BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan salah satu bidang IPA yang menyediakan berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sehingga menimbulkan rasa bosan pada siswa, guru kurang menguasai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Restalina Nainggolan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

I. PENDAHULUAN. permasalahannya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Konsep dan prinsip

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Judul Isi ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... A. Latar Belakang..

BAB I PENDAHULUAN. atau penghargaan ). Belajar yang dapat mencapai tahapan ini disebut dengan belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari Jum at, tanggal 25 November

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pernapasan manusia adalah sistem organ yang terjadi dalam tubuh manusia. Pada materi ini siswa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

I. PENDAHULUAN. dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. Dengan. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat,

MODEL LEARNING CYCLE 5E SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan

53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, yang tercermindari keberhasilan belajar siswa. Proses

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh seorang guru. Dewasa ini, telah banyak model pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses dimana induvidu dapat

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

BAB II KAJIAN TEORI. A. Karakteristik Pembelajaran Matematika SD / MI. 1. Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika SD / MI. 7

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK MATERI EKOSISTEM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN. guru. Kemampuan tiap guru tidak sama, hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. selalu tumbuh dan berkembang. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran matematika di

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

BAB I PENDAHULUAN. biologi belum secara maksimal diterapkan, terutama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. memikirkannya. Melalui pendidikan, fondasi kecerdasan suatu bangsa akan tercermin, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang wajib diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar

12. Mata Pelajaran Biologi Untuk Paket C Program IPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

Menurut Undang - undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. pendidikan dapat tercapai. Proses pembelajaran, sering dipahami sebagai proses

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. istilah yang digunakan dalam skripsi ini akan dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cerdas, trampil

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Hal ini menjadi tuntutan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi keahlian lagi, yaitu kompetensi keahlian multimedia.

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

I. PENDAHULUAN. diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Oleh karena itu, selayaknya mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi merupakan salah satu bidang IPA yang menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses sains di antaranya keterampilan mengamati, mengajukan pertanyaan, menafsirkan data, mengomunikasikan hasil temuan, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan permasalahan sehari-hari. Salah satu tujuan mata pelajaran Biologi dalam KTSP adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja sama dengan orang lain serta mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Biologi untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Proses pengelolaan pembelajaran yang efektif merupakan dasar dari keberhasilan pembelajaran yang berujung pada hasil belajar siswa. Di dalam kelas, guru harus pintar memilih model pembelajaran yang efektif untuk siswa agar tercapai tujuan pembelajaran. Namun kenyataan yang ada di lapangan, tidak sesuai yang diharapkan. Salah satu faktor penyebab dari masalah ini adalah rendahnya prestasi siswa dalam belajar, kurang cerdasnya guru dalam memilih model pembelajaran yang membangkitkan semangat belajar siswa dan menyenangkan. Untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas siswa dalam 1

2 belajar, perlu dilakukan pengembangan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, yang berpusat pada siswa untuk membangkitkan rasa percaya diri dalam belajar. Ada tiga pilihan model pembelajaran, yaitu kompetisi, individual, dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). Pembelajaran Kooperatif menciptakan situasi belajar berkelompok dengan tujuan melatih siswa untuk bekerja sama dan saling bertanggung jawab antar anggota kelompoknya. Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu bentuk Pembelajaran Kooperatif. NHT pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan (1992). Pembelajaran Kooperatif tipe NHT mengutamakan kerja kelompok daripada individual, sehingga siswa bekerjasama dalam suasana bergotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk menyalurkan informasi dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi (Lie, 2004). Dalam NHT siswa saling ketergantungan positif antar anggota kelompok, menumbuhkan rasa tanggung jawab perseorangan, serta adanya komunikasi antar anggota kelompok. Menurut Spencer Kagan (2007) model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Komunikasi mempunyai peranan penting dalam menjalin interaksi di dalam kelas. Komunikasi menimbulkan suasana kondusif dalam pembelajaran di kelas. Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif diperlukan peran aktif siswa dan kemampuan berkomunikasi yang baik dari siswa. Oleh karena itu, kemampuan komunikasi perlu dikembangkan dalam diri siswa.

3 Kemampuan komunikasi secara lisan merupakan salah satu kemampuan dalam taksonomi ranah tujuan psikomotorik menurut Kibler, Barket & Miles (Dimyanti, 2006). Selain itu, kemampuan berkomunikasi siswa dapat meningkatkan interaksi sosial kepada sesama teman dan guru, sehingga suasana kondusif dalam belajar akan tercapai. Materi tentang Sistem Reproduksi cukup luas bahasannya mulai reproduksi laki-laki, reproduksi wanita, proses pembentukan gamet, menstruasi pada wanita, fertilisasi dan kehamilan pada wanita, pemberian ASI, alat kontrasepsi dan penyakit pada sistem reproduksi. Oleh karena itu dengan menggunakan metode kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa pada konsep Sistem Reproduksi yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan kurikulum KTSP. Terdapat beberapa penelitian yang terkait penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa yang telah dilaksanakan. Penelitian yang dilakukan oleh Ina Noviana (2009) dan Rohmaeti (2007) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa dengan menerapkan Pembelajaran Kooperatif. Penulis tertarik menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa pada konsep Sistem Reproduksi.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah adalah : Bagaimanakah pengaruh model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa pada konsep Sistem Reproduksi? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dijabarkan beberapa pertanyaan penelitian berikut ini : 1. Bagaimana penguasaan konsep siswa di kelas eksperimen, sebelum dan sesudah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada konsep Sistem Reproduksi? 2. Bagaimana penguasaan konsep siswa di kelas kontrol, sebelum dan sesudah pembelajaran yang menggunakan metode diskusi pada konsep Sistem Reproduksi? 3. Bagaimana kemampuan berkomunikasi lisan siswa di kelas eksperimen sebelum dan sesudah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada konsep Sistem Reproduksi? 4. Bagaimana kemampuan berkomunikasi lisan siswa di kelas kontrol sebelum dan sesudah pembelajaran yang menggunakan metode diskusi pada konsep Sistem Reproduksi? 5. Bagaimana kemampuan berkomunikasi tulisan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada konsep Sistem Reproduksi?

5 6. Bagaimana kemampuan berkomunikasi tulisan siswa di kelas kontrol sebelum dan pembelajaran yang menggunakan metode diskusi pada konsep Sistem Reproduksi? 7. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada konsep Sistem Reproduksi? C. Batasan Masalah Agar penelitian ini terarah, maka diperlukan pembatasan masalah yang akan diteliti, meliputi : a. Hasil tes penguasaan konsep siswa pada konsep Sistem Reproduksi. b. Kecakapan komunikasi yang dikaji yaitu kecakapan komunikasi lisan dan tulisan yang meliputi kecakapan mendengarkan dengan benar, menyampaikan gagasan dengan benar, memilih kata-kata yang mudah dimengerti, meyakinkan orang lain. c. Subjek penelitian adalah Siswa SMA PGII 1 Bandung kelas XI A1 dan XI A2 Semester II. d. Konsep yang dibahas adalah tentang Sistem Reproduksi. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hasil penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa SMA PGII 1 Bandung Kelas XI yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dan yang menggunakan metode diskusi pada konsep sistem reproduksi.

6 E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran, antara lain : 1. Manfaat Bagi Siswa, diharapkan : a. Dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasinya, sehingga siswa dapat memperoleh penguasaan konsep yang optimal. b. Dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 2. Manfaat Bagi Guru, diharapkan : a. Dapat dijadikan alternatif dalam memilih penerapan model pembelajaran dalam mengembangkan penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa. b. Dapat dijadikan bahan rujukan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. 3. Manfaat Bagi Peneliti : a. Dapat memberikan gambaran mengenai penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa pada konsep Sistem Reproduksi melalui Pembelajaran Kooperatif tipe NHT. b. Dapat memberikan masukan untuk penelitian sejenis dengan menggunakan model pembelajaran dan konsep yang berbeda. F. Asumsi

7 1. Model pembelajaran kooperatif dapat membekali siswa dengan berbagai keterampilan berkomunikasi dalam interaksi sosialnya di kelompok (Lie, 2007 : 33). 2. Model pembelajaran kooperatif sangat berguna untuk membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerja sama, berpikir kritis, dan kemampuan membantu teman (Lie, 2007:12). G. Hipotesis Terdapat perbedaan yang signifikan pada penguasaan konsep dan kemampuan berkomunikasi siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan kelas yang menggunakan metode diskusi.