BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Sidiq Nugraha, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Asep Saputra, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pembinaan manusia yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Mengajar merupakan suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Maulana Sabrina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari mulai bangun

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktifitas jasmani, maka dari itu besar bagi manusia untuk mengenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jasmani dan rohani pelakunya. Melalui pendidikan jasmani

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks penelitian. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

PENGARUH SARANA PRASARANA PENJAS DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENJAS

I. PENDAHULUAN. nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mia Rosalina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Lisyono R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nuraeni Septiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan usaha pembentukan

I. PENDAHULUAN. (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Engkos Koswara, 2013

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal mengembangkan bakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

GUMELAR ABDULLAH RIZAL,

, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X SMAN 1 SOREANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, oleh karena itu pendidikan harus ditanamkan kepada individu

I. PENDAHULUAN. stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa :

YUSRA FAUZA, 2015 PENGARUH KIDS ATHLETICS TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. fisik sebagai media utama pembelajaran. Bentuk-bentuk aktivitas fisik yang

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu hal sangat dibutuhkan dalam kehidupan

Prima Hendri Cahyono ( /PJKR A o8)

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memainkan peranan yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan suatu Bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia misalnya, haruslah lebih mengedepankan pendidikan secara formal dikarenakan dengan pendidikan akan menjamin terjadinya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan sumber daya manusia yang baik tersebut, akan meningkatkan pula tarap hidup bangsa Indonesia. Tanpa adanya pendidikan jasmani maka pendidikan yang lainnya tidak akan berjalan dengan baik, begitu pun juga sebaliknya pendidikan jasmani tanpa pendidikan yang lain maka pendidikan jasmani tidak akan dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, antara pendidikan jasmani dan pendidikan yang lainnya tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Hal tersebut selaras dengan pendapat Arsyad (2007:07), menyatakan bahwa Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan, sehingga tujuan pendidikan jasmani selaras dengan tujuan yang ingin dicapai dalam dunia pendidikan Indonesia. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Sadiman (2008:04), bahwa Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam fisik, mental serta emosional. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani yang diajarkan disekolah memiliki peranan yang sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung

2 dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Peranan penjas sangat penting, yakni memberikan kesempatan pada siswa yang terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui akivitas jasmani yang dilakukan secara sistematis. Di dalam proses pembelajaran penjas siswa dituntut untuk bisa bergerak aktif agar keterampilan motorik anak atau siswa bisa berkembang dengan baik. Konsep pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian penting dalam proses pendidikan. Artinya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel dalam program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi pendidikan jasmani adalah bagian yang terpenting dalam pendidikan. Melalui pendidikan jasmani diarahkan dengan baik anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya meskipun pendidikan jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan penjas diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira dan bersenang-senang. Jadi pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertianya adalah mendidik anak. Yang membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional dan moral. Singkatnya pendidikan jasmani bertujuan mengembangkan potensi setiap anak setingi-tingginya yaitu meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Jadi tidak salah jika para ahli

3 percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk membentuk manusia seutuhnya karena pada dasarnya hasil riset telah menunjukan adanya hasil psikologis yang positif dan keuntungan sosial dari keterlibatan anak muda dalam aktifitas jasmani. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki sasaran pedagogis, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman. Salah satu yang tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran penjas dalam prakteknya dirasakan belum optimal, ini terbukti dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis saat melakukan Praktek Profesi Lapangan atau PPL (Mei- Juni,2012) di SMAN 23 Bandung, menunjukkan bahwa masih rendahnya sikap dan minat siswa siswi mengikuti pembelajaran penjas. Hal ini ditandai dengan : 1. Kurangnya antusias siswa dan siswi ketika akan mengikuti pembelajaran penjas 2. Masih adanya tindakan indisipliner siswa dan siswi dalam mengikuti pembelajaran penjas, seperti ; terlambat berkumpul dilapangan, mangkir pada saat proses pembelajaran 3. Masih kurangnya ketersediaan media pembelajaran, seperti ; kurangnya persediaan alat, masih kurangnya fasilitas penunjang Dengan adanya masalah-masalah tersebut, ini akan berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran yang tidak optimal. Dari pemaparan permasalah di atas, permasalahan umum yang sering dijumpai dalam praktek pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan tersebut adalah terbatasnya prasarana

4 dan sarana, rendahnya kualitas pengajaran atau kurang relevannya model-model pembelajaran dengan perkembangan fisik dan mental anak. Penggunaan media pembelajaran memiliki berbagai peran dalam pembelajaran, khusunya dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Dalam hal ini pembelajaran olahraga mungkin saja bergantung pada keberadaan seorang guru, bahkan dalam situasi ini guru mungkin saya bergantung penggunaan media. Namun di sisi lain, pembelajaran mungkin tidak memerlukan seorang guru. Seperti siswa mengarahkan pembelajaran yang sering disebut belajar mandiri maupun berkelompok walaupun dalam kenyataan dituntun oleh siapapun yang mendesain media. Penggunaan media dan teknologi dalam situasi pengajaran adalah untuk memberikan dukungan tambahan bagi instruktur agar lebih hidup di dalam maupun di luar kelas. Media juga dapat digunakan secara efektif dalam situasi pendidikan formal dimana guru tidak berfungsi atau bekerja dengan siswa-siwa lain. Efektifitas penggunaan media pembelajaran bukan ditentukan oleh seberapa canggih dan modernnya alat yang disediakan guru, melainkan kesesuaian media tersebut dengan materi (contain) pelajaran yang diajarkan. Mungkin saja guru mengajar tanpa bantuan media pembelajaran, karena materi yang disajikan adalah materi yang sederhana dan tidak terlalu berat, sehingga cukup dengan memberi penjelasan secara verbal. Guru dalam menggunakan media pembelajaran harus memperhatikan secara cermat berbagai prinsip dan aturan yang harus dipatuhi dalam penggunaan media pembelajaran. Agar penggunaan media pembelajaran yang seyogyanya memberi kemudahan, justru menjadi penghalang keberhasilan pembelajaran. Akibat ketidaktahuan atau ketidakfahaman guru tentang kaidah dalam penggunaan media pembelajaran. Proses pembelajaran akan berlangsung lancar jika keseluruhan faktor pendukungnya tersedia, fasilitas beserta perlengkapan misalnya seperti lapangan, bola, pluit. Jika semuanya lengkap, minat siswa meningkat apabila fasilitas dan perlengkapan olahraga dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang digunakan pada saat pembelajaran itu memadai dan cukup menunjang serta kesesuaian penggunaan fasilitas dan proses belajar pun akan terlaksana dengan baik secara efektif dan

5 efesien. Minat akan memberikan pengaruh terhadap seseorang untuk melakukan sebuah aktivitas. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis menganggap masalah ini menarik untuk diteliti, sehingga penulis memilih judul untuk meneliti seberapa besar Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Sikap dan Minat Siswa Dalam Pembelajaran Penjas. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian yang dilakukan tidak keluar dari masalah-masalah yang dibahas. Mohammad Ali (1985:36) mengemukakan bahwa rumusan masalah pada hakekatnya merupakan generalisasi deskripsi ruang lingkup masalah penelitian dalam pembatasan dimensi dan variabel yang tercakup didalamnya. Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam praktek pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan antara lain terbatasnya prasarana dan sarana, dan rendahnya kualitas pengajaran atau kurang relevannya model-model pembelajaran. Dengan demikian rumusan masalah membatasi, menspesifikasi dan memperjelas masalah yang diteliti. Masalah pokok tersebut dirumuskan kedalam bagian-bagian yang lebih tegas agar tidak menimbulkan perbedaan terhadap masalah yang diteliti. Oleh karena itu maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap sikap siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMAN 23 Bandung? 2. Seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap minat siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMAN 23 Bandung? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Sikap dan Minat Siswa Dalam Pembelajaran Penjas. Berdasarkan ruang lingkup rumusan masalah di atas,

6 penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai hal - hal sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran penjas. 2. Untuk mengetahui gambaran sikap dan minat siswa dalam pembelajaran penjas. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap sikap dan minat siswa dalam pembelajaran penjas. D. Manfaat/Signifikansi Penelitian 1. Manfaat Ilmiah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan memperkaya ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah di bidang sosio-pedagogi olahraga. Penelitian ini guna mengetahui perkembangan dimensi afektif siswa khususnya sikap dan minat siswa terhadap pembelajaran pendidikan jasmani. 2. Manfaat Praktis Untuk memberikan masukan-masukan : a. Bagi Sekolah Meliputi : 1) Untuk menunjukkan bahwa pendidikan jasmani berkontribusi langsung terhadap pengembangan ranah afektif, khususnya pengembangan sikap dan minat siswa, sehingga pendidikan jasmani bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 2) Untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran pendidikan jasmani yang dikaitkan dengan pengembangan mutu pendidikan. b. Bagi Guru Penjas : 1) Sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki proses pembelajaran 2) Sebagai kajian untuk menyusun rencana pembelajaran c. Bagi Pengembangan Kurikulum : Sebagai bahan masukan dan acuan dalam menyempurnakan subtansi dan struktur kurikulum pendidikan jasmani.

7 d. Bagi Penelitian Lain : Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan lebih lanjut untuk penelitian yang akan datang, dalam rangka pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Negeri. E. Struktur Organisasi Skripsi Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi skripsi ini, penulis sajikan uraian dari sistematika skripsi yang sudah ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 5032/UN40/HK/2012 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2012 sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, Pendahuluan peneliti sajikan pada bagian pertama isi skripsi yang di dalamnya merupakan uraian dari Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat/Signifikansi Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Dalam bab ini berisi tentang, Kajian Pustaka yang menjadi dasar penelitian, Kerangka Pemikiran Penelitian dan Hipotesis Penelitian. BAB III menguraikan mengenai Metode Penelitian. Dalam bab ini berisi tentang Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data. BAB IV menguraikan mengenai Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi mengenai Pengolahan/Analisis Data yang dapat dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kuantitatif dan Pembahasan/Analisis Temuan. BAB V menguraikan mengenai Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi mengenai hasil kesimpulan penelitian dan saran yang diajukan bagi pihak terkait.