PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS QAIT PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING BERBASIS NEEDS ASSESMENT PADA MATERI RUANG-n EUCLIDES

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Tri Andari, Pengembangnan Perangkat Pembelajaran... Tri Andari 1 Restu Lusiana 2

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

Maharani Gita K. 4, Dinawati Trapsilasiwi 5, Arika Indah K. 6

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SISWA SMK

Key Words: Whole Brain Teaching, Quantum Learning, Lesson Plan, Student Book, Worksheet and Final Test.

M. Wildan Athoillah 13, Dafik 14, Hobri 15

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE GENIUS LEARNING

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PERKULIAHAN BERBASIS ATONG PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR PKn 1

Alvian Agung K 22, Suharto 23, Dinawati Trapsilasiwi 24

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengoperasikan Sistem Operasi Komputer Berdasarkan Masalah

Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

Reta Yuliani Fajrin 40, Jekti Prihatin 41, Pujiastuti 42

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun

Sinta Hartini Dewi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar...

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR. Budhi Rahayu Sri Wulan STKIP PGRI SIDOARJO

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL ALJABAR LINIER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

Oleh. Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS QAIT PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA 1) 2) Restu Lusiana, Tri Andari 1 Prodi Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP PGRI Madiun, Kota Madiun 1 email: lucie.azurra@yahoo.com 2 Prodi Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP PGRI Madiun, Kota Madiun 2 email: triandari229@yahoo.com Abtract The aims of this research is to create a good learning tools of Algebra Stucture towards QAIT based Guide Inquiry. Algebra Stucture as basic subject in mathematics. This conditions is essensials for students to comprehend the materials. The using of QAIT based Learning Model Guide Inquiry is one of the ways to incrase motivation student on learning. QAIT based Learning Model Guide Inquiry will increase the active learning of the students. This developmental research was applying Thiagarajan's,et al. 4D developmental approach. Thiagarajan's approach consisted of 4D phases approaches. The phases are Define, Design, Development and Disseminate. The population was students of fifth semester of Mathematics Department of IKIP PGRI Madiun. The data collections techniques used were in form of test and non-test (questionnaire). The results were collected from the approach's trial. Learning tools already stated valid and has good criteria on students' effective activities, lecturer's classroom management, sensitiveness of students' results test, validity, reliability, and students' positive responses. Good learning tools of Algebra Stucture towards QAIT based Guide Inquiry creates (1) Satuan Acara Pembelajaran (SAP), (2) Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), (3) Tes Hasil Belajar (THB) of Spatial-n Euclides of Linear Algebra. Keywords: Development, Learning Tools, QAIT Based Guide Inquiry, Grupoida 1. PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah pada dasarnya adalah kegiatan belajar mengajar, yang bertujuan agar siswa memiliki hasil yang terbaik sesuai kemampuannya. Salah satu tolak ukur yang menggambarkan tinggi rendahnya keberhasilan siswa dalam belajar adalah hasil belajar. Guru berperan sebagai faktor penentu keberhasilan siswa dalam belajar. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatakan bahwa kunci utama dalam memajukan pendidikan adalah guru, karena guru secara langsung mempengaruhi, membimbing dan mengembangkan kemampuan peserta didik (siswa) agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral tinggi. Sehingga diharapkan guru memiliki kecakapan atau keterampilan dalam membimbing siswa dalam pembelajaran, selain itu pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk digunakan merupakan salah satu alternatif untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Secara umum hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun belum optimal. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar mahasiswa pada Ujian Akhir Semester (UAS) tahun 2013 masih rendah. Grupoida merupakan salah satu materi pada mata kuliah Struktur Aljabar I yang dipelajari oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika semester V. Mata kulian ini merupakan mata kuliah prasyarat untuk beberapa mata kuliah yang lain. Dari data hasil belajar mahasiswa semester V tahun 2013 menunjukkan prosentase mahasiswa yang mendapatkan nilai di atas 70 hanya 35,40 % sedangkan sisanya mendapat nilai di bawah 70. Presentase ini relatif rendah jika dibandingkan mata kuliah yang lain. Prestasi belajar merupakan suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang peserta didik dalam kegiatan belajar sesuai dengan nilai yang dicapainya (Winkel, 1996:162). Prestasi dalam bidang matematika masih relatif rendah, hal ini menunjukkan bahwa selama ini guru masih belum banyak membuat inovasi baru dalam pembelajaran. 49

JURNAL LPPM Vol. 2 No. 2 Juli 2014 Tidak tercapainya hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti guru, sarana dan siswa itu sendiri. Misalnya siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. Kebanyakan guru masih kurang jelas dalam menyampaikan instruksi dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak dapat menangkap informasi yang diberikan dengan baik. Pembelajaran yang berlangsung tidak dalam situasi yang kondusif untuk belajar. Guru harus lebih kreatif dalam memilih model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih aktif dalam belajar. Guru harus bisa memberikan instruksi yang jelas yang dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif. Untuk melakukan hal ini guru memerlukan model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih mengerti dengan konsep matematika dan aktif belajar. Salah satunya adalah dengan model pembelajaran Guide Inquiry yang dipadukan dengan pembelajaran efektif QAIT yang dikemukakan oleh Slavin. Model pembelajaran Guide Inquiry adalah suatu model pembelajaran dimana siswa dikondisikan untuk menyelesaikan masalah sendiri dengan bantuan guru. Model Guide Inquiry merupakan istilah yang paling tepat sebab disesuaikan dengan kondisi siswa yang pada dasarnya bukan sebagai penemu, sebab apa yang ditemukan itu sudah diketahui oleh guru atau orang lain. Pembelajaran berbasis QAIT ini menuntut adanya pembelajaran yang berkualitas dari guru, suasana belajar yang kondusif, pemberian reward kepada siswa yang aktif dan pemakaian waktu yang efektif dalam proses pembelajaran. Materi Grupoida adalah salah satu materi pada mata kuliah struktur aljabar I yang mempelajari tentang pengertian operasi biner, sifat-sifat operasi biner, pengertian struktur aljabar, pengertian grupoida, dan sifat-sifat grupoida. Penggunaan model pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT merupakan salah satu cara untuk menarik minat mahasiswa dalam mengikuti dan memahami materi tersebut. Berdasarkan pengamatan di tempat peneliti mengajar, sampai saat belum tersusun suatu perangkat pembelajaran yang dapat dijadikan panduan mengajar mata kuliah Struktur Aljabar I khususnya pada materi Grupoida. Melalui model pengembangan pada penelitian ini akan disusun dan dikembangkan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT. Dengan perangkat pembelajaran yang dihasilkan tersebut diharapkan dapat memotivasi mahasiswa supaya lebih kreatif dalam 50 memecahkan masalah, mampu berkomunikasi secara matematik, mengaitkan suatu konsep dengan konsep yang lain ataupun dengan kehidupan nyata, serta mampu bernalar secara logis dan sistematis dalam mempelajari materi pada mata kuliah Struktur Aljabar I khususnya pada materi Grupoida. 2. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian pengembangan (developmental research). Penelitian pengembangan dilakukan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran pada mata kuliah Struktur Aljabar. Rancangan penelitian uji coba berbentuk One Group Pretest-Posttest Design sebagaimana disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Rancangan Penelitian Ujicoba Kelas Tes Perla Tes Awal kuan Akhir Eksperimen T aw X T ak Keterangan: T aw : tes awal, tes sebelum perlakuan X : pembelajaran dengan model Snowball Throwing Berbasis Tugas Terstruktur. T : tes akhir, tes setelah perlakuan ak Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa semester V Prodi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Madiun. Subyek penelitian ujicoba adalah mahasiswa semester V kelas E Prodi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Madiun. Kelas ini dipilih secara acak karena mahasiswa di setiap kelas yang ada di Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Madiun memiliki kemampuan yang beragam. Model pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah model Thiagarajan, Semmel, dan Semmel yang dikenal dengan four-d model (model 4-D). Model Thiagarajan terdiri dari 4 tahap yang dikenal dengan model four D model (Trianto: 2010). Keempat tahap tersebut adalah tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap penyebaran (disseminate). Uraian keempat tahap beserta komponen-komponen 4-D Thiagarajan sebagai berikut: a. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan batasan materi. Tahap pendefinisian terdiri dari 5 langkah yaitu analisis awal-

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran... akhir, analisis mahasiswa, analisis konsep, analisis tugas dan spesifikasi tujuan pembelajaran. b. Tahap Perancangan (Design) Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan perangkat pembelajaran awal, yaitu rancangan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan model Guide Inquiry berbasis QAIT. Tahap ini dimulai setalah ditetapkan tujuan pembelajaran khusus. Tahap perancangan terdiri dari empat langkah pokok, yaitu penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal (desain awal). Untuk keperluan penelitian, diperlukan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas mahasiswa, dan angket respon mahasiswa. c. Tahap Pengembangan (Develop) Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan draft perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data yang diperoleh dari uji coba (Draft final). Draft perangkat pembelajaran ini meliputi: Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM) yang sesuai dengan pembelajaran diskusi kelas berbasis diskusi kelompok intuitif, dan Tes Hasil Belajar (THB). Dalam hal ini, peneliti juga melakukan modifikasi, yaitu: a. Pada model 4-D, analisis konsep dan analisis tugas dilakukan secara paralel. Sedangkan pada penelitian ini, analisis konsep dan analisis tugas dilakukan secara berurutan. Hal ini dilakukan karena materi dalam mata kuliah Stuktur Aljabar urutan tugas bergantung pada urutan materi/konsep. b. Pada model 4-D, istilah analisis konsep diganti dengan analisis materi. Hal ini karena materi yang terdapat pada pembelajaran tidak hanya memuat konsep materi saja, tetapi juga memuat prinsip, relasi, dan operasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, lembar validasi keterbacaan (yang meliputi SAP, LKM, dan THB), lembar Observasi/Pengamatan (lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas mahasiswa, lembar pengamatan kemampuan mahasiswa dalam memahami materi, angket respon mahasiswa, dan tes hasil belajar). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data hasil validasi perangkat pembelajaran, analisis data hasil validasi keterbacaan, analisis data observasi (yang meliputi data kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran, data aktivitas mahasiswa selama pembelajaran, dan data kemampuan mahasiswa dalam memahami materi, analisis data respon mahasiswa, dan analisis data tes hasil belajar) 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBA- HASAN HASIL PENELITIAN Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM) yang sesuai pembelajaran dengan model pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT, dan Tes Hasil Belajar (THB). Model pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah model Thiagarajan, Semmel, dan Semmel yang dikenal dengan four- D model (model 4-D) yang terdiri dari 4 tahap. Keempat tahap tersebut adalah tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap pengembangan. a. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan batasan materi. Tahap pendefinisian terdiri dari 5 langkah yaitu analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas dan spesifikasi tujuan pembelajaran Analisis awal-akhir observasi pada mahasiswa semester V Program Studi Pendidian Matematika IKIP PGRI Madiun untuk mengetahui masalah dasar yang terjadi di dalam pembelajaran pada mata kuliah Struktur Aljabar I. Setelah mengetahui masalah dasar yang terjadi, peneliti mencoba melakukan kajian pada kurikulum yang berlaku serta teori belajar yang mendukung sebagai upaya pemecahan solusi dari masalah tersebut. Hal ini yang nantinya akan menjadi latar belakang perlu atau tidaknya dikembangkan perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT. Analisis Mahasiswa observasi untuk mengetahui kegiatan dan karakteristik mahasiswa yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan perangkat pem- penyebaran (disseminate). Namun, dalam penelitian ini hanya dibahas tentang tiga tahap pengembangan perangkat, yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan dan tahap 51

JURNAL LPPM Vol. 2 No. 2 Juli 2014 belajaran yang sesuai dengan subyek penelitian. Karaktersistik mahasiswa tersebut meliputi latar belakang pengetahuan dan perkembangan kognitif siswa. Analisis Konsep analisis pada konsep-konsep yang akan diajarkan pada kegiatan pembelajaran. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis konsep-konsep yang relevan yang akan diajukan berdasarkan analisis awal- akhir. Analisis Tugas analisis terhadap tugas-tugas berupa kompetensi yang akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini ditujukan untuk mengidentifikasi keterampilan akademis utama yang akan dikembangkan dalam pembelajaran. b. Deskripsi Tahap Perancangan (design) Pemilihan Format Format yang digunakan pada SAP disesuaikan dengan prinsip, karateristik, dan langkah-langkah model pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT. Isi pembelajaran mengacu pada hasil analisis materi, tugas dan spesifikasi tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan pada tahap pendefinisian. Pemilihan Media Pemilihan media dilakukan sesuai dengan hasil analisis materi tugas karena penggunaan media bertujuan memudahkan mahasiswa dalam memahami materi dan tugas yang diberikan. Berdasarkan hal tersebut, maka seperangat media dipilih adalah seperangkat slide power point yang berisi hal-hal yang dibahas pada LKM 1 dan LKM 2. Perancangan Awal Perangkat Pembelajaran Perancangan awal perangkat pembelajaran yang dilakukan meliputi perancangan Satuan Acara Pembelajaran (SAP), Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB). Perancangan Awal Instrumen Penelitian Perancangan awal instrumen penelitian meliputi pembuatan lembar validasi perangkat, lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas mahasiswa, lembar pengamatan kemampuan memahami materi, lembar respon mahasiswa, tes hasil belajar. c. Deskripsi Tahap pengembangan (Develop) Tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan para 52 ahli, dan data yang diperoleh dari uji coba. Kegiatan pada tahap ini adalah validasi ahli, validasi keterbacaan dan uji coba perangkat. Beberapa data yang diperoleh pada saat pelaksanaan ujicoba perangkat Pembelajaran meliputi: data aktivitas mahasiswa selama pembelajaran, kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran, kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kompetensi guru profesional, nilai Post-Test, dan data respon mahasiswa. Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa selama Pembelajaran Pengamatan aktivitas mahasiswa dilakukan terhadap enam orang mahasiswa selama empat kali pelaksanaan pembelajaran berturutturut (4 SAP). Hasil pengamatan diperoleh bahwa aktivitas mahasiswa pada pertemuan ke-1 belum memenuhi kriteria batasan keefektifan pembelajaran karena belum mencapai 60% yang melakukan aktivitas. Sedangkan pada pertemuan ke-2, 3, dan 4 mahasiswa sudah memenuhi kriteria, yaitu melakukan aktivitas lebih dari 60%. Hal ini berarti bahwa aktivitas mahasiswa dikatakan efektif. Hasil Penilaian Kemampuan Dosen dalam Mengelola Pembelajaran Hasil rata-rata skor kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran pada tahap pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup, serta kemampuan mengelola waktu, dan suasana kelas minimal 3. Hasil analisis data ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran untuk pertemuan 1, 2, 3, dan 4 mempunyai kriteria minimal baik. Berdasarkan kriteria yang sudah dijelaskan maka dosen dalam mengelola pembelajaran memenuhi kriteria baik. Hasil Nilai Kemampuan Mahasiswa dalam Memahami Materi Kemampuan mahasiswa dalam memahami materi diamati pada setiap kali pembelajaran. Rata-rata nilai kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kompetensi guru profesional minimal 3. Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam memehami materi baik. Hasil Ujicoba Tes Hasil Belajar Hasil analisis sensitivitas butir tes, validitas butir tes, dan reliabilitas tes selama tes ujicoba perangkat pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT adalah sebagai berikut: (a) Sensitivitas Butir Tes Sensitivitas butir tes dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran... Tabel 2 Analisis Sensitivitas Butir Tes No. Sensitivitas Interprestasi Soal 1 0,403 Sensitif/Peka 2 0,417 Sensitif/Peka 3 0,469 Sensitif/Peka 4 0,477 Sensitif/Peka 5 0,552 Sensitif/Peka Tabel di atas menunjukkan bahwa setiap butir tes hasil belajar peka atau sensitif terhadap pembelajaran. Hal ini berarti bahwa semua butir tes dikatakan sensitif, sehingga layak untuk digunakan tanpa revisi. (b) Validitas Butir Tes Berdasarkan rumus korelasi Product Moment, diperoleh validitas setiap butir tes berikut: Tabel 3 Analisis Validitas Butir Tes No. Soal r xy Tingkat Validitas 1 0,795 Tinggi 2 0,866 Sangat Tinggi 3 0,819 Sangat Tinggi 4 0,871 Sangat Tinggi 5 0,868 Sangat Tinggi Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat validitas dari masing-masing butir tes berada pada kategori tinggi dan kategori sangat tinggi. Hal ini berarti bahwa semua butir tes dikatakan valid, sehingga layak untuk digunakan tanpa revisi. (c) Reliabilitas Berdasarkan perhitungan pada Lampiran, maka diperoleh koefisien reliabilitas = 0,924 atau dapat dinyatakan bahwa reliabilitas instrumen tes hasil belajar yang dikembangkan termasuk pada kategori sangat tinggi. Hal ini berarti bahwa instrumen tes hasil belajar reliabel sehingga layak untuk digunakan tanpa revisi. Hasil Angket Respon Mahasiswa Hasil angket respon mahasiswa pada saat tes ujicoba perangkat pembelajaran pendekatan Guide Inquiry berbasis QAIT menunjukkan bahwa 90 % memberikan respon positif dan 10% memberikan respon negatif. Hal ini menunjukkan bahwa respon mahasiswa positif. PEMBAHASAN Pada pembahasan hasil penelitian ini dibahas pencapaian kriteria perangkat pembelajaran dengan perangkat pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT. Pencapaian kriteria perangkat pembelajaran pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 Pencapaian Kriteria Perangkat Pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT. No. Aspek Kategori Keterangan 1 Aktivitas Efektif mahasiswa 2 Kemampuan dosen Baik dalam mengelola pembelajaran 3 Kemampuan mahasiswa dalam memahami materi Baik 4 Tes hasil belajar Sensitif, valid, dan reliabel 5 Respon mahasiswa Positif Tabel 4 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penelitian didapatkan perangkat pembelajaran pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT pada materi Grupoida dengan menggunakan model 4-D yang telah dimodifikasi. Perangkat pembelajaran yang didapatkan pada penelitian yang dilakukan di kelas V E Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun meliputi Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB). 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian adalah perangkat pembelajaran pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan 4-D yang dimodifikasi. Pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini dilakukan sampai tahap ketiga, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop). Perangkat pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT yang baik telah didapatkan dengan menggunakan model 4-D ini. Hal ini karena perangkat pembelajaran yang telah didapatkan dinyatakan 53

JURNAL LPPM Vol. 2 No. 2 Juli 2014 valid oleh para validator dan memenuhi kriteria: a. Aktivitas mahasiswa efektif b. Kemampuan dosen mengelola pembelajaran baik c. Kemampuan mahasiswa dalam memahami materi baik d. Tes hasil belajar sensitif, valid, dan reliabel Perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran Guide Inquiry berbasis QAIT yang dihasilkan meliputi Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB). 5. REFERENSI Slavin, E. 2004. Educational th Psychology, 4 ed. London: Allyn and Bacon.2008. Cooperatie Learning. Bandung: Nusa Media. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT Kencana. Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia. 54