BAB I PENDAHULUAN. kemampuan masyarakatnya. Kondisi masyarakat yang sehat dan cerdas akan. tantangan global di masa kini dan di masa yang akan datang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih mudah dengan berbagai macam kepentingan. Kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan mewujudkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadiannya. Sebagai bentuk pengembangan diri

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Abah Anom dalam kitab Miftahus Shudur merupakan ajaran dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. cepat dari proses pematangan psikologis. Dalam hal ini terkadang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan suatu proses perkembangan antara masa anakanak

BAB I PENDAHULUAN. saja fenomena - fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari - hari dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan IPTEK serta informasi berkembang sangat pesat. Remaja

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

BAB V PENUTUP. metode kualitatif dengan pendekatan metode study kasus yang menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maupun elektronik sering menunjukkan adanya kasus penyalahgunaan NAPZA.

BAB 1 PENDAHULUAN. NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan di

Gedung Rehabilitasi Narkoba Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang BAB I PENDAHULUAN

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. sekedar untuk, misalnya bersenang-senang, rileks atau relaksasi dan hidup mereka tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KATA PENGANTAR. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. adalah penyebab sepertiga kematian pada anak-anak muda di beberapa bagian

PENDAHULUAN. penyalahgunaan, tetapi juga berdampak sosial, ekonomi dan keamanan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronik (sulit disembuhkan) yang berulang kali kambuh yang hingga

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

MAKALAH. ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) Bahaya Narkoba Bagi Remaja. Teknik Komputer Golongan B Muh. An im Fatahna D

BAB III PENUTUP. hukum ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

2014 PENDAPAT PESERTA ADIKSI PULIH TENTANG PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL DI RUMAH CEMARA

I. PENDAHULUAN. Narkotika selain berpengaruh pada fisik dan psikis pengguna, juga berdampak

BAB II PEMAHAMAN PUSAT REHABILITASI NARKOBA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya akan dapat melemahkan ketahanan nasional. bius (Chloric Ether atau Chloroform), yang dipergunakan hingga sekarang.

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL: Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam dengan Pendekatan Arsitektur Islami.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. medis merupakan suatu bentuk penyalahgunaan yang dapat berakibat fatal di

BAB V PENUTUP. yang telah dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pergaulan masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan

REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 22/PID.B/2014/PN.

BAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan penyalangunaan narkoba di Indonesia telah menjadi ancaman

Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkotika Oleh Frans simangunsong, S.H., M.H

PELAKSANAAN TUGAS INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR DI PUSKESMAS PERKOTAAN RASIMAH AHMAD BUKITTINGGI

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran gelap narkotika di Indonesia menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945 yaitu melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan politik dalam dunia internasional, Indonesia telah ikut berpatisipasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan pertengahan masa kanak-kanak bagi remaja itu sendiri maupun

2015 PUSAT REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PRIA

BAB I PENDAHULUAN. sosial dimana mereka tinggal.

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB VI PENUTUP. penulis membuat kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah.

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana. Dalam hal penulisan penelitian tentang penerapan pidana rehabilitasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Fenomena Narkoba di Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Adiktif lainnya. Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika,

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Analisis data adalah pengungkapan data yang diperoleh dari hasil penelitian di

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus termasuk derajat kesehatannya. dengan mengusahakan ketersediaan narkotika dan obat-obatan jenis tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35

BAB I PENDAHULUAN. terbendung lagi, maka ancaman dahsyat semakin mendekat 1. Peredaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk dilaksanakan bagi pengguna narkoba. Zat yang terkandung dalam obat

BAB I PENDAHULUAN. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 1. adanya pengendalian, pengawasan yang ketat dan seksama.

BABI. Pada masa sekarang, diketahui bahwa banyak sekali larangan dan. himbauan yang berupa tulisan maupun lisan, baik di media cetak ataupun

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Oleh: Bintara Sura Priambada, S.Sos, M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

I. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pergaulan dalam hidup masyarakat merupakan hubungan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang (developing

BAB I PENDAHULUAN TA- 100

BAB I PENDAHULUAN. dan diduga akan berkepanjangan karena masih terdapat faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYEBARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR

LAPORAN TUGAS AKHIR PANCASILA BAHAYA NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN. narkoba pada tahun 2012 berkisar 3,5%-7% dari populasi dunia yang berusia 15-64

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

BAB V PENUTUP. Penyalahguna magic mushroom dapat dikualifikasikan sebagai. golongan I sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sering dikatakan sebagai kelompok umur bermasalah (the trouble teens). Hal inilah

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk mencapai tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk suatu profesi, tetapi mampu menyelesaikan masalah-masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG FASILITASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Nasional, Jakarta, 2003, h Metode Therapeutic Community Dalam Rehabilitasi Sosial Penyalahguna Narkoba, Badan

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas

BAB III PENUTUP. mengambil kesimpulan sebagai berikut: dilakukan oleh anak-anak, antara lain : bentuk penanggulangan secara preventif yaitu :

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya) bukan merupakan hal yang baru, baik di negara-negara maju maupun di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sekolah didirikan untuk mengembang tugas mewujudkan inspirasiinspirasi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa diantaranya sangat dipengaruhi oleh kondisi dan kemampuan masyarakatnya. Kondisi masyarakat yang sehat dan cerdas akan menjadi modal yang sangat berharga dalam menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan global di masa kini dan di masa yang akan datang. Dalam era kekinian, tantangan yang dihadapi masyarakat sangatlah beragam dan kompleks. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masalah penyakit masyarakat yang bisa hadir diantaranya dalam bentuk kenakalan remaja, mabuk-mabukan minuman keras dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Kondisi yang demikian tentunya tidak boleh dibiarkan begitu saja karena akan berdampak luas dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat pada khusunnya dan negara pada umumnya. Jika tidak ditangani dengan baik, bukan tidak mungkin suatu saat akan terjadi lost generation atau hilangnya generasi penerus karena sudah tidak mampu lagi keluar dari pengaruh buruk yang diakibatkan oleh berbagai macam penyakit masyarakat tersebut. Permasalahan penyakit masyarakat yang demikian sering pula disebut dengan istilah patologi sosial. Berkaitan dengan hal ini Blackmar dan Billin (http://oneclubaplikom.wordpress.com, 2010: 3) menyatakan bahwa Patologi sosial diartikan sebagai kegagalan individu menyesuaikan diri terhadap kehidupan sosial dan ketidakmampuan struktur dan institusi sosial melakukan sesuatu bagi

2 perkembangan kepribadian. Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa upaya struktur, organisasi maupun institusi sosial sangat diperlukan dalam menangani masalah patologi sosial yang terjadi di masyarakat sehingga penanganannya menjadi terstruktur dan terorganisasi dengan baik serta dapat mencapai hasil yang maksimal. Pada saat ini, banyak upaya yang dilakukan sebagai tindakan penanganan masalah patologi sosial yang dilakukan oleh pemerintah maupun yang dilaksanakan oleh masyarakat secara swadaya. Langkah tersebut diantaranya dengan membentuk lembaga khusus rehabilitasi yang berupaya memberikan layanan pemulihan, penyembuhan dan pembinaan. Pondok Remaja Inabah XX Pesantren Suryalaya - Tasikmalaya merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat yang concern terhadap upaya penaggulangan masalah patologi sosial, khususnya upaya pemulihan masalah ketergantungan obat-obatan terlarang (selanjutnya disebut narkoba) dan gangguan jiwa lainnya. Inabah XX mengkhususkan diri pada rehabilitasi dan pembinaan berdasarkan ajaran dan tuntunan agama Islam dalam seluruh pelaksanaan kegiatan rehabilitasinya. Berkaitan dengan hal ini, terdapat beberapa hasil penelitian sebelumnya yang mengkaji masalah rehabilitasi penyalahgunaan narkoba melalui metode Keislaman. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Heryana (1998: 138) dengan judul Peran Serta Lembaga Informal dalam Sistem Rehabilitasi Sosial terhadap Korban Penyalahgunaan Narkotika, yang menyimpulkan bahwa Lembaga informal dalam hal ini Pondok Pesantren Suryalaya telah berhasil menyembuhkan pasien korban penyalahguna narkotika melalui rehabilitasi sosial

3 dengan menggunakan suatu metode, yakni metode pendekatan keagamaan dan tradisional. Dari hasil penelitian tersebut, terlihat bahwa upaya penyembuhan ketergantungan terhadap narkotika atau narkoba dapat berjalan dengan baik melalui pendekatan keagamaan dan unsur tradisional. Rehabilitasi dengan pendekatan keagamaan sangat penting dalam mengisi kekosongan jiwa yang telah melenceng pada perbuatan yang buruk untuk kembali pada tuntunan dan jalan yang diridhoi Allah SWT. Upaya penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan narkoba berbasis nilai keagamaan juga sangat erat kaitannya dengan materi rehabilitasi yang diberikan pada saat pelaksanaan pembinaan. Hal ini menjadi sangat penting karena adanya perbedaan kebiasaan dan sikap yang seringkali terbawa oleh para penyalahguna narkoba yang mengikuti pembinaan (selanjutnya disebut anak bina) sehingga menjadi selaras dengan tuntunan yang ada dalam ajaran Islam. Berkaitan dengan hal ini, terdapat penelitian yang dilakukan Ruswandi (2000: 117-118) dengan judul Pembinaan Akhlaq Remaja (Studi Kasus Pada Remaja Penderita Kecanduan Obat Bius di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya). Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) Upaya pesantren Suryalaya membina akhlaq remaja penderita kecanduan obat bius melalui metode Tareqat Qadariyah Naqsabandiyah meliputi amaliah mandi taubat, dzikir dan shalat, bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sebagai cermin penyembuhan remaja dari penderitaan kecanduan obat bius ; 2) Dalam upaya pembinaan remaja penderita kecanduan obat bius di Inabah Pesantren Suryalaya

4 dilakukan penciptaan suasana kondisif dan penataan fisik yang memadai menyebabkan sebagian besar para remaja merasa nyaman, tentram dan kerasan tinggal di lingkungan Inabah sambil mereka menikmati suasana kebebasan dan kedekatan dirinya dengan Allah SWT ; 3) Proses pembinaan terhadap remaja penderita kecanduan obat bius melalui amaliah Tareqat Qadariyah Naqsabandiyah di pesantren Suryalaya diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang diikuti seluruh anak bina mulai pukul 02.00 dini hari hingga pukul 22.00. Meskipun kegiatan berjalan sangat padat, tetap mendorong anak bina melakukannya karena kegiatan tersebut berjalan secara demokratis. Sehingga lambat laun dapat mengurangi keinginan dan ketergantungan mereka mengkonsumsi obat-obat terlarang. Penelitian yang dilakukan peneliti ini merupakan kelanjutan dan pengembangan dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang diharapkan akan memperkaya khasanah keilmuan, khususnya bidang ilmu sosial. Penelitian ini mencoba untuk mengungkap lebih mendalam mengenai : program rehabilitasi dan pembinaan berbasis nilai keagamaan di Inabah XX ; tujuan pelaksanaan rehabilitasi berbasis nilai keagamaan ; upaya pencegahan penyalahgunaan kembali narkoba setelah berhasil sembuh yang dilakukan bagi mantan korban/penyalahguna narkoba yang telah sembuh ; dan mengkaji hasil akhir yang menunjukkan bahwa proses rehabilitasi berbasis nilai keagamaan memberi manfaat bagi anak bina. Permasalahan tersebut diangkat guna mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam mengenai upaya pencegahan dan penyembuhan patologi sosial

5 penyalahgunaan narkoba berbasis nilai keagamaan yang dilaksanakan Pondok Remaja Inabah XX Pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Posisi masalah yang diteliti dalam ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan adalah bahwa patologi sosial penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serius dan mendesak yang dapat mengancam kehidupan dan keberlangsungan masyarakat karena berhubungan langsung dengan aspek sikap dan moralitas warga negara yang menurun, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya penaggulangan, pembinaan maupun rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dari berbagai aspek sehingga dapat kembali sehat dari segi fisik, psikologis, mental dan spiritual serta fungsi sosialnya dalam rangka mewujudkan good citizen dan kehidupan yang di cita-citakan, untuk dapat berbakti pada bangsa dan negara. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang penelitian tersebut, maka peneliti dapat merumuskan fokus permasalahan atau masalah pokok penelitian yaitu bagaimana upaya pencegahan dan penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan narkoba berbasis nilai keagamaan?. Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis hasil penelitian, maka pokok permasalahan tersebut dijabarkan dalam beberapa sub masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk dan materi program rehabilitasi narkoba berbasis nilai keagamaan di Pondok Remaja Inabah XX bagi anak bina?

6 2. Bagaimana tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan rehabilitasi berbasis nilai keagamaan di Pondok Remaja Inabah XX bagi anak bina? 3. Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba untuk tidak ketagihan kembali setelah berhasil sembuh? 4. Bagaimana hasil akhir yang menunjukkan bahwa proses rehabilitasi berbasis nilai keagamaan di Pondok Remaja Inabah XX memberi manfaat bagi anak bina? C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara faktual mengenai bagaimana upaya pencegahan dan penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan narkoba berbasis nilai keagamaan. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk : 1. Memperoleh gambaran tentang bentuk dan materi program rehabilitasi narkoba berbasis nilai keagamaan di Pondok Remaja Inabah XX bagi anak bina. 2. Memperoleh gambaran tentang tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan rehabilitasi berbasis nilai keagamaan di Pondok Remaja Inabah XX bagi anak bina. 3. Mengkaji upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba untuk tidak ketagihan kembali setelah berhasil sembuh.

7 4. Memperoleh gambaran hasil akhir yang menunjukkan bahwa proses rehabilitasi berbasis nilai keagamaan di Pondok Remaja Inabah XX memberi manfaat bagi anak bina. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama bagi ilmu sosial khususnya dalam menanggulangi masalah patologi sosial penyalahgunaan narkoba terutama dalam bidang penanganan dan rehabilitasi bagi korban/penyalahguna narkoba. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Korban/Pecandu Narkoba Sebagai bahan masukan dalam menyikapi dan menghindari pengaruh buruk narkoba serta berpartisipasi aktif dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. b. Bagi Keluarga Sebagai bahan informasi dalam meningkatkan perhatian dan perlindungan terhadap anggota keluarga sehingga terhindar dari bahaya narkoba. c. Bagi Masyarakat Sebagai bahan masukan untuk menyikapi problematika dan meningkatkan kewaspadaan, serta cara penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di tingkat masyarakat dan lingkungan sekitar.

8 d. Bagi Pemerintah Sebagai bahan masukan dan pertimbangan pengambilan kebijakan dalam hal penganggulangan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di masyarakat, bangsa dan negara.