BAB II TINJAUAN UMUM AGROPOLITAN TELEVISI (ATV)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tidak dikenal sama sekali. Komunikasi disebut juga sebagai proses

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB III STASIUN TELEVISI

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana (BIOS TV) Surabaya. Telepon : / /

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan

Modul ke: Direktorat Teknik. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

MENGENAI RUNNING TEXT

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

Dasar-dasar Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti

MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN Pokok Bahasan Departemen Teknik Dosen: Morissan, M.A.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

HASIL PENGAMATAN KE STASIUN ISI TV

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

Kalau di liat dari singkatannya MCR itu adalah Master Control Room, MCR itu ada salah satu unit

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi kita tidak lepas dari teknologi. Karena teknologi memiliki

BAB IV PROFIL RADIO LEONARD 774 AM SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Lombol TV Dengan nama Perusahaan PT. Lombok Nuansa Televisi

RUNNING TEXT Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd, M.Sn

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Sampurasun Wargi Jabar merupakan salah satu program talk show yang

STUDIO PRODUKSI TELEVISI PROGRAM CONTINUITY

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Dasar- dasar Penyiaran

KUNJUNGAN STUDI KE ISI TV

BAB I PENDAHULUAN. Banyak orang yang menghabiskan waktu di depan televisi, dibandingkan waktu

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. stasiun tv swasta dari televisi publik hingga televisi berlangganan. 1

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat berupa kejadian-kejadian yang terjadi di area khususnya Jawa

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Stasiun Relay, Interferensi Siaran&Stándar Penyiaran

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. berita tersebut. Visual berita biasanya dituangkan dalam media televisi.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III PENYAJIAN DATA. wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang

VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC)

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di bidang penyiaran televisi (broadcasting). Perkembangan ini dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III PENYAJIAN DATA. dilapangan diklasifikasikan kepada manajemen siaran RRI Programa 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Jenis informasi pada siaran TV 1. Berita. Beberapa stasiun siaran TV mengemas berita ini sesuai dengan selera masing-masing.

Pemancar&Penerima Televisi

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan diluar studio dari stasiun televisi tersebut.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

09FIKOM. DASAR-DASAR PENYIARAN Modul ke: Organisasi Media Penyiaran Struktur Organisasi Penyiaran Fungsi & Tanggung Jawab SDM

Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV)

BAB I. 1.1 Sejarah PT Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV) berkembang pesat sejak pertengahan abad ke-5. Suatu tradisi budaya

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Jurnal 19, mengenai strategi-strategi yang di lakukan crew-crew Binus tv dalam Jurnal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah untuk melatih bekerja

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. informasi, televisi juga merupakan sebuah sarana hiburan bagi masyarakat.

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. acara tersebut harus memiliki strategi penyajian yang kreatif dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

Pada masa lalu, para aktifis harus berfikir dua kali sebelum membangun pemancar FM karena kemungkinan besar akan di sweeping aparat.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkup organisasi yang pada dasarnya membutuhkan komunikasi.

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan daya ingat pada otak dan juga

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Perubahan Data. Perizinan Penyiaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Makalah Seminar Kerja Praktek

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM AGROPOLITAN TELEVISI (ATV) 2.1. Sejarah Singkat Agropolitan Televisi (ATV) Agropolitan Televisi (ATV) merupakan salah satu stasiun televisi lokal di Indonesia yang menyelenggarakan siaran di Kota Batu, Jawa Timur. Saat ini kepemilikan Agropolitan Televisi (ATV) berada di bawah Pemerintah Kota Batu, tepatnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Agropolitan Televisi (ATV) merupakan satu-satunya televisi milik Instansi Pemerintah yang berdiri di Kota Batu. Agropolitan Televisi (ATV) didirikan sebagai media elektronik yang berfungsi untuk menyampaikan informasi seputar Kota Batu dan Malang Raya. Pada awal berdirinya, Agropolitan Televisi (ATV) bernama IK TV (Infokom Televisi). Setelah itu diubah menjadi AP TV (Agropolitan Televisi). Namun karena berbagai alasan akhirnya diubah lagi menjadi ATV (Agropolitan Televisi). Mulai tanggal 17 Oktober 2003, Agropolitan TV beroperasi pads Channel 32 UHF dengan frekuensi 591,25 Mhz. Waktu siaran regulernya adalah dari pukul 07.30 pagi hingga pukul 12.00 malam. Cakupan siaran dari Agropolitan Televisi (ATV) hingga September 2006 telah menjangkau semua wilayah Malang Raya. 2.2. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam Agropolitan Televisi (ATV) a. Visi Terwujudnya masyarakat madani yang informatif, komunikatif, aspiratif dan kreatif. b. Misi a. Meningkatkan kualitas layanan informasi. b. Menciptakan sumber database Kota Batu yang up to date. c. Meningkatkan kualitas informasi yang cepat, tepat dan mudah dipahami.

2.3. Struktur Organisasi Ka. UPTD ATV Drs. Hariadi Ka. TU & KEU Imron Suyadi S.Sos ADMINISTRASI Lilik Mariyatul MARKETING Andik B. PROGRAM & PRODUKSI Andik B. QC & CREATIF Andik B. STUDIO Zulkarnain TEKNIK Amry Yahya NEWS Syamsul Arif ADMINISTRASI Lidya PR Rifai Pamone KOOR. SALES Andik Bukhori Novelly G.M. PRODUSER Rudi K. PRESENTERI Budi Haryanto KAMERAMEN Zulkarnaen DEKORASI Dhafik S. Andina Rahayu TEKNIS Fajar MUTU PROGRAM & KELAYAKAN PUBLIK Dian Sarworini PENGEMBANGAN SDM Yunita Sri W. Andina Rahayu OPERATOR Choiruz Zaman MAKE UP WARDROB Andina Rahayu EDITOR BERITA Rifqy Indra Gita WARTAWAN/ REPORTER EDITING Denny Martin PENGEMBANGAN KREATIF TEAM ARUS KUAT ARUS LEMAH JOB PKL INSTALASI Rozikin IT Ahmad Badik GRAFIS Denny Martin PRODUKSI Rudi K LIGHTING TX Fajar AC AV Adwanmadji Diagram 2.1 Struktur Organisasi Agropolitan Televisi (ATV) PERLENGKAPAN Rifqy Indra M.

2.4. Kepegawaian (Job Description) 1. Kepala UPTD Kepala UPTD adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengatur kelancaran jalannya operasional Agropolitan Televisi (ATV), serta memberikan ide-ide / format acara baru seputar program acara Agropolitan Televisi (ATV). Selain itu juga segala kebijakan maupun pengambilan keputusan dilakukan dengan persetujuan dari Kepala UPTD. 2. Kepala Tata Usaha dan Keuangan Kepala Tata Usaha dan Keuangan adalah orang yang bertanggung jawab dalam urusan tata usaha dan hal hal yang berhubungan dengan keuangan. 3. Marketing Marketing merupakan orang yang bertanggung jawab dalam hal pemberian izin yang berkaitan dengan masalah promosi Agropolitan Televisi (ATV). 4. Administrasi Administrasi merupakan bagian yang bertugas untuk mengurusi masalah surat menyurat serta undangan yang berkaitan dengan kegiatan peliputan. Selain itu juga mengatur jadwal untuk team liputan dan produksi luar. 5. Program dan Produksi Program dan Produksi adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengatur dan mengontrol semua kegiatan produksi yang ada di Agropolitan Televisi (ATV). Segala kegiatan produksi baik yang live maupun non live merupakan tanggung jawab dari bagian ini. Selain itu juga bagian ini bertugas untuk memikirkan program-program acara yang baru. 6. Teknik Teknik merupakan bagian yang bertanggungjawab untuk mengurusi segala hal yang bersifat teknis. Perlengkapan yang rusak maupun perancangan suatu sistem instalasi yang bersifat teknis merupakan tugas

dari divisi teknik. 7. News News merupakan orang yang bertugas untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pemberitaan yang ada di Agropolitan Televisi (ATV). 8. Presenter Presenter bertugas untuk membawakan suatu acara atau berita. Seorang presenter harus menguasai teknik dengan baik, agar terdengar dan terlihat menarik. Karena bagus tidaknya suatu acara tergantung pada presenter. 9. Editing Editing adalah bagian yang bertanggungjawab dalam hal mengatur semua kegiatan pengeditan gambar yang telah diambil baik dari lapangan maupun dari studio Agropolitan Televisi (ATV), serta mengatur pengolahan audio visual agar penayangannya mendapatkan hasil maksimal. 10. Kameramen Kameramen adalah orang yang menguasai teknik teknik pengambilan gambar yang benar agar mendapatkan hasil yang maksimal pada saat penayangan. Tugas seorang koordinator kameramen adalah mengatur kegiatan pengambilan gambar dari suatu acara atau kegiatan. 11. Koordinator Sales Koordinator Sales bertanggung jawab dalam hal memperkenalkan serta mempromosikan tentang Agropolitan Televisi (ATV) kepada masyarakat luas. Selain itu juga baertanggungjawab dalam menangani urusan perikianan. 12. Studio Bertanggungjawab terhadap segala urusan yang berhubungan dengan studio yang meliputi studio 1 dan studio 2.

2.5. Bagian Pengolahan Data Elektronik (PDE) Bagian Pengolahan Data Elektronik memiliki bagian sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana dan program dibidang pengolahan data elektronik 2. Penyusunan dan analisis data serta penyimpanan sistem aplikasi yang dibutuhkan 3. Pengendalian data dari data masukan sampai data keluaran 4. Pengendalian arus data masukan dan keluaran, pengoprasian komputer, penyimpanan data pengamanan perangkat keras/lunak komputer dan jaringan serta pengamanan data sesuai klarisifikasi 5. Pemberian bimbingan dan pelayanan serta pengendalian komputerisasi kepada unit kerja 6. Pelaksanaan kerjasama teknik dengan pihak lain yang berhubungan dengan pengolahan data elektronik 7. Pengembangan dan pengadaan teknologi informasi yang meliputi perangkat keras jaringan komputer dan pengembangan sumber daya aparatur. 2.6. Profil Agropolitan Televisi (ATV) Nama Resmi : Agropolitan Televisi (ATV) Alamat : Jl. TVRI No.1000 Oro-Oro Ombo Kota Batu Telepon : (0341) 524999 / 7081812 Channel : 32 UHF Frekuensi : 591,25 MHz Slogan : Maju Bersama ATV Status Kepemilikan : Pemerintah Kota Batu Jenis Siaran : Informasi, Pendidikan, Religi, dan Hiburan Jangkauan Siaran : Malang Raya ( Malang Kota dan Kabupaten ) Status Pemirsa : Anak-anak, Umum, Karyawan, Mahasiswa, dan Pelajar.

2.7. Acara - Acara Reguler Agropolitan Televisi (ATV) Dalam Sepekan Dalam sepekan Agrolitan Televisi (ATV) selalu menyajikan serangkaian acara menarik untuk menghibur serta memberikan informasi seputar Malang Raya. Sesuai dengan kapasitasnya sebagai salah satu televisi lokal di Malang Raya, acara yang disuguhkan pun sebagian besar masih bernuansa lokal dengan sedikit diwarnai oleh beberapa tayangan yang bersifat nasional. Sejauh ini Agropolitan Televisi (ATV) terlihat cukup konsisten dalam memposisikan diri sebagai salah sate media komunikasi lokal Malang Raya yang diperuntukkan bagi seluruh pemirsa yang tersebar di seluruh wilayah Malang Raya. Hal ini terlihat dari banyaknya tayangan lokal seputar daerah Malang Raya yang cukup berkualitas serta memiliki nilai jual yang cukup tinggi. 2.8. Teknis Pemancar Pemancar dan studio Agropolitan Televisi (ATV) bertempat di satu lokasi, yaitu di desa Oro-Oro Ombo, tepatnya di Jalan TVRI no. 1000 Kota Batu. Proses produksi dilakukan di studio yang terletak di lantai 2. Karena bertempat di lokasi yang sama maka proses pengiriman video dan audio dari studio ke pemancar dilakukan secara langsung tanpa menggunakan peralatan Microlink. Berikut adalah gambar blok teknis pemancar Agropolitan Televisi (ATV). Gambar 2.1 Blok Teknis Pemancar ATV

Keterangan gambar : 1. Peralatan peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi di studio 1) PC 1 dan PC2 PC 1 dan PC2 merupakan komputer yang digunakan sebagai player untuk audio dan video yang akan ditayangkan. 2) PC3 PC3 digunakan untuk mengirimkan data ke prompter. 3) PC4 Digunakan untuk menampilkan logo Agropolitan Televisi (ATV). 4) Kamera Kamera digunakan untuk mengambil gambar. 5) TV Preview Sebagai monitor hasil rekaman secara langsung. 6) Microphone Digunakan untuk merubah getaran akustik (suara) menjadi elektik. 7) Video Switcher. Untuk memilih inputan ke overlay, baik dari komputer player maupun dari promp. 8) Audio Mixer Digunakan untuk menggabungkan audio serta memperbaiki kualitas audio sebelum diinputkan ke amplifier-tx. 9) Amplifier-TX Mengubah audio dan video menjadi sinyal serta menguatkannya untuk selanjutnya dikirim ke antena. 10) Micro RCV Receiver micro yang digunakan untuk menerima sinyal dari destination relay pada siaran relay. 11) Overlay Menerima video dari video switcher dan menggabungkannya dengan logo untuk diinputkan ke amplifier-tx atau merubah data ke video.

Mekanisme Pelaksanaan Proses Produksi di Studio Pelaksanaan produksi yang dilakukan di studio Agropolitan Televisi (ATV) dibagi menjadi dua, yaitu : a) Produksi langsung ( live ) Pada produksi langsung ini, digunakan beberapa kamera untuk mengambil gambar. Masing-masing kamera diinputkan ke switcher untuk live. Output dari switcer live ini ada dua, yaitu : Output ke TV Preview, digunakan untuk melihat secara langsung hasil rekaman kamera. Output dari switcher di master control, digunakan sebagai input transmitter di ruang transmisi. Pada tayangan untuk siaran live, perlu ditambahkan beberapa atribut diantaranya title, logo perusahaan, running text dan sebagainya. b) Produksi tidak langsung ( non live ). Produksi tidak langsung berarti hasil rekaman dari kamera tidak langsung disiarkan, tetapi menunggu proses editing terlebih dahulu. Misalnya, liputan befits, liputan info usaha dan sebagainya. Setelah proses editing, maka file yang sudah siap ditayangkan dikirim ke master control. Ada dua jenis output switcher di master control yaitu : Output ke TV Preview, untuk memonitor hasil switching apakah sudah sesuai seperti yang diinginkan atau belum. Output ke overlay, untuk pengiriman video dan audio, baik hasil dari live maupun non live diinputkan ke mixer audio dan video. Tujuannya adalah untuk menggabungkan suara dan gambar sekaligus memperhalus kualitas suara dan gambar sebelum diinputkan ke amplifier-tx. 2. Pengiriman audio dan video dari studio ke pemancar Sebelum dipancarkan, terlebih dahulu audio dan video dari studio diinputkan ke amplifier-tx. Cara kerja amplifier-tx adalah mengubah audio dari audio mixer dan video dari switcher di ruang master control menjadi sebuah sinyal serta menguatkan sinyal untuk selanjutnya dikirimkan ke pemancar. Sinyal-sinyal audio dan video perlu dikuatkan agar dapat

dipancarkan dengan sempurna. 3. Pemancaran audio dan video di Agropolitan Televisi (ATV) Agropolitan Televisisi (ATV) melakukan pemancaran sinyal video dan audionya dari desa Oro-Oro Ombo Kota Batu. Tujuannya adalah agar para pemirsa televisi di Malang Raya dapat menikmati acara atau program yang telah di kemas oleh tim produksi ATV di rumah masing- masing, tentunya dengan menggunakan televisi. Mekanisme pemancaran sinyal video dan audio di Agropolitan Televisi (ATV) adalah sebagai berikut: Audio dan video yang berasal dari master control diinputkan ke amplifier-tx. Selanjutnya Amplifier-TX akan mengubah audio dan video menjadi sinyal menguatkan daya,.sebelum dipancarkan. Sinyal yang telah dikuatkan tersebut dipancarkan menggunakan antena yang berada di pemancar. Data teknis pemancar Frekwensi : UHF / MHz Daya maksimum amplifier : 2500 watt Jangkauan : Malang Raya ( radius ± 30 Km ) Tinggi tower : 65 meter 4. Pengiriman sinyal pada siaran relay Mekanisme pengiriman sinyal pada siaran relay adalah sebagai berikut: Pertama, sinyal-sinyal yang berasal dari destination relay dipancarkan dengan menggunakan mini TX. Selanjutnya sinyal-sinyal tersebut ditangkap oleh mini RCV. Dari mini RCV, sinyal-sinyal ini kemudian dikirimkan ke master control. Setelah di master control proses pemancaran sinyal adalah sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.