BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan mempunyai kesenian sendiri-sendiri berdasarkan ciri khas dari

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puisi antara lain Oidipus, Hamlet, Mahabaratha, Ramayana, dan sebagainya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembaca pada khususnya dan oleh masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang diungkap

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Sebagai hasil imajinatif, sastra juga berfungsi sebagai hiburan yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, karya sastra memberikan manfaat kepada pengarang dan pembaca

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang dihasilkan para pengarang. juga perlu membacanya. Memberikan sebuah bacaan yang bernilai sastra

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan cerminan kehidupan dari masyarakat. Secara alami,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah sarana bagi para musisi, seperti kata-kata yang merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Dengan demikian, melalui pengajaran sastra, peserta didik. memiliki kemampuan memahami dan menghargai seni budaya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah lagu merupakan hasil salah satu jenis karya sastra yaitu puisi yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan manusia. Permasalahan itu dapat berupa permasalahan yang terjadi dalam dirinya sendiri dan permasalahan antara individu satu dengan yang lain dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan yang dialami para tokoh merupakan hasil imajinasi yang diperoleh oleh pengarang dari pengalaman dan penghayatannya tentang kehidupan. Pemikiran manusia yang semakin kritis menimbulkan beberapa pertanyaan yang menyangkut kehidupan pribadi manusia. Lagu termasuk dalam karya sastra karena memenuhi kriteria bahasa yang khas sastra. Bahasa puisi atau lagu dapat dikategorikan sebagai bahasa yang khas karya sastra, karena bahasa dan kata-kata dalam puisi merupakan perwakilan pengalaman batin dari penyair, sehingga bahasa puisi cenderung ekspresif. Sebuah karya sastra merupakan karya imajinatif dengan menggunakan medium bahasa yang khas sastra. Bahasa yang digunakan dalam karya sastra harus dibedakan dengan bahasa yang digunakan sehari-hari, apalagi dengan bahasa ilmiah. Bahasa sastra penuh ambiguitas dan penuh ekspresif, ini disebabkan bahasa sastra cenderung untuk mempengaruhi, membujuk, dan 1

2 pada akhirnya mengubah sikap pembacanya (Wellek dan Weren dalam Hermintoyo 2003:19). Karya sastra adalah salah satu karya imajinatif. Selain berfungsi sebagai hiburan yang menyenangkan, karya sastra juga berguna untuk menambah pengalaman batin bagi para pembacanya. Pengarang yang menciptakan karya sastra berharap para pembaca dapat mengambil manfaat dari isi karya sastra sekaligus memperoleh hiburan. Sastra sebagai refleksi kehidupan berarti pantulan kembali problem dasar kehidupan manusia, meliputi: maut, cinta, tragedi, harapan, kekuasaan, pengabdian, makna dan tujuan hidup, serta hal-hal yang transedental dalam kehidupan manusia. Problem kehidupan itu oleh sastrawan dikonkretisasikan ke dalam gubahan bahasa baik dalam bentuk prosa, puisi, maupun lakon. Jadi, membaca karya sastra berarti membaca cerminan problem kehidupan dalam wujud gubahan seni berbahasa (Luxemberg dkk., 1993: 40). Dijelaskan oleh Wellek dan Warren (1995: 109) bahwa antara sastra dengan masyarakat mempunyai hubungan yang erat. Sastra menyajikan sebagian besar kehidupan yang terdiri dari kenyataan sosial. Sastra bertolak dari ungkapan perasaan masyarakat. Sastra mencerminkan dan mengekspresikan hidup dan kehidupan masyarakat. Menurut Fananie (dalam Febriyati 2006: 3) terdapat tiga perspektif berkaitan dengan keberadaan karya sastra. Pertama, perspektif yang memandang sastra sebagai dokumen sosial yang di dalamnya merupakan refleksi situasi pada masa sastra tersebut diciptakan. Kedua, perspektif yang

3 mencerminkan situasi sosial penulisnya. Ketiga, model yang dipakai karya tersebut sebagai manifestasi dari kondisi sosial, misalnya, lagu-lagu karya Iwan Fals menceritakan kehidupan saat lagu diciptakan yaitu tentang kehidupan perbedaan-perbedaan sosial dalam kehidpan masyarakat. Lewat lagu-lagunya, Iwan Fals memotret suasana sosial kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang, serta kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena liriklirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada pemerintah. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara. Beberapa konser musiknya pada tahun 1980-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu. Iwan Fals dengan berbagai gagasannya berusaha menerobos batas-batas konvensional realisme dengan mencari segi-segi realitas yang belum tampak atau belum ditampilkan oleh realitas. Sebagai seorang pengarang yang menginginkan kebebasan dalam berkarya, Iwan Fals lebih sering menceriterakan tokoh bersifat imajiner daripada tokoh dalam kenyataan. Kepandaian Iwan Fals dalam mengolah imajinasi dengan menghubungkan realitas membuat lagu mempunyai kualitas.

4 Selain itu, lagu-lagu Iwan Fals juga menggambarkan kehidupan sosial yang penuh kontroversi terhadap tokoh utama karena adanya pertentanganpertentangan dari masyarakat yang tidak setuju dengan tindakan kemajuan di segala bidang baik itu ekonomi, pendidikan maupun kebudayaan. Dalam hal ini, pengarang mengangkat pemikiran yang modern, dan pergumulan pemikiran antara perbuatan yang baik dengan yang buruk, antara rakyat miskin dengan yang kaya, atau kehidupan pimpinan yang mewah di tengahtengah kehidupan rakyat miskin. Berkaitan dengan analisis terhadap karya sastra, ada berbagai macam model analisis karya sastra yang telah berkembang dewasa ini, salah satunya yakni melalui tinjauan sosiologis. Wellek dan Warren (1995: 110-111) berpendapat bahwa tinjauan sosiologis sebagai pendekatan dasar dalam menganalisis data, sebab tinjauan sosiologi dalam sastra tidak hanya mengupas tentang sastra (isi lagu) saja, melainkan juga mengupas tentang sosiologi pengarang, dan sosiologi yang mempermasalahkan tentang pembaca dan pengaruh sosialnya terhadap masyarakat. Ada beberapa alasan yang menjadi dasar dilakukan penelitian ini. Alasan-alasan tersebut antara lain. 1. Lagu ini mempunyai gagasan cerita yang menarik untuk dikaji. Gagasan yang menarik tersebut yaitu tentang konflik yang terjadi dalam kehidupan masyarakat masa lalu dan masa sekarang. 2. Lagu ini menceriterakan tentang kehidupan yang saling berlawanan antara perbuatan yang baik dengan yang buruk, antara rakyat miskin

5 dengan yang kaya, atau kehidupan pimpinan yang mewah di tengahtengah kehidupan rakyat miskin. 3. Permasalahan yang dibangun dalam lagu ini sarat dengan konflik antar dalam lirik lagunya sehingga yang menarik untuk diteliti. 4. Lagu ini meneliti tentang kontradiksi sosial dengan tinjauan sosiologi sastra. Alasannya, lagu merupakan hasil gambaran kehidupan dalam masyarakat yang mengisahkan perbedaan-perbedaan sosial yang ada dalam kehidupan sosial, seperti kehidupan orang kaya dan miskin, pengusaha dengan buruh, keadaan-keadaan ini menimbulkan konflik sosial. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisis lagu dengan judul: Kontradiksi Sosial dalam Lagu-lagu Karya Iwan Fals dengan Tinjauan Sosiologi Sastra. B. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini ada lima masalah yang perlu dicari jawabannya.: 1. Bagaimanakah kontradiksi sosial sikap yang terdapat dalam lagu-lagu karya Iwan Fals? 2. Bagaimanakah kontradiksi sosial berpikir yang terdapat dalam lagu-lagu karya Iwan Fals? 3. Bagaimanakah kontradiksi sosial ekonomi yang terdapat dalam lagu-lagu karya Iwan Fals?

6 4. Bagaimanakah kontradiksi mayoritas dan minoritas di kehidupan sosial yang terdapat dalam lagu-lagu karya Iwan Fals? C. Tujuan Penelitian Ada lima tujuan yang ingin dicapai, dalam penelitian ini. 1. Mendeskripsikan kontradiksi sosial sikap yang terdapat dalam lagu-lagu karya Iwan Fals. 2. Mendeskripsikan kontradiksi sosial berpikir yang terdapat dalam lagu-lagu karya Iwan Fals. 3. Mendeskripsikan kontradiksi sosial ekonomi yang terdapat dalam lagulagu karya Iwan Fals. 4. Mendeskripsikan kontradiksi mayoritas dan minoritas di kehidupan sosial yang terdapat dalam lagu-lagu karya Iwan Fals. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis. 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang analisis lagu berdasarkan tinjauan sosiologis sehingga dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.

7 2. Manfaat praktis a. Bagi pembaca dan penikmat lagu Melalui pemahaman kontradiksi sosial pada sebuah karya berupa lagu, dalam hal ini lagu-lagu karya Iwan Fals, diharapkan pembaca dapat mengambil hikmah untuk selanjutnya dijadikan sarana untuk memperbaiki fungsi diri sehingga dapat menghadapi persoalan hidup dengan lebih bijak. b. Bagi Progdi Mahasiswa Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa untuk memotivasi ide atau gagasan baru yang lebih kreatif dan inovatif di masa yang akan datang demi kemajuan diri mahasiswa dan jurusan. c. Bagi pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan mampu digunakan oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah sebagai bahan pelajaran khususnya sastra yang berupa lagu-lagu. d. Bagi peneliti lain. Penelitian tentang lagu-lagu karya Iwan Fals ini diharapkan dapat memotivasi peneliti-peneliti lain untuk melakukan penelitian dengan permasalahan yang sama dan diharapkan dapat diperoleh hasil yang lebih baik.