KONSULTASI PUBLIK RANWAL RPJMD PROVINSI KEPULAUAN RIAU Tahun Tanjung Pinang, 28 Maret 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Rancanga n Awal RPJMD. Rancangan RPJMD. Musrenbang RPJMD. Penelaahan RPJPD. Pengolaha n data & informasi. Rancangan. Akhir RPJMD

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMN dan RENSTRA BPOM

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAPPEDA Planning for a better Babel

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ARAH PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

1. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis, berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu. 2.

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Riau ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, DAN ARAH PEMBANGUNAN RPJMD

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

UTARA Vietnam & Kamboja

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 (PERUBAHAN) No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, DAN ARAH PEMBANGUNAN RPJMD

BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG Batang, 9 Sept 2017

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Transkripsi:

KONSULTASI PUBLIK RANWAL RPJMD PROVINSI KEPULAUAN RIAU Tahun 2016-2021 Tanjung Pinang, 28 Maret 2016 1

SISTEMATIKA RPJMD

Pengertian RPJMD Pasal 263 ayat (3) UU No. 23 Tahun 2014 Penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah, yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJP-D dan RPJM-N.

Persiapan Penyusuna n RPJMD 1 Pengolaha n data & informasi Hasil evaluasi capaian RPJMD TAHAPAN PROSES PENYUSUNAN RPJMD Penelaahan RTRW RTRW daerah lainnya Analisis Gambaran umum kondisi daerah & pengelolaa n keuangan daerah VISI, MISI dan Program KDH Penelaahan RPJMN/ RPJMD Provinsi Analisis isuisu strategis Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Penelaahan RPJPD Perumusa n Penjelasan visi dan misi serta Tujuan dan Sasaran Perumusan Strategi dan arah kebijakan Perumusan Kebijakan umum dan program pembangunan daerah Perumusan Indikasi rencana program prioritas & Kerangka pendanaan Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Pembahasan dengan DPRD 2 3 Penyelarasan program prioritas dan pendanaan 10 Rancangan Awal RPJMD Rancangan RPJMD Musrenbang RPJMD Rancangan Akhir RPJMD Pembahasan dan persetujuan bersama RANPERDA RPJMD Evaluasi RANPERDA RPJMD Penetapan 4 Penyusunan Rancangan Renstra PD 6 7 9 8 5 4

Sistematika RPJMD 2016-2021 Bab I Pendahuluan Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Bab IV Analisis Isu Strategis Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Bab VI Strategi dan Kebijakan Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Sistematika RPJMD 2016-2021 Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang, dasar hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika RPJMD. Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah, berisi gambaran kondisi daerah dilihat dari Aspek Geografis dan Demografis, Aspek Pelayanan Umum, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, dan Aspek Daya Saing. Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah, berisi kinerja dan kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, serta kerangka pendanaan pembangunan daerah. Bab IV Analisis Isu Strategis, berisi permasalahan pembangunan daerah, dan isu strategis pembangunan jangka menengah daerah. Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, berisi tentang visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah

Sistematika RPJMD (lanjutan) Bab VI Strategi dan Kebijakan, berisi Kebijakan Nasional dalam RPJMN Tahun 2015-2019, dan Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah Daerah. Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Dereah, berisi kebijakan umum dan program pembangunan yang mendukung pelaksanaan misi. Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, berisi visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah. Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan, berisi program prioritas RPJMD. Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah, berisi indikator kinerja dan target kinerja dalam pembangunan jangka menengah daerah Bab X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan, berisi pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan RPJMD.

KONDISI UMUM DAERAH

GAMBARAN UMUM WILAYAH Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2002 yang disahkan pada tgl 24-9- 2002 namun penyelenggaraan secara de facto dimulai pada Tgl. 1-7- 2004. Luas Wil : 251.810 km2 Daratan : 10.595 km 2 (4%) Lautan : 241.215 km 2 (96 %) Jlm Pulau pd air pasang : 1.795 Jlm Pulau pd air surut : 2.408 Wilayah Administrasi - Kabupaten : 5 - Kota : 2 - Kecamatan : 66 - Kelurahan : 141 - Desa : 275 BATAS WILAYAH Utara : Vietnam & Kamboja Selatan : Prov.Babel, Jambi Barat : Singapura, Malaysia, Riau Timur : Malaysia. Kalbar 9

1. Pertumbuhan Ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 6.71 6.22 6.96 6.49 7.63 6.23 7.11 7.32 5.78 5.02 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau dengan Nasional Tahun 2010-2015 (%) 6.02 4.79 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Prov. Kepri Nasional Dalam kurun waktu tahun 2010-2014, trend pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri menunjukkan peningkatan, namun menurun pada tahun 2015. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi sebesar 6,71%, pada tahun 2012 pertumbuhan mencapai angka tertinggi sebesar 7,63%, dan pada tahun 2015 pertumbuhan sebesar 6,02%.

1. Pertumbuhan Ekonomi (lanjutan) Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau dengan Provinsi Lain di Wilayah Sumatera Tahun 2015

2. Inflasi 11.5 9.5 10.09 Inflasi di Provinsi Kepri selama 2011-2014 sangat fluktuatif (antara 2,02% 10,09%). 7.5 5.5 3.5 1.5 7,40 6.17 3.76 3.32 3.92 2.02 7.81 7.61 7.49 Laju Inflasi di Kota Batam dan Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015 (%) 6.39 6.36 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Batam Tanjung Pinang Penyebab utama inflasi di Provinsi Kepri adalah adanya perubahan harga BBM yang berdampak pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok lainnya, naiknya biaya angkutan barang-barang konsumsi yang berasal dari lain daerah (bahan pangan pokok dan barangbarang kebutuhan sektor usaha), karena termasuk wilayah kepulauan. Tindak lanjutnya yang perlu dilakukan: menciptakan sistem transportasi dan distribusi barang dan jasa yang lebih efisien antar daerah dan sekaligus memperbaiki sistem distribusi barang/jasa yang pada gilirannya menurunkan biaya sistem distribusi logistik di Provinsi Kepri

3. Indeks Pembangunan Manusia 74 72 70 68 66 64 62 66.42 66.75 68.06 68.24 68.27 68.81 68.87 69.36 70.33 73.4 IPM Provinsi Kepri tahun 2014 dengan metode baru sebesar 73,40, tertinggi diantara provinsi se wilayah Pulau Sumatera. IPM terendah di Kabupaten Lingga, kemudian Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kabupaten Karimun. Usia harapan hidup sebesar 69,15 tahun. Angka Harapan Sekolah selama 12,51 tahun. Rata-rata Lama Sekolah selama 9,64 tahun. Pengeluaran Perkapita sebesar Rp 13.019.000.

4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp juta) 42.648 45.469 49.644 87.630 95.400 103.030 Kepulauan Riau Bangka Belitung Lampung Bengkulu Sumatera Selatan Jambi Riau Sumatera Barat Sumatera Utara Aceh 41.96 28.78 24.52 38.83 46.04 32.55 38.05 26.59 95.4 109.83 0 20 40 60 80 100 120 PDRB Per Kapita Provinsi Kepri tahun 2014 menempati posisi tertinggi ke- 2 setelah Provinsi Riau.

5. Tingkat Kemiskinan 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 137,072 131,300 125,020 124,170 122,500 114,840 8.13 6.79 6.83 6.30 6.40 5.78 140,000 135,000 130,000 125,000 120,000 115,000 110,000 105,000 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 8.82 5.78 10.79 6.71 17.16 13.77 9.12 4.83 17.11 13.53 0.00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 100,000 Jumlah Penduduk Miskin Nasional (11,13) Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Provinsi Kepri Tahun 2010-2015 Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Prov. Kepri dengan Provinsi Lain di Wilayah Sumatera, dan Nasional Tahun 2015 Tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau mengalami penurunan dari sebesar 8,13% pada tahun 2010 menjadi 5,78% pada tahun 2015. Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, tingkat kemiskinan provinsi Kepri terendah kedua setelah Bangka Belitung.

6. Tingkat Pengangguran Terbuka 10 8 6 4 2 0 7.8 6.9 6.69 6.2 5.63 4.93 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Tingkat Pengangguran terbuka fluktuatif dengan kecenderungan menurun. 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 3.47 4.79 4.96 5.08 5.14 6.23 6.5 6.56 6.69 9.02 TPT Provinsi Kepri pada tahun 2014 tertinggi kedua setelah Provinsi Aceh, menunjukkan perlu ada peningkatan kesempatan kerja dan berusaha.

7. Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender 100 90 80 92.05 92.11 92.23 92.81 93.2 95.00 90.00 85.00 93.20 94.04 87.62 87.74 87.88 89.62 90.26 91.02 91.50 91.64 70 80.00 60 75.00 50 70.00 40 30 2010 2011 2012 2013 2014 Grafik IPG Kepri 2010-2014 Perbandingan IPG Provinsi Kepri dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera Tahun 2014 IPG baru mencapai 93,2, menandakan bahwa kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau masih perlu ditingkatkan. Capaian IPG Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2014 lebih rendah dibandingkan provinsi Sumatera Barat.

KINERJA DAN PROYEKSI KEUANGAN DAERAH

Milyar Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Netto (Milyar Rupiah) tahun 2010-2015 3,500 3,312 3,000 2,500 2,473 2,250 2,844 2,919 2,716 2,605 2,502 2,000 1,948 1,858 1,877 1,729 1,500 1,000 500-482 360 244 290 335 121 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Pendapatan Belanja Pembiayaan Netto

Billions Perkembangan Unsur-Unsur Pendapatan Daerah Tahun 2010 2015 (Milyar Rupiah) 2,000 1,800 1,600 1,400 1,594 1,754 1,665 1,200 1,000 800 600 1,311 521 1,247 621 723 908 1,070 1,246 1,000 400 200 26 9 156 182 184 255-2010 2011 2012 2013 2014 2015 PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Baik pendapatan asli daerah, dana perimbangan maupun lain-lain pendapatan yang sah mengalami peningkatan.

Proporsi Unsur-Unsur Pendapatan Daerah Terhadap Total Pendapatan Tahun 2010-2015 (%) 80.00 70.00 60.00 70.54 66.43 64.46 61.67 57.04 50.00 49.81 40.00 30.00 28.04 33.08 29.23 31.93 36.66 39.99 20.00 10.00-10.20 6.30 6.40 6.30 1.42 0.48 2010 2011 2012 2013 2014 2015 PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Komposisi terbesar terhadap total pendapatan berasal dari dana perimbangan. Ada Kecenderungan peningkatan proporsi PAD dan penurunan proporsi dana perimbangan terhadap total pendapatan.

Perkembangan Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun 2010-2015 (Milyar Rupiah) Belanja tidak langsung mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sedangkan belanja langsung peningkatannya relatif kecil.

Proporsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun 2010-2015 (%) 80.00 70.00 69.68 63.36 60.00 55.76 53.71 55.99 53.19 50.00 44.24 46.29 44.01 46.81 40.00 36.64 30.00 30.32 20.00 10.00-2010 2011 2012 2013 2014 2015 Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Proporsi Belanja Langsung terhadap total belanja fluktutatif cenderung turun dari tahun 2010-2014

Proporsi Belanja Pegawai pada BTL terhadap Total Belanja Tahun 2010-2015 (%) 12.00 10.80 10.00 8.00 6.00 9.36 9.87 9.44 8.14 7.61 4.00 2.00-2010 2011 2012 2013 2014 2015 Proporsi Belanja Pegawai pada belanja tidak langsung mengalami penurunan, namun meningkat pada tahun 2015

Perkembangan Unsur-Unsur Belanja Langsung Tahun 2010-2015 (Milyar Rupiah) Belanja barang dan jasa meningkat sangat signifikan, sedangkan belanja modal fluktuatif, dengan kecenderungan meningkat.

Proporsi Belanja Modal Terhadap BL dan Terhadap Total Belanja Tahun 2010 2014 (%) 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00-54.55 34.21 38.01 23.93 25.84 21.71 24.63 21.68 13.35 11.66 14.47 13.10 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Proporsi Belanja Modal terhadap Belanja Langsung Proporsi Belanja Modal terhadap Total Belanja Proporsi belanja modal sangat fluktuatit, relatif rendah.

Kapasitas Fiskal Tahun 2010-2015 (Rupiah) No Uraian 1. Pendapatan REALISASI 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1.858.261.313.897 1.876.879.092.830 2.473.411.609.339 2.843.717.931.680 2.919.185.331.874 2.501.557.017.751 2. Penerimaam Pembiayaan 249.257.544.323 375.005.363.546 290.737.799.125 514.289.373.508 538.527.772.257 136.340.165.010 Total penerimaan 2.107.518.858.220 2.251.884.456.375 2.764.149.408.463 3.358.007.305.188 3.457.713.104.131 2.637.897.182.761 Dikurangi: 3. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kapasitas riil kemampuan keuangan 529.260.526.131 734.069.380.935 744.239.602.581 798.442.964.053 924.571.231.118 1.578.258.332.088 1.517.815.075.440 2.019.909.805.883 2.559.564.341.135 2.533.141.873.013

Proyeksi Pendapatan Tahun 2016-2021 (rupiah) No JENIS PENERIMAAN Target Penerimaan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 PENDAPATAN 3.026.806.718.975 3.106.064.482.716 3.403.955.024.390 3.714.529.065.722 4.087.207.400.287 4.611.452.248.238 A 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.109.056.419.500 1.129.706.876.510 1.236.711.521.657 1.364.837.785.037 1.491.039.589.109 1.648.997.065.605 PAJAK DAERAH 1.040.848.919.500 1.056.839.200.000 1.151.954.728.000 1.268.972.336.360 1.385.818.669.096 1.530.694.363.539 2 RETRIBUSI DAERAH 3.062.500.000 3.258.176.510 3.486.343.657 3.717.953.677 3.958.675.513 4.214.233.116 3 LAIN-LAIN PAD YANG 65.145.000.000 69.609.500.000 81.270.450.000 92.147.495.000 101.262.244.500 114.088.468.950 SAH B DANA PERIMBANGAN 1.641.530.391.475 1.625.625.614.420 1.781.952.293.816 1.907.444.637.687 2.110.215.850.020 2.428.426.161.544 1 BAGI HASIL PAJAK / 621.425.775.475 529.514.857.700 567.799.295.824 619.009.813.179 682.078.201.769 773.579.623.568 BUKAN PAJAK 2 DANA ALOKASI UMUM 866.810.696.000 927.487.444.720 1.020.236.189.192 1.071.247.998.651 1.178.372.798.516 1.355.128.718.294 3 DANA ALOKASI KHUSUS 153.293.920.000 168.623.312.000 193.916.808.800 217.186.825.856 249.764.849.734 299.717.819.681 C 1 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMI DAERAH 276.219.908.000 350.731.991.786 385.291.208.917 442.246.642.998 485.951.961.158 534.029.021.090 275.000.000.000 349.357.458.000 383.793.203.800 440.612.184.370 484.173.402.807 532.090.743.088 2 TAMBAHAN PENGHASILAN GURU 3 SUMBANGAN PIHAK KETIGA 55.200.000 59.064.000 64.970.400 74.715.960 82.187.556 94.515.689 1.164.708.000 1.315.469.786 1.433.034.717 1.559.742.668 1.696.370.795 1.843.762.313

ISU (PERMASALAHAN) STRATEGIS PROVINSI KEPRI 2016-2021

Isu Strategis Provinsi Kepri 1. Kemiskinan perlu terus diturunkan Tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau cenderung menurun dalam enam tahun terakhir, yaitu sebesar 8,13% (137.072 jiwa) pada tahun 2010 menjadi 6,24% (122.398 Jiwa) pada tahun 2015, namun angka ini masih lebih tinggi jika dibandingkan Bangka Belitung (4,97%) 2. Pengangguran cukup tinggi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cukup tinggi, yaitu sebesar 6,20% pada tahun 2015. Apabila tidak memperoleh perhatian serius angka pengangguran dapat terus meningkat.

Isu Strategis Provinsi Kepri (Lanjutan) 3. Kualitas Pembangunan Manusia belum optimal IPM Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan kecenderungan meningkat. Angka IPM pada tahun 2014 sebesar 73,40, perlu terus ditingkatkan agar kualitas SDM semakin baik, sehingga Angka Usia Harapan Hidup, Angka Rata-rata Lama Sekolah, Angka Harapan Sekolah, dan Tingkat pengeluaran perkapita (daya beli) semakin tinggi. 4. Kesetaraan dan Keadilan Gender masih rendah IPG Provinsi Kepri pada tahun 2014 baru mencapai 93,20, dan IDG tahun 2013 sebesar 60,79. IPG Provinsi Kepri masih masih perlu ditingkatkan hingga mendekati angka 100. Dilihat capaian masingmasing indikator pembentuk IPG dan IDG, secara umum masih terdapat kesenjangan hasil pembangunan antara laki-laki dan perempuan pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik.

Isu Strategis Provinsi Kepri (Lanjutan) 5. Pemerataan dan Mutu Pendidikan masih rendah Pemerataan dan kualitas pendidikan masih belum optimal, terkendala pada kondisi geografis masing-masing kabupaten/kota yang dipisahkan oleh laut. APK SMA/SMK/MA relatif rendah, baru mencapai 89,37% pada tahun 2015. Pemerataan guru pada wilayah terpencil belum merata. 6. Derajat Kesehatan Masyarakat belum optimal Derajad kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau belum optimal. Angka Usia Harapan Hidup tahun 2014 sebesar 69,97 tahun, AKI sebesar 137 per 100.000 KH, AKB sebesar 16 per 1.000 KH, AKBa sebesar 25 per 1000 KH dan Gizi Buruk sebesar 0,53%. Prevalensi penyakit menular dan penyakit tidak menular juga cukup tinggi.

Isu Strategis Provinsi Kepri (Lanjutan) 7. Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Belum Memadai Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik tahun 2015 sebesar 71,97%, Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan 10,20%, Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak 73,57%, Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar 71,35%. 8. Kesenjangan Antar Daerah Cukup Tinggi Ketimpangan pedapatan antar kelompok pendapatan menunjukkan angka yang cukup tinggi sebesar 0,36 pada tahun 2013. 9. Pengembangan Wilayah Perbatasan Belum Optimal Kepulauan Riau memiliki 19 Pulau Terluar (Karimun 2, Batam 4, Bintan 1, Natuna 7, Anambas 5) yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Baru 1.795 pulau dari 2.408 pulau yang diakui dan 613 masih dalam proses penetapan di PBB. Tingkat pengembangan wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga belum optimal.

Isu Strategis Provinsi Kepri (Lanjutan) 10. Kapasitas Fiskal Daerah Yang Terbatas Kapasitas keuangan daerah untuk membiayai belanja daerah relatif kecil, pada tahun 2014 hanya Rp 2,533 trilyun. 11 Pengembangan Kemaritiman dan pariwisata Kepulauan Riau memiliki luas wilayah laut seluas 96% dengan potensi maritim dan wisata yang besar, namun saat ini belum dikembangkan 12 Konektivitas Antar Pulau dan Antar Kabupaten Kota Transportasi udara (penerbangan komersial) belum menjangkau seluruh Kabupaten; Transportasi antar pulau belum memadai dari aspek sarpras (pelabuhan dan dermaga dan kapal angkutan umum). Hal ini ditandai dengan jumlah pelabuhan internasional 11 unit, Jumlah pelabuhan barang internasional 6 unit, Pelabuhan Perintis 5 unit, Pelabuhan Samudera 3 unit.

Isu Strategis Provinsi Kepri (Lanjutan) 13. Kerentanan terhadap Kerawanan Pangan yang Tinggi Situasi kerentanan terhadap kerawanan pangan di kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau tergolong tinggi. Berdasarkan peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan kabupaten/kota, di Provinsi Kepulauan Riau terdapat sebanyak 32 prioritas I desa/kelurahan yang memiliki kerentanan pangan sangat tinggi, 53 desa/kelurahan prioritas II, dan 76 desa/kelurahan prioritas III

Arahan Kebijakan Pemerintah Kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh WN 2. Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan 4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Slide - 37

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat; 2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan; 3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem 3 DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA Pendidikan Kesehatan Perumahan Mental / Karakter DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata dan Industri DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN Antarkelompok Pendapatan Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur KONDISI PERLU Kepastian dan Penegakan Hukum Keamanan dan Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA Slide - 38

BUKU III RPJMN 2015-2019

Tema Pembangunan Wilayah Pulau Sumatera

Target Pertumbuhan Ekonomi

Lanjutan

Lanjutan Past Performance 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Prov Kepri 7,19 6,66 6,82 6,13 6,45 6,02 Proyeksi Tim 2016 2017 2018 2019 Prov Kepri 6,69 6,81 6,93 7,05

Grafik Perbandingan Target Pertumbuhan Ekonomi Versi RPJMN dengan Proyeksi Perhitungan Tim Penyusun Ranwal RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021 8 7.8 7.6 7.4 7.2 7 6.8 6.6 6.4 6.2 6 7.50 7.40 7.50 7.19 7.00 7.05 6.82 6.70 6.93 6.66 6.81 6.45 6.57 6.69 6.13 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Versi RPJMN Versi Tim Kajian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Versi RPJMN 7,19 6,66 6,82 6,13 6,45 6,70 7,40 7,00 7,50 7,50 Versi Tim Kajian 7,19 6,66 6,82 6,13 6,45 6,02 6,69 6,81 6,93 7,05 Perubahan -0,53 0,16-0,69 0,32 Hasil Smothing 0,12 Average -0,185

Target Tingkat Kemiskinan

Lanjutan

Lanjutan Past Performance 2010 2011 2012 2013 2014 Prov Kepri 8,13 6,79 6,83 6,35 6,70 Proyeksi Tim 2015 2016 2017 2018 2019 Prov Kepri 5,78 (sept 2015) 5,81 (5,33) 5,36 (4,88) 4,91 (4,47) 4,47 (4,12)

Grafik Perbandingan Target Penurunan Kemiskinan Versi RPJMN dengan Proyeksi Perhitungan Tim Penyusun Ranwal RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021 8 8.13 7 6 5 4 6.79 6.83 6.35 6.7 6.7 6.25 5.10 5.81 5.36 4.60 4.30 4.91 4.47 3.80 3 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Versi RPJMN Versi Tim Kajian 3.40 Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Versi RPJMN 8,13 6,79 6,83 6,35 6,7 5,10 4,60 4,30 3,80 3,40 Versi Tim Kajian 8,13 6,79 6,83 6,35 6,7 5,78 5,81 5,36 4,91 4,47 Perubahan -1,34 0,04-0,48 0,35 Hasil Smothing -0,45 Average -0,36

Target Tingkat Pengangguran Terbuka

Lanjutan

Lanjutan Past Performance 2010 2011 2012 2013 2014 Prov Kepri 6,90 7,80 5,37 5,63 6,69 Proyeksi Tim 2015 2016 2017 2018 2019 Prov Kepri 6,20 (agt 2015) 5,72 5,23 4,75 4,26

Grafik Perbandingan Target Penurunan TPT Versi RPJMN dengan Proyeksi Perhitungan Tim Penyusun Ranwal RPJMD Provinsi Kepri 2016-2021 8.00 7.80 7.00 6.90 6.69 6.69 6.20 6.00 5.00 4.00 5.37 5.63 5.10 5.72 4.80 5.23 4.60 4.75 4.30 4.26 4.10 3.00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Versi RPJMN Versi Tim Kajian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Versi RPJMN 6,90 7,80 5,37 5,63 6,69 5,10 4,80 4,60 4,30 4,10 Versi Tim Kajian 6,90 7,80 5,37 5,63 6,69 6,20 5,72 5,23 4,75 4,26 Perubahan 0,9-2,43 0,26 1,06 Hasil Smothing -0,49 Average -0,05

Visi dan Misi Jangka Menengah Daerah

VISI PERMENDAGRI 54/2010 Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pilkada. Visi menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 tahun. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Rumusan misi dalam RPJMD dikembangkan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal maupun internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah.

PRIORITAS RPJPD KEPULAUAN RIAU TAHAP III (TAHUN 2015-2020) Kebijakan pada peride ini ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan kepada peningkatan daya saing ekonomi yang berlandaskan kepada pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang berkualitas baik dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara terus menerus. Pada periode ini diprioritaskan untuk terus melanjutkan penataan, pembinaan dan pengembangan organisasi pemerintahan daerah. Pemerintah dan lembaga pemerintahan mulai menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan prinsip penyelenggaraan manajemen modern, baik dalam menjalankan pemerintahan umum, pembangunan dan pelayanan publik. Meningkatkan mutu dan kualitas perangkat pemerintahan yang didukung dengan jumlah pegawai yang memadai serta didukung dengan pemakaian teknologi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.

Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim

Berakhlak Mulia Ramah Lingkungan Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera Unggul di Bidang Maritim

Unsur Visi Sebagai Bunda Tanah Melayu Mengandung arti bahwa Provinsi Kepulauan Riau diharapkan tetap menjadi wilayah yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan seni budaya melayu dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai adat dan budaya melayu tersebut dilestarikan agar tidak pudar terpengaruh oleh budaya luar. Sejahtera Sejahtera menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti aman sentosa dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dsb). Masyarakat sejahtera dapat diartikan secara luas yaitu masyarakat yang terpenuhinya kebutuhan dasarnya (pendidikan, kesehatan, pekerjaan, pangan, perumahan, dan jaminan sosial). Berakhlak Mulia Berakhlak mulia mengandung arti bahwa diharapkan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau telah dapat mempertahankan nilai-nilai moralitas masyarakat melayu dimana Agama Islam menjadi sumber utama referensinya dengan dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan bagi masyarakat selain Islam juga dapat melaksanakan ajaran agamanya, sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama.

Unsur Visi (Lanjutan) Ramah Lingkungan Ramah lingkungan mengandung arti bahwa wilayah Provinsi Kepulauan Riau diharapkan menjadi wilayah dengan lingkungan yang bersih, sehat, asri, dan nyaman sehingga perlu didukung dengan sistem pengelolaan lingkungan dan sistem pengelolaan sampah yang baik, pemanfaatan ruang yang memenuhi aspek daya dukung lingkungan, dan dilengkapi ruang terbuka hijau yang memadai. Unggul di Bidang Maritim Unggul di bidang maritim diartikan bahwa Provinsi Kepulauan Riau dicita-citakan memiliki keuanggulan pada sektor kemaritiman, sehingga mampu mewujudkan tujuan pembangunan bidang maritim, yaitu: meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat pesisir Provinsi Kepri; menghasilkan produk dan jasa kelautan yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kepri, Indonesia, dan ekspor; meningkatkan kontribusi sektor kelautan bagi perekonomian Provinsi Kepri (PDRB, nilai ekspor, dan PAD) secara signifikan; Menciptakan lapangan kerja dalam jumlah cukup besar; meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rakyat melalui peningkatan konsumsi ikan, seafood, dan produk perikanan; dan Memelihara daya dukung lingkungan dan kelestarian sumberdaya kelautan.

PENYEMPURNAAN RUMUSAN MISI DALAM RPJMD 1. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, demokratis, berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu. 2. Meningkatkan daya saing ekonomi melalui pengembangan infrastruktur berkualitas dan merata serta meningkatkan keterhubungan antar kabupaten/kota. 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, ketrampilan dan profesionalisme Sumber Daya Manusia sehingga memiliki daya saing tinggi. 4. Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, penanganan kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). 5. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan 6. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal (investasi) dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. 7. Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis industri dan perdagangan dengan memanfaatkan bahan baku lokal. 8. Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup. 9. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja tinggi serta penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas.

Program Unggulan Berdasarkan Misi

Misi Fokus Misi Program Unggulan 1.Mengembangkan 1. Perwujudan provinsi Kepri perikehidupan masyarakat sebagai Bunda Tanah yang agamis, demokratis, Melayu berkeadilan, tertib, rukun dan aman di bawah payung budaya Melayu. 2.Meningkatkan daya saing ekonomi melalui pengembangan infrastruktur berkualitas dan merata serta meningkatkan keterhubungan antar kabupaten/kota. 2. Penegakan perda Provinsi dan Peraturan Gubernur dan antisipasi potensi gangungan keamanan dan ketertiban 1. Pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan darat 2. Pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan laut 3. Pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan udara Program Pengembangan Nilai Budaya Program pengelolaan kekayaan budaya. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Misi Fokus Misi Program Unggulan Lanjutan Misi Ke 2 5. Peningkatan sarana prasarana pengairan untuk mendukung produktivitas pertanian Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya 6. Peningkatan akses sanitasi (air limbah, persampahan, drainase) bagi masyarakat Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 7. Peningkakatan sarana prasarana penyediaan pasok air bersih Program pengembangan kinerja pengelolaan air bersih/air minum 8. Peningkatan dukungan layanan infrastruktur dasar pemukiman dan perumahan Program lingkungan sehat perumahan 9. Peningkatan ratio elektrifikasi Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan 10. Pengembangan wilayah perbatasan Program pengembagan wilayah perbatasan

Misi Fokus Misi Program Unggulan 3. Meningkatkan kualitas 1. Peningkatan aksesibilitas Program pendidikan menengah pendidikan, ketrampilan dan dan kualitas pendidikan Program Peningkatan mutu profesionalisme Sumber menengah atas pendidik dan tenaga Daya Manusia sehingga kependidikan memiliki daya saing tinggi. 2. Peningkatan kesempatan masyarakat untuk Program fasilitasi pendidikan tinggi bersekolah di Perguruan Tinggi terutama pendidikan diploma/politkenik untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja kelas menengah 3. Peningkatan mutu pendidikan Program peningkatan mutu pendidikan Program manajemen pelayanan pendidikan 4. Peningkatan kualitas ketrampilan dan profesionalisme tenaga kerja/pencari kerja melalui sertifikasi profesi Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Misi Fokus Misi Program Unggulan 4. Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, penanganan kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). 1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan 2. Pencegahan dan penanganan penyakit menular termasuk HIV/AIDS 3. Peningkatan Akses dan mutu pelayanan kesehatan 4. Peningkatan usaha promotif dan preventif kesehatan 5. Percepatan penurunan angka kemiskinan 6. Peningkatan kesetaraan gender dan perlindungan anak. 7. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, dan pemberdayaan Potensi sumberdaya kesejahteraan sosial Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS Program peningkatan SDM Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Program pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan masyarakat Program perbaikan gizi masyarakat Program pengentasan kemiskinan Program pengembangan ekonomi pedesaan Program Pemberdayaan Masyarakat Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Program Peningkatan Kualitas Perlindungan Perempuan dan Anak Program Rehabilitasi Sosial Program Perlindungan dan Jaminan Sosial

Misi Fokus Misi Program Unggulan 5.Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan 1. Peningkatan kapasitas/produksi perikanan tangkap dan produksi perikanan budidaya Program pengembangan budidaya perikanan Program pengembangan perikanan tangkap 2. Pengembanganan minapolitan Program pengembangan budidaya perikanan 3. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan 4. Penataan ruang wilayah pesisir dan laut terpadu dengan wilayah darat, untuk percepatan pengembangan cluster industri perikanan dan pariwisata Program pengembangan perikanan tangkap Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (Kelautan dan Perikanan) Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut (LingkunganHidup) 5. Pembangunan dan pengembangan pariwisata pantai dan laut serta jasa kelautan lainnya 6. Peningkatan produktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura untuk memenuhi kebutuhan wilayah provinsi 7. Meningkatkan ketersediaan pasok pangan pada seluruh wilayah kabupaten/kota 8. Menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan utama agar tetap terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Program Pengembangan Destinasi pariwisata Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan

Misi Fokus Misi Program Unggulan 6. Meningkatkan iklim ekonomi kondusif bagi kegiatan penanaman modal (investasi) dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. 7.Meneruskan pengembangan ekonomi berbasis industri dan perdagangan dengan memanfaatkan bahan baku lokal. 1. Peningkatan jumlah investasi dengan peningkatan promosi potensi investasi serta berbagai paket kemudahan pelayanan periijinan. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 2. Pengembangan UMKM Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 1. Pembangunan dan pengembangan industri pengolahan hasil-hasil perikanan (skala menengah dan besar) Program pengembangan peningkatan dindustri kelautan perikanan, industri berbasis teknologi 2. Pembangunan Techno Park Program Pengembangan dan Penelitian Pembangunan bidang kelautan, pertanian dan teknologi tinggi 3. Pengembangan perdagangan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Misi Fokus Misi Program Unggulan 8.Meningkatkan daya dukung, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup. 1. Peningkatan upaya pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Program Pengawasan dan Pengendalian pada Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 9. Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, aparatur birokrasi yang profesional, disiplin dengan etos kerja tinggi serta penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas. 1. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM aparatur 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Program peningkatan kualitas pelayanan dan informasi publik Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa 3. Peningkatan kapasitas fiscal daerah Program intensifikasiifikasi pendapatan daerah

MOHON MASUKAN PENYEMPURNAAN Pasal 60 Permendagri 54 Tahun 2010 Rancangan Awal RPJMD yang disusun dikoordinasikan oleh kepala Bappeda kepada para kepala SKPD dan dikonsultasikan dengan publik Untuk memperoleh penyempurnaan Bappeda Provinsi Kepulauan Riau Email : bappeda01@e-kepri.net Masukan Berikutnya dari Publik Terhadap Rancangan RPJMD (Sebelum Menjadi Rancangan Akhir yang akan dibahas oleh DPRD) 69

Terimakasih atas perhatian dan masukan penyempurnaanya...