinia molesta pada level 6% memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan, serta dapat menekan break even point. Nilai efisiensi ekonomis penjualan ayam hidup 25 ekor sebesar 0,964 dan penjualan karkas 25 ekor sebesar 1,360. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2012. (http:// www.bps.go.id). Tanggal akses 3 November 2014). Direktorat Jendral Peternakan. 2013. Buku Statistik Peternakan. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Departemen Pertanian RI. Jakarta. Fattah, Nanang. (1999). Landasan Manajemen Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 474

Ridwan. 2001. Manajemen Keuangan Satu. Edisi Keempat. Jakarta. PT Prenhallindo. Riyanto, Bambang. 2008. Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta Syukur, S. H. 2008. Analisis break even point usaha peternakan rakyat ayam petelur di kecamatan palu selatan. Jurnal Agribisnis 9 (1):41-49, April 2008. Sumiati, I.K. Amrullah dan A. N. Setiawati. 2001. Pengukuran nilai energi metabolis kayambang ( Salvinia molesta ) pada itik lokal dengan modifikasi metode McNab and Blair. Prosiding Seminar Nasional III Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Asosiasi Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Indonesia (AINI) dan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 475