PEMANFAATAN KULIT SINGKONG MENJADI PAVING BLOCK SEBAGAI UPAYA MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN ABU PEMBAKARAN SAMPAH SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN PAVING BLOCK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB.I 1. PENDAHULUAN. Limbah pada umumnya adalah merupakan sisa olahan suatu pabrik atau industri.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Secara struktural

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar berat bangunan dapat dikurangi yang berdampak pada efisiensi

I. PENDAHULUAN. harus ikut berkembang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini banyak sekali

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama

BAB I PENDAHULUAN. semen (umumnya Portland Cement), dan air. Kelebihan beton antara lain

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

JUNAIDI ABDILLAH I WAYAN DODY SEPTIANTA

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Beton merupakan unsur yang sangat penting dan paling dominan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Skema Proses Pengolahan Air Limbah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

Desember 2012 JURNAL TUGAS AKHIR. REANATA KADIMA GINTING ( )

BAB I PENDAHULUAN. lebih memilih paving block dibandingkan perkerasan lain seperti dak beton

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

Studi Awal Pemanfaatan Lusi sebagai Bahan Bangunan dengan Tambahan Tanah Sawah, Semen dan Kapur ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

Oleh: ANA KUSUMAWATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas manusia dan hewan yang berupa padatan, yang dibuang karena sudah

Pemanfaatan Limbah Sludge Kertas PT.Adiprima Suraprinta dalam Pembuatan Batako ABSTRAK

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

KAJIAN KARAKTERISTIK MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN TAILING DAN ADDITIVE SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

I. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR PANTAI YANG DIBERI PERLAKUAN DAN SUBSTITUSI CANGKANG BUAH SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR

Efek Substitusi Semen dengan Limbah Padat Industri Pupuk PT. Petrokimia terhadap Kuat Lentur Genteng Beton di PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga,

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah.

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan ikan segar. Menurut Handajani (1994) (dalam Sari, 2011), ikan asin lebih menguntungkan dalam hal kesehatan.

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR MENGGUNAKAN AIR SALURAN TARUM BARAT DAN AIR BERSIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beton, minimal dalam pekerjaan pondasi. Semakin meluasnya penggunaan beton

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

kemungkinan untuk ikut berkembangnya bakteri patogen yang berbahaya bagi

PEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

DEGRADASI MEKANIK BETON NORMAL PASCA BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

Masyita Dewi Koraia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Beton Ringan ber-agregat Limbah botol plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate)

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

LIMBAH PADAT PABRIK KERAMIK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia Teknik Sipil, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan

PERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengujian agregat dan kuat tekan dilakukan di Laboratorium Bahan

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kamis, 26 Juni Sidang

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

BAB I. PENDAHULUAN. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tengah dihadapi oleh kota-kota

Transkripsi:

PEMANFAATAN KULIT SINGKONG MENJADI PAVING BLOCK SEBAGAI UPAYA MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH Oleh: Anis Artiyani ABSTRAK: Sampah menjadi masalah lingkungan yang dipandang sebagai buangan yang tidak bermanfaat, yang setiap hari terus meningkat yang tidak sebanding dengan proses pengolahan yang kurang optimal.sampah yang diolah untuk dipilah menjadi dua bagian yakni organik dan anorganik.sampah organik diolah untuk dijadikan kompos namun kenyataan masih lemahnya pemanfaatan yang optimal.sampah Kulit ubi kayu/singkong termasuk dalam kategori sampah organik, karena sampah ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami.kulit ubi kayu/singkong sering dianggap remeh dan menjadi limbah rumah tangga padahal ada banyak manfaat yang didapat dari kulit singkong.meningkatnya pembangunan fisik menyebabkan kebutuhan bahan bangunan juga makin meningkat.salah satu bahan bangunan yang sering digunakan adalah paving block. Paving block digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti tempat parkir mobil di pertokoan, maupun sebagai perkerasan jalan pada komplek-komplek perumahan.meliahat permasalahan yang ada muncul ide untuk memanfatkan sampah kulit singkong sebagai paving block sebagai upaya mengurangi timbulan sampah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Variasi penambahan serbuk kulit singkong yang digunakan adalah 0%, 10%, 15%, 30% dan 60% untuk mengurangi pemakaian pasir sebagai agregat halus. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa (1) sampah kulit singkong memberi pengaruh buruk pada sifat-sifat paving block. (2) Ditinjau dari uji kelayakan paving, paving block sampah kulit singkong yang memenuhi syarat adalah pada penambahan sebesar 0 % s/d 15 % (3) Ketahanan Natrium Sulfat semua paving block yang dibuat dengan penambahan serbuk kulit singkong sampah memenuhi syarat kwalitas paving block untuk tipe I. keyword : kuat tekan, ketahanan natrium sulfat, kulit singkong, paving block PENDAHULUAN Sampah menjadi masalah lingkungan yang dipandang sebagai buangan yang tidak bermanfaat, yang setiap hari terus meningkat yang tidak sebanding dengan proses pengolahan yang kurang optimal. Sampah dibedakan menjadi dua bagian yakni organik dan anorganik. Sampah organik diolah untuk dijadikan kompos bagi tanaman. Sedangkan yang anorganik dibagi lagi menjadi yang bisa didaur ulang dan yang tidak bisa didaur ulang.). Berbagai cara dilakukan untuk menanggulanginya.mulai dari pembakaran sampah anorganik, pembuatan pupuk kompos dari sampah organik, dan daur ulang sampah, namun, masing-masing cara penanganan sampah tersebut mempunyai kelemahan dan terjadi kekurang optimalan dalam pemanfaatan produk hasil olahan sampah. Kenyataan di sampah hanya dikumpulkan untuk dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA), kemudian ditumpuk sehingga bau yang kurang sedap karena terjadi penguraian sampah secara Dosen Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang. Alamat koresponden Email: anisartiyani@ymail.com 213

Jurnal Neutrino Vol.4, No. 2 April 2012 214 anaerob. Selain itu, kumpulan lalat di atas sampah dapat menimbulkan berjangkitnya penyakit, yang ang lebih berbahaya lagi akan terjadi rembesan logam-logam berbahaya dalam air tanah atau sumber air dari sampah. Cairan dari sampah yang merembes tersebut disebut leachet. Air leachet ini jika terbawa aliran air, kemudian terserap di dalam tanah akan menimbulkan pencemaran air dan tanah karena air dan tanah telah mengandung bakteri Escherechia coli yang sangat banyak (Rukaesih, 2002). Kenyataan lain sampah yang tidak bisa lagi didaur ulang ini biasanya dibakar di pembakaran akhir sampah karena selain agar tidak menumpuk juga tidak bisa terurai oleh proses biologis (bakteri). Pembakaran sampah menimbulkan masalah baru.pada pembakaran sampah secara biasa, mengakibatkan pencemaran udara karena sampah yang dibakar menghasilkan gas dioksin yang berbahaya bagi kesehatan.gas itu bersifat karsinogenik dan dapat menimbulkan kanker. Bahkan, bila terakumulasi di dalam tubuh dapat menimbulkan kematian (http://www.idionline.org. 24 April 2007). SampahKulit ubi kayu/singkong termasuk dalam kategori sampah organik, karena sampah ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Menurut data Badan Pertanian Indonesia (2008), produksi singkong di Indonesia mencapai 20,8 juta ton pertahun, jadi jumlah kulit singkong ± 364.000 ton pertahun, yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. kulit ubi kayu/singkong sering dianggap remeh dan menjadi limbah rumah tangga yang selama ini hanya dibuang ataupun sebagai makanan ternak padahal ada banyak manfaat yang didapat dari kulit singkong, diantaranya digunakan sebagai bahan baku alternatif pembutan paving block. Meningkatnya pembangunan fisik seperti perumahan, hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran dan sarana yang lain menyebabkan kebutuhan bahan bangunan juga makin meningkat, salah satu bahan bangunan yang sering digunakan adalah paving block. Paving block digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti tempat parkir mobil di pertokoan, maupun sebagai perkerasan jalan pada komplek-komplek perumahan. Agar pembangunan dapat berlangsung secara berkesinambungan. Pembangunan harus berwawasan lingkungan dengan menggunakan sumber dana secara bijaksana (Otto Sumarwoto, 1992). Tujuan penelitian ini adalah memanfatkan sampah kulit singkong sebagai paving block sebagai upaya mengurangi timbulan sampah. dan mengetahui alternatif komposisi yang terbaik sehingga dapat dihasilkan paving block dengan kualitas yang optimal. METODE PENELITIAN Bahan Pembuat Paving Block Semen Portland Semen yang digunakan untuk pembuatan paving block adalah semen portland dari semen X Agregat Agregat yang digunakan terdiri dari pasir sebagai agregat halus dan abu batu sebagai agregat sedang (kasar). Kedua bahan ini dibeli dari toko bahan bangunan di Malang.

215 Jurnal Neutrino Vol.4, No. 2 April 2012 Air Air yang digunakan adalah air PDAM Bahan alternatif pengganti pasir Bahan alternatif yang digunakan untuk mengurangi pemakaian pasir sebagai agregat halus adalah sampah kulit singkong yang berasal dari home industri keripik singkong didaerah Wagir kota Malang. Sampah kulit singkong yang digunakan merupakan sampah segar kemudian dilakukan penjemuran, dihaluskanyang selanjutnya diayak untuk mendapatkan ukuran partikel yang sama. Tahapan Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan kegiatan, yang pertama adalah proses pembuatan proses pembuatan paving block dan yang kedua meliputi uji kelayakan paving block. Adapun tahapan Penelitian dapat di lihat pada Gambar 1.1 berikut ini: Pemanfaatan Kulit Singkong Sebagai Paving Block Sebagai Upaya Mengurangi Timbulan Sampah Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan Penentuan Komposisi Bahan Pembuatan Paving Block Kelayakan Paving Block: Test Tes Kuat Tekan Tes Ketahanan Natrium Sulfat Analisa Data dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Gambar 1.1 Tahapan Penelitian

Jurnal Neutrino Vol.4, No. 2 April 2012 216 Adapun variasi komposisi bahan dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 Variasi komposisi bahan pembuat paving block Perbandingan agregat yang digunakan No Kelompok Semen Abu batu Pasir Serbuk kulit singkong 1 0 1 2 2 0 2 1 1 2 1,5 0,5 3 2 1 2 1 1 4 3 1 2 0,5 1,5 5 4 1 2 0 2 Dimana: 1. Kelompok 0 : Kelompok benda uji dengan penambah serbuk kulit singkong sebanyak 0% dari bagian pasir 2. Kelompok 1 : Kelompok benda uji dengan penambahan serbuk kulit singkong sebanyak 10 % dari bagian pasir. 3. Kelompok 2 : Kelompok benda uji dengan penambahan abu sebanyak 15 % dari bagian pasir. 4. Kelompok 3 : Kelompok benda uji dengan penambahan serbuk kulit singkong sebanyak 30 % dari bagian pasir. 5. Kelompok 4 : Kelompok benda uji dengan penambahan serbuk kulit singkong sebanyak 60 % dari bagian pasir. HASIL DAN PEMBAHASAN Penanganan Kulit Singkong Pada penelitian ini kulit singkong yang digunakan berasal berasal dari home industri keripik singkong didaerah Wagir Kota Malang. Sampah ini selanjutnya dijemur dan selanjutnya ditumbuk dan diayak agar nanti didapatkan ukuran patikel yang sama. Dari sampah yang diambil sebanyak 500 kg sampah dilakukan pemisahan menurut jenisnya. Uji Kelayakan Paving Block Setelah paving block dengan variasi penambahan serbuk kulit singkong telah berumur 28 hari, kemudian dilakukan uji kelayakan kuat tekan dan ketahanan terhadap natrium sulfat.

217 Jurnal Neutrino Vol.4, No. 2 April 2012 Uji Kuat Tekan Tabel 1.2 : Hasil pengujian kuat tekan paving block Kode Perbandingan agregat yang digunakan Kuat Tekan Rata-rata (kg/cm2) Semen Abu batu Pasir Kulit Singkong 0 1 2 2 0 1 1 2 1,5 0,5 2 1 2 1 1 3 1 2 0,5 1,5 4 1 2 0 2 310.00 198.62 104.50 89.00 55.25 Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa nilai kuat tekan paving block dengan penambahan serbuk kulit singkong mempunyai kecenderungan menurun seiring dengan bertambahnya dosis yang diberikan. Penurunan yang bisa mencapai 80,36%, yakni pada penambahan serbuk kulit singkong sebanyak 60% dari 310 kg/cm 2 menjadi 55,25 kg/cm 3. Hal ini disebabkan karena sifat serbuk kulit singkong yang lebih lunak dari pasir selain itu, serbuk kulit singkong yang terkandung dalam paving block mengalami proses pembusukan pada saat perawatan paving yang direndam dalam air. Semakin banyak kadar serbuk kulit singkong yang diberikan, maka kuat tekan yang dihasilkan akan semakin menurun pula. Uji Ketahanan Natrium Sulfat Tabel 1.3 : Hasil pengujian ketahanan terhadap Natrium Sulfat paving block No. Kode Perbandingan agregat yang digunakan Selisih Rata-rata (%) Semen Abu batu Pasir Kulit singkong 1 0 1 2 2 0 2 1 1 2 1,5 0,5 3 2 1 2 1 1 4 3 1 2 0,5 1,5 5 4 1 2 0 2 Dari Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa semua paving block yang dibuat memenuhi syarat kwalitas paving Block Tipe I yaitu (Normal portland cement), semen portland yang dalam penggunaannya tidak memerlukan persyaratan khusus seperti jenis-jenis lainnya. Digunakan untuk bangunan-bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus 0.91 0.83 0.77 0.76 0.72

Jurnal Neutrino Vol.4, No. 2 April 2012 218 (SK.SNI T-15-1990-03:2). Hal ini menujukan penambahan serbuk kulit singkong, dapat memperhalus permukaan dari paving block, sehingga larutan perusak Natrium Sulfat akan sulit menembus bagian dalam dari paving block, namun penambahan serbuk kulit singkong dengan selisih berat paving block sebelum dan sesudah perendaman dengan Natrium Sulfat melebihi kadar 1 % tidak dianjurkan, hal ini dikarena sifat Natrium Sulfat yang bersifat merusak ikatan semen akan bekerja semakin hebat pada paving dengan kadar serbuk kulit singkong yang semakin banyak. Larutan ini akan dengan mudah masuk meresap ke dalam paving block dengan campuran serbuk kulit singkong yang memiliki rongga-rongga yang besar serta mudah repuh bila dibandingkan dengan paving block konvensional KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Serbuk kulit singkong memberi pengaruh buruk pada sifat-sifat paving block. 2. Nilai maksimum kuat tekan terjadi pada penambahan serbuk kulit singkong optimum sebesar 15% yang menghasilkan kuat tekan sebesar 104,50 kg/cm 2. 3. Ketahanan Natrium Sulfat semua paving block yang dibuat dengan penambahan serbuk kulit singkong memenuhi syarat kwalitas paving block untuk tipe I. (SK.SNI T- 15-1990-03:2). DAFTAR PUSTAKA SII.0819-88 Definisi Paving Block Smith, 1979 dalam Prof Dr Ir Soemarno MS Pengelolan Kesuburan-Tanah dan Bahan Organik Jurs Tanah FP UB (SK.SNI T-15-1990-03:2). (http://www.idionline.org. 24 April 2007).