PERIODE KRITIS KOMPETISI GULMA PADA DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L) HIBRIDA SKRIPSI OLEH : FITRI SUSI YANTI SIMAREMARE 060301020 DEPARTEMEN BUDI DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
PERIODE KRITIS KOMPETISI GULMA PADA DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L) HIBRIDA SKRIPSI OLEH : FITRI SUSI YANTI SIMAREMARE 060301020/ BDP-AGRONOMI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian DEPARTEMEN BUDI DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
Judul Skripsi : Periode kritis kompetisi gulma pada dua varietas jagung (Zea mays L) hibrida Nama : Fitri Susi Yanti Simaremare NIM : 060301020 Departemen : Budidaya Pertanian P. Studi : Agronomi Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing (Prof. Ir. E. Purba, Ph. D) (Ir. Toga Simanungkalit, MP) NIP. 19590105 198601 1 001 NIP. 19590728 198702 1 001 Ketua Anggota Mengetahui, Prof. Ir. E. Purba, Ph. D Ketua Departemen Budidaya Pertanian
ABSTRAK FITRI SUSI YANTI SIMAREMARE : Periode Kritis Kompetisi Gulma pada Dua Varietas Jagung (Zea mays L) Hibrida. Dibimbing oleh Prof. Ir. E. Purba, Ph.D dan Ir. Toga Simanungkalit, MP. Persaingan gulma dengan tanaman utama dapat menyebabkan penurunan produksi. Waktu penyiangan yang tidak tepat menyebabkan kerugian. Periode kritis pada tanaman jagung varietas DK 979 dan P12 belum diketahui di daerah ini. Untuk itu telah dilakukan suatu penelitian di desa tanjung slamat, kecamatan sunggal, Medan (± 57 m dpl) pada bulan Maret sampai Juli 2010 menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial dengan 12 perlakuan periode penyiangan (bersih gulma 1 minggu setelah tanam (1 MST) : W1, bersih gulma 3 MST : W2, bersih gulma 5 MST : W3, bersih gulma 7 MST : W4, bersih gulma 9 MST : W5, bergulma 1 MST : W6, bergulma 3 MST : W7, bergulma 5 MST : W8, bergulma 7 MST : W9, bergulma 9 MST : W10, bersih gulma sampai panen : W11 dan bergulma sampai panen : W12). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, bobot kering jagung pipil per plot, bobot 100 biji jagung, indeks panen, kerapatan gulma, tinggi gulma dominan dan berat kering gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penyiangan hanya berpengaruh nyata pada parameter bobot kering jagung pipil per plot dan indeks panen. Periode kritis pada varietas jagung DK 979 dengan P12 tidak berbeda dan terdapat pada saat tanaman berumur 21 hari. Kata kunci : Periode kritis kompetisi gulma, jagung (DK 979 dan P12)
ABSTRACT FITRI SUSI YANTI SIMAREMARE : The critical period of weed competition of two hybrids maize variety (Zea mays L). Superviced by Prof. Ir. E. Purba, Ph. D and Ir. Toga Simanungkalit, MP. The competition between weed and plant can influence the decreasing of production. The uncorrect weeding can make looses. Critical period of DK 979 maize and P12 wasn t knew yet in this area. Therefore, a research was held in Tanjung Slamat village,sunggal, Medan (± 57 m asl) on March until July 2010 that use non factorial randomized with 12 time weeding effects (clean weeding for a week after planting (1 MST) : W1, clean weeding for 3 weeks : W2, clean weeding for 5 weeks : W3, clean weeding for 7 weeks : W4, clean weeding for 9 weeks : W5, without weeding for 1 week : W6, without weeding for 3 weeks : W7, without weeding for 5 weeks : W8, without weeding for 7 weeks : W9, without weeding for 9 weeks : W10, clean weeding until harvest :W11, without weeding until harvest. The parameters observed were plant height, maize yield s weight per plot, weight of 100 seed, harvest index, kind of weed, dominant weed height and weed s weight. The result of research show that time weeding just affect to maize yield s weight per plot and harvest index. Critical period of DK 979 and P12 weren t different and it begin in 21 days after planting. Keywords : critical period of competition weed, maize (DK 979 and P12).
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Parluasan Balata pada tanggal 20 April 1988, anak ketiga dari empat bersaudara, ayahanda M. Simaremare (Alm) dan Ibunda L. Sinaga. Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Dolok Panribuan dan pada tahun yang sama terdaftar sebagai mahasiswa program studi Agronomi, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian USU, Medan melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Budidaya Pertanian, sebagai anggota UKM KMK USU UP Fakultas Pertanian dan sebagai asisten Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Agronomi Tanaman Perkebunan. Penulis melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di perkebunan kelapa sawit PTP. N IV unit Kebun Gunung Bayu pada bulan Juli 2009.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Periode Kritis Kompetisi Gulma pada Dua Varietas Jagung (Zea mays L) Hibrida. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Ir. E. Purba, Ph. D selaku ketua komisi pembimbing dan Ir. T. Simanungkalit, MS selaku anggota komisi pembimbing yang telah membimbing dan memberikan berbagai masukan kepada penulis dari mulai menetapkan judul, melakukan penelitian sampai penulisan skripsi ini. Ungkapan terima kasih juga kepada Ibu dan seluruh keluarga atas segala doa dan perhatiannya. Di samping itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan mahasiswa BDP yang tak dapat disebutkan satu per satu dan teman-teman dari UKM KMK USU UP F. Pertanian yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat. Medan, November 2010 Penulis
DAFTAR ISI Hal ABSTRAK i ABSTRACT.. ii RIWAYAT HIDUP. iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL. vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix PENDAHULUAN Latar Belakang.. 1 Tujuan Penelitian.. 2 Hipotesis Penelitian.. 3 Kegunaan Penelitian. 3 TINJAUAN PUSTAKA Periode Kritis 4 Gulma Tanaman Jagung... 5 Pengendalian Gulma Tanaman Jagung.... 6 BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian.. 8 Bahan dan Alat. 8 Metode Penelitian. 8 PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan... 10 Penanaman.... 10 Pemeliharaan Tanaman.... 10 Penyiangan... 10 Pemupukan... 11 Pengendalian Hama dan Penyakit... 11 Panen... 11 Peubah yang Diamati... 12 Tinggi Tanaman... 12 Bobot Kering Jagung Pipil per Plot. 12 Bobot 100 Biji Jagung 12
Indeks Panen.. 13 Data Gulma.... 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 14 Tinggi Tanaman. 14 Bobot Kering Jagung Pipil per Plot... 16 Bobot 100 Biji Jagung... 22 Indeks Panen.... 22 Data Gulma..... 23 Pembahasan...... 27 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 30 Saran..... 30 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL No. Judul Tabel Halaman 1. Rataan tinggi tanaman DK 979 pada pengukuran 2 s/d 9 MST 2. Rataan tinggi tanaman P12 pada pengukuran 2 s/d 9 MST 3. Rataan bobot kering jagung pipil per plot pada varietas DK 979 dan P12 4. Persentase produksi jagung pipil per plot pada DK 979 dan P12 5. Persentase penurunan produksi jagung pipil per plot pada DK 979 dan P12 6. Rataan bobot 100 biji jagung pada DK 979 dan P12 7. Rataan indeks panen pada DK 979 dan P12 8. Nilai jumlah dominasi (NJD), tinggi gulma, bobot kering gulma saat penyiangan (pada DK 979) 9. Nilai jumlah dominasi (NJD), tinggi gulma, bobot kering (pada P12) 14 15 16 18 20 22 23 23 25
DAFTAR GAMBAR No. Judul Gambar Halaman 1. Grafik hubungan antara waktu penyiangan dengan bobot kering jagung pipil per plot pada jagung DK 979 2. Grafik hubungan antara waktu penyiangan dengan bobot kering jagung pipil per plot pada jagung P12 3. Grafik hubungan antara waktu penyiangan dengan bobot kering jagung pipil per plot pada DK 979 4. Grafik hubungan antara waktu penyiangan dengan bobot kering jagung pipil per plot pada P12 5. Grafik hubungan antara waktu penyiangan dengan persentase penurunan produksi jagung per plot pada DK 979 6. Grafik hubungan antara waktu penyiangan dengan persentase penurunan produksi jagung per plot pada P12 17 17 19 19 21 21
DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Lampiran Halaman 1. Data rataan tinggi tanaman 2 MST pada plot P12 33 2. Sidik ragam data rataan tinggi tanaman 2 MST pada P12 33 3. Data rataan tinggi tanaman 4 MST pada plot P12 34 4. Sidik ragam data rataan tinggi tanaman 4 MST pada P12 34 5. Data rataan tinggi tanaman 6 MST pada plot P12 35 6. Sidik ragam data rataan tinggi tanaman 4 MST pada P12 35 7. Data rataan tinggi tanaman 9 MST pada plot P12 36 8. Sidik ragam data rataan tinggi tanaman 9 MST pada P12 36 9. Bobot kering jagung pipil per plot pada P12 37 10. Sidik ragam data bobot kering jagung pipil per plot pada P12 37 11. Bobot 100 biji jagung pada plot P12 38 12. Sidik ragam data bobot 100 biji jagung pada plot P12 38 13. Indeks panen pada plot P12 39 14. Sidik ragam data indeks panen pada plot P12 39 15. Data rataan tinggi tanaman 2 MST pada DK 979 40 16. Sidik ragam data rataan tinggi tanaman 2 MST pada DK 979 40 17. Data rataan tinggi tanaman 4 MST pada plot DK 979 41 18. Sidik ragam data rataan tinggi tanaman 4 MST pada DK 979 41 19. Data rataan tinggi tanaman 6 MST pada plot DK 979 42 20. Sidik ragam data rataan tinggi tanaman 4 MST pada DK 979 42 21. Data rataan tinggi tanaman 9 MST pada plot DK 979 43 22. Sidik ragam data rataan tinggi tanaman 9 MST pada DK 979 43 23. Bobot kering jagung pipil per plot pada DK 979 44 24. Sidik ragam data bobot kering jagung pipil per plot pada DK 44 979 25. Bobot 100 biji jagung pada plot DK 979 45 26. Sidik ragam data bobot 100 biji jagung pada plot DK 979 45 27. Indeks panen pada plot DK 979 46 28. Sidik ragam data indeks panen pada plot DK 979 46 29. Identifikasi Gulma pada Plot DK 979 47 30. Tinggi Gulma Dominan pada Plot DK 979 48 31. Bobot kering Gulma pada Plot DK 979 49 32. Identifikasi Gulma pada Plot P12 50 33. Tinggi Gulma Dominan pada Plot P12 51 34. Bobot kering Gulma pada Plot P12 52 35. Bagan penelitian 54 36. Denah lahan 55 37. Jadwal kegiatan 56