BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi.

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN EKSEKUTIF UMI RETNOWATI.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan berbagai kemajuan di bidang teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap pekerjaan dan kegiatan kantor, baik pemerintah maupun swasta

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tersebut dengan baik maka diperlukan administrasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis kebijakan penerapan e-

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041);

profesional, bersih dan berwibawa.

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Sistem Informasi yang baik, tidak akan pernah ada tanpa database.

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya bidang pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 1998 TENTANG BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tugas Dari Biro Administrasi Pembangunan

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Negara (BKN) Sejarah berdirinya BKN diawali dengan nama Kantor Urusan

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1997 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna. Umum antara lain adalah melayani dan memenuhi segala permintaan supplies

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 118 TAHUN 2017 TENTANG

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Visi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indragiri Hilir. yang ingin diwujudkan oleh Instansi Pemerintah.

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta harus tetap fokus pada tercapainya

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR : 11 TAHUN 1989 (11/1984) TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan

I. PENDAHULUAN. Dalam organisasi-organisasi pemerintahan, isu birokrasi adalah salah satu

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 1996

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi. Sistem komputerisasi

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung merupakan lembaga

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat

BAB I PENDAHULUAN. peralatan mesin, sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. kepegawaian yang merupakan data yang sangat penting/vital bagi sebuah instansi baik

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi infomasi ini untuk menunjang agar kehidupan manusia

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang

RENCANA KINERJA TAHUN 2012 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN. SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, Juli 2011

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

Transkripsi:

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi. Informasi merupakan kunci penting dalam setiap kegiatan sehingga siapapun yang dapat menguasai informasi akan mampu menguasai dunia. Kemajuan teknologi informasi seolah-olah membuat semua orang dapat mengetahui apa saja yang ingin diketahui dengan segera. Berbagai informasi dan pesan-pesan dapat dikirimkan dan diterima pada waktu yang bersamaan, meskipun pada tempat yang berjauhan. Dapat dikatakan bahwa dengan teknologi informasi kita mampu menembus dimensi ruang dan waktu. Pada dasarnya prestasi organisasi ditentukan oleh kemampuan organisasi dalam mengambil keputusan berdasarkan dukungan informasi yang lengkap. Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting sehingga perlu dipelihara dan dikembangkan, agar mempermudah pimpinan dalam pengambilan keputusan dan upaya pencapaian tujuan organisasi dapat direalisasikan. Dalam proses perumusan suatu kebijakan, baik yang dilakukan lembaga pemerintah, swasta maupun masyarakat, tersedianya informasi yang berkualitas merupakan hal yang sangat diperlukan. Tanpa adanya informasi yang berkualitas perumusan kebijakan akan mengalami kesulitan pada akhirnya bukan tidak mungkin akan menghasilkan kebijakan yang kurang tepat.

Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan segala aspek kehidupan masyarakat, tidak lepas dari peran berbagai informasi yang ada. Sejalan dengan itu Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan visi dan misinya sebagai Kota Jasa saat ini memiliki pegawai sebanyak kurang lebih 70000 orang. Permasalahan kepegawaian semakin menjadi komplek dan rumit dengan bertambahnya pegawai Pemerintah Propinsi DKI Jakarta akibat likwidasi beberapa Kanwil yang status kepegawaiannya menjadi pegawai daerah. Dengan jumlah pegawai yang cukup besar tersebut, perlu penataan administrasi kepegawaian yang dikelola secara sistematis dalam rangka mendukung dan kelancaran pembinaan kepegawaian secara menyeluruh. Biro Kepegawaian sebagai salah satu unit di lingkungan Sekretariat Daerah Propinsi DKI Jakarta yang menangani masalah Kepegawaian pada Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, mempunyai visi Terdepan dalam melaksanakan pembinaan aparatur Pemerintah DKI Jakarta. Untuk mewujudkan visi tersebut disusunlah misi sebagai berikut : 1.Memberikan layanan prima dan memberikan hak-hak kepegawaian kepada seluruh pegawai, 2.Memberikan konsultasi yang akurat kepada pengelola kepegawaian unit, 3.Membuat perencanaan yang prima untuk pembinaan pegawai. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1992 Biro Kepegawaian memiliki tugas pokok mengolah, merumuskan dan mengkoordinasikan pembinaan serta memberikan pelayanan administratif di bidang kepegawaian. Dalam upaya mewujudkan administrasi kepegawaian yang

lengkap, tertib dan aktual telah dilakukan penataan administrasi kepegawaian melalui sistem komputer dengan membangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Melalui sistem yang dibangun ini diharapkan dapat mengakses seluruh data kepegawaian mulai seseorang direkrut menjadi pegawai, jumlah keluarga, kenaikan pangkat, pendidikan, penghargaan, jabatan dan lain sebagainya sampai pegawai yang bersangkutan pensiun. Melalui sistem ini telah terhubung antara Biro Kepegawaian dengan Bagian Kepegawaian di masing-masing Kotamadya serta Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE), sehingga diharapkan dapat mengakses seluruh data kepegawaian baik yang berada di tingkat propinsi, kotamadya maupun unit / instansi teknis lainnya. Untuk membangun jaringan sistem on line ini, dilakukan kerjasama dengan KPDE DKI Jakarta, baik yang meyangkut pengadaan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) maupun SDM yang mengelolanya. Dengan dikembangkannya sistem informasi kepegawaian dan teknik pengolahannya diharapkan dapat terpenuhi informasi kepegawaian yang selalu terbaru, relevan dan akurat serta sistem administrasi kepegawaian yang terstruktur sehingga dapat menunjang efektifitas perencanaan, pelaksanaan, pembinaan kepegawaian dan dapat memenuhi berbagai informasi tentang kepegawaian yang dibutuhkan baik oleh pegawai itu sendiri maupun pimpinan sebagai bahan pengambilan keputusan yang menyangkut mutasi, promosi maupun tindakan kepegawaian lainnya. Namun pada kenyataannya sistem ini belum dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan, masih diperlukan waktu yang cukup panjang untuk

memperoleh suatu informasi, disamping itu masih terdapat kekeliruan dalam penyajian informasi. Dengan memperhatikan masalah sebagaimana dikemukakan diatas, maka dalam penelitian ini akan mencoba mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan kualitas informasi berdasarkan SIMPEG saat ini sekaligus merupakan topik kajian yang akan dilakukan dan penulis beri judul Hubungan Komunikasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Informasi Kepegawaian. Pada studi terdahulu penelitian ini belum pernah dilakukan dan melalui analisis tersebut diharapkan dapat diketahui aspek komunikasi dan komitmen organisasi yang sesuai dan dapat meningkatkan kualitas informasi di Biro Kepegawaian Propinsi DKI Jakarta.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka masalah utama dalam penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor apa saja yang menentukan kualitas informasi kepegawaian di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta? 2. Apakah ada hubungan antara komunikasi organisasi dengan kualitas informasi kepegawaian di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta? 3. Apakah ada hubungan antara komitmen organisasi dengan kualitas informasi kepegawaian di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta? 4. Apakah ada hubungan antara kemampuan pengolah data dengan kualitas informasi kepegawaian di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta? 5. Bagaimana meningkatkan kualitas informasi kepegawaian di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta?

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan, secara umum penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan Komunikasi dan Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Informasi Kepegawaian di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Secara khusus tujuan penelitian adalah : 1. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan kualitas informasi kepegawaian 2. Menganalisis hubungan antara komunikasi organisasi dengan kualitas informasi kepegawaian 3. Menganalisis hubungan antara komitmen organisasi dengan kualitas informasi kepegawaian 4. Menganalisis hubungan antara kemampuan pengolah data dengan kualitas informasi kepegawaian

UNTUK SELENGKAPNYA TERSEDIA DI PERPUSTAKAAN MB IPB