BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Udara merupakan campuran mekanis dari bermacam-macam gas. Sebenarnya udara sendiri cenderung mengalami pencemaran oleh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. merupakan senyawa kimia. Udara merupakan komponen yang membentuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membentuk zona kehidupan pada permukaan bumi. Udara terdiri dari berbagai gas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat

PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

BAB IX PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan unsur lingkungan hidup lainnya (SNI ).

BAB II LANDASAN TEORI

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

Oleh: ANA KUSUMAWATI

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Iklim Perubahan iklim

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Perairan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB ІІ TINJAUAN PUSTAKA. Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERILAKU ZAT PENCEMAR DI ATMOSFER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

Spektrofotometer UV /VIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dan atmosfer ). Bumi dilingkupi air sebanyak 70 % sedangkan sisanya ( 30 % )

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

I. PENDAHULUAN. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Udara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum. Selain itu, air juga diperlukan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input) menjadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

kimia Yang berbeda untuk masing-masing lapisan tanah. Disamping itu, pengotoran juga masih terus berlangsung. Terutama pada permukaan air yang dekat

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

BAB 5 PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB 3 BAHAN DAN METODE

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRUKTURISASI MATERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

Minggu VIII PENCEMARAN UDARA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. larutan yang hampir-hampir bersifat universal, maka zat-zat yang paling alamiah

MAKALAH AGEN PENYAKIT NITROGEN DIOKSIDA. Oleh : Tutut Adi Dwi Cahyani Gresi Amarita Rahma

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN. dilepaskan bebas ke atmosfir akan bercampur dengan udara segar. Dalam gas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI

KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Udara Udara adalah campuran dari berbagai gas secara mekanis dan bukan merupakan senyawa kimia. Udara merupakan komponen yang membentuk atmosfer bumi, yang membentuk zona kehidupan pada permukaan bumi. Udara terdiri dari berbagai gas dalam kadar yang tetap pada permukaan bumi, kecuali gas metana, amoniak, hidrogen sulfida, karbon monoksida dan nitrooksida mempunyai kadar yang berbeda-beda tergantung daerah/lokasi. Umumnya konsentrasi metana, amoniak, hidrogen sulfida, karbon monoksida dan nitrooksida sangat tinggi di areal rawa-rawa atau industri kimia (Gabriel, 2001). 2.1.1 Sifat- Sifat Polusi Udara 1. Yang bersifat kualitatif Yaitu terdiri dari unsur-unsur yang secara alamiah telah terdapat dalam alam tetapi jumlahnya bertambah sedemikian banyaknya sehingga mengadakan pencemaran lingkungan. Hal ini bisa terjadi akibat bencana alam, perbuatan manusia dan lain-lain. Contoh pollutan misalnya unsur karbon, nitrogen, fosfor dan lain-lain. 2. Yang bersifat kuantitatif

Terdiri dari unsur unsur yang terjadi akibat berlangsungnya persenyawaan yang dibuat secara sintetis seperti: pestisida, detergen dan lain-lain. Umumnya polusi lingkungan ditujukan kepada faktor-faktor fisik seperti polusi suara, radiasi, suhu, penerangan, dan faktor-faktor kimia melalui debu, uap, gas, larutan, awan, kabut (Supardi, 2003). 2.1.2 Kegunaan Udara Udara sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari antara lain: 1. Bahan kebutuhan pokok dalam pernafasan. 2. Sebagai sarana bagi pesawat terbang. 3. Sebagai alat pendingin trafo tekanan tinggi. 4. Sebagai sarana olah raga terbang layar. 5. Membantu transfer panas melalui metode konveksi. 2.1.3 Komposisi Udara Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Udara adalah juga atmosfir yang berada di sekililing bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan di dunia ini. Komposisi normal udara terdiri atas gas nitrogen 78,1%, oksigen 20,93%, dan karbondioksida 0,03%, sementara selebihnya berupa gas argon, neon, krypton, xenon, dan helium. Udara juga mengandung uap air, debu, bakteri, spora, dan sisa tumbuh-tumbuhan (Candra,2006). Tabel 2.1 Komposisi Udara Atmosfer

Unsur Simbol Konsentrasi (% volume) Nitrogen Oksigen Argon Karbon dioksida Helium Neon Xenon Krypton Metana Amonia Hidrogen sulfida Nitrous oksida N 2 O 2 A CO 2 He Ne Xe Kr CH 4 H 2 S CO N 2 O 78 21 0,94 0,03 0,01 0,01 0,01 0,01 Sangat sedikit Sangat sedikit Sangat sedikit Sangat sedikit Selain gas- gas tersebut diatas, didalam udara atau atmosfer terdapat uap air sebanyak sekitar 0,001% sampai 4% volume udara (Gabriel,2001). 2.1.4 Pencemaran Udara Menurut Henry C. perkins, 1974, dalam bukunya Air Polution, pencemaran udara dinyatakan sebagai berikut: Pencemaran udara berarti hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfir di luar, seperti antara lain oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan

terhadap kehidupan manusia, tumbuhan atau hewan maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat mempengaruhi kelestarian kehidupan organisme maupun benda (Kristanto,2002). Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Polutan Primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan dapat berupa: a. Polutan Gas terdiri dari: - Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida (CO). - Senyawa sulfur, yaitu sulfur oksida. - Senyawa nitrogen, yaitu nitrogen oksida dan amoniak. - Senyawa halogen, yaitu fluor, klorin, hidrogen klorida. b. Partikel, bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses dispersi (misalnya proses menyemprot/spraying) maupun proses erosi bahan tertentu. Asap (smoke) sering kali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat (particulate matter), uap (fumes), gas, dan kabut (mist). 2. Polutan Sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia (Mukono,2005). Zat zat pencemar udara terdapat dalam bentuk gas atau partikel ( biasanya sebagai bahan bahan partikulat). Kedua bentuk zat pencemar itu berada di atmosfer secara simultan, tetapi seluruh zat pencemar udara 90% berbentuk gas. Bentuk-bentuk zat pencemar yang sering terdapat di dalam atmosfer:

Gas Embun Uap Awan Kabut Debu : Keadaan gas dari cairan atau bahan padatan : Tetesan cairan yang sangat halus yang tersuspensi di udara : Keadaan gas dari zat padat volatile atau cairan : Uap yang dibentuk pada tempat yang tinggi : Awan yang terdapat di ketinggian yang rendah : Padatan yang tersuspensi dalam udara yang dihasilkan dari pemecahan udara Haze Asap : Partikel-partikel debu atau garam yang tersuspensi dalam tetes air : Padatan dalam gas yang berasal dari pembakaran tidak sempurna (Rukaesih,2004). 2.2 Amoniak Amoniak adalah gas yang tidak berwarna dengan titik didih -33,5 0 C. Cairannya mempunyai panas penguapan yang bebas yaitu 1,37 kj/g pada titik didihnya dan dapat ditangani dengan peralatan laboratorium yang biasa (Cotton dan Wilkinson,1989). Gas amoniak merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme seperti dalam proses pembuatan kompos, dalam industri peternakan, dan pengolahan sampah kota. Amoniak juga dapat berasal dari sumber antrophonik (akibat aktivitas manusia) seperti industri pupuk urea, industri asam nitrat dan dari kilang minyak (Dwipayani,2001). Amoniak terdapat dalam atmosfer bahkan dalam kondisi tidak tercemar. Berbagai sumber, antara lain:mikroorganisme, perombakkan limbah binatang, pengolahan limbah, industri amoniak, dan dari sistem pendingin dengan bahan

amoniak. Konsentrasi yang tinggi dari amoniak dalam atmosfer secara umum menunjukkan adanya pelepasan dari gas tersebut. Amoniak dihilangkan dari atmosfer dengan affinitasnya terhadap air dan aksinya sebagai basa. Ini merupakan sebuah kunci dalam pembentukkan dan netralisasi dari nitrat dan aerosol sulfat dalam atmosfer yang tercemar (Rukaesih,2004). 2.2.1 Kegunaan Amoniak Larutan amoniak dapat digunakan untuk pembersih, pemutih dan mengurangkan bau busuk. Larutan pembersih yang dijual kepada konsumen menggunakan larutan ammonia hidroksida cair sebagai agen pembersih utama. Amoniak sangat sesuai digunakan sebagai bahan penyejuk udara, kerana amoniak mudah menukar bentuk menjadi cair dalam tekanan. Oleh itu, amoniak digunakan dalam hampir semua penyejuk udara sebelum penciptaan penyejuk udara yang menggunakan freon. Freon tidak merangsangkan dan tidak toksik, tetapi ia boleh menyebabkan pengikisan lapisan ozon. Sekarang, penggunaan amoniak sebagai bahan penyejuk udara meningkat semula (http://chemistry.com). 2.2.2 Dampak Pencemaran Amoniak 1. Dampak terhadap kesehatan manusia Udara yang tercemar gas amoniak dan sulfida dapat menyebabkan iritasi mata serta saluran pernafasan. Pada kadar 2500-6500 ppm, gas amoniak dapat menyebabkan

iritasi hebat pada mata (keraktitis), sesak nafas (dyspnea), Bronchospasm, nyeri dada, sembab paru, batuk darah, Bronchitis dan Pneumonia. Pada kadar tinggi (30.000 ppm) dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. 2. Dampak terhadap lingkungan sekitar Sisa sisa makanan dan sampah organik dibuang ke tempat sampah, kemudian di bawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah-sampah tersebut kemudian membusuk dan menghasilkan gas amoniak. Gas amoniak tersebut merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat menyebabkan global warming. Akibat yang terjadi adalah terjadinya perubahan iklim dan cuaca serta efek global warming lainnya. Gas amoniak dapat juga mengganggu estetika lingkungan karena bau pembusukan sampah yang sangat menyengat. Dampak negatif yang ditimbulkan usaha peternakan ayam terutama berasal dari kotoran ayam yang dapat menimbulkan gas yang berbau. Bau yang dikeluarkan berasal dari unsur nitrogen dan sulfida dalam kotoran ayam, yang selama proses dekomposisi akan terbentuk gas amoniak, nitrit, dan gas hidrogen sulfida. Udara yang tercemar gas amoniak dan sulfida dapat menyebabkan gangguan kesehatan ternak dan masyarakat di sekitar peternakan. Amoniak dapat menghambat pertumbuhan ternak (Fauziah,2009). 2.3 Metode Penentuan Amoniak Penentuan amoniak dapat ditentukan langsung dengan analisa Nessler atau melalui proses titrasi. Namun analisa Nessler ini tidak terlepas dari gangguan warna dan kekeruhan yang hanya dapat dihilangkan dengan pengolahan pendahuluan yaitu destilasi. Pemilihan metode berdasarkan perkiraan kadar amoniak dalam sampel. Bila perkiraan kadar amoniak dalam sampel antara 1 sampai 25 mg NH 3 -N/l maka digunakan titrasi dengan standar asam sulfat; bila kadar amoniak antara 0,05 sampai

5,0 mg NH 3 -N/l dapat ditentukan dengan menggunakan metode Nessler, kadar NH 3 -N > 5 mg/l dapat juga ditentukan dengan metode Nessler dengan pengenceran. Nesslerisasi adalah reaksi antara Kalium merkuri iodida dengan amoniak membentuk kompleks koloid yang berwarna coklat-merah : 2(HgI 2.2KI) + 2 NH 3 NH 2 Hg 2 I 3 + 4 KI + NH 4 I (Alaerts,1987) Gangguan dalam analisa amoniak dengan metode Nessler adalah kekeruhan dan warna. Pada analisa Nessler tanpa destilasi yaitu untuk sampel jernih harus ditambahkan larutan basa dan ZnSO 4 untuk mencegah gangguan ion Ca, Mg, Fe dan Sn yang dapat menimbulkan kekeruhan. Dengan penambahan larutan basa dan ZnSO 4, ion-ion tersebut dapat mengendap. Larutan sampel bebas gangguan, setelah pengendapan 15 sampai 20 menit. Kemudian penambahan EDTA membantu agar sisa-sisa ion Ca, Mg, dan Fe dalam larutan akan ikut mengendap. Dengan destilasi sampel, gangguan warna dan kekeruhan akan hilang, sedang kation yang akan menimbulkan kekeruhan diendapkan dengan ph tinggi. Gangguan amoniak adalah NH 3 yang dikandung udara. NH 3 ini akan diserap oleh air dengan mudah, sehingga air suling bebas amoniak harus digunakan (Alaerts,1987). 2.4 Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitansi atau absorbansi suatu contoh sebagai fungsi panjang gelombang, pengukuran terhadap suatu deretan contoh pada suatu panjang gelombang tunggal mungkin juga dapat dilakukan. Alatalat demikian dapat dikelompokkan baik sebagai manual atau perekam, maupun sebagai sinar tunggal atau sinar rangkap. Dalam praktek, alat-alat sinar tunggal biasanya dijalankan dengan tangan dan alat-alat rangkap biasanya menonjolkan pencatatan spektrum absorbsi, tetapi adalah mungkin untuk mencatat satu spektrum dengan satu alat sinar tunggal (Underwood,1990). Komponen-komponen yang terdapat dalam instrumen spektrofotometer adalah : 1. Sumber Sumber yang biasa digunakan adalah lampu wolfram. Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber pada daerah UV. Kebaikan lampu wolfram adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Untuk memperoleh tegangan yang stabil dapat digunakan transformator. Jika potensial tidak stabil, kita akan mendapat energi yang bervariasi. 2. Monokromator Digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. Alatnya dapat berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar mnokromatis yang diinginkan dari hasil penguraian ini dapat digunakan celah. Jika celah posisinya tetap, maka prisma atau gratingnya dirotasikan untuk mendapatkan λ yang diinginkan (Khopkar,1990). 3. Sel

Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan, dank karenanya kebanyakan wadah sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer. Sel itu haruslah meneruskan energi radiasi dan daerah spektral yang diminati, jadi sel kaca melayani daerah tampak, sel kuarsa atau kaca silika tinggi istimewa untuk daerah ultraviolet. 4. Detektor Dalam sebuah detektor untuk suatu spektrofotometer, kita menginginkan kepekaan yang tinggi dalam daerah spektral yang diminati, respons yang linier terhadap daya radiasi, waktu respons yang cepat, dapat digandakan, dan kestabilan tinggi atau tingkat noise yang rendah, meskipun dalam praktiknya perlu untuk mengkompromikan faktor-faktor ini. Detektor fotolistrik yang paling sederhana adalah tabung foto. Ini berupa tabung hampa udara dengan jendela yang tembus cahaya yang berisi sepasang elektroda, melintas dimana potensial dijaga. Tabung pengganda foto (photomultipler) lebih peka daripada tabung foto biasa karena penggandaan yang tinggi dicapai dengan tabung itu sendiri. 5. Penguat dan pembacaan Keluaran pengganda foto itu masih digandakan lebih lanjut dengan suatu penguat (amplifier) elektronik ke luar (Underwood,1990).