BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Hewan peliharaan di Jakarta meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku

BAB I PENDAHULUAN. termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar persen tubuhnya terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk vertebrata yang memiliki tulang belakang yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 15 juta unit kendaraan bermotor di Jakarta (

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Thalassaemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. yang atletis dan ideal adalah dengan fitness. (

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB I PENDAHULUAN. menurun. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh salah satu dokter spesialis

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan. Salah satu yang telihat jelas adalah perkembangan smartphone.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. teman manusia tertua seperti yang dikutip dalam buku Encyclopedia of Pet

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menghambat perkembangan perilaku. Autisme bisa dideteksi

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan makanan yang beraneka ragam. Terdapat juga nilai negatif apabila

BAB I PENDAHULUAN. Diecast adalah salah satu bentuk teknik cor pada mainan berkategorikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap lima puluh partisipan

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Wisata museum menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk menghabiskan masa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional yang dikenal dengan Tour de Singkarak. (Kompas, 2012 : 2

BAB I PENDAHULUAN. potensi di bidang perikanan yang sangat berlimpah. Produksi ikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak-anak akan memasuki usia pra-remaja. Pada usia pra-remaja ini anakanak

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Dr. Yahmin Setiawan (diakses dari

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Mellitus ataupun yang lebih sering dikenal dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah sebuah anugerah yang diberikan Allah Yang Maha Esa yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. beribadah, gereja juga dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ziarah.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang. Hingga tidak disadari kemudahan yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan informasi yang kurang terhadap sebuah penyakit. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat atau folklor adalah adatistiadat

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. Balon Bunga merupakan penyedia jasa dekorasi, bunga hantaran dan special effect

BAB I PENDAHULUAN. seperti pewarna, perasa, pemanis, pengawet. Minuman soda berpemanis sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti untuk perumahan kelas menengah kebawah di Indonesia dari tahun

KAMPANYE ADOPSI ANJING KAMPUNG BALI OLEH BALI ANIMAL WELFARE ASSOCIATION DI UBUD BALI MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, bukan hanya karena rasanya, namun juga karena wine sering dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sivaraj (2013), kawat gigi atau dalam bahasa medisnya orthodontic

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. anak akan mengerti dengan sendirinya pada waktunya nanti. Salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh banyak orang. Hewan yang paling sering dijumpai dan dimiliki oleh seseorang salah satunya adalah anjing. Data dari Dinas Peternakan dan Pertanian, tahun 2014, menunjukkan hewan yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat DKI Jakarta adalah anjing dengan jumlah 14.635 ekor, kucing 4.164 ekor, dan kera 105 ekor. Memiliki hewan peliharaan sudah menjadi gaya hidup dan tren bagi masyarakat khususnya di kota-kota besar. Saat ini, berbagai jenis anjing peliharaan semakin mudah untuk didapatkan oleh siapa saja terutama di kota-kota besar. Banyak orang yang memelihara hewan untuk dijadikan teman bermain dan pendamping. Memelihara hewan peliharaan memang memiliki banyak manfaat dan sisi positif. Menurut profesor Baylor College of Medicine di Houston, Glenn N. Levine, MD, yang dikutip oleh Antaranews.com, menyebutkan bahwa hewan peliharaan dapat membantu mengurangi resiko terkena penyakit jantung pada manusia, seperti menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol, dan obesitas. Selain itu menurut penulis buku Your Dog: The Owners Manual, Marty Becker yang dikutip oleh bidanku.com, memelihara hewan dapat meredakan rasa sakit, seperti nyeri otot dan migrain, hewan yang dipelihara mampu mengurangi rasa cemas dan ketika rasa cemas itu berkurang maka sakit yang diderita juga akan berkurang. 1

Memelihara anjing memang memiliki banyak manfaat positif bagi manusia. Namun tidak sedikit para pemilik anjing yang kurang memahami bagaimana cara merawat anjing peliharaan dengan baik dan benar, terutama anjing yang sedang sakit. Banyak anjing yang mengalami masalah dan akhirnya terlantar akibat mendapatkan perlakuan yang salah dari pemiliknya. Menurut Paul Hurung salah satu petugas yang merawat anjing di Pejaten Shelter, dikutip oleh tribunnews.com, menyebutkan berbagai alasan anjing dibuang oleh pemiliknya seperti tidak ingin merawat anjingnya yang sedang sakit. Menurut wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa tempat penampungan anjing atau shelter di jakarta, terjadi peningkatan jumlah anjing yang ditampung atau diselamatkan oleh shelter dari tahun ke tahun. Pejaten Shelter yang didirikan tahun 2009 oleh Dr. Susan Somali, SpPK, mengungkapkan terjadi peningkatan jumlah anjing di penampungan Pejaten, pada tahun 2010 terdapat 120 ekor anjing, tahun 2012 terdapat 150 ekor anjing, tahun 2013 terdapat 300 ekor anjing, dan tahun 2014 terdapat 500 ekor anjing. Kemudian Shelter lain seperti Animal Defenders juga mengalami peningkatan jumlah anjing, pada tahun 2013 terdapat 82 ekor anjing dan tahun 2014 terdapat 150 ekor anjing. Garda Satwa Indonesia yang didirikan tahun 2014, menampung sebanyak 26 ekor anjing melebihi kapasitas shelter dimana hanya sanggup menampung sebanyak 25 ekor. Dari ketiga Shelter tersebut mengatakan bahwa jumlah anjing yang ada di shelter sudah melebihi kapasitas dan tidak sanggup untuk menampung lebih banyak lagi. Terdapat berbagai macam alasan para pemilik menelantarkan anjingnya, rata-rata alasan mereka adalah karena tidak ingin lagi merawat 2

anjingnya yang sakit. Penyakit yang paling sering ditemukan adalah penyakit kulit (demodex) dan katarak. Kesadaran bagaimana cara merawat anjing peliharaan inilah yang perlu ditingkatkan pada masyarakat. Masyarakat pemilik anjing berperan dalam mendeteksi secara dini dan memberikan penanganan yang baik pada anjing yang sakit kulit (demodex) dan katarak. Merawat anjing yang sakit merupakan tanggung jawab dari pemilik karena sudah memutuskan untuk membawanya masuk ke kehidupan pemilik. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang deteksi dini dan memberikan penanganan yang baik pada anjing yang sakit kulit (demodex) dan katarak adalah dengan melaksanakan kampanye sosial. Melalui kampanye sosial cara merawat anjing yang sakit kulit (demodex) dan katarak ini, diharapkan masyarakat yang memelihara anjing memiliki pemahaman yang cukup sehingga tidak menelantarkan anjing peliharaannya. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana perancangan visual kampanye sosial cara merawat anjing yang sakit kulit dan katarak? 1.3. Batasan Masalah Penulis akan membatasi masalah dalam beberapa poin: 1. Topik bahasan meliputi cara mendeteksi dan penanganan anjing yang sakit kulit (demodex) dan katarak. 2. Media Kampanye sosial meliputi poster, iklan media online dan website. 3

3. Target Audiens: a. Target Primer : Remaja 1. Segmentasi Geografis : Jakarta 2. Segmentasi Demografis : a. Usia : 21-24 tahun b. Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan 3. Segmentasi Psikografis : a. Kepribadian : Memiliki rasa peduli tinggi dan berjiwa ingin tahu, yang sudah memelihara anjing b. Status ekonomi : Menengah dan menengah atas b. Target Sekunder : Dewasa 1. Segmentasi Geografis : Jakarta 2. Segmentasi Demografis : a. Usia : 25-35 tahun b. Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan 3. Segmentasi Psikografis : a. Kepribadian : Memiliki rasa peduli tinggi dan berjiwa ingin tahu, yang sudah memelihara anjing 4

b. Status ekonomi : Menengah dan menengah atas 1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan utama dari Tugas Akhir ini adalah perancangan kampanye sosial cara merawat anjing yang sakit kulit dan katarak. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Dengan dibuatnya Tugas Akhir ini, diharapkan: 1. Menambahkan wawasan penulis dan menjadi indikasi kelulusan bagi penulis serta memperoleh gelar sarjana, 2. Memberi informasi yang benar dan komunikatif tentang komitmen merawat anjing kepada masyarakat, 3. Sebagai referensi bagi mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara yang akan melaksanakan Tugas Akhir. 1.6. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang mendukung pengerjaan tugas akhir ini maka penulis melakukan beberapa metode pengumpulan data. Berikut adalah metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis: 1. Wawancara : Wawancara adalah proses tanya jawab antara penanya dengan responden, pihak pengumpul data aktif mendatangi responden untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Wawancara yang baik adalah suatu wawancara yang menghasilkan banyak informasi dalam waktu yang relatif singkat 5

(Supranto, 2012, hlm. 85). Penulis akan melakukan wawancara kepada beberapa narasumber untuk memperoleh data tentang objek yang sedang diteliti dalam pengerjaan Tugas Akhir. Penulis akan melakukan wawancara ke beberapa pemilik anjing peliharaan dan Shelter. 2. Kuisioner : Kuisioner adalah suatu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dan dikembalikan kepada peneliti, untuk mendapatkan keterangan atau informasi yang memberikan tingkat ketelitian cukup tinggi (Supranto, 2012, hlm. 99). Penulis akan mengedarkan kuisioner kepada responden berusia 17-35 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Kuisioner tersebut berisi beberapa pertanyaan mengenai pemahaman seputar cara merawat anjing. Metode ini juga dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pemilik anjing berkomitmen untuk merawat anjing dengan baik. 3. Observasi : Observasi merupakan pengamatan lapangan langsung tanpa mengajukan pertanyaan-pertanyaan, sering digunakan dalam penelitian antropologi atau dalam bidang-bidang sosial dan ekonomi, terutama untuk penelitian di mana objeknya tidak memungkinkan melaksanakan wawancara (Supranto, 2012, hlm. 87). Observasi dilakukan dengan mengamati beberapa shelter yang ada di Jakarta dan melihat kondisi anjing yang terlantar. 6

4. Studi Literatur : Penulis melakukan metode studi literatur untuk memperoleh data-data yang akan dipergunakan dalam penelitian dengan menelaah teori-teori dan pendapat-pendapat yang terdapat dalam berbagai buku. Studi literatur dilakukan dengan menelaah buku-buku seputar kampanye sosial, media kampaye sosial, dan cara merawat anjing. Sebagian data juga diperoleh dari artikel media cetak dan media internet. 5. Online : Pengumpulan data dengan metode ini dilakukan dengan cara mendapatkan data dari media internet. Penulis mencari data melalui e-book, jurnal ilmiah dan website resmi yang berkaitan dengan penulisan dan pengerjaan Tugas Akhir. 1.7. Metode Perancangan 1. Identifikasi Masalah Pertama penulis melakukan analisa dan mengidentifikasi permasalahan yang ada tentang kurangnya komitmen dan pemahaman dalam merawat anjing peliharaan. Pengidentifikasian masalah dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data mengenai situasi yang terjadi saat ini dan berbagai kasus anjing yang ditelantarkan. Dari data-data tersebut penulis akan bisa menyimpulkan masalah yang ada dan seberapa penting masalah ini untuk dibahas. 7

2. Konseptualisasi a. Pemecahan Masalah Setelah ditahap pertama penulis sudah menemukan permasalahan apa yang akan dibahas, ditahap ini penulis harus bisa mencari solusi atau pemecahan dari masalah yang ada. Bagaimana mengatasi masalah ini dan dengan cara apa penulis mampu memecahkan masalah. b. Proses Kreatif 1. Mind-Mapping Berdasarkan permasalahan dan data yang telah dikumpulkan, data-data tersebut digunakan dalam proses mind-mapping kemudian dikembangkan hingga mendapat kata kunci yang sesuai. 2. Konsep Kreatif Konsep kreatif dibuat berdasarkan kata-kata kunci yang ditemukan dalam proses mind-mapping. Konsep kreatif ini meliputi media kampanye sosial yang sesuai dengan nilai-nilai yang ingin dicapai. 3. Brainstorming Proses kreatif dengan cara memetakan pikiran sehingga penulis menemukan ide-ide pokok yang akan digunakan. Brainstorming dilakukan untuk mendapatkan cara menyampaikan konsep kreatif tersebut secara visual. Membuat sketsa-sketsa awal perancangan untuk desain media kampanye, kemudian dipilih beberapa yang nantinya akan dikembangkan lagi dan mendapatkan alternatif-alternatif desain yang lebih baik. 8

3. Implementasi Penulis melakukan proses visualisasi desainnya. Konsep dan sketsa yang sudah ada sebelumnya dieksekusi dan divisualisasikan dengan menggunakan program-program komputer yang membantu dalam proses pengerjaan. 1.8. Skematika Perancangan LATAR BELAKANG Memelihara hewan peliharaan kegiatan yang semakin digemari oleh banyak orang. Hewan yang paling sering dijumpai dan dimiliki oleh seseorang salah satunya anjing Namun tidak sedikit para pemilik anjing yang kurang memahami bagaimana cara merawat anjing peliharaan terutama anjing yang sedang sakit. Banyak anjing yang mengalami masalah dan akhirnya terlantar akibat mendapatkan perlakuan yang salah dari pemiliknya. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang deteksi dini dan memberikan penanganan yang baik pada anjing yang sakit kulit (demodex) dan katarak adalah dengan melaksanakan kampanye sosial. RUMUSAN MASALAH Bagaimana perancangan kampanye sosial cara merawat anjing yang sakit kulit dan katarak? TUJUAN Tujuan utama dari Tugas Akhir ini adalah perancangan kampanye sosial cara merawat anjing yang sakit kulit dan katarak. STUDI KEPUSTAKAAN Teori-teori tentang kampanye sosial, poster, website, dan merawat anjing SURVEY LAPANGAN Melakukan wawancara dan kuisioner kepada komunitas anjing/shelter dan juga pemilik anjing SASARAN Demografis : Laki-laki dan perempuan, usia 17-25 & 26-35 Geografis : Jabodetabek Psikografis : Memiliki rasa peduli tinggi dan berjiwa ingin tahu, yang baru ingin memelihara atau sudah memelihara anjing, kalangan menengah KONSEP PERANCANGAN Menggunakan teknik fotografi untuk menampilkan figur anjing. Teknik digital imaging untuk menampilkan kondisi sakit pada anjing. 9