BAB I PENDAHULUAN. disebabkan setiap perusahaan akan berusaha menghasilkan nilai perusahaannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kekayaan yang dimiliki saat ini untuk digunakan di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan adalah dengan melihat nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada. Sementara tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Houston, 2010: 294). Nilai perusahaan merupakan hal yang harus terus

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham (Karnadi,1993).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. sistem ekonomi untuk industri yang sama. Pertumbuhan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. obligasi untuk mendapatkan dana yang dapat digunakan untuk bebrbagai tujuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di antara berbagai macam sektor perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong keberlangsungan globalisasi dunia dengan cepat dan dinamis. Keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi ini mengakibatkan persaingan dunia usaha terjadi sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peran yang strategis dalam pembangunan nasional. Semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Untung Wahyudi dan Pawestri, 2006 (Sri Hasnawati, 2005a) (Sri Hasnawati, 2005a)

BAB I PENDAHULUAN. industri pesawat terbang, industri listrik dan lain-lain (ICN, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. International Yearbook of Industrial Statistics 2016, industri manufaktur di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan nilai perusahaan. Fama (1987) menyebutkan bahwa nilai perusahaan

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. hlm Inggrid Tan, Bisnis dan Investasi Sistem Syariah, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2009,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. perusahaan secara optimal. Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sedangkan tujuan jangka panjang

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian ini sebagai faktor internal perusahaan yaitu Return on Asset (ROA), Debt

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan giji harian, perusahaan-perusahan tersebut yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Pada awalnya perusahaan

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi naik. Semakin tinggi harga saham samakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pemenuhan secara etika tidak hanya profit yang menjadi tujuan

BAB I PENDAHULUAN. sejenis dengan merk yang berbeda beda dan kualitas dari barang tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa kelabu bagi pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok ke

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Wahyudi dan Hartini, 2006). Perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya perusahaan dihadapkan pada beberapa masalah penting

BAB I PENDAHULUAN. dihubungkan dengan harga saham. Tingginya nilai perusahaan mengindikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang adalah untuk memaksimal nilai perusahaan dan memberikan

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. diantara para pelaku usaha terutama pada perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. karya, yang sedikitnya menyerap 1,8 juta pekerja. Dari sisi tenaga kerja, tekstil adalah industri yang berorientasi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. pesat yang merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan. satu dengan yang lainnya (Martono dan Agus, 2005).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi perekonomian yang baik dapat menyebabkan timbulnya persaingan di dunia bisnis, hal ini disebabkan setiap perusahaan akan berusaha menghasilkan nilai perusahaannya. Peningkatan nilai perusahaan dapat tercermin dari peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham yang dapat dilihat dari besarnya harga saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi juga tingkat kemakmuran pemegang saham. Untuk dapat meningkatkan nilai perusahaan maka manajer diharapkan dapat mengelola keuangan perusahaan secara efektif dan efisien. Nilai perusahaan sangatlah penting karena dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Nilai perusahaan tidak hanya mencerminkan bagaimana nilai intrinsik pada saat ini tetapi juga mencerminkan prospek dan harapan akan kemampuan perusahaan tersebut dalam meningkatkan nilai kekayaannya di masa depan. Globalisasi telah menciptakan lingkungan bisnis yang menyebabkan perlunya peninjauan kembali sistem manajemen yang digunakan oleh perusahaan untuk dapat survive dan prospectable, sehingga perusahaan dituntut untuk selalu dapat meningkatkan nilai perusahaan mereka. Bagi perusahaan yang masih bersifat private atau belum go public, nilai perusahaan ditetapkan oleh lembaga penilai atau apprisial company 1

2 (Suharli,2006). Bagi perusahaan yang akan go public nilai perusahaan dapat diindikasikan atau tersirat dari jumlah variabel yang melekat pada perusahaan tersebut. Misalnya saja asset yang dimiliki perusahaan, keahlian manajemen dalam mengelola perusahaan. Sedangkan nilai perusahaan bagi perusahaan yang sudah go public, dapat ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran dibursa, yang tercermin dari listing price. Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Industri manufaktur merupakan sektor yang mendominasi dengan beberapa sub sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain besarnya pangsa pasar pada industri manufaktur, penyerapan tenaga kerja pada industri manufaktur non migas juga menempati urutan atas sehingga membaik tidaknya kinerja sektor industri manufaktur mempunyai dampak nyata baik terhadap ekspor, penyerapan tenaga kerja maupun ekonomi secara keseluruhan. Fenomena melemahnya keuangan pada Negara maju atau jatuhnya perekonomian Amerika Serikat akan berdampak secara global kepada negara berkembang lain termasuk Indonesia memberikan dampak besar terhadap perkembangan perusahaan manufaktur di Indonesia seperti krisis yang terjadi lima tahun silam di tahun 2008. Sektor industri manufaktur kembali terpukul dengan adanya krisis finansial global yang menyebabkan ekonomi di negara maju melemah. Akibatnya pasar ekspor menyusut dan sebagian besar industri manufaktur yang berorientasi ekspor mulai dilanda kelesuan. Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sudah mulai dihadapan mata karena semakin sedikitnya pesanan sehingga pabrik tidak

3 mampu beroperasi secara normal. Secara umum sektor industri pengolahan mengalami penurunan pertumbuhan menjadi 4,14% sampai dengan triwulan II tahun 2008 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,17%. Dan kini tahun 2011 ditandai dengan kebangkitan sektor manufaktur, seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekspor barang-barang manufaktur dan kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Sebuah pertumbuhan yang kuat tercatat pada tahun 2011 ketika PDB negara tumbuh 6,2% dan ekspor naik 24,6% dimana mengalami penurunan 16,6% pada tahun 2009. Pertumbuhan yang sehat tercatat di sektor manufaktur untuk industri pengolahan negara nonminyak/gas terhadap pertumbuhan hanya 5,09% pada tahun 2011. Pertumbuhan diatas rata-rata tercatat untuk besi dan baja dasar industri logam yang tumbuh 15,03%, dan tekstil, barang kulit dan alas kaki industri tumbuh 8,63% dan kendaraan bermotor 7,01% dan makanan dan minuman 7,29%. Sumber: Indonesian Commercial Newsletter, December 2011. (http://www.datacon.co.id/). Fenomena dengan isu naik turunnya harga saham di pasar modal masih menjadi sebuah permasalahan yang menarik untuk dibicarakan. Jatuhnya harga saham yang diperdagangkan di BEI (Bursa Efek Indonesia) yang tergabung dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dimana tercatat Indeks harga saham gabungan pada 2014 yang bertumbuh 22,29% memecahkan rekor sejak 2011. IHSG pada tahun 2011 naik 3,2% dan pada 2012 meningkat 12,94% lantas pada 2013 indeks melorot 0,98%. Hingga akhir tahun 2014 kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 5.228 triliun, atau naik 23,92% dari

4 kapitalisasi pasar per akhir 2013. Pertumbuhan IHSG dalam enam tahun terakhir (2008-29 Desember 2014) mencatatkan return 282,05%. Sekaligus mendukung IHSG di posisi kedua pertumbuhan return tertinggi dari bursa-bursa utama di kawasan regional dan dunia year-to-date. (http://www.bisnis.com/). Di pasar modal, nilai perusahaan yang positif tercermin dari naiknya harga jual saham dari waktu ke waktu. Investor biasanya menginvestasikan hartanya pada perusahaan yang profitable. Profitable artinya memiliki prospek yang menguntungkan di masa yang akan datang, oleh karena itu, setiap perusahaan akan terus berusaha untuk memaksimalkan nilai perusahaannya. Dari penjelasan diatas, penulis mengaitkan antara ukuran perusahaan, pertumbuhan, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan tingginya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor, demikian pula sebaliknya nilai perusahaan yang tinggi menunjukan kinerja perusahaan yang baik. Setiap pemilik perusahaan akan selalu menunjukan kepada calon investor bahwa perusahaan mereka tepat sebagai alternatif investasi maka apabila pemilik perusahaan tidak mampu menampilkan sinyal yang baik tentang nilai perusahaan, nilai perusahaan akan berada di bawah nilai yang sebenarnya. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal bersifat controllable artinya dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti kinerja perusahaan, keputusan

5 keuangan, struktur modal, biaya ekuitas, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa tingkat suku bunga, fluktuasi nilai valas, dan keadaan pasar modal. Beberapa variabel tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan, namun hasil yang didapat hingga kini masih tidak konsisten. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan tersebut memperoleh sumber pendanaan, yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Sujoko (2007) ukuran perusahaan yang besar menunjukan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukan daya saing perusahaan lebih tinggi dibanding pesaing utamanya. Investor akan merespon positif sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran perusahaan dinyatakan berhubungan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Rachmawati dan Hanung, 2007). Pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi usahanya dalam perkembangan ekonomi dan industri di dalam perekonomian di mana perusahaan tersebut beroperasi (Pakpahan, 2010). Asset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar asset maka diharapkan semakin besar pula hasil operasional yang akan dihasilkan. Pertumbuhan yang tinggi menyebabkan kebutuhan dana meningkat (kecenderungannya pada laba ditahan). Peningkatan asset akan diikuti dengan peningkatan hasil operasional. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan para investor. Dengan demikian maka semakin besar pertumbuhan perusahaan

6 maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Pakpahan (2010), Wirawati (2008) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mencapai laba. Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:118) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Dari definisi ini jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah laba perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan diminati sahamnya oleh investor. Apabila profitabilitas perusahaan baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditor, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Dengan baiknya kinerja perusahaan akan meningkatkan pula nilai perusahaan (Suharli, 2006). Dengan demikian profitabilitas dapat memengaruhi nilai perusahaan. Investor dalam menentukan saham yang akan dibeli atau dijual, akan mempertimbangkan informasi yang tersedia. Informasi tersebut berguna dalam menentukan tingkat keuntungan beserta resiko saham yang akan dijual atau dibeli. Salah satu informasi yang dapat diperoleh seorang investor adalah pengumuman pembayaran dividen. Pengumuman tersebut di dalam pasar modal tertera nama saham, tanggal pengumunan, jumlah dividen yang dibagikan serta jenis dividen. Pengumuman pembayaran dividen merupakan sumber informasi dan

7 menyebabkan reaksi pasar kuat dan positif. Menurut Nurhidayati (2006) mengemukakan bahwa informasi yang diberikan pada saat pengumuman dividen lebih berarti daripada pengumuman earning. Bagi para investor, dividen merupakan hasil yang diperoleh dari saham yang dimiliki, selain capital gain yang didapat apabila harga jual saham lebih tinggi dibanding harga belinya. Dividen tersebut didapat dari perusahaan sebagai distribusi yang dihasilkan dari operasi perusahaan. Perekonomian di Indonesia dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor industri manufaktur. Industri manufaktur memberikan konstribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2012 sebanyak 131 perusahaan dari 477 perusahaan (Maryam, 2014). Hal ini menunjukan bahwa peran serta industri manufaktur dalam perekonomian di Indonesia mempunyai posisi yang dominan. Berdasarkan latar belakang masalah yang disajikan diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian pada sejumlah perusahaan manufaktur Indonesia dengan judul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014. B. Rumusan Masalah Penelitian

8 Berdasarkan uraian sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014? 2. Apakah Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014? 3. Apakah Profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan dari penelitian adalah: a. Menganalisa secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. b. Menganalisa secara empiris pengaruh pertumbuhan terhadap nilai perusahaan. c. Menganalisa secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 2. Kontribusi Penelitian a. Kontribusi Praktik atau Kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi para investor untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melakukan investasi pada industri manufaktur di

9 Indonesia sehingga para investor dapat memilih alternatif saham yang akan diambil pada tingkat return tertentu. b. Kontribusi Akademik Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang dampak dari Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan, dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Selain itu, memberikan kontribusi sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis.