KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian membahas alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

Volume 3 Nomor 1, Maret 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola (SSB) di berbagai daerah yang merupakan wujud perkembangan

BAB III METODE PENELITIAN

ekstrakurikuler sepakbola di SMAN 3 Tambun Selatan Bekasi.

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

Muhammad Adam Mappaompo

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

SUMBANGAN KELINCAHAN DAN KESEIMBANGAN DINAMIS TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN FUTSAL PADA MAHASISWA PJKR

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

Kata Kunci: Koordinasi Mata-Kaki, Kelincahan, Keterampilan Menggiring Bola.

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEBANG RAYA 1 TANGERANG TAHUN 2016

III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 37 SAMARINDA

: Panjang tungkai. : Power otot tungkai.

Resiprokal. (Al) Tinggi (Bl) A1B1 A2B1

PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN SHOOTING PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA PUTRA

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JURNAL. Oleh : MEGA NUGRAHENI NPM : Dibimbing oleh :

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

EVALUASI KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA KLUB SSB RENCONG ACEH SPORT KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr Setiabudhi No. 229, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. ranggaifitrah@student.upi.edu Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan antara keseimbangan dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan dribble pada permainan sepakbola mini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota ekstrakulikuler sepakbola SMPN 102 Jakarta sebanyak 15 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Modifikasi Bass Test, Tes Menyepak dan Menghentikan Bola (Passing and Stopping) dan Tes Menggiring Bola (dribbling). Kata kunci: keseimbangan, koordinasi mata kaki, dribble PENDAHULUAN Untuk bisa bermain sepakbola dengan baik dan benar para pemain menguasai teknik-teknik dasar sepakbola. Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam, seperti stop ball (menghentikan bola), shooting (menendang bola ke gawang), passing (mengumpan), heading (menyundul bola), dan dribbling ( menggiring bola). Berbicara mengenai sepakbola untuk mencapai prestasi yang maksimal, diperlukan beberapa factor penunjang dalam olahraga sepakbola. Factor-faktor tersebut menurut Harsono (2004) yaitu: ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu (a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan mental. Keempat factor ini mutlak harus dimiliki seorang atlet sepakbola. Hal ini membuktikan bahwa permainan sepakbola membutuhkan kondisi fisik daya tahan yang baik dan kelincahan. Namun kelincahan siswa ekstrakulikuler sepakbola SMPN 102 Jakarta masih sangat kurang. Oleh karena itu jika Keseimbangan dan Koordinasi Mata Kaki kurang baik akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam mendribbling bola. Keseimbangan atau balance adalah kemampuan untuk mempertahankan system neuromuscular kita dalam statis, atau sikap yang efisien selagi kita bergerak (Harsono 1998:223). Menurut Harsono (1998:220) Koordinasi matakaki adalah suatu gerakan yang terintegerasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama dan kaki sebagai pemegang fungsi yang melakukan suatu gerakan tertentu. Menurut Harsono 190

berpendapat bahwa koordinasi adalah kemampuan untuk memadukan pola gerak khusus. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa koordinasi mata kaki merupakan komponen yang sangat memberikan kontribusi dalam keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola (M. Adam Mappaompo, 2011). Penelitian lain menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dengan kemampuan menggiring (dribbling) bola. Siswa yang memiliki keseimbangan yang baik akan dapat menggiring bola dengan baik. Menggiring bola memerlukan keseimbangan yang baik karena dalam menggiring bola ada posisi tubuh yang harus menumpu dengan satu kaki (Fani Febri Nugroho, 2015). Peneliti ingin menguji kembali hubungan antara keseimbangan dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan dribble pada permainan sepakbola m dan ini dengan modifikasi bass test dan Passing and Stopping. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat korelasi yang signifikan antara keseimbangan dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan dribble. METODE Menurut Suharsimi Arikunto (2010:136) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian mengumpulkan data penelitiannya. Penelitian menggunakan metode deskriptif yaitu dengan pemberian program yang tersusun kepada anak coba guna mengetahui pengaruh variabel terhadap variabel terkait. Dan untuk menentukan jumlah sample dalam penelitian ini penulis menggunakan Total Sampling, dengan pertimbangan untuk keakuratan data. Jumlah sample yang diambil oleh penulis didasarkan pada pendapat Arikunto (1998:120) berikut ini : Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya lebih besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung dari kemampuan peneliti. Penelitian ini menggunakan sample dari siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola mini SMPN 102 Jakarta. Menggunakan teknik total sampling diperoleh sample sebanyak 15 orang berumur 13-15 tahun pada 2015. Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu di Lapangan sepakbola Cijantung untuk tes keseimbangan dan lapangan unipeuner unisma untuk tes koordinasi mata kaki. Peneliti menggunakan Modifikasi Bass Test, tes ini bertujuan untuk mengukur keseimbangan dinamis. (Ismaryati, 2006: 51-53). Alat dan perlengkapan yang dibutuhkan yaitu : stopwatch, balok, isolasi (untuk menempelkan balok). Pelaksanaannya : Testi berdiri dengan kaki kanan diatas tanda start, testi dimulai meloncat dengan satu kaki kiri dan mendarat dengan kaki yang sama ke tanda yang pertama, pertahankan keseimbangan selama 5 detik. Kemudian testi meloncat ketanda yang ke-2 dengan kaki kanan mendarat dengan kaki yang sama, pertahankan keseimbangan selama 5 detik. Kerjakan sampai tanda yang terakhir. Pendaratan yang dinyatakan gagal apabila: Tumit atau bagian tubuh yang lain menyentuh lantai untuk berusaha mempertahankan keseimbangan. Mendarat tepat diatas tanda, sehingga tanda tersebut tertutup dengan kaki. Bila testi melakukan kesalahan pendaratan diizinkan memperbaiki posisi dan kemudian melompat kembali ke tanda berikutnya. Testi dinyatakan hilang keseimbangannya apabila: Tumit atau bagian tubuh yang lain menyentuh lantai untuk berusaha mempertahankan keseimbangan. Kaki bergerak atau berpindah tempat ketika mempertahankan keseimbangan. Bila testi hilang keseimbangannya, ia harus mundur ke tanda dibelakanganya baru kemudian melanjutkan lompatnya. Penilaian : Nilai 5 diberikan bila berhasil mendarat pada 1 tanda, dan nilai 1 untuk setiap detik keberhasilan mempertahankan keseimbangan ( maksimal 5 detik untuk tiap tanda). Nilai 5 dikurangi untuk setiap kejadian kesalahan pendaratan atau tidak mampu mempertahankan keseimbangan. Kemungkinan nilai maksimal adalah 100. Tester harus menghitung dengan sungguh-sungguh 191

waktu keseimbangan disetiap tanda dan mencatat nilai pendaratan maupun nilai keseimbangannya. Dalam tes koodinasi mata kaki (Widiastuti, 2011: 210-211) peneliti menggunakan Tes Menyepak dan Menghentikan Bola (Passing and Stopping). Tes ini bertujuan untuk mengukur kordinasi mata kaki dalam keterampilan menyepak dan menghentikan bola. Pelaksanaan tes: Siswa (testi) berdiri dibelakang garis batas yang berjarak 3 meter kekotak yang berukuran 3 meter x 0,9 meter, bola diletakkan didepan kakinya, dalam keadaan siap menyepak bola. Kemudian pengambil waktu member abaaba mulai dan menjalankan stopwatchnya. Siswa (testi) segera menyepak bola ke arah dinding pantul. Pantulan bola kembali dihentikan dan ditahan sebentar dan segera disepak kembali kearah dinding. Ini dilakukan berulang-ulang selama 10 detik. Waktu menyepak dan menghentikan bola, siswa (testi) harus tetap berada di belakang garis batas. Apabila siswa (testi) tidak dapat menghentikan dan menahan bola, bahkan bola memantul jauh, siswa (testi) harus mengambilnya kembali dan memainkan bola lagi, sampai batas waktu yang ditentukan. Tepat 10 detik, pengambil waktu pemberi aba-aba stop dan menghentikan stopwatchnya. Siswa (testi) segera berhenti melakukan tes tersebut. Pada waktu siswa (testi) melakukan tes, pengawas mengawasi perkenaan bola pada bidang sasaran dan menghitung berapa kali siswa (testi) dapat menyepak dan menghentikan bola dari belakang garis batas selama 10 detik. Pencatatan hasil: Hasil yang dicatatat adalah berapa kali siswa (testi) dapat menyepak dan menghentikan bola yang sah dari belakang garis batas selama 10 detik. Dalam tes kemampuan menggiring bola (dribbling) ini bertujuan untuk mengukur kemampuan keterampilan, keseimbanga, kelincahan dan kecepatan kaki dalam menggiring bola. (Nurhasan, 2007:211). Alat yang digunakan : bola, stopwatch, 6 buah bambu / cone (rintangan), tiang tanda start dan finish, peluit, buku catatan dan bolpoin. Keterangan : Testi (siswa), panjang bambu 1,8 (lebih tinggi dari tinggi badan anak). Bambu / cone dipasang secara berpasangan atau dua garis lurus yaitu tiga bambu di sebelah kanan dan tiga bamboo di sebelah kiri, jarak bambu satu ke bamb lain adalah 5 m, tiang tanda start atau finish ke bambu rintangan adalah 5 m. Pelaksanaan : Pada aba-aba siap. Testi berdiri dibelakang garis start dengan bola dalam penguasaan kakinya dan bersiap mendengar peluit tanda mulai untuk menggiring bola. Setelah bunyi peluit, testi mulai menggiring bola ke arah kiri melewati bambu pertama dan ke arah kanan melewati bambu kedua dan seterusnya, sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai melewati garis finish. Bila testi salah arah menggiring bola, ia harus memperbaiki catatannya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula stopwatch tetap jalan. Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan. Gerakan tersebut gagal apabila : Testi menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja. Testi menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah. Testi menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola. Cara menilai : Waktu yang ditempuh oleh testi dari terdengarnya peluit sampai ia melewati faris finish. Analisis peneliti ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bebas yaitu keseimbangan dan koordinasi mata kaki dengan satu variabel terikat yaitu dribble pada permainan sepakbola. 192

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil uji signifikansi menunjukan bahwa korelasi keseimbangan dengan kemampuan dribble: No Variabel r x1 y t hitung t tabel Keterangan 1. Keseimbangan 0.907 7.75 2.16 Signifikan 2. Kemampan Dribble Berdasarkan diatas terlihat bahwa hasil perhitungan korelasi diperoleh nilai r x1 y = 0.907 t hitung = 7.75 > t tabel = 2.16, berarti ada hubungan yang signifikan Keseimbangan dengan Kemampuan Dribble. Dari hasil uji signifikansi menunjukan bahwa korelasi koordinasi mata kaki dengan kemampuan dribble: Uji Signifikan Koordinasi Mata Kaki Dengan Kecepatan Kemampuan Dribble. No Variabel r x2 y t hitung t tabel Keterangan 1. Koordinasi Mata Kaki 0.952 11.172 2.16 Signifikan 2. Kemampuan Dribble Berdasarkan table diatas terlihat bahwa hasil perhitungan korelasi diperoleh nilai r x2 y = 0.952 thitung = 11.172 > ttabel = 2.16, berarti ada hubungan yang signifikan Koordinasi Mata Kaki dengan Kemampuan Dribble. Korelasi Keseimbangan dan Koordinasi Mata Kaki Terhadap Kemampuan Dribble. Korelasi ganda dilakukan untuk mengetahui keterkaitan kedua variabel bebas dan terikat secara bersama-sama yaitu mengetahui keeratan hubungan Keseimbangan dan Koordinasi Mata 193

Kaki terhadap Kemampuan Dribble pada permainan sepak bola mini.uji Signifikan Keseimbangan, Koordinasi Mata Kaki terhadap Kemampuan Dribble. No Variabel r yx1 x2 F hitung F tabel Keterangan 1. Keseimbangan (X1) 2. 1.397 12.34 Koordinasi Mata Kaki (X2) 3.88 Signifikan 3. Kemampuan Dribble (Y) Berdasarkan tabel diatas terlihat hasil perhitungan korelasi ganda bila dibandingkan ryx1 X2 = 1.475 t hitung = 11.206 > t tabel = PEMBAHASAN Berdasarkan tes keseimbangan ini menyimpulkan hasil bahwa keseimbangan memiliki hubungan terhadap kemampuan dribble. Hal ini dikarenakan pada saat dribble, tubuh harus seimbang agar tidak terjatuh dan dapat mengontrol bola. Selain itu keseimbangan dapat membantu testi dalam mengatur dan mempertahankan kondisi tubuh ketika membawa bola dan mempertahankan bola pada saat menggiring bola melewati halangan atau musuh. Berdasarkan tes koordinasi mata kaki menyimpulkan hasil bahwa koordinasi mata kaki memilliki hubungan terhadap kemampuan dribble. Koordinasi mata kaki memudahkan testi pada saat bola sedang dalam penguasaan atau kontrol kaki ketika mendribble. Selain itu tes koordinasi mata kaki juga membantu testi dalam 3.80. Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara Keseimbangan dan Koordinasi Mata Kaki terhadap Kemampuan Dribble. menyepak dan menahan bola ketika sedang mendribble untuk melewati lawan yang menghadang. Ketika berhadapan atau dihadang oleh lawan, keseimbangan dan koordinasi mata kaki dapat membantu mengecoh lawan dengan gerak tipuan (gocekan) pada saat mendribble. Hubungan keseimbangan dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan dribble memberikan hasil yang positif artinya dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi keseimbangan dan koordinasi mata kaki maka kemampuan dribble akan semakin cepat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dribble bola selain fisik antara lain : teknik dan mental. Apabila fisik baik tetapi tidak mempunyai teknik yang benar maka dribble menjadi tidak efektif dan efisien. Apabila memiliki fisik dan teknik yang baik tetapi mentalnya kurang maka akan 194

mempengaruhi penampilan atlet ketika melakukan dribble, misalnya kurangnya kepercayaan diri dan anxiety. DAFTAR PUSTAKA Adam, M Mappaompo. 2011. Kontribusi Koordinasi Mata Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai (Skripsi). Makassar : FIK UNM. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Febri, Fani Nugroho. 2015. Hubungan Antara Tinggi Badan, Keseimbangan, Kekuatan Otot Tungkai dan Ball Feeling Dengan Kemampuan Dribbling Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Peserta Ekstrkulikuler Sepakbola Di SMA Negeri 3 Wonogiri Tahun Ajaran2013 / 2014 (Skripsi). Yogyakarta : FIK UNY Harsono. 1998. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma Harsono. 2004. Perencanaan Program Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Nurhasan. 2007. Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung : FPOK IKIP. Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : PT Bumi Timur Jaya. 195