HUBUNGAN MOBILISASI DINI TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PADA PASIEN SECTIO CAESAREA DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

Kata kunci: mobilisasi dini, penyembuhan luka operasi, sectio caesarea(sc)

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

Pengaruh Penyuluhan Tentang Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Sectio

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PADA IBU POST SECTIO CAESARIA. Endang Rudjianti, Khomsiami Abdillah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS EKONOMI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PASIEN PASCA SECTIO CAESARIA DI RUMAH SAKIT TENTARA BINJAI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sectio Caesarea (SC) terus meningkat di seluruh dunia, khususnya di

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

BAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB III METODE PENELITIAN. angka kejadian tindakan secsio caesarea, tempat, dan waktu dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

Indah Julianti 1, Siska Delvia 2 Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

PROSESPENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESARIADI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 226/ kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target tujuan

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

EFEKTIFITAS MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN PASIEN PASCA SEKSIO SESAREA DI RSUD. Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2010

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

Hubungan Karakteristik Ibu Pasca Sectio Caesarea Terhadap Pelaksanaan Mobilisasi Dini di Rumah Bersalin dan Perawatan Anak Mutia Banjarbaru Tahun 2012

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP

caesar (seksio sesarea) dengan segala pertimbangan dan risikonya (Manuaba, 2007).

HUBUNGAN MOBILISASI DINI POST SECTIO CAESAREA PADA IBU PRIMIPARA DENGAN PEMBERIAN ASI DI RUANG NIFAS RSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kondisi tertentu proses kehamilan harus dilakukan dengan operasi. caesar atau lebih dikenal dengan sectio caesarea.

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

e-journal Keperawatan (e-kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

MOBILISASI DINI BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN KESEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESARIA

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI SEKSIO CESAREA

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAB. PANGKEP

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang penting, jika tidak ditanggulangi bisa menyebabkan

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI DI RSUD LABUANGBAJI MAKASSAR

HUBUNGAN MOTIVASI PASIEN DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PASCA SEKSIO SESAREA DI RSU MITRA SEJATI MEDAN

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

BAB I PENDAHULUAN. melalui vagina ke dunia luar. Setiap wanita menginginkan persalinannya

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

PENGARUH KOMUNIKASI DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN LONTARA I RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN AKTIVITAS DAN SEKSUALITAS DENGAN KELANCARAN PERSALINAN PADA IBU PRIMIPARA DI PUSKESMAS PALLANGGA KABUPATEN GOWA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUANG NIFAS RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015

Transkripsi:

HUBUNGAN MOBILISASI DINI TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PADA PASIEN SECTIO CAESAREA DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR Nur Rahma 1, Jamila Kasim 2, Sri Angriani 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3 Poltekkes Kemenkes Makassar ABSTRAK Sectio caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Bahaya infeksi merupakan ancaman serius sehingga banyak terjadi kematian perkembangan teknologi sectio caesarea demikian majunya sehingga bahayanya makin dapat ditekan. Oleh karenanya pertolongan persalinan sectio caesarea makin banyak dilakukan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan mobilisasi dini terhadap kesembuhan luka pada pasien sectio caesare. Populasi dalam penelitian ini diambil dari bulan Maret-Juni 2013 sebanyak 276 ibu yang melakukan persalinan sectio caesarea dan dan dilakukan penelitian pada bulan 1 juli-1 agustus terdapat 32 sampel yang melakukan sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. BAHAN DAN METODE yang dilakukan ini yaitu survey analitik dengan pendekatan cross sectional, besar sampel 32 orang yang pemilihannya dilakukan dengan cara accidental sampling. Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu mobilisasi aktif dan mobilisasi pasif, sedangkan variabel dependennya adalah kesembuhan luka dengan menggunakan uji square dengan tingkat kemaknaan p < (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara mobilisasi aktif terhadap kesembuhan luka (p : 0,021), hubungan antara mobilisasi pasof terhadap kesembuhan luka (p : 0,005). Kesimpulkan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang bermakna antara mobilisasi aktif dan pasif terhadap kesembuhan luka pada pasien section caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar mobilisasi dini dilakukan pada pasien post operasi pembedahan sectio caesarea agar dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Kata Kunci : Mobilisasi aktif, Mobilisasi Pasif, kesembuhan luka. PENDAHULUAN Sectio caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus (Oxorn, 2010). Mobilisasi dini bermanfaat untuk mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal, maka system saraf, otot dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi dengan baik (Potter, 2006 : 1186). Menurut World Health Organization (WHO) tentang 3.509 kasus sectio caesar pada tahun 2009, indikasi sectio caesaris adalah disporporsi repcio peluik (21%), sedangkan indikasi lain adalah gawat janin (14%) plasenta pravis (11%), sectio caecaris (30%), preeklamsi dan hipertensi (7%). sedangkan pada tahun 2007, Namun berkat kemajuan antibiotik, tranfusi darah, anartesi dan tehnik operasi lebih sempurna kecenderungan untuk melakukan operasi ini tanpa dasar indikasi yang cukup kuat. (Juditha, 2009). Survei sederhana pernah dilakukan di 64 rumah sakit di Indonesia hasilnya tercatat 18.665 kelahiran pada tahun 2009. dari angka kelahiran tersebut, sebanyak 19.5%, 27.3% diantaranya merupakan operasi caesar karena adanya komplikasi chepao pelvis disprotion/cpo (ukuran lingkar pinggul ibu tidka sesuai tingkat kepala janin). Berikutnya operasi caesar akibat pendarahan hebat yang terjadi selama persalinan sebanyak 11.8%-21% dan kelahiran caesar karena janin sungsang berkisar 43%-81.7% (Angreni, 2009). Berdasarkan data di Provinsi Sulawesi Selatan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2009 ditemukan 4.305 kasus seksio sesarea sebanyak 135 kasus dan meningkat 530,44%, pada mobilisasi dini waktu kesembuhan luka cepat 17(85%), dan kesembuhan lambat 15(85%), sementara mobilisasi lambat waktu kesembuhan cepat 8(40%), dan kesembuhan lambat 12(60%) (Inayati, 2009 : 3). 655

Berdasarkan uraian tersebut diatas menggambarkan bahwa jika tidak melakukan mobilisasi post operasi caesare telah menjadi masalah utama, maka penulis tertarik untuk meneliti Hubungan mobilisasi dini terhadap kesembuhan luka pada pasien section caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar BAHAN DAN METODE lokasi, sampel, dan populasi penelitian Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, dengan maksud untuk mengetahui hubungan M\mobilisasi dini terhadap kesembuhan luka sectio caesarea. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang dilakukan tindakan sectio caesarea di RSKD Ibu dan anak Siti Fatimah Makassar. selama proses penelitian sebanyak 276 ibu dari bulan Maret-Juni. Dengan besar sampel sebanyak 32 orang (accidental Sampling). Pengumpulan dan pengolahan data Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat ukur pengumpulan data. Dalam penelitian ini informasi didapatkan dari dua jenis sumber data yaitu data primer dan sekunder. 1. Selecting Selecting merupakan pemilihan untuk mengklasifikasikan data menurut kategori 2. Editing Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi, meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban. 3. Koding Koding merupakan tahap selanjutnya yaitu dengan memberi kode pada jawaban responden. 4. Tabulasi data Setelah dilakukan editing dan koding dilanjutkan dengan pengolahan data kedalam suatu tabel menurut sifat sifat yang di miliki sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis Data Setelah data ditabulasi maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS for windows 16,0 yang meliputi : Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini menghasilkan distribusi dan %tase dari tiap variable yang diteliti dan Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan ρ < α (0,05). Dari hasil uji statistik tersebut dapat diketahui tingkat signifikan hubungan antar variabel tersebut. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan umur pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Umur (thn) n % <20 thn 2 6,2 20-25 thn 8 25,0 >25 thn 22 68,8 Dari tabel 1 diketahui bahwa ibu yang melakukan sectio caesarea yang tertinggi adalah umur >25 tahun sebanyak 21 orang (68,8%), kemudian umur 20-25 tahun sebanyak 9 orang (25,0%), dan terendah adalah umur <20 tahun sebanyak 2 orang (6,2%). Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan pendidikan pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Pendidikan n % APT 14 43,8 SD 2 6,2 SLTP 8 25,0 SMA 8 25,0 Dari tabel 2 diketahui bahwa ibu yang melakukan sectio caesarea Pendidikan yang terbanyak yaitu APT sebanyak 14 orang (43,8%), SMA sebanyak 8 orang (25,0%), SLTP sebanyak 8 orang (25,0%), sedangkan pendidikan yang paling terendah yaitu SD sebanyak 2 orang (6,2%). Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2013 Pekerjaan n % Honorer 3 9,4 IRT 12 37,5 Lain-Lain 3 9,4 PNS 12 37,5 Wiraswasta 2 6,2 Dari tabel 3 diatas, diketahui bahwa pekerjaan ibu hamil terdiri dari Honorer sebanyak 3 orang (9,4%), IRT sebanyak 12 656

orang (37,5%), Lain-lain sebanyak 3 orang (9,4%), PNS sebanyak 12 orang (37,5%), dan Wiraswasta sebanyak 2 orang (6,2%). Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan Penghasilan pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2013 Penghasilan n % <500.0000 6 18,8 500.000-1.000.000 13 40,6 >1.000.0000 13 40,6 Dari tabel 4 diketahui bahwa penghasilan <500.000 sebanyak 6 orang (18,8%), penghasilan dengan 500.000-1.000.000 sebanyak 13 orang (40,6%), dan penghasilan >1.000.000 sebanyak 13 orang (40,6%). Tabel 5 Distribusi responden berdasarkan Mobilisasi Aktif pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2013 Mobilisasi Aktif n % Dilakukan 21 65,6 Tidak dilakukan 11 34,4 Dari tabel 5 diketahui bahwa yang melakukan mobilisasi aktif yang melakukan secara sebanyak 21 orang (65,6%), sedangkan yang melakukan tidak melakukan secara sebanyak 11 orang (34,4%). Dikatakan dilakukan apabila reponden menjawab pertanyaan pada kuesioner dengan skor >7,5, dan dikatakan Tidak dilakukan apabila responden menjawab kuesioner dengan skor 7,5. Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan Mobilisasi Pasif pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2013 Mobilisasi Pasif n % Dilakukan Maksimal 22 68,8 Tidak dilakukan 10 31,2 Dari tabel 6 diketahui bahwa yang melakukan mobilisasi aktif yang melakukan secara sebanyak 22 orang (68,8%), sedangkan yang tidak melakukan secara sebanyak 10 orang (31,2%). Dikatakan dilakukan apabila reponden menjawab pertanyaan pada kuesioner dengan skor >7,5, dan dikatakan Tidak dilakukan apabila responden menjawab kuesioner dengan skor 7,5. Tabel 7 Distribusi responden berdasarkan Kesembuhan Luka pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2013 Kesembuhan Luka n % Cepat Sembuh 19 59,4 Lama Sembuh 13 40,6 Dari tabel 7 diketahuai bahwa yang melakukan section caesarea dengan frekuensi cepat sembuh sebanyak 19 (59,4%), dan frekuensi Lama sembuh sebanyak 13 orang (40,6%). Dikatakan cepat sembuh apabila reponden dengan cara mengobservasi pasien pasca section caesraea dengan skor >9, dan dikatakan lama sembuh apabila responden menjawab kuesioner dengan skor 9. 2. Analisis Bivariat Tabel 8 Hubungan antara mobilisasi aktif dengan kejadian kesembuhan luka pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Kesembuhan Luka Mobilisasi Aktif Cepat Lama Sembuh Sembuh Total n % n % Dilakukan 16 84,2 5 38,5 21 Tidak dilakukan 3 15,8 8 61,5 11 Total 19 59,4 13 40,6 32 p = 0,021 Dari tabel 8 didapatkan bahwa dari 21 ibu sectio caesarea dengan mobilisasi aktif yang dilakukan secara yang cepat sembuh sebanyak 16 orang (84,2%), dengan yang lama sembuh sembuh sebanyak 5 orang (38,5%). Sedangkan dari 11 sectio caesarea dengan mobilisasi aktif yang tidak dilakukan secara dengan yang cepat sembuh sebanyak 3 orang (15,8%), dan f yang lama sembuh sebanyak 8 orang (61,5%). Berdasarkan nilai hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,021 yang berarti kurang dari α. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna 657

antara mobilisasi aktif dengan kesembuhan luka di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Dari data tersebut dapat dilihat dari responden yang melakukan mobilisasi secara aktif dengan secara yang kesembuhan lukanya cepat sembuh lebih banyak daripada yang tidak melakukan secara dan lama sembuh. Tabel 9 Hubungan antara mobilisasi pasif dengan kejadian kesembuhan luka pada pasien sectio caesarea di RSKD ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Kesembuhan Luka Mobilisasi Pasif Cepat Lama sembuh Sembuh Total n % n % Dilakukan 17 77,3 5 22,7 22 Tidak dilakukan 2 20,0 8 80,0 10 Total 19 59,4 13 40,6 32 p = 0,005 Dari tabel 8 didapatkan bahwa dari 12 ibu sectio caesarea dengan mobilisasi pasif yang dilakukan secara yang cepat sembuh sebanyak 17 orang ( 77,3%), dean yang lama sembuh sembuh sebanyak 5 orang (22,7%). Sedangkan dari 10 sectio caesarea dengan mobilisasi pasif yang tidak melakukan secara yang cepat sembuh sebanyak 2 orang (20,0%), dan yang lama sembuh sebanyak 8 orang (80,0%). Dari data tersebut dapat dilihat dari responden yang melakukan mobilisasi secara aktif dengan secara yang kesembuhan lukanya cepat sembuh lebih banyak daripada yang tidak melakukan secara dan lama sembuh. Berdasarkan nilai hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p : 0,005 yang berarti kurang dari α (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara mobilisasi aktif dengan kesembuhan luka di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. PEMBAHASAN 1. Hubungan antara mobilisasi aktif dengan kejadian kesembuhan luka pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Berdasarkan analisis univariat menunjukkan bahwa jumlah responden yang melakukan mobilisasi secara aktif yang melakukan dengan sebanyak 21 orang (65,6%) sedangkan mobilisasi aktif yang tidak melakukan secara sebanyak 11 orang (34,4%). Sedangkan berdasarkan analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan mobilisasi aktif terhadap kesembuhan luka sectio caesarea, dimana dari 21 responden dengan melakukan mobilisasi secara terdapat 16 orang (84,2%) yang kesembuhan lukanya cepat sembuh dan terdapat 5 orang (38,5%) yang kesembuhan lukanya lama sembuh. Sedangkan dimana dari 11 responden dengan mobilisasi aktif yang tidak melakukan secara terdapat 3 orang (15,8%) yang kesembuhan luknya cepat sembuh dan terdapat 8 rang (61,5%) yang kesembuhan lukanya lama sembuh. Hasil uji statisrik nilai P value sebesar 0,021 nilai P value ini lebih kecil dari alpha (0,05), kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara mobilisasi dini aktif terhadap kesembuhan luka. Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup aktivitasnya guna mempertahankan kesehatannya (A. Aziz, 2006) Latihan rentang gerak aktif (klien menggerakkan semua sendinya dengan rentang gerak tanpa bantuan), aktif (klien tidak dapat menggerakkan setiap sendi dengan rentang gerak), atau berada di antaranya. Rencana keperawatan harus meliputi menggerakkan ekstremitas klien dengan rentang gerak penuh. Latihan rentang gerak pasif harus dimulai segera pada kemampuan klien menggerakkan ekstremitas atau sendi menghilang. Pergerakan dilakukan dengan perlahan dan lembut dan tidak menyebabkan nyeri. Perawat jangan memaksakan sendi melebihi kemampuannya. Setiap gerakan harus diulang 5 kali setiap bagian (Perry & Potter, 2005).Penelitian yang mendukung adalah hasil penelitian oleh ( Khairul Bariah, 2010) bahwa mobilisasi dini aktif efektif terhadap penyembuhan luka pasien sectio caesarea, sehingga bidan dapat menerapkan mobilisasi dini sebagai intervensi dalam mempercepat penyembuhan luka pasien sectio caesarea. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis berasumsi bahwa kemungkinan dengan mobilisasi aktif dapat menyebabkan bertambahnya energi kedalam sel dan meningkatkan oksigenisasi di dalam sel sehingga membantu perbaikan sel-sel tubuh terutama pada proses penyembuhan luka. Dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara mobilisasi dini secara aktif dan pasif yang 658

dimana yang melakukan mobilisasi secara aktif lebih banyak daripada mobilisasi secara pasif. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa mobilisasi dini efektif terhadap penyembuhan pasien pasca seksio caesarea khususnya pada mobilisasi secara aktif maupun pasif terhadap penyembuhan luka operasi pasca sectio caesarea, sehingga tenaga medis (Dokter/perawat/Bidan) dapat menerapkan mobilisasi dini sebagai intervensi dalam mempercepat penyembuhan luka pasien sectio caesarea. 2. Hubungan antara mobilisasi pasif dengan kejadian kesembuhan luka pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Berdasarkan analisis univariat menunjukkan bahwa jumlah responden yang melakukan mobilisasi secara pasif dengan sebanyak 22 orang (68,8%) dan responden yang tidak melakukan dengan sebanyak 10 orang (31,2%). Sedangkan berdasarkan analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara mobilisasi pasif dengan kejadian kesembuhan luka sectio caesarea, dimana dari 10 responden dengan mobilsasi pasif yang dilakukan dengan terdapat 17 orang (77,3%) dengan kesembuhan luka yang cepat sembuh dan 5 0rang (22,7%) dengan kesembuhan luka lama sembuh, sedangkan mobilisasi pasif yang tidak melakukan dengan terdapat 2 responden (20,0%) yang kesembuhan lukanya cepat sembuh sedangakn 8 orang (80,0%) responden dengan mobilisasi pasif terdapat 80,0% dengan kesembuhan luka yang lama sembuh. Berarti terdapat yang signifikan antara mobilisasi pasif dengan kesembuhan luka. Peneliti mengananlisa hasil uji statistik nilai P value sebesar 0,005 nilai P value ini lebih kecil dari alpha (0,05), kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara mobilisasi dini pasif terhadap kesembuhan luka. Latihan ROM Pasif adalah latihan ROM yang dilakukan pasien engan bantuian perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengn paralisis ekstermitas tota; ( Suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguan untuk menjaga kelenturan otot-otot dan %dian dengn mengrakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dn menggerakkan kaki pasien. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wiyono dalam Akhrita (2011), yang dalam penelitiannya gterhadap pemulihan kesembuhan luka pasca sectio caesarea. Hasil penelitiannya mengatakan bahwa keberhasilan mobilisasi dini tidak hanya mempercepat proses pemulihan pasca pembedahan namun juga mempercepat pemulihan peristaltik usus pada pasien pasca pembedahan Berdasarkan penjelasan diatas, penulis berasumsi bahwa pengaruh mobilisasi terhadap system metabolisme dimana dengan tidak melakukan mobilisasi dapat menyebabkan turunnya kecepatan metabolisme dalam tubuh. Hal tersebut dapat dijumpai pada umumnya menurunnya basal metabolisme rate, yang menyebabkan berkurangnya energi untik perbaikan sel-sel tubuh, sehingga dapat mempengaruhi gangguan oksigenasi sel. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada analisis bivariat dan pembahasan penelitian, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada hubungan yang bermakna antara mobilisasi dini aktif terhadap kesembuhan luka pada pasien sectio caesarea di RSKD ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2. Ada hubungan yang bermakna antara mobilisasi dini pasif terhadap kesembuhan luka pada pasien sectio caesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, maka dikemukakan saransaran kepada pihak yang terkait, yaitu sebagai berikut : 1. Bagi ibu diharapkan dapat mengetahui dan memperhatikan pentingnya mobilisasi aktif agar mempercepat proses kesembuhan luka sectio caesarea 2. Bagi Rumah sakit bahwa kiranya dapat mengetahui bagaimana cara mempercepat proses kesembuhan luka terhadap tindakan pemberian mobilisasi pasif post operasi sectio caesarea yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi baik dari rumah sakit maupun dari klien. 659

DAFTAR PUSTAKA A.Aziz. 2006. http://beequinn.wordpress.com/nursing/kebutuhan-dasar-manusia-i-kdm-i/mobilisasi/. (diakses pada tanggal 23 Agusuts 2013). A.Aziz Alimul Hidayat. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Salemba Medika : Jakarta A. Majid M, M.Judha, U.Istianah. 2011. Jurnal. Mobilisasi pasif terhadap kesembuhan luka seksio sesarea.pdf. (diakses pada tanggal 2 Juli 2013) Anggreni L. 2009. http://pravitamegaresky.blogspot.com/2012/12/kti-gambaran-persalinan-seksio-sesarea.html (diakses pada tanggal 17 April 2013). Anik Inayati. 2009. http://ebookuniverse.net/id/jurnal+pdf/pengaruh mobilisasi dini terhadap kesembuhan luka pada post operasi section caesarea (diakses pada tanggal 17 april 2013). Chandranita, Ida Ayu. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC : Jakarta Eny Retna, 2009. Perbedaan Efektifitas mobilisasi aktif. http://cungkringgendut.blogspot.com (diakses pada tanggal 15 Aprel 2013) Fauzi, C.M. 2009. Perbedaan Efektifitas mobilisasi aktif. http://cungkringgendut.blogspot.com (diakses pada tanggal 15 Aprel 2013) Handrawan Nadesul. 2009. Kiat Sehat Pranikah. Kompas Media Nusantara : Jakarta Ida Ayu Candranita Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC : Jakarta Farrer. 2010. http://id.scribd.com/doc/125084791/hubungan-tingkat-pengetahuan-ibu-tentang-sectio-caesaria Jurditha. 2009. http: //ebookuniverse.net/id/ jurnal+mobilisasi+ dini+ post+ sectio+caesa rea (diakses pada tanggal 17 april 2013). Kanisius. 2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam Praktik Kedokteran. Anggota IKAPI : Yogyakarta Khairul Bariah 2010. Jurnal. Pengaruh_mobilisasi_dini_terhadap_pemulihan.pdf. (diakses pada tanggal 10 Juni 2013). M. Hakimi, Ph. D. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan. CV. Andi Offset : Yogyakarta Musrifatul Uliyah. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Salemba Medika : Jakarta Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba : Jakarta Oxorn. Harry dan William R.Forte, (2010). Ilmu Kebidanan, Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yayasan Esentia Medika. Yogyakarta Potter & Perry. 2005. http://kovilomus-mardn.blogspot.com/2013/04/pengaruh-latihan-rentang-gerak-sendi.html. (diakses pada tanggal 23 Agustus 2013). Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. EGC : Jakarta Suratun. 2008. Klien gangguan system musculoskeletal. EGC : Jakarta Rondhianto. (2008). Keperawatan Perioperatif. http : // athearobiansyah. blogspot. com Sarwono. Prawiroharjo,. 2005. Ilmu Kandungan, Cetakan ke-4. PT Gramedi Stuart, Gail : Jakarta 660