HUKUM SEPUTAR MAKMUM MASBUQ DAN KEKELIRUAN YANG BERKAITAN DENGANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 TAKHRIJ HADITS ORANG YANG MENDAPATKAN RUKUKNYA IMAM

SHOLAT WITIR (Bagian Tiga : Macam-Macam Sholat Sunnah)

Cara Mengajarkan Shalat Pada Anak*

TENTANG MA MUM MASBUQ

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

Penulis: Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 SHOLAT EKSEKUSI MATI

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI

: The Prostration of Forgetfulness : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin


Keistimewaan Hari Jumat

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Menyikapi Fenomena Gerhana. Oleh: Muhsin Hariyanto

Beberapa Tips praktis dalam sholat.

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

RAPATKAN SHAF JAMA AH

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

ADAB MEMINTA IZIN. Penyusun : Majid bin Su'ud al-usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

CARA I TIDAL. Pengertian

Mengangkat Kedua Tangan Saat Qunut

Berkata Imam Bukhori :

SUNNAH NABI. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi

Sujud Sahwi. Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin. 16 Mei Didownload dari:

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Apa yang Dianjurkan Setelah Selesai Witir

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 NISHOB ZAKAT UANG

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????


: :

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Kaidah Fiqh. Mendahulukan orang lain dalam masalah ibadah, DIBENCI. Namun dalam masalah lainnya, DISUKAI. Publication: 1434 H_2013 M

Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

Bukti Cinta Kepada Nabi

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Memburu Malam Seribu Bulan

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Pemisah Antara Tarawih dan Qiyam

Adab Bertamu. 29 Desember 2004

TANYA JAWAB SEPUTAR FIQIH dan SURAT AL-FATIHAH

Otopsi Jenazah Dalam Tinjauan Syar'i

Definisi Khutbah Jumat

BIMBINGAN BAGI ORANG TUA YANG MENGAJAK ANAKNYA SHALAT DI MASJID

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN)

PUASA RAJAB. Berikut ini adalah beberapa hadits lemah yang menerangkan tentang keutamaan Puasa Rajab

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Hukum Berbicara Ketika Khotbah Jumat

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA

Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan)

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

Sholat Orang yang Sakit By : Setiadi

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Bab 23 Dholim dibawah dholim (yang besar)

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID


: : :

Tata Cara Shalat Malam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

Bantal dan Kasur Yang Melalaikan Shalat Subuh

Bab 34 Zakat Termasuk Islam

INILAH ADAB-ADAB ISTINJA DAN BUANG AIR

Jangan Kau Tunda Apalagi Sampai Kau Tinggalkan Shalat

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Doa Setelah Khatam al-qur`an

Para wanita di bulan ramadhan

KHUSYUK dan TUMAKNINAH DALAM SHALAT

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

: :

Membatalkan Shalat Witir

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

TAKHRIJ HADITS MEMBACA BASMALAH SEBELUM BERWUDHU

Qunut dalam Shalat Witir

Umur Untuk Amal Shaleh

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

SHALAT-SHALAT SUNNAH (Ustzh. Dian, S.Ag, M.Ag, Dosen STAI Bina Madani, Tangerang)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 33 Tahun 2011 Tentang HUKUM PEWARNA MAKANAN DAN MINUMAN DARI SERANGGA COCHINEAL

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 1. Kitab Bersuci. Bab 1

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Transkripsi:

HUKUM SEPUTAR MAKMUM MASBUQ DAN KEKELIRUAN YANG BERKAITAN DENGANNYA Oleh: Ainur Rofiq Makmum masbuq adalah makmum yang tidak mendapati takbirotul ihrom bersama imam. Maka wajib baginya mengikuti imam dalam posisi apapun. MAKMUM MASBUQ WAJIB MENGIKUTI IMAM DALAM POSISI APAPUN Dari Mu ad bin Jabal berkata, Rosululloh j bersabda: Jika salah seorang dari kalian akan sholat, sementara imam sedang melakukan salah satu gerakan sholat, maka hendaklah ia melakukan apa yang sedang dilakukan imam (HR. Ibnu Syaibah, dihasankan Imam Albani) Dari Abdulloh bin Mughoffal al Muzanni, ia berkata Nabi j bersabda: Apabila kalian menjumpai imam duduk, maka sujudlah kalian; atau imam sedang rukuk, maka rukuklah kalian; atau imam sedang berdiri, maka berdirilah kalian; dan janganlah kalian menghitung sujud (kalian) jika kalian tidak mendapati ruku (bersama imam). (HR. Ishaq bin Manshur dalam masa il Ahmad, dishohihkan oleh Imam Albani) Kesimpulan Makmum yang menjumpai imam dalam keadaan sujud misalnya, hendaklah ia segera bertakbirotul ihrom dan bertakbir untuk bersujud meskipun sujudnya tidak dianggap rokaat. Di samping termasuk sunnah Nabi, sujud merupakan ibadah yang besar nilai dan manfaatnya di hadapan Alloh. Dan adalah kekeliruan, jika ia menunggu hingga imam berdiri pada rokaat berikutnya. MAKMUM MASBUQ YANG TIDAK MENJUMPAI FATIHAH IMAM Hendaknya orang yang ketinggalan fatihah imam, dia membaca al Fatihah sendiri dengan suara sirr, karena hal tersebut hukumnya wajib sebagaimana kesepakatan ulama.

Dari Ubadah bin Shomit Nabi j bersabda: Tidak sah sholat seseorang yang tidak membaca al Fatihah (HR. Bukhori) Tidaklah bertentangan hadits di atas dengan dalil yang menyuruh makmum agar diam mendengarkan bacaan imam. karena masing-masing dalam kondisi berbeda. Adapun perintah agar makmum mendengar bacaan imam adalah bagi makmum yang menjumpai takbirotul ihrom dan al Fatihah imam. Maka adalah suatu kekeliruan, jika makmum masbuq masih menyibukkan dirinya membaca do a IFTITAH. Karena para ulama tidak berselisih bahwa IFTITAH adalah sunnah hukumnya, sedang AL FATIHAH adalah wajib. Tidak semestinya yang wajib dikalahkan oleh yang sunnah. Dan ini termasuk TALBIS IBLIS. Demikian perkataan imam Ibnu Jauzi (lihat Akhtho ul Mushollin/ 258) SIAPA YANG RUKUK DENGAN IMAM, MAKA TELAH MENDAPATKAN SHOLAT Dari Abu Huroiroh, ia berkata bahwa Rosululloh j bersabda: Jika kalian mendatangi sholat dan mendapati kami sedang sujud, maka sujudlah dan janganlah kalian menghitungnya. Barang siapa yang mendapatkan rukuk maka ia telah mendapati sholat (rokaat). (HR. Abu Dawud, di shohihkan oleh Imam Albani) Hadits dari Abu Bakroh, berkata: j j Bahwa dia pernah mendapati Nabi j sedang rukuk, maka dia pun ikut rukuk sebelum sampai ke dalam barisan shaf. Kemudian dia menceritakan kejadian tersebut kepada Nabi j, Nabi j lalu bersabda: "Semoga Allah menambah semangat kepadamu, namun jangan diulang kembali. (HR. Bukhori) Atsar dari Abdulloh bin Umar, ia berkata:

Jika kamu datang dan imam sedang rukuk lalu kamu sempat meletakkan tangan di lututmu sebelum imam mengangkat kepalanya, maka kamu telah mendapatinya (mendapat satu roka at) (HR. Ibnu Abi Syaibah) Faidah o Makmum masbuq dikatakan telah mendapat rokaat bersama imam, jika sekurang-kurangnya menjumpai rukuk bersama Imam. o Nabi tidak menyuruh Abu Bakroh menambah rokaat. Teguran Nabi dikarenakan ia rukuk di luar SHOF lalu ia berjalan ke dalam shof dalam keadaan rukuk. (Seperti bunyi lengkap hadits tersebut). SEORANG DATANG UNTUK SHOLAT, SEDANG IMAM DALAM KEADAAN RUKUK. APAKAH IA BERTAKBIROTUL IHROM ATAU TAKBIR UNTUK RUKUK? Dalam hal ini, yang lebih baik dan berhati-hati adalah ia bertakbir dengan dua kali takbir. Yaitu pertama, takbirotul ihrom (takbir rukun yang harus dilakukan pada saat tegak berdiri) dan kedua, takbir rukuk. Yaitu pada saat ia turun rukuk. Dari Abu Huroiroh berkata, Nabi j bersabda: Jika kamu akan sholat, maka bertakbirlah (takbir ihrom). (HR. Bukhori) Namun, jika ia takut kehilangan rukuk bersama imam, maka cukup baginya bertakbirotul ihrom saja. Dan ini adalah pendapat yang paling shohih di antara para ulama. Alasannya: keduanya merupakan dua ibadah yang berkumpul pada waktu yang sama. Maka yang besar (takbirotul ihrom didahulukan dari yang kecil (takbir rukuk). Ini adalah ijma ulama terdahulu seperti Az Zuhri, Sa id bin Musayyab, Auza i dan Malik. Bahwa satu takbir (Takbirotul Ihrom) dalam keadaan ini diperbolehkan. (Fathul bari: 2/217-218) Ibnu Qudamah dalam (al Mughni 1/544) mengatakan bahwa wajib atas makmum masbuq bertakbirotul ihrom sambil berdiri tegak. Jika ia melakukannya sambil merunduk maka itu tidak sah, karena dilakukan tidak pada tempatnya. Kemudian ia bertakbir lagi yang kedua, yakni pada saat merunduk turun untuk rukuk. Yang pertama (takbirotul ihrom) adalah rukun sehingga tidak bisa digugurkan oleh kondisi apapun. Sedang kedua adalah takbir untuk rukuk. APAKAH SETELAH TAKBIROTUL IHROM, MAKMUM MASBUQ BERSEDEKAP DULU SEBELUM TURUN RUKUK ATAU SUJUD?? Syaikh Masyhur Hasan Salman, rahimahulloh- berkata:

Tidak perlu bagi sebagian makmum masbuq meletakkan tangannya yang kanan di atas yang kiri (bersedekap) setelah takbirotul ihrom dan sebelum turun rukuk. Karena, bersedekap hanya (pen: diperlukan) pada saat ada bacaan yang dibaca. Sedangkan pada keadaan ini tidak ada bacaan yang perlu dibaca. (Akhtho ul Mushollin, 257) BOLEHKAH MAKMUM MASBUQ BERIMAM PADA MAKMUM MASBUQ? Sebagai gambaran, dua orang makmum masbuq menyempurnakan sholatnya setelah imam salam. Maka salah seorang dari mereka mundur menjadi makmum dan menjadikan yang lain menjadi imam. Dengan kata lain, apakah jama ah estafet seperti ini dibenarkan? Kondisi di atas, menurut banyak ulama ahlus sunnah tidak pernah terjadi apalagi dicontohkan oleh Nabi dan para sahabatnya. Maka hendaklah dikembalikan pada keumuman dalil, yakni hadits dari Abu Qotadah, Nabi j bersabda: Jika kalian mendatangi sholat, maka wajib atas kalian (datang) dengan tenang, apa yang kalian jumpai (bersama imam) maka sholatlah, dan apa yang luput darimu maka sempurnakanlah. (HR. Bukhori) MAKMUM YANG KETINGGALAN SAMA SEKALI DARI IMAM ROWATIB. APA YANG HARUS DILAKUKAN? a. Hendaklah ia pulang dan berjama ah dengan istrinya. Dari Abu Bakroh: j Sesungguhnya Rosululloh kembali dari ujung kota, beliau ingin sholat (jama ah) dan menemukan orang-orang telah selesai sholat, maka beliau berpaling (pulang) ke rumahnya, kemudian mengumpulkan keluarganya dan beliau sholat bersama mereka (HR. Thobroni) b. Hendaklah ia sholat sendiri-sendiri, tidak membuat jama ah gelombang kedua. Sebagaimana atsar dari Hasan al Bashri: j

Para sahabat Nabi jika mereka masuk masjid, dan sholat telah ditunaikan, maka mereka sholat sendiri-sendiri. (HR. Ibnu Abi Syaibah) Hal yang sama juga dicontohkan oleh Abdulloh bin Mas ud, sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Syafi i yang dikeluarkan oleh Abdur Rozaq. Berbeda kasusnya jika ada orang yang memberi ia shodaqoh sholat (sebagaimana hadits riwayat Bukhori). Yakni, ORANG YANG TELAH MENUNAIKAN SHOLAT mengajak ORANG YANG BELUM SHOLAT untuk berjama ah. Maka hal ini dibenarkan, karena telah diajarkan Nabi. MAKMUM MASBUQ HENDAKNYA MENGISI CELAH SHOF YANG KOSONG Jika makmum masbuq yang baru datang, hendaknya melihat apakah masih ada celah shof kosong. Lalu hendaklah ia masuk dan mengisinya. Namun, jika ia tidak mendapati celah kosong, maka janganlah ia menarik orang untuk diajak berbaris denganya. Karena sungguh hal tersebut tidak ada dalil shohih sedikitpun yang menerangkan dan tidak pernah dicontohkan oleh Nabi dan para sahabatnya. Pendapat yang sama diperkuat oleh Imam Ibnu Taimiyah (lih. Silsilah ahadits dlo ifah, 2/322) dan Syaikh aabdul Aziz bin Baaz (lih. Ta liq Syaikh bin Baaz atas Fathul Baari, 2/213), Wallohu waliyyut taufiq Alhamdulillah (Kajian Ahad Pagi, 2 Juni 2012, Masjid At Taqwa Perum, Kedung Turi-Sidoarjo)