KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN DI KAWASAN WANEA KOTA MANADO LAND CAPABILITY CLASSIFICATION IN WANEA SUB-DISTRICT OF MANADO CITY Dr. Ir. Veronica A. Kumurur, M.Si Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado Disampaikan pada Seminar Nasional Peran Ahli Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan Indonesia Home Coming Day 35 tahun PSIL UI Depok, 30 Agustus 2016
Latar belakang Sumberdaya alam harus dikelola secara berkelanjutan, sehingga perubahan yang dibutuhkan dalam suatu pembangunan tidak mengurangi potensi penggunaan untuk masa depan ( Kanwar, 1994; Tiruneh, 2015) Tujuan Penelitian menentukan klasifikasi kemampuan lahan kawasan Wanea Kota Manado Lahan adalah sumberdaya alam yang tidak terbaharukan (non-renewable natural resources), yang memiliki tingkat degradasi yag tinggi dengan proses regenerasi yang sangat lambat (FAO, 2007). Pencegahan dan pengolahan lahan secara berkelanjutan harus menjadi inti dalam setiap perencanaan penggunaan lahan (FAO, 2007). Kawasan kecamatan Wanea memiliki 5 kelurahan yang berada pada lokasi rawan longsor (rawan-sangat rawan), yaitu: kelurahan Teling Atas, kelurahan Ranotana Weru, kelurahan Bumi Nyiur, dan kelurahan Pakowa. Kelurahan Ranotana dan Karombasan, merupakan kawasan tanah longsor terbesar di Provinsi Sulawesi Utara
Lokasi Penelitian KOTA MANADO
Metode Analisis Tentukan nilai kemampuan setiap tingkatan pada masing-masing satuan kemampuan lahan, dengan penilaian 5 (lima) untuk nilai tertinggi dan 1 (satu) untuk nilai terendah. Kalikan nilai-nilai tersebut dengan bobot dari masing-masing satuan kemampuan lahan. Bobot ini didasarkan pada seberapa jauh pengaruh satuan kemampuan lahan tersebut pada pengembangan perkotaan. Superimpose-kan semua satuan-satuan kemampuan lahan tersebut, dengan cara menjumlahkan hasil perkalian nilai kali bobot dari seluruh satuan-satuan kemampuan lahan dalam satu peta, sehingga diperoleh kisaran nilai yang menunjukkan nilai kemampuan lahan di wilayah dan/ atau kawasan perencanaan Dalam menentukan satuan kemampuan lahan (SKL) kawasan Wanea digunakan software ArcGIS 10.3. Nilai dan Kelas Kemampuan Lahan Total Nilai Kelas kemampuan Lahan 32-58 Kelas a 59-83 Kelas b 84-109 Kelas c 110-134 Kelas d 135-160 Kelas e Klasifikasi Pengembangan Kemampuan Pengembangan Sangat rendah Kemampuan Pengembangan Rendah Kemampuan Pengembangan Sedang Kemampuan Pengembangan Agak tinggi Kemampuan Pengembangan Sangat tinggi Sumber: diadosi dari Modul Terapan - Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik & Lingkungan, Ekonomi Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang (Peraturan Menteri PU No.20/PRT/M/2007) Bobot satuan kemampuan lahan No Satuan Kemampuan Lahan Bobot 1 SKL Morfologi 5 2 SKL Kemudahan dikerjakan 1 3 SKL Kestabilan Pondasi 3 4 SKL Kestabilan Lereng 5 5 SKL Ketersediaan Air 5 6 SKL Untuk Drainase 5 7 SKL Terhadap Erosi 3 8 SKL Pembuangan Limbah 0 9 SKL Terhadap Bencana Alam 5
Skema analisis data dalam menentukan klasifikasi kemampuan lahan Kemampuan Lahan kesesuaian untuk penggunaan produktif setelah memperhitungkan keterbatasan fisik tanah (lahan) (Lynn, et al 2009).
Hasil & Diskusi SKL Morfologi SKL Mudah dikerjakan rendah sedang tinggi kurang
Hasil & Diskusi SKL Kestabilan Lereng SKL Kestabilan Pondasi kurang tinggi
Hasil & Diskusi SKL Ketersediaan Air Tanah Kawasan Wanea SKL Drainase Kawasan kurang tinggi
Hasil & Diskusi SKL terhadap Erosi Kawasan Wanea SKL Pembuangan Limbah Kawasan Wanea kurang tinggi
Hasil & Diskusi Nilai & Kelas Kemampuan Lahan di Kawasan Wanea SKL Rawan Bencana Alam Kawasan Wanea sedang rendah SKL Nilai Kemampuan Kawasan Wanea
Kesimpulan Kawasan Wanea kota Manado memiliki 3 kelas kemampuan lahan, yaitu: 1. kelas C, kemampuan pengembangan sedang (luas=586,58ha); 2. 2) kelas D, kemampuan pengembangan agak tinggi (luas=188,81ha); dan 3. 3)kelas E, kemampuan pengembangan sangat tinggi (luas = 22,58ha
terimakasih