BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional diwujudkan dalam pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAGA KEUANGAN JASA SYARIAH

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. perkoperasian menegaskan bahwa: Pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tutik Susilowati, Pengembangan Koperasi. JKB. Nomor 6 Th. IV Januari

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai usaha bersama berdasar alas kekeluargaan. Hal ini tercantum

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SUMBER MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) SIDO MULYO KECAMATAN SAMBI TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan sesuatu yang sangat menarik untuk dikaji secara

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. koperasi.. Hendar (2010 : 2) dalam bukunya Manajemen Perusahaan. usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara demokratis..

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

KONSEP DASAR KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan non Bank yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Dalam bidang ekonomi pasal 33 ayat 1

Koperasi 1

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia seutuhnya dan membangun seluruh masyarakat meliputi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL PADA KOPERASI MELALUI PUK (PEREMPUAN USAHA KECIL) DI MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

HUBUNGAN PELAYANAN DAN KREDIT PD. BPR BKK MOJOLABAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PEDAGANG KECIL DI PASAR BEKONANG TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG P E R K O P E R A S I A N

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan lebih mudah (Muljono, 2012: 54). menjalankan aktivitasnya. Bodnar (2006: 3) dalam bukunya yang berjudul Sistem

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar

BAB I PENDAHULUAN. memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam. perekonomian dan partisipasi masyarakat sendiri dalam pembangunan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus KPRI SMP N 7 Skh )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ada tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI. Perikatan-Perikatan yang dilahirkan dari Kontrak atau Perjanjian,

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA KPRI GURU SUKODONO SRAGEN)

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia atau memanusiakan manusia.

BABI PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan. usaha Lerperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang 'maju, adil dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia.

PUSTAKA ELEKTRONIK YAYASAN ENAMGE UNTUK PRAKTISI MANAJEMEN S.D.M.

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting dalam proses. penyusunan rencana kerja pembangunan daerah.

PENGARUH PELAYANAN KOPERASI DAN JENIS KELAMIN TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI RI (KPRI) MAKARYA KEC.

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan. Salah satu ciri positif yang dimiliki demokrasi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia saat ini telah memporak porandakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

PENGARUH FAKTOR INTERNAL KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PUSAT KERAJINAN KUNINGAN DAN TEMBAGA PAMUNGKAS GALLERY BOYOLALI SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan tujuan koperasi. Mengingat pentingnya peranan

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

KOPERASI.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan koperasi di Negara Indonesia mempunyai arti dan peranan tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan ekonomi nasionalnya. Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan koperasi sebagai soko guru

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya masalah yang timbul didalam lingkungan perbankan,

ABSTRAK. keberhasilan koperasi, jumlah anggota, modal, kualitas SDM, partisipasi anggota

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasal 33 UUD 1945 dinyatakan bahwa Perekonomian Indonesia. mulai dari upaya menumbuhkan iklim yang kondusif sampai ke bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan. Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan bangun perusahaan yang

Abstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mengurusi politik yang akhirnya ekonominya sendiri menjadi kacau.

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini perekonomian Indonesia masih sangat. berbanding dengan tingkat perekonomian masyarakat itu

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Koperasi merupakan suatu bentuk kerja sama dalam perekonomian,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional diwujudkan dalam pembangunan di berbagai bidang dengan titik berat pada bidang ekonomi, sedangkan pembangunan di bidang lain seperti politik, sosial, dan budaya serta pertahanan dan keamanan bersifat sebagai penunjang dan pelengkap. Negaranegara berkembang di dunia termasuk di Indonesia, menggunakan koperasi sebagai salah satu instrumen untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya. Keberadaan organisasi koperasi di Indonesia memiliki landasan yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945 khususnya pasal 33, selanjutnya dijabarkan lebih lanjut dalam UU No 12 Tahun 1967, tentang pokok-pokok perkoperasian dan disempurnakan lagi dengan UU No 25 tahun 1992, sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (UU No 25 Tahun 1992). Koperasi adalah lembaga ekonomi rakyat yang menggerakkan perekonomian rakyat dalam memacu kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan usaha dan produknya dari waktu ke waktu perlu selalu ditingkatkan. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 33 ayat (1) 1

2 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Selanjutnya penjelasan Pasal 33 antara lain menyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang dan bukan perusahaan maka bentuk usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Penjelasan Pasal 33 menempatkan koperasi baik dalam kedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional maupun sebagai bagian integral tata perekonomian nasional. Dengan memperhatikan kedudukan koperasi seperti tersebut di atas maka peran koperasi sangatlah penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan. Dalam kehidupan ekonomi seperti itu koperasi seharusnya memiliki ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas yang menyangkut kepentingan kehidupan ekonomi rakyat. Tetapi dalam perkembangan ekonomi yang berjalan demikian cepat, pertumbuhan koperasi selama ini belum sepenuhnya menampakkan wujud dan perannya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Demikian pula peraturan perundang-undangan yang ada masih belum sepenuhnya menampung hal yang diperlukan untuk menunjang terlaksananya koperasi baik sebagai badan usaha maupun sebagai gerakan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, untuk menyelaraskan dengan perkembangan lingkungan yang dinamis perlu adanya landasan hukum baru yang mampu mendorong koperasi agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih kuat dan mandiri.

3 Pembangunan koperasi perlu diarahkan sehingga semakin berperan dalam perekonomian nasional. Pengembangannya diarahkan agar koperasi benar-benar menerapkan prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi. Dengan demikian koperasi akan merupakan organisasi ekonomi yang mantap, demokrasi, otonom, partisipatif, dan berwatak sosial. Pembinaan koperasi pada dasarnya dimaksudkan untuk mendorong agar koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama dalam kehidupan ekonomi rakyat. Membantu meningkatkan taraf hidup rakyat sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Koperasi menurut Soemantri (2002:35) diartikan sebagai perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial budaya bersama-sama melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis. Pemerintah telah mengusulkan adanya kegiatan koperasi dalam masyarakat agar masyarakat dapat berperan aktif dalam menyukseskan pembangunan nasional berdasarkan asas kekeluargaan dimana koperasi adalah sebagai soko guru perekonomian nasional. Selain itu manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan menjadi anggota koperasi adalah koperasi dapat menunjang kebutuhan ekonomi keluarga melalui produk yang dikembangkan, maka dari itu banyak koperasi telah didirikan untuk membantu kelangsungan hidup rakyat kecil dalam mengembangkan usaha dan membantu pemenuhan kebutuhan keluarga.

4 Dalam menjalankan kegiatannya koperasi mempunyai banyak masalah yang harus dihadapi. Modal dan partisipasi anggota yang aktif dalam kegiatan koperasi adalah masalah yang sering muncul dan dihadapi oleh koperasi. Masalah tentang modal, koperasi mampu mengatasinya dengan mengajukan pinjaman ke bank serta menghimpun dana dari anggotanya. Akan tetapi masalah tentang partisipasi anggota menjadi masalah yang sulit terpecahkan. Mengingat anggota koperasi adalah masyarakat dengan latar belakang sosial, budaya, dan keadaan ekonomi yang berbeda. Masyarakat yang pada umumnya menghabiskan waktunya untuk bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya sulit meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan koperasi ditambah lagi kurangnya pengetahuan tentang koperasi masyarakat menjadi semakin tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan koperasi. Oleh karena itu koperasi melakukan beberapa cara untuk dapat menarik dan memunculkan minat masyarakat untuk menjadi anggotanya. Minat menurut Djamarah (2002:132) adalah rasa suka terhadap sesuatu tanpa ada paksaan. Jadi minat seseorang tidak dapat direncanakan karena minat muncul secara tiba-tiba dan digerakkan oleh perasaan seseorang. Minat dapat muncul dengan sendirinya ketika seseorang melihat sesuatu yang menarik atas obyek tertentu. Menurut Soekanto (1995:187) Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Sehingga minat masyarakat diartikan sebagai ketertarikan sekumpulan manusia yang hidup bersama-sama di suatu wilayah dan memiliki kebudayaan tertentu untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan. Minat seseorang

5 terdiri dari beberapa aspek antara lain perasaan senang, perhatian akan satu hal, kemauan, dan kesadaran seseorang untuk melakukan suatu hal tersebut. Tanpa ada perasaan senang, perhatian, kemauan, dan kesadaran tidak mungkin seseorang bersedia melakukan suatu hal atau berpartisipasi dalam suatu hal termasuk untuk menjadi anggota koperasi. Untuk dapat memunculkan minat seseorang akan suatu hal, dapat dilakukan dengan mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi minat seseorang. Menurut Hurlock menyatakan bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi minat seseorang yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri dan faktor yang berasal dari luar individu. Dalam hal ini maka, faktor yang berasal dari dalam diri individu bisa berasal dari aspek yang ada dalam minat seseorang yaitu perasaan senang, kesadaran, perhatian dan kemauan yang mendasari seseorang melakukan atu ikut dalam suatu kegiatan, sedangkan faktor yang berasal dari luar individu dapat berupa kebutuhan ekonomi keluarga yang belum tercukupi, manfaat menjadi anggota koperasi, pengaruh lingkungan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan koperasi dalam mengembangkan produknya yang dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi anggota. Minat adalah sesuatu yang mendasari seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu seperti yang diungkapkan Safari (2003:60) bahwa minat adalah pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaannya yang dapat diukur melalui kesukacitaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan. Dari

6 kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa minat masyarakat yang rendah untuk menjadi anggota koperasi mungkin saja disebabkan oleh ketidaktertarikannya akan koperasi. Ketidaktertarikan masyarakat untuk menjadi anggota koperasi dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya karena mereka tidak mengetahui manfaat menjadi anggota koperasi, tidak mengetahui tentang koperasi, dan tidak tertarik terhadap produk yang ditawarkan koperasi. Oleh karena itu salah satu cara yang dapat ditempuh oleh koperasi mengembangkan produknya untuk menarik minat masyarakat menjadi anggotanya. Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995:238) menyatakan bahwa pengembangan produk merupakan usaha meningkatkan penjualan dengan cara mengembangkan produk dengan lebih baik untuk pasar yang dikuasai sekarang yang dilakukan dengan cara membuat produk dalam kualitas, bentuk dan model yang berbeda. Menurut Simamora (2000:458-459) menyatakan bahwa dalam pemasaran terdapat 4 bentuk pengembangan produk yaitu : 1. Pengembangan produk atau penambahan produk baru 2. Perubahan dalam produk yang telah ada 3. Mencari penggunaan produk baru untuk produk yang telah ada 4. Eliminasi produk yaitu penghapusan produk yang bermasalah Dari sekian banyak jenis koperasi yang berkembang di Indonesia koperasi yang beranggotakan oleh perempuan dan dikelola oleh perempuan mendapat tempat tersendiri di masyarakat. Salah satunya adalah koperasi Wanita Setara di kabupaten Klaten. Dalam mempertahankan kelangsungan kegiatan koperasi agar tidak bangkrut koperasi ini membuat inovasi untuk

7 menarik minat masyarakat untuk bersedia menjadi anggotanya. Salah satu cara yang ditempuh oleh koperasi adalah melakukan pengembangan produknya antara lain : 1. Layanan Simpan Pinjam Koperasi Wanita Setara yang bergerak di bidang konsumsi dan simpan pinjam ini telah mampu mengembangkan usaha simpan pinjamnya menjadi berberapa jenis yaitu : Jenis pinjaman koperasi setara antara lain: 1) Pinjaman untuk usaha, 2) Pinjaman untuk konsumtif, 3) Pinjaman untuk kesehatan, 4) Pinjaman untuk stimulant, 5) Pinjaman dengan dana talangan Jenis simpanan koperasi setara antara lain: 1) Simpanan pokok, 2) Simpanan wajib, 3) Simpanan pendidikan, 4) Simpanan hari raya, 5) Simpanan mana suka 2. Unit Perdagangan Unit ini menyediakan barang-barang kebutuhan pokok (sembako) maupun barang lain yang dibutuhkan oleh anggota yang bisa diakses oleh anggota maupun non anggota. Dengan sistem pembayaran tunai dan membayar tanggungan waktu tertentu. Hal ini memberikan peluang kepada anggota yang ingin berwiraswasta dengan memanfaaatkan produk koperasi. ( www.setara-klaten.org ) Pengembangan produk yang dilakukan koperasi ini umumnya menawarkan bantuan simpan pinjam bagi para anggotanya, hal ini dilakukan mengingat anggota koperasi ini sebagian besar adalah wanita atau ibu-ibu yang sudah berumah tangga dengan banyak kebutuhan. Sedangkan hanya sedikit dari mereka yang mempunyai pekerjaan tetap dan hanya mengandalkan gaji dari suaminya saja. Kebutuhan manusia merupakan keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk tuntutan untuk memperoleh pemenuhannya dan apabila tidak terpenuhi akan merasa kekurangan (Suwandi,1997:3). Machfoedz (2005:30) berpendapat bahwa kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan konsumen untuk membeli produk yang sesuai dengan uang yang mereka miliki. Oleh karena itu setiap manusia

8 pasti akan melakukan berbagai cara agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Dalam era modern ini kebutuhan ekonomi masyarakat umum meningkat. Kebutuhan ekonomi masyarakat dapat digolongkan 4 jenis yaitu : 1) Menurut kepentingannya, 2) Menurut sifatnya, 3) Menurut tujuannya, 4) Menurut waktu. Koperasi Wanita Setara telah behasil menarik minat masyarakat khususnya kaum wanita untuk bersedia menjadi anggota koperasi melalui pengembangan produk koperasi dalam bidang usaha simpan pinjam dan unit perdagangan. Koperasi telah berhasil mengajak kaum wanita untuk ikut serta dalam rangka pembangunan nasional berdasarkan asas kekeluargaan. Diharapkan dengan pengembangan produk yang dilakukan koperasi ini akan dapat membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang MINAT MASYARAKAT UNTUK MENJADI ANGGOTA KOPERASI WANITA SETARA DITINJAU DARI PENGEMBANGAN PRODUK KOPERASI DAN KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA B. Pembatasan Masalah Pembatasan yang dikaitkan dengan judul diatas sangatlah luas, sehingga tidak mungkin dari lapangan permasalahan-permasalahan itu dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu perlu adanya pembatasan

9 masalah guna menghindari kesalahpahaman sehingga timbul penafsiran yang berbeda-beda yang akan mengakibatkan penyimpangan judul diatas. Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut : 1. Minat masyarakat dibatasi pada faktor dari luar dan dari dalam. 2. Kebutuhan ekonomi keluarga dibatasi pada kebutuhan ekonomi, jenis kebutuhan dan cara pemenuhan kebutuhan. 3. Pengembangan produk koperasi dibatasi pada pelayanan koperasi, produk koperasi dan manfaat produk koperasi. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan dimuka, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh pengembangan produk koperasi terhadap minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi Wanita Setara? 2. Adakah pengaruh kebutuhan ekonomi keluarga terhadap minat masyarakat untuk menjadi anggota Koperasi Wanita Setara? 3. Adakah pengaruh pengembangan produk dan kebutuhan ekonomi keluarga terhadap minat masyarakat menjadi anggota Koperasi Wanita Setara?

10 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan yang hendak dicapai antara lain : 1. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan produk yang dilakukan koperasi terhadap minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi Wanita Setara 2. Untuk mengetahui pengaruh kebutuhan ekonomi keluarga terhadap minat masyarakat untuk menjadi anggota Koperasi Wanita Setara. 3. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan produk koperasi dan kebutuhan ekonomi keluarga terhadap minat masyarakat menjadi anggota Koperasi Wanita Setara. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para akademisi dan para praktisi pendidikan 1. Manfaat Teoritis Menambah khasanah ilmu pengetahuan serta memberi masukan dalam rangka penyusunan teori atau konsep-konsep baru terutama untuk pengembangan pemikiran dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan produk oleh koperasi dalam rangka menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam koperasi.

11 2. Manfaat Praktis a. Memberikan masukan kepada pihak koperasi untuk selalu meningkatkan pengembangan produk untuk menarik minat masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam pembangunan melalui koperasi. b. Memberikan alternatif bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan keluarganya dengan berpartisipasi di dalam koperasi. F. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memberi gambaran secara umum tentang permasalahan yang akan dibahas, sehingga memudahkan pembaca dalam mempelajari keseluruhan isi skripsi ini serta untuk memudahkan pemahaman dan penganalisaan masalah-masalah diatas, maka secara sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi penjelasan pengertian minat masyarakat, faktor yang mempengaruhi minat, pengertian pengembangan produk, strategi pengembangan produk, pengertian kebutuhan, dan macam-macam kebutuhan BAB III METODE PENELITIAN

12 Bab ini berisi tentang metode penelitian, jenis penelitian, tempat penelitian, populasi sampel, sampling, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, uji instrument, dan sistematika laporan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum pengumpulan data BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN