BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Transkripsi:

A. Analisis Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan standar deviasi suatu data, Hasil analisis deskriptif menggunakan SPSS 21. Diketahui jumlah data sampel (N) 44 data perusahaan, variabel yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu IFRS sebagai variabel independen, manajemen laba sebagai variabel dependen yang diukur menggunakan model jones dengan proxy discretionary accruals yang telah dipakai secara luas untuk menguji hipotesis manajemen laba, dan SIZE, LEVERAGE, GROWTH, ROE sebagai variabel kontrol. Hasil analisis statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Tahun 2007 dan 2013 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IFRS 44 0 1.50.506 ROE 44-2.264865 1.682577.25312695.540637876 Growth perusahaan 44.457579 1.746959.88632138.186996266 Ukuran perusahaan 44 4.904510 7.892611 6.24040850.711942712 Leverage 44.071094.784596.38955945.181198277 DA it (Manajemen Laba) 44-2.926927 -.017624 -.80319125.560064626 Valid N (listwise) 44 Sumber : Data sekunder yang telah diolah 2016 Berdasarkan output statistik deskriptif pada table diatas, dapat diketahui bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 44. Data mengenai ke 44 sampel tersebut diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang tercatat dibursa efek tahun 2007 dan 2013. Variabel 43

44 dependen yang diteliti adalah Manajemen Laba yg didasarkan pada Descrionary Accrual dan variabel-variabel dependen yang diteliti yaitu IFRS, Growth, Size, Leverage dan ROE. Berdasarkan analisa statistik deskriptif tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. IFRS IFRS merupakan standar yang digunakan sebagai panduan untuk pelaporan keuangan secara global. IFRS juga merupakan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (dengan tidak adanya Standar atau Interpretasi) yang diadopsi oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB). Dalam penelitian ini Variabel IFRS memiliki nilai minimum 0 dan memiliki nilai maksimum 1 dengan nilai rata-rata 0.50. standar deviasi sebesar 0.506. nilai minimum 0 artinya perusahaan yg tidak menggunakan IFRS dalam penelitian ini, sedangkan untuk nilai maksimum 1 berarti perusahaan tersebut menggunakan IFRS. Selain itu dapat disimpulkan bahwa sampel perusahaan yg diteliti memiliki perbandingan yang sama antara yg menggunakan IFRS dan yg tidak menggunakan IFRS dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0.50. 2. ROE Return on Equity menunjukan kemampuan perusahaan menggunakan ekuitas perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi nilai ROE perusahaan maka semakin baik juga perusahaan tersebut dalam menggunakan ekuitas untuk menghasilkan laba. Variabel

45 ROE memiliki nilai minimum sebesar -2.26486 dan nilai maksimum sebesar 1.682577 dengan nilai rata-rata 0.2531269 serta standar deviasi sebesar 0.5406378. Dari hasil diatas dapat diketahui nilai minimum ROE dimiliki oleh PT Akasha Wira Internasional Tbk pada tahun 2007 yaitu -2.26486 hal ini disebabkan perusahaan tersebut pada tahun 2007 mencatatkan kerugian sehingga nilai ROE mereka mencatatkan nilai minus. Sedangkan untuk nilai maksimum dimiliki oleh PT Uniliver Indonesia Tbk. Sebesar 1.682577 pada tahun 2013 perusahaan tersebut berinvestasi untuk meningkatkan kinerja pada distribusi dan pengembangan pasar melalui pasar-pasar traditional market. Hasil ini tentu berdampak pada kinerja perusahaan yg mencatatkan laba yg cukup besar. Namun hasil nilai rata-ratanya menunjukan bahwa perusahaanperusahaan dalam penelitian ini tidak memiliki kinerja yg cukup baik dari penggunaan ekuitasnya untuk menghasilkan laba dimana nilai rataratanya sebesar 0.2531269. 3. Growth Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan ukuran perusahaan (healy dan pelepu,2003). Semakin tinggi nilai pertumbuhan perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini Variabel Growth memiliki nilai minimum sebesar 0.457579 dan memiliki nilai maksimum

46 1.746959 dengan nilai rata-rata 0.886321 serta standar deviasi sebesar 0.186996226. Dari hasil diatas nilai maksimum pertumbuhan perusahaan dimiliki oleh PT Kedaung Indah Can Tbk. Dimana pada tahun 2007 perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan yg cukup besar, hal ini disebabkan dalam periode tersebut PT Kedaung Indah Can Tbk dalam proses pengembangan pabrik sehingga perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan asset yg cukup besar dibandingkan perusahaan lainnya. Sedangkan untuk nilai minimum dimiliki oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2013. Hal ini disebabkan isu akan diterapkannya mengenai aturan larangan penjualan minuman keras beralkohol bir di mini market sesuai dengan diterapkannya peraturan tersebut pada tahun 2015 melalui Permendag No. 6/2015 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol. 4. Size Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Semakin besar nilai perusahaan maka semakin besar pula kapitalis perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini variabel size perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 4.904510 dan memiliki nilai maksimum sebesar 7.892611 dengan nilai rata-rata 6.2404085 serta standar deviasi sebesar 0.711942712l.

47 Dari data tersebut dapat dikatakan perusahaan perusahaan yang masuk dalam penelitian ini memiliki ukuran perusahaan yg cukup besar dilihat dari nilai rata-rata size sebesar 6.2404085. dalam penelitian ini ukuran perusahaan yang paling besar apabila dilihat asset yg dimiliki oleh perusahaan tersebut yaitu PT Indofood sukses Makmur Tbk sedangkan untuk perusahaan yg memiliki ukuran perusahaan yang paling kecil dalam penelitian ini yaitu PT Kedaung Indah Can Tbk. 5. Leverage Leverage menunjukan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang pihak ketiga dalam mengelola perusahaan. Semakin kecil nilai leverage perusahaan maka semakin kecil pula perusahaan dibiaya oleh pihak ketiga dalam pengelolaan perusahaan. Variabel Leverage memiliki nilai minimum sebesar 0.071094 dan nilai maksimum sebesar 0.784596 dengan nilai rata-rata 0.38955 dengan standar deviasi sebesar 0.181198. Dari data diatas dapat disimpulkan perusahaan yang masuk dalam penelitian ini memiliki leverage yg cukup rendah jika dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0.38955. sedangkan nilai leverage paling besar dalam penelitian ini dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebesar 0.784596 pada tahun 2007, hal ini disebabkan PT Tiga Pilar pada tahun 2008 mulai memasuki bisnis perkebunan kelapa sawit, sehingga pada tahun 2007 perusahaan memerlukan modal yg cukup besar dari pihak Ketiga.

48 Sementara untuk nilai leverage paling rendah dimiliki oleh PT Mandom Indonesia Tbk sebasar 0.071094. hal ini disebabkan perusahaan tersebut merupakan perusahaan joint dengan perusahaan jepang, sehingga pembiayaan dari pihak ketiga dalam mengolola perusahaan tidak cukup besar. 6. Manajemen Laba Manajemen laba merupakan salah satu faktor penyebab publik meragukan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Hal tersebut terjadi karena informasi yang seharusnya dapat menggambarkan kondisi perusahaan tidak sesuai dengan realitas keuangan perusahaan tersebut akibat adanya rekayasa dalam penyajian laporan keuangan, sehingga angka laba dalam laporan keuangan tampak seperti tanpa rekayasa. biasanya tindakan rekayasa laba tersebut dengan menaikan atau menurunkan laba pada komponen akrual yang dilaporkan saat kini dari suatu unit yang menjadi tanggung jawab Manajer. Analisis pada tabel diatas menunjukan bahwa manajemen laba memiliki nilai minimum sebesar -2.926927 dan memiliki nilai maksimum -0.0117624 dengan nilai rata-rata -0.80219125 dengan standar deviasi sebesar 0.560064626. Selain itu, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan nilai yang dihasilkan dari perhitungan manajemen laba memiliki nilai minus. Hal ini menandakan seluruh perusahaan pada penelitian ini melakukan tindakan rekayasa laba dengan menurunkan laba pada komponen akrual.

49 Artinya seluruh laba yg dilaporkan tidak sesuai dengan realitas ekonomi yang ada sehingga laba yg dilaporkan menjadi lebih rendah. nilai minimum sebesar -2.9269 dimiliki oleh PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Dari hasil ini perusahaan tersebut memiliki nilai descritionary accrual yg paling rendah dibanding perusahaan lain. hal ini mencerminkan perusahaan tersebut melakukan praktek manajemen laba paling rendah dibandingkan perusahaan lain dalam penelitian ini. sedangkan untuk nilai maksimum sebesar -0.017624 dimiliki oleh PT Kedaung Indah Can Tbk pada tahun 2007. Hal ini mencerminkan perusahaan tersebut melakukan praktek manajemen laba yg paling tinggi dibanding perusahaan lainnya. Kemudian dari nilai rata-rata -0.80319125 ini dapat disimpulkan seluruh perusahaan dalam penelitian ini melakukan penurunan laba dalam laporan keuangannya. Hal ini dapat disebabkan oleh perusahaan ingin mengurangi beban pajak yg akan dibayarkan kepada negara. B. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Sebagai salah satu syarat untuk melakukan uji regresi adalah data yang digunakan harus memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Untuk melakukan pengujian normalitas data digunakan one sample Kolmogorov Smirnov Test dengan menggunakan SPSS 21. Pengambilan keputusan untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut :

50 a. Nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi normal b. Nilai Asymp.Sig (2- tailed) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 44 Mean.0000000 Normal Parameters a,b Std. Deviation.38124136 Absolute.151 Most Extreme Differences Positive.076 Negative -.151 Kolmogorov-Smirnov Z 1.001 Asymp. Sig. (2-tailed).269 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan Tabel diatas hasil uji normalitas dengan one-sample Kolmogorov menunjukan bahwa Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0.269 lebih besar dari tingkat signifikan α=0.05. maka dapat disimpulkan nilai residual manajemen laba telah memenuhi asumsi distribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana diantara variabel bebas dalam model regresi terdapat korelasi yang signifikan. Model regresi yang baik adalah terbebas dari masalah multikolinearitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas digunakan tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Dimana nilai tolerance diatas 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10.

51 1. Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance >0.10, maka tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi. 2. Jika nilai VIF > 10 dan nilai tolerance <0.10, maka terdapat multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) -3.331.801-4.160.000 IFRS.136.128.123 1.068.292.917 1.091 1 ROE -.111.130 -.107 -.850.401.770 1.299 Growth perusahaan 1.547.391.516 3.961.000.717 1.394 Ukuran perusahaan.265.103.337 2.585.014.717 1.395 Leverage -1.381.368 -.447-3.751.001.859 1.164 a. Dependent Variable: DA it (Manajemen Laba) Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari 5 variabel bebas semuanya lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengindikasikan adanya Multikonlinearitas atau asumsi non Multikolinearitas terpenuhi. 3. Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Imam Ghazali, 2011). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas.

52 Model regresi yang terbaik adalah yang homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Penelitian ini menggunakan grafik scatterplot, maka titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi heteroskedastitas dan model regresi layak digunakan. Sumber : Data yang diolah dengan SPSS 21 pada tahun 2015 Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada gambar diatas dapat dijelaskan dengan variabel dependen manajemen laba bahwa titik-titik yang terbentuk menyebar secara acak tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, artinya tidak terjadi heteroskedastitas. 4. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel penggangu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Pendeteksian ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Waston. Menurut Imam Ghozali (2011) kriteria autokorelasi ada 5, yaitu:

53 1. 0 < D-W < dl, Jika hasil uji durbin Watson lebih besar dari angka 0 dan lebih kecil dari nilai dl maka di diindikasikan adanya autokorelasi positif. 2. dl <= D-W <= du, Jika hasil uji durbin Watson lebih besar sama dengan dari dl dan lebih kecil sama dengan dari nilai du maka di diindikasikan tidak adanya autokorelasi positif. 3. 4-dl < D-W < 4, Jika hasil uji durbin Watson lebih besar dari 4-dl dan lebih kecil dari nilai 4 maka di indikasikan ada autokorelasi negatif. 4. 4-du <= D-W <= 4-dl, Jika hasil uji durbin Watson lebih besar sama dengan dari 4-du dan lebih kecil sama dengan dari nilai 4-dl maka di indikasikan tidak ada autokorelasi negatif. 5. Du < D-W < 4-du, Jika hasil uji durbin Watson lebih besar dari Du dan lebih kecil dari nilai 4-Du maka di indikasikan tidak ada autokorelasi negatif dan positif, sehingga data diterima. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.733 a.537.476.405548168 1.969 a. Predictors: (Constant), Leverage, IFRS, ROE, Growth perusahaan, Ukuran perusahaan b. Dependent Variable: DA it (Manajemen Laba) Berdasarkan tabel diatas nilai durbin Watson sebesar 1.969 lebih besar dari batas atas (du) yaitu 1.7777. Apabila kita membandingkan nilai durbin Watson hitung dengan kriteria du <d<4-du, maka hasilnya menunjukan kriteria tersebut dipenuhi sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

54 C. Pengujian Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) Nilai koefisien determinasi ditunjukkan pada nilai Adjusted R Square dari model regresi dimana nilai ini digunakan untuk mengetahui besarnya indeks yg digunakan untuk mengetahui proporsi variasi dalam variable dependen (y) yang dipengaruhi oleh variable independen (x). apabila koefisien determinasi semakin mendekati angka 1 maka variable independen semakin mempunyai pengaruh yang kuat dimana 0 R² 1. Jika R² mendekati 1 ini menunjukan bahwa variable terikat sehingga model yang digunakan dapat dikatakan baik. yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya. Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien determinasi (Adjusted R Square) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.733 a.537.476.405548168 a. Predictors: (Constant), Leverage, IFRS, ROE, Growth perusahaan, Ukuran perusahaan Berdasarkan Tabel diatas diketahui nilai koefisien determinasi (adjusted R square) sebesar 0,476. Hal ini dapat di intrepetasikan bahwa variabel IFRS, Leverage, Growth dan Size perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba sebesar 47,6% sedangkan sisanya 52,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi.

55 2. Uji Regresi Parsial (Uji T) Untuk menguji keterkaitan antara variabel independen secara parsial dengan variabel dependen, maka digunakan uji t statistik. Jika tingkat signifikan t hitung lebih kecil dari tingkatan signifikansi α = 0,05, maka variabel tersebut mempunyai hubungan signifikan. Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. (Constant) -3.331.801-4.160.000 IFRS.136.128.123 1.068.292 1 ROE -.111.130 -.107 -.850.401 Growth perusahaan 1.547.391.516 3.961.000 Ukuran perusahaan.265.103.337 2.585.014 Leverage -1.381.368 -.447-3.751.001 a. Dependent Variable: DA it (Manajemen Laba) Berdasarkan tabel diatas dapat disumpulkan sebagai pengaruh variabel independen dan control terhadap variabel dependen sebagai berikut : a. hasil Variabel independen IFRS memiliki nilai signifikan 0.292 yang mana lebih besar dari nilai α sebesar 0.05 maka dapat disimpulkan IFRS tidak berpengaruh secara signifikan. b. sedangkan hasil variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini menunjukan bahwa ROE Memiliki nilai signifikan sebesar 0.401 yg mana lebih besar dari nilai α sebesar 0.05 maka dapat disimpulkan IFRS tidak berpengaruh secara signifikan.

56 c. Untuk hasil variabel kontrol Growth perusahaan memiliki nilai signifikan sebesar 0.000 yang mana lebih kecil dari nilai α sebesar 0.05 maka dapat disimpulkan Growth berpengaruh secara signifikan. d. Untuk hasil variabel kontrol Ukuran perusahaan atau Size memiliki nilai signifikan sebesar 0.014 yang mana yang mana lebih kecil dari nilai α sebesar 0.05 maka dapat disimpulkan Size berpengaruh secara signifikan. e. Dan untuk variabel kontrol Leverage memiliki nilai signifikan 0.001 0.000, 0.014, 0.001 yang mana lebih kecil dari nilai α sebesar 0.05 yang mana yang mana lebih kecil dari nilai α sebesar 0.05 maka dapat disimpulkan Size berpengaruh secara signifikan. D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan pada hasil pengolahan data yang terkait dengan judul, permasalahan, maka dalam penelitian ini ada dapat dijelaskan hasil hipotesis sebagai berikut : 1. Adopsi IFRS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen Laba. Dari hasil pengolahaan data SPSS 2.1 untuk hipotesis pertama dimana variabel IFRS mempunyai nilai T hit sebesar 1.068 dengan nilai α 0.292 lebih besar dari nilai alpha (0.05) bisa dilihat pada tabel 4.7, hal ini menunjukan bahwa variabel IFRS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Maka hipotesis pertama gagal diterima, artinya setelah periode pengadopsian penuh IFRS tidak ada penurunan manajemen laba, atau

57 dengan kata lain pengadopsian IFRS tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini bisa disebabkan oleh tahun objek penelitian yg secara kesuluruhan belum merepsentatifkan pengaruh pengadopsian IFRS terhadap manajemen laba karena data yang dijadikan sampel penelitian hanya dua tahun saja, yaitu satu tahun sebelum masa adopsi IFRS dan satu tahun setelah masa adopsi IFRS. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Prima Santy, Tawakal, Grace T (2012) yang meneliti dampak adopsi IFRS terhadap manajemen laba pada tahun 2008-2011. Penelitian tersebut memberikan bukti tidak adanya pengaruh adopsi IFRS terhadap manajemen laba. Selain itu analisis uji beda yang dilakukan menunjukan bahwa secara statistik tidak terdapat tingkat manajemen laba antara sebelum dan sesudah pengadopsian IFRS. Selain itu, dari hasil pengolahaan data diatas untuk hipotesis variabel Size dengan nilai T hit sebesar 2.585 dan nilai α 0.014 lebih kecil dari nilai alpha (0.05). hal ini menunjukan bahwa variabel Size berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen Laba. Variabel Growth perusahaan memiliki nilai T hit sebesar 3.961 dan nilai α 0.000 lebih kecil dari nilai alpha (0.05). hal ini menunjukan bahwa variabel growth berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Variabel Leverage perusahaan memiliki nilai T hit sebesar -3.751 dan nilai α 0.001 lebih kecil dari lebih kecil dari nilai alpha (0.05). hal ini menunjukan

58 bahwa variabel Leverage berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Dan untuk variabel ROE perusahaan memiliki nilai T hit sebesar -0.850 dan nilai α 0.401 lebih besar dari nilai alpha (0.05). hal ini menunjukan bahwa variabel ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.