BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai yang akan menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN PEMECAHANNYA

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kondusif. Untuk membuat pembelajaran pendidikan Islam kondusif di semua

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA DI SMA ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI SKRIPSI

METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 PROGAM KEAGAMAAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DALAM PENGAJARAN MEMBACA AL-QURAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

METODE TAHFIDZUL QUR AN PROGRAM IBTIDAIYYAH PONDOK PESANTREN IMAM BUKHARI SURAKARTA 2008/2009

BAB I. yang sangat beragam dan ketat diberbagai bidang kehidupan. Berbagai. semakin bodoh dan terbelakang jika tidak memperoleh pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren merupakan lembaga keagamaan yang bertujuan. mengembangkannya yang berada sejak dahulu. (Ridlwan Nasir, 2005 : 80).

BAB I PENDAHULUAN. Islam, yang mana telah diketahui bahwa Al-Qur an adalah kalamullah (Firman

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam rangka membangun manusia Indonesia yang


BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan.

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia, tetapi gairah dan minatuntuk mempelajarinya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (field research), yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana

BAB 1 PENDAHULUAN. baik penjajahan fisik maupun non fisik atau termasuk ideologi, politik,

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I. keistimewaan yang tidak dimiliki kitab kitab lain. Beberapa keistimewaannya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Secara mutlak Alquran merupakan perkataan yang paling agung dan paling

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia dimulai. Pada tahap awal, pendidikan Islam. muslim atau mubaligh dengan masyarakat sekitar sehingga terbentuklah

perbuatan buruk disebut akhlak tercela sesuai dengan pembinaannya masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh dan bangunnya, sejahtera dan rusaknya

BAB I PENDAHULUAN. kemuliyaan akhlaknya. Manusia yang dikehendaki Islam adalah manusia

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

Oleh: RETDUWAN G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

BAB III METODE PENELITIAN. setiap gejala akan dapat ditelaah dan dicari hubungan sebab akibat, Tanzeh (2011 :

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN PEMBELAJARAN AQIDAH BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI SDIT AL- FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010/2011).

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Bahasa Arab sangat ditekankan dalam dunia pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN MELALUI METODE STAD SISWA KELAS VIIIA SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik anaknya terutama dalam pendidikan agamanya. Pendidikan. pondasi atau landasan dalam diri seseorang.

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan pengajaran. Dan hal itu tidak saja untuk diri pribadi para. nabi, tetapi juga diwariskan kepada seluruh umatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir dan menyertai. perubahan-perubahan dan perkembangan umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

A. Perkembangan Pembelajaran Bahasa Arab di Dunia Islam

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. spesifik lagi dalam Islam pendidikan tidak hanya dipandang pada batas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. dan siswi di SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen sangat tertib. melihat rata-rata siswa SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. agama, yaitu bahasa Arab. Oleh karena itu Bahasa Arab sangat penting bagi umat Islam,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan sekaligus untuk memperbaiki nasib peradaban umat manusia yang bisa dilakukan sejak masih dalam kandungan. Pendidikan adalah masalah utama setiap warga yang menginginkan kemajuan bangsa, karena pendidikan bukan sekedar menyebarkan kebudayaan dan mewariskan ilmu dari generasi ke generasi saja, akan tetapi diharapkan mampu mengubah dan mengembangkan pengetahuan. Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat, baik ilmu agama maupun yang bersifat umum, setiap orang yang menginginkan kemajuan pastilah pendidikan yang terpenting dan yang diutamakan. Islam diturunkan Allah di jazirah Arab, melalui Rasul-Nya Muhammad shallallahu alaihiwasallam, Islam mempunyai dua sumber hukum yaitu Al-Quran dan As-Sunnah yang wajib di pelajari oleh setiap muslim, sehingga segala sumber hukum Islam tentulah menggunakan bahasa Arab, sebagaimana firman Allah : Artinya : Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-Quran dalam bahasa Arab agar kamu memahaminya.(qs. Surat Yusuf : 2 ) 1

2 Ibnu Katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas: Yang demikian itu (bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu Al-Quran) diturunkan kepada rasul yang paling mulia (yaitu Rasulullah), dengan bahasa yang termulia (yaitu bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu Malaikat Jibril), kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Ramadhan), sehingga Al-Quran menjadi sempurna dari segala sisi. (Ashobuny, 1996:286). Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Quran dan menjadi salah satu alat komunikasi internasional, yang terdiri dari beberapa cabang ilmu antara lain: Nahwu, Sharaf, Balaghah, Muthala ah, Mufradat, Nushus, Adab, dan lain-lain. (Munawari, 2005:5) Bahasa Arab modern berasal dari bahasa Arab klasik yang telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa liturgi Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri. Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa abad pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematika dan filsafat. Yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab. (Tujuan Bahasa Arab, www.saidunfiddaroini.blogspot.com, diakses tanggal 10 Juli 2010 jam 13.20 WIB)

3 Dilihat dari fungsinya, bahasa adalah sebagai alat komunikasi baik antara individu dengan individu atau individu dengan masyarakat, demikian pula dengan bahasa Arab, yang memiliki fungsi istimewa dari bahasa-bahasa lainya. Bahasa Arab dan Al-Quran bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya. Mempelajari bahasa Arab adalah syarat wajib untuk menguasai isi Al- Quran, dan mempelajari Al-Quran berarti mempelajari bahasa Arab. Dengan demikian peranan bahasa Arab disamping sebagai alat komunikasi manusia sesamanya juga komunikasi manusia beriman kepada Allah, yang terwujud dalam bentuk shalat dan doa-doa. (Yusuf dan Anwar, 1997 : 188) Pada zaman sekarang banyak sekali perhatian masyarakat Arab dan kaum muslimin terhadap pentingnya belajar dan mengajar bahasa Arab. Perhatian umat muslim baik dahulu ataupun sekarang dikarenakan beberapa sebab: 1. Bahasa Arab adalah bagian dari agama Islam. Ibnu Taimiyah berkata, sudah maklum bahwa belajar dan mengajar bahasa Arab adalah fardhu kifayah. Sebagaimana dikatakan oleh Umar bin Khatthab, Sesungguhnya bahasa Arab itu bagian dari agama, dan mengetahuinya adalah sebuah kewajiban. Sebab, memahami Al-Quran dan Al-Hadits hukumnya wajib, dan hal itu tidak dapat dipahami kecuali dengan bahasa Arab. 2. Dengan mengetahui bahasa Arab, dapat dijadikan perantara agar terhindar dari perkara syubhat dan bid ah.

4 As-Suyuti berkata Sungguh aku telah mendapatkan orang-orang sebelum Syafi i dan mereka memberi isyarat bahwa sebab terjadinya bid ah adalah tidak mengetahui bahasa Arab. 3. Paham bahasa Arab adalah salah satu dari sebab-sebab kemudahan dalam memahami agama Islam. 4. Bahasa Arab adalah syiar Islam dan umat Islam. 5. Kuatnya bahasa Arab adalah salah satu sebab kemuliaan Islam dan kaum muslimin. 6. Bahasa Arab adalah bentuk ikatan di kalangan kaum muslimin. 7. Mengajarkan bahasa Arab adalah sarana untuk menyebarkan kebudayaan Islam. (Fauzan. dkk, 2003: 2) Dilihat dari pentingnya bahasa Arab sebagaimana telah di jelaskan diatas, maka hendaknya pembelajaran diarahkan kepada pencapaian tujuan, oleh karena itu pembelajaran suatu bahasa haruslah dirumuskan sedemikian rupa agar arah yang dituju tepat mengenai sasaran. Tujuan umum pembelajaran bahasa Arab ditujukan pada pencapaian tujuan,yaitu : a) Agar siswa dapat memahami Al-Quran dan Al-Hadits sebagai sumber hukum dan ajaran Islam. b) Dapat memahami dan mengerti buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang ditulis dalam bahasa Arab. c) Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab. d) Untuk digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain (suplementary).

5 e) Untuk membina ahli bahasa Arab yang benar-benar profesional. (Yusuf dan Anwar, 1997 : 189) Dalam pencapaian tujuan tersebut maka setiap sekolah hendaknya meggunakan metode dan materi yang sesuai dengan keadaaan siswa, karena itu perlu dicari pemecahan yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab agar siswa dapat lebih mudah mengerti dan memahaminya, disamping itu guru harus bisa mengemas pembelajaran bahasa Arab agar tercipta motivasi yang tinggi dalam diri siswa dalam mempelajari bahasa Arab dan semakin tinggi kemampuan guru dalam melaksanaan pembelajaran semakin tinggi pula prestasi yang dicapai siswa. Penerapan metode pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien sebagai media pengantar materi pembelajaran bila penerapannya tanpa didasari dengan pengetahuan yang memadai tentang metode itu. Sehingga metode bisa saja akan menjadi penghambat jalannya proses pembelajaran, bukan komponen yang menunjang pencapaian tujuan, jika tidak tepat aplikasinya. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami dengan baik dan benar tentang karakteristik suatu metode. Secara sederhana, metode pembelajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode tradisional/klasikal dan kedua, metode modern. Metode pembelajaran bahasa Arab tradisional adalah metode pembelajaran bahasa Arab yang terfokus pada bahasa sebagai budaya ilmu sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (Qowaid nahwu), morfem/morfologi (Qowaid as-sharf) ataupun

6 sastra (Adab). (Studi Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Bahasa Arab, www.arabicforall.or.id, diakses tanggal 10 Juli 2010 jam 13.30 WIB) Pembelajaran bahasa Arab yang mengutamakan banyak hafalan-hafalan qowaid terutama pada tingkat pemula ternyata kurang banyak memberikan keuntungan, bahkan berakibat pembelajaran bahasa Arab dipandang sulit sehingga memusingkan kepala, sebenarnya tidak akan terjadi manakala pembelajaran bahasa Arab disajikan secara metodologis dan memperhatikan kaidah-kaidah pembelajaran bahasa Arab. Metode-metode yang sering digunakan adalah metode muhadatsah, muthala ah, imla`, insya`, mahfudzat dan qowaid. Problematika pembelajaran bahasa Arab timbul dari faktor-faktor yaitu faktor siswa, faktor guru, faktor tujuan, faktor metode, faktor waktu, faktor lingkungan serta faktor media. (Yusuf dan Anwar 1997: 191) SMA Muhammadiyah 1 Sragen adalah lembaga pendidikan dan pembelajaran yang semua siswanya beragama Islam, sekolah ini menekankan kepada mereka agar dapat mempelajari bahasa Arab dengan baik, sehingga mereka mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh siswa-siswa SMA umum lainnya. Belajar bahasa Arab meliputi pula belajar membaca dan menulis Arab, sehingga siswa lulusan dari SMA Muhammadiyah 1 Sragen ini, setidaknya sudah mampu untuk membaca tulisan Arab. Banyak sekali problematika dalam pembelajaran bahasa Arab, salah satunya problem yang besar adalah sebagian siswa ketika masuk kesekolah ini belum bisa membaca tulisan Arab dengan baik, sehingga pokok-pokok masalah yang timbul disini adalah apa saja problematika pembelajaranya dan bagaimana pemecahanya.

7 Dalam penelitian ini yang mendorong penulis untuk mengangkat dan memilih judul Problematika Pembelajaran Bahasa Arab dan Pemecahannya pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen Tahun Ajaran 2010/2011 adalah rendahnya nilai pembelajaran bahasa Arab dibanding nilai pembelajaran pelajaran umum. Bertumpu dari permasalahan tersebut, maka penulis ingin mengetahui problematika pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Sragen dan bagaimana pemecahanya, maka penulis memilih judul tersebut yang nantinya ada suatu pemahaman dan pengamatan nilai agama yang baik. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran atau kekeliruan menginterpresentasikan setiap istilah yang penulis gunakan, maka perlu penulis kemukakan tentang pengertian judul skripsi ini sehingga mudah dipahami dan tidak terjadi salah pemahaman dalam mengartikannya. 1. Problematika Problematika adalah hal yang masih dapat dipecahkan. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 896 ) 2. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhuk hidup belajar. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 17 )

8 3. Bahasa Arab Bahasa Arab adalah bahasa semit yang digunakan bangsa Arab (Saudi Arabia, Suriah, Yordania, Irak, Mesir, dsb). (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 88) Sedangkan yang dimaksud bahasa Arab disini adalah bidang studi yang diajarkan di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. 4. Pemecahan Pemecahan adalah proses, cara, perbuatan memecah atau memecahkan (masalah). (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 840) 5. SMA Muhammadiyah 1 Sragen SMA Muhammadiyah 1 Sragen adalah suatu lembaga pendidikan yang didirikan oleh yayasan Muhammadiyah yang berlokasi di jalan raya Sukowati kotak pos 108 Sragen kode pos 57213. Dengan demikian yang dimaksud dengan judul Problematika pembelajaran Bahasa Arab dan Pemecahanya pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen Tahun Ajaran 2010/2011 adalah masalah yang timbul dalam pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen dan bagaimanakah pemecahanya. C. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah diatas maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut:

9 1. Apa problematika pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen yang timbul dari faktor siswa, faktor guru, faktor tujuan, faktor metode, faktor waktu, faktor lingkungan dan faktor media? 2. Usaha apa yang dilakukan siswa dan guru dalam memecahkan problematika pembelajaran bahasa Arab pada kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menemukan problematika pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. 2. Menemukan pemecahan problematika pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. b. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Menambah khasanah pengetahuan dalam dunia pendidikan. b. Sebagai bahan masukan bagi aktifis pendidikan, khususnya para mahasiswa Fakultas Agama Islam jurusan tarbiyah dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. c. Untuk menambah pengalaman penulis di bidang penelitian.

10 2. Manfaat Praktis a. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab, baik untuk siswa maupun guru SMA Muhammadiyah 1 Sragen. b. Sebagai dasar untuk meningkatkan prestasi siswa. E. Kajian Pustaka Kajian pustaka berfungsi untuk mengemukakan hasil-hasil penelitian yang telah ada. Setelah penulis mengadakan telaah tentang penelitian yang berkenaan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, antara lain: 1. Agus Mulyadi, (UMS, 2007) dalam penelitiannya yang berjudul Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di MTs Pondok Pesantren Al- Mujahidin Surakarta Tahun Pelajaran 2005/2006. Menyimpulkan bahwa problematika pembelajaran bahasa Arab di pondok pesantren Al-Mujahidin Surakarta meliputi : 1. Belum adanya buku pedoman pelajaran yang jelas 2. Kurangnya perhatian santri ketika guru menerangkan 3. Faktor tenaga pendidik (metode pembelajaran yang kurang bervariasi) 4. Faktor lingkungan pondok pesantren 2. Nurhayati, (UMS, 2005) dalam skripsinya yang berjudul Problematika Pembelajaran Bahasa Arab pada Program Khusus Santriwati Madrasah PPMI Surakarta dan Solusinya Tahun Ajaran 2004/2005. Menyimpulkan bahwa ada dua problem yang ditemui yaitu:

11 1. Problem linguistik (ilmu bahasa) 2. Problem sosial dan psikologis dari peserta didik Mempelajari bahasa Arab dapat optimal jika santriwati dapat menguasai 5 dasar materi bahasa Arab yang terdiri ; Muhadatsah, Muthala ah, Insya`, Imla` dan Mahfudzat. 3. Ahmad Sukria, (UMS, 2008) dalam penelitiannya yang berjudul Problematika Pembelajaran Bahasa Arab dan Pemecahanya (studi kasus di SMP Muhammadiyah 04 Sukorejo tahun ajaran 2006/2007). Menyimpulkan bahwa problematika pembelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 04 Sukorejo meliputi: 1. Banyak siswa yang belum bisa membaca tulisan arab 2. Media belajar bahasa yang kurang 3. Waktu belajar kurang optimal 4. Faktor lingkungan luar sekolah Berdasarkan kajian di atas, tampak belum ada penelitian tentang problematika pembelajaran bahasa Arab dan pemecahanya pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. Dengan demikian masalah yang diangkat dalam penelitian ini memenuhi asas keaslian. F. Metode Penelitian Agar penelitian mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka perlu menggunakan metode-metode penelitian yang sesuai dengan data

12 yang diharapkan dan tersusun sistematis sehingga data yang diperoleh valid, sehingga penelitian layak diuji kebenarannya. 1. Jenis Penelitian Jika ditinjau dari segi tempat penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), sebab data-data yang dikumpulkan dari lapangan langsung terhadap obyek yang bersangkutan yaitu siswa dan guru bahasa arab kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. Namun jika dilihat dari sifat penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematis mengenai faktafakta yang yang ditemukan di lapangan. 2. Penentuan Subyek a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. (Arikunto, 1998: 115). Populasi merupakan keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi penelitian ini adalah SMA Muhammadiyah 1 Sragen yang terdiri dari kepala sekolah, para guru, staf administrasi, para siswa dan semua pihak yang terkait dengan kegiatan manajemen sekolah. b. Sampel Sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 1998: 117). Sampel di sini adalah personal yang akan dijadikan subyek penelitian. Dalam penelitian ini, subyeknya adalah siswa kelas X SMA

13 Muhammadiyah 1 Sragen. Disamping para siswa tersebut, yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah:. 1. Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Sragen. 2. Guru bahasa Arab kelas X SMA Muhammadiyah 1 Sragen. Alasan pengambilan kepala sekolah sebagai responden karena kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi di lembaga tersebut, sedangkan guru bahasa Arab diambil sebagai responden karena guru adalah subyek yang melakukan proses belajar mengajar. Dan siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Sragen karena mereka adalah pihak yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran juga dari siswa akan diketahui hasil dari penerapan metode. 3. Metode Pengumpulan Data Beberapa tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Interview (Wawancara) Interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang digunakan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer). (Arikunto, 1998: 145). Penulis menggunakan untuk memperoleh data secara umum dari SMA Muhammadiyah 1 Sragen dan masalah-masalah yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Arab.

14 b) Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan meliputi pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 1998: 146). Jenis observasi yang dilakukan penulis adalah observasi non sistematis, yaitu dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui kondisi SMA Muhammadiyah 1 Sragen secara langsung serta untuk mendapatkan data pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen, serta metode mengajar yang digunakan dalam mengajar secara langsung. c) Dokumentasi Tehnik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data mengenai halhal atau variabel-variabel yang berupa catatan-catatan, transkripsi, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. (Arikunto, 1998: 149). metode dokumentasi yang penulis gunakan untuk memperoleh data sebagai berikut : 1. Gambaran umum SMA Muhammadiyah 1 Sragen. 2. Jumlah siswa tahun ajaran 2010/2011. 3. Daftar nama guru dan staf lainnya. 4. Metode Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan cara pentahapan secara berurutan dan interaksionis, terdiri dari tiga alur kegiatan bersamaan yaitu:

15 pengumpulan data sekaligus reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (verifikasi). (Moleong, 2004: 247). Pertama, setelah pengumpulan data selesai, terjadilah reduksi data yakni suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikinan rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Kedua, data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi maupun matrik. Ketiga, adalah penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap yang kedua dengan mengambil kesimpulan pada tiap-tiap rumusan. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam penyajian serta untuk mengetahui gambaran singkat penulisan skripsi ini, maka disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB : I Pendahuluan. Pada bab ini merupakan gambaran singkat dari seluruh isi penulisan ini yang didalamnya memuat tentang: Latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB : II Problematika Pembelajaran Bahasa Arab. Bab ini memuat tinjauan tentang problematika pembelajaran bahasa arab yang meliputi: Pembelajaran bahasa Arab, metode-metode pembelajaran bahasa Arab dan problematika pembelajaran bahasa Arab.

16 BAB : III Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. Bab ini memuat tentang gambaran umum SMA Muhammadiyah 1 Sragen, pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab, problematika pembelajaran bahasa Arab dan pemecahan problematika pembelajaran bahasa Arab. BAB : IV Analisa data Problematika Pembelajaran Bahasa Arab dan Pemecahannya pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Sragen. Dalam bab ini akan menganalisa data tentang pelaksanaan pembelajaran, problematika pembelajaran bahasa Arab dan pemecahannya BAB : V Penutup. Pada bab ini memuat kesimpulan, saran, penutup.