BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitianinimerupakanbentukpenelitiandeskriptifdenganmenggunakandua

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian deskriftif dengan menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan penelitian yang memiliki dua variabel X dan satu variabel Y. Penelitian ini menggunakan Variabel harga diri (X1), efikasi diri (X2) dengan minat berwirausaha (Y). Secara sistematis model hubungan antara ketiga variabel tersebut dapat dilihat pada identifikasi variabel penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (X1) = Harga diri 2. Variabel bebas (X2) = Efikasi diri 3. Variabel terikat (Y) = Minat berwirausaha C. Definisi Operasional Definisi operasional dari variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu: Harga diri (X1), Efikasi diri (X2), Minat berwirausaha (Y) adalah sebagai berikut: 34

35 1. Minat Berwirausaha Minat berwirausaha adalah pemusatan perhatian, keinginan, ketertarikan, serta kesediaan individu untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dan tidak mudah menyerah dengan resiko yang akan terjadi. Minat berwirausaha ini berdasarkan aspek dari Pintrick dan Schunk (1996). Adapun aspek -aspek minat berwirausaha yang dikemukakan oleh Pintrick dan Schunk (1996) yaitu: a. Sikap umum terhadap aktivitas wirausaha b. Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas berwirausaha c. Merasa senang dengan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas wirausaha d. Aktivitas berwirausaha mempunyai arti penting bagi individu e. Adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas (hal yang dianggap menarik dari aktivitas tersebut) f. Berpartisipasi dalam aktivitas berwirausaha 2. Harga Diri Harga diri adalah bagaimana individu menilai dirinya sendiri berdasarkan evaluasi yang positif ataupun negatif tentang kemampun, kebehargaan, penting dan dapat diterima oleh orang lain, ketika individu menilai dirinya positif maka individu tersebut memiliki harga diri yang tinggi dan begitu sebaliknya. Harga diri berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Coopersmith (dalam Burn 1993). Adapun aspek-aspek harga diri yaitu :

36 a. Kekuasaan (power) b. Keberartian (significance) c. Kemampuan (competence) 3. Efikasi Diri Efikasi diri adalah suatu keyakinan ataupun kepercayaan yang dimiliki seseorang tentang kemampuan yang dimiliki dan merasa percaya bahwa tugas yang dilakukan itu berpeluang sangat besar terhadap keberhasilan, dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Efikasi diri ini berdasarkan pada aspek yang dikemukakan oleh Bandura (1997). Adapun aspek-aspek efikasi diri yang dikemukakan oleh Bandura (1997) yaitu : a. Level tingkatan kesulitan (magnitude) b. Luas bidang perilaku (generality) c. Kemantapan keyakinan (strength) D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007 ). Menurut Arikunto (2002), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi. Populasi pada penelitian ini dipilih siswa SMK Masmur Pekanbaru dengan jumlah populasi 491 orang.

37 Tabel 3.1 Presentase Jumlah Populasi Siswa SMK Masmur Kelas Jumlah 1 146 orang 2 155 orang 3 190 orang Total 491 orang Sumber data: Daftar data siswa SMK Masmur tahun pelajaran 2014/2015 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, dengan maksud untuk menggeneralisasikan sampel (Arikunto, 2002). Arikunto (2002) menjelaskan apabila subjek yang akan diteliti kurang dari 100 subjek, maka lebih baik diambil keseluruhannya, tetapi jika lebih dari 100 maka diambil 15-25% dari jumlah populasi. Berdasarkan konsep diatas, penelitian ini populasinya lebih dari 100 orang, yaitu 491 orang, maka peneliti mengambil sampel 25 % dari populasi 491 orang. Rumus: Sampel = 25 % x populasi Sampel = 25 / 100 x 491 = 123 orang Maka dari rumus tersebut sampel yang diambil adalah sebanyak 123 orang dari populasi 491 orang. Pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan stratified random sampling adalah sebagai berikut:

38 Tabel 3.2 Presentase Sampel Siswa SMK Masmur Teknik Stratified Random Sampling Kelas Populasi Sampel 1 146 siswa 146 / 491 x 123 = 36,5 = 37 siswa 2 155 siswa 155 / 491 x 123 = 38,8 = 39 siswa 3 190 siswa 190 / 491 x 123 = 47,5 = 47 siswa Total 491 siswa 123 siswa E. Metode Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2002), metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa metode pengumpulan data, yaitu wawancara, angket, skala, observasi dan studi dokumenter. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala. Skala menurut Arikunto (2002), adalah sejumlah pertanyaan ataupun pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala harga diri, efikasi diri dan skala minat berwirausaha. Skala harga diri merupakan, skala yang dimodifikasi dari skala Coopersmith (1967), dan skala efikasi diri dimodifikasi dari penelitian Hartono (2011) yang berdasarkan aspek/teori efikasi diri dari Bandura (1997), sedangkan skala minat berwirausaha merupakan skala yang dimodifikasi dari penelitian Hartono (2011) yang berdasarkan pada teori minat berwirausaha dari Pintrick dan Schunck (1996).

39 1. Alat Ukur Penelitian a. Alat Ukur Variabel Minat Berwirausaha Skala minat berwirausaha dalam penelitian ini dimodifikasi dari skala Hartono (2011) berdasarkan aspek Pintrik dan schunk (1996), dengan memodifikasi pernyataan aitem agar sesuai dengan subjek yang akan diteliti. Skala minat berwirausaha meliputi aspek-aspek yaitu: 1) Sikap umum terhadap aktifitas wirausaha 2) Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas berwirausaha 3) Merasa senang dengan hal yang berhubungan aktivitas berwirausaha 4) Aktivitas berwirausaha mempunyai arti penting bagi individu 5) Adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas berwirausaha 6) Berpartisipasi dalam aktivitas berwirausaha Skala ini disusun dengan model skala likert yang telah dimodifikasi menjadi 4 alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral. Penghilangan jawaban netral ini berguna untuk menghindari jawaban yang mengelompok sehingga dikhawatirkan peneliti akan banyak kehilangan data. Pernyataan Favourable diberikan dengan ketentuan yaitu: Sangat Sesuai (SS) = 4, Sesuai (S) = 3, Tidak Sesuai (TS) = 2, Sangat Tidak Sesuai (STS) = 1. Sedangkan untuk penilaian pernyataan Unfavourable diberikan dengan ketentuan Sangat Sesuai (SS) = 1, Sesuai (S) = 2, Tidak Sesuai (TS) = 3, Sangat Tidak Sesuai (STS) = 4.

40 Tabel 3.3 Blue Print Skala Minat Berwirausaha No Aspek Nomor Item Jumlah Favorabel Unfavorabel 1 Sikap umum terhadap aktivitas (sikap terhadap 1,13,25,37,49 7,19,31,43,52 10 berwirausaha) 2 Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas 2,14,26,38, 8,20,32,44,53 9 berwirausaha 3 Merasa senang dengan segala hal yang berhubunagn dengan 3,15,27,39,50 9,21,33,45 9 aktivitas berwirausaha 4 Aktivitas berwirausaha mempunyai arti penting bagi individu 4,16,28,40,51 10,22,34,46,54 10 5 Adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas (hal yang dianggap menarik dari 5,17,29,41 11,23,35,47,55 9 aktivitas tersebut) 6 Berpartisipasi dalam aktivitas berwirausaha 6,18,30,42 12,24,36,48,56 9 Jumlah 27 29 56 b. Alat Ukur Variabel Harga Diri Skala harga diri disusun berdasarkan model skala Guttman yang jawaban setiap aitem instrumennya memiliki 2 alternatif jawaban yaitu Ya dan Tidak. Skala ini hasil modifikasi dari Skala Coopersmith (1967), dengan memodifikasi dari bahasa Inggris diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan mengurangi jumlah aitem dari 58 aitem menjadi 50 aitem, serta peryataan aitem disesuaikan dengan subjek penelitian. Alasan peneliti mengurangi jumlah aitem adalah aitem yang dikurangi merupakan aitem untuk mengungkap kebohongan, bukan aitem untuk mengukur harga diri yang tinggi, dan berdasarkan ketentuan dari Coopersmith (1967) Jika

41 subjek menjawab " YA " sebanyak 3 atau lebih dari aitem kebohongan tersebut, itu menunjukkan bahwa ia sedang mencoba terlalu keras untuk menyajikan dirinya sebagai individu positif. Maka subjek itu tidak boleh dimasukkan dalam analisis. Pemberian skor berdasarkan pernyataan favorable dan unfavorable. Favorable yaitu pernyataan yang mendukung pada subyek, sedangkan unfavorable pernyataan yang tidak mendukung pada subyek. Untuk lebih jelasnya pemberian skor dalam instrument penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Table 3.4 Poin dan Skor untuk Respon Jawaban Pernyataan Jawaban Favorable Unfavorable Ya 2 1 Tidak 1 2 Untuk skala pengukuran harga diri, komponen yang dipakai oleh penulis terdiri dari tiga unsur, yaitu: power (kekuatan), signivicance (keberartian), dan competence (kemampuan). Blue print skala harga diri sebagai berikut:

42 Tabel 3.5 Blue Print Skala Harga Diri N Aspek Indikator Nomor Item Jumlah o Favorabel Unfavorabel Kekuatan Mampu mengontrol 1 dan mengukur tingkah laku 3, 7, 8,47, 13, 19, 21, 24, 26, 30, 38, 44,5,35,14, 25, 33 17 Memiliki pendapat yang diterima oleh 27 10 2 orang lain Pengakuan dan rasa 2 Keberarti an hormat dari orang lain - 45 1 Menerima kepedulian dari orang lain 12 34 2 Memiliki pandangan positif terhadap diri 1,20 12 2,6,18,29,32, 36,37,42,46, 48 Menerima perhatian, afeksi, dan ekpresi 4,16,22,40 28 5 cinta, dari orang lain Mendapat penerimaan dari lingkungan 9,15,23,39 31,50 6 Mampu untuk sukses - 43 1 Memiliki tuntutan prestasi yang ditandai 11 49 2 dengan keberhasilan Dapat mengerjakan 17 41 2 tugas dengan baik dan benar Jumlah 25 25 50 3 Kompete nsi/kema mpuan c. Alat ukur Variabel Efikasi Diri Skala efikasi diri dalam penelitian ini dimodifikasi dari skala Hartono (2011) berdasarkan aspek Bandura (1997) dengan memodifikasi pernyataan dari subjek mahasiswa menjadi pernyataan untuk SMK, agar sesuai dengan subjek yang akan diteliti. Aspek efikasi diri meliputi tiga aspek dimensi yaitu magnitude (tingkatan), Strength (kekuatan), Generality (Generalitas). Skala ini disusun dengan model skala likert yang telah dimodifikasi menjadi

43 empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral. Penghilangan jawaban netral ini berguna untuk menghindari jawaban yang mengelompokkan sehingga dikhawatirkan peneliti akan kehilangan banyak data. Untuk penelitian ini penilaian berkisar dari 1 (satu) hingga 4 (empat). Pernyataan Favourable diberikan dengan ketentuan yaitu: Sangat Sesuai (SS) = 4, Sesuai (S) = 3, Tidak Sesuai(TS) = 2, Sangat Tidak Sesuai (STS)= 1.Sedangkan untuk penilaian pernyataan Unfavourable diberikan dengan ketentuan: Sangat Sesuai (SS) = 1, Sesuai (S) = 2, Tidak Sesuai (TS) = 3, Sangat Tidak Sesuai (STS) = 4. Tabel 3.6 Blue Prin Skala Efikasi Diri N Aspek Nomor item Jumlah o Favorabel Unfavorabel 1 Tingkat 1,7,13,19,24,27 4,10,16,21,25,28 12 kesulitan(magnitude) 2 Luas bidang 2,8,14,20 5,11,17,22 8 perilakugenerality) 3 Kemantapan 3,9,15 6,12,18,23,26,29, 10 keyakinan(strength) 30 Jumlah 13 17 30 F. Uji Coba Alat Ukur Instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, instrumen penelitian yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007). Namun sebuah skala dapat dikatakan valid dan reliabel berdasarkan statistik dengan melalui uji coba (try out). Try out pada penelitian ini dilakukan pada 60 Siswa

44 SMK Masmur Pekanbaru. Try out alat ukur dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabelitas pada skala variabel harga diri, efikasi diri, dan minat berwirausaha. Uji coba penelitian dilakukan pada tanggal 15 18 September 2014. Subjek yang digunakan dalam uji coba adalah siswa SMK Masmur Pekanbaru. Skala yang disebarkan dan dianalisa berjumlah total 136 aitem. 1. Validitas Dalam psikodiagnostik, validitas seringkali dikonsepkan sebagai sejauhmana tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur (Azwar, 2010). Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas. Skala yang disusun berdasarkan kawasan ukur yang teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas, secara teoritik akan valid. Untuk mengetahui seberapa tinggi koefisien validitas yang dianggap memuaskan, Cronbach (dalam Azwar, 2010) mengatakan bahwa jawaban yang paling masuk akal adalah Yang tertinggi yang dapat anda peroleh. Koefisien yang berkisar antara 0,25 sampai 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik (Azwar, 2010). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes tersebut. Maka, uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis rasional dari Profesional Judgement yang dilakukan oleh dosen pembimbing dan narasumber.

45 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan Statistical Product And Service Solution (SPSS) 17 For Windows terdapat koefisien korelasi > 0,25 sehingga peneliti menggunakan angka koefisien korelasi menjadi 0,25 dalam penelitian ini. Skala minat berwirausaha (Y) memiliki 56 aitem. Setelah dilakukan uji coba dari 56 aitem minat berwirausaha, terdapat 8 aitem yang gugur, yang tidak memenuhi koefisien 0,25. Peneliti menggunakan 48 aitem yang valid untuk skala penelitian minat berwirausaha. Hasil perhitungan komputerisasi pada skala minat berwirausaha diperoleh indeks daya beda bergerak dari -0,103 sampai 0,703. Berikut ini tabel blueprint skala minat berwirausaha. Tabel 3.7 Blue Print Skala Minat Berwirausaha (Try Out) No Aspek Aitem valid Aitem gugur N F UF F UF 1 Sikap umum terhadap aktivitas (sikap terhadap berwirausaha) 2 Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas berwirausaha 3 Merasa senang dengan segala hal yang berhubunagn dengan aktivitas berwirausaha 4 Aktivitas berwirausaha mempunyai arti penting bagi individu 5 Adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas(hal yang dianggap menarik dari aktivitas tersebut) 1,25,37,49 2,14,26,38, 3,15,27,39,50 4,16,28,40,51 6 Berpartisipasi dalam aktivitas berwirausaha 18,30,4 2,19,31, 43,52 13 7 10 8,20,32,53-44 9 9,21,33,45 - - 9 10,22,4 6,54 5,29, 11,23,3 5,47,55-34 10 17,41-9 12,24,4 6 36 9 8,56 JUMLAH 23 25 4 4 56

46 Tabel 3.8 Blue Print Skala Minat Berwirausaha (Penelitian) No Aspek Nomor Item Jumlah Favorabel Unfavorabel 1 Sikap umum terhadap aktivitas (sikap terhadap 1,21,31,41 15,27,36,44 8 berwirausaha) 2 Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas 2,11,22,32, 6,16,28,45 8 berwirausaha 3 Merasa senang dengan segala hal yang berhubunagn dengan 3,12,23,33,42 7,17,29,37 9 aktivitas berwirausaha 4 Aktivitas berwirausaha mempunyai arti penting 4,13,24,34,43 8,18,38,46 9 bagi individu 5 Adanya minat intrinsik dalam isi aktivitas(hal yang dianggap menarik dari 5,25 9,19,30,39,47 7 aktivitas tersebut) 6 Berpartisipasi dalam aktivitas berwirausaha 14,26,35 10,20,40,48 7 Jumlah 23 25 48 Skala harga diri (X1) memiliki 50 aitem. Setelah dilakukan uji coba dari 50 aitem harga diri, terdapat 24 aitem yang gugur, yang tidak memenuhi koefisien 0,25. Sehingga peneliti menggunakan 26 aitem yang valid untuk skala penelitian harga diri. Hasil perhitungan komputerisasi pada skala harga diri diperoleh indeks daya beda bergerak dari -0,461 sampai 0,478. Berikut ini tabel blueprint skala harga diri.

47 Tabel 3.9 Blue Print Skala Harga Diri (Try Out) No Aspek Indikator Aitem valid Aitem gugur N F UF F UF 1 Kekuat an 2 Keberar tian 3 Kompet ensi/ke mampu an Mampu mengontrol dan mengukur tingkah laku 19 5,35, 25, 33 3, 7, 8,47, 13,21, 24, 26, 30, 38, 44,14 17 Memiliki pendapat 2 yang diterima oleh - 10 27 - orang lain Pengakuan dan rasa hormat dari orang lain - 45 - - 1 Menerima kepedulian dari orang lain - 34 12-2 Memiliki pandangan positif terhadap diri - 1,20 2,6,48 12 18,29,32,3 6,37, 42,46 Menerima perhatian, afeksi, dan ekpresi 16,2 cinta, dari orang lain 2,40 Mendapat penerimaan dari lingkungan 23 31,50 9,15,3 9 28 4-5 - 6 Mampu untuk sukses - 43 - - 1 Memiliki tuntutan prestasi yang ditandai dengan keberhasilan - 49 11-2 Dapat mengerjakan tugas dengan baik dan benar 17 41 - - 2 Jumlah 6 20 19 5 50

48 Tabel 3.10 Blue Print Skala Harga Diri (Penelitian) No Aspek Indikator Nomor Item Jumlah 1 Kekuat an 2 Keberar tian Favorabel Unfavorabel Mampu mengontrol dan mengukur tingkah 6 1,16,9, 14 5 laku Memiliki pendapat - 2 1 yang diterima oleh orang lain Pengakuan dan rasa hormat dari orang lain - 23 1 Menerima kepedulian dari orang lain 15 1 Memiliki pandangan positif terhadap diri - 5,11,13,17,18,21,24 7 Menerima perhatian, afeksi, dan ekpresi 3,7,19 10 4 cinta, dari orang lain Mendapat penerimaan dari lingkungan 8 12,26 3 3 Kompet Mampu untuk sukses - 22 1 ensi/ke Memiliki tuntutan mampu an prestasi yang ditandai dengan keberhasilan - 25 1 Dapat mengerjakan tugas dengan baik dan benar 4 20 2 Jumlah 6 20 26 Skala efikasi diri (X2) memiliki 30 aitem. Setelah dilakukan uji coba dari 30 aitem efikasi diri, terdapat 10 aitem yang gugur, yang tidak memenuhi koefisien 0,25. Sehingga peneliti menggunakan 20 aitem yang valid untuk skala penelitian efikasi diri. Hasil perhitungan komputerisasi pada skala efikasi diri diperoleh indeks daya beda bergerak dari -0,096 sampai 0,659. Berikut ini tabel blueprint skala efikasi diri :

49 Tabel 3.11 Blue Prin Skala Efikasi Diri untuk Uji Coba (Try Out) No Aspek Aitem valid Aitem gugur Jumlah F UF F UF 1 Tingkat 7,13,24 10,16,21 1,19 4 12 kesulitan(magnitude),27,25,28 2 Luas bidang 5,11,17, 2,8,14, - 8 perilakugenerality) - 22 20 3 Kemantapan 15 6,12,23, 3,9 18 10 keyakinan(strength) 26,29,30 JUMLAH 5 15 8 2 30 Tabel 3.12 Blue Prin Skala Efikasi Diri (Penelitian) No Aspek Nomor item Jumlah Favorabel Unfavorabel 1 Tingkat 3,7,14,17 4,9,11,15,18 9 kesulitan(magnitude) 2 Luas bidang - 1,5,10,12 4 perilakugenerality) 3 Kemantapan 8 2,6,13,16,19,20 7 keyakinan(strength) JUMLAH 5 15 20 2. Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh faktor eror dari pada faktor perbedaan yang sesungguhnya (Azwar, 2010). Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabillitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 dampai 1,00. Semakin tinggi keofisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti

50 semakin rendah reliabilitasnya. Dalam pengukuran psikologi, koefisien reliabilitas yang mencapai angka r xx = 1,00 tidak pernah dapat dijumpai (Azwar, 2010). Penghitungan reliabilitas menggunakan program komputer Statistical Product and Service (SPSS) 17.0 for Windows. Hasil uji reliabelitas pada penelitian ini sebesar 0,936 untuk variabel minat berwirausaha, dan 0,874 untuk variabel harga diri, sedangkan nilai reliabel untuk variabel efikasi diri peroleh nilai sebesar 0,879. G. Analisis Data Analisis data yang dilakukan untuk pengolahan data penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel harga diri dan efikasi diri dengan minat berwirausaha. Meskipun terdapat data yang tidak terdistribusi normal yaitu pada variabel harga diri, namun data ini tetap digunakan dalam analisis regresi, karena dilihat dari populasi penelitian ini normal yang berarti populasi penelitian memenuhi karakteristik sebagai siswa SMK Masmur Pekanbaru yang masih aktif, dan hasil penelitian ini hanya berlaku untuk subjek penelitian saja tidak dapat digeneralisasikan untuk siswa SMK yang lebih luas, menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for Windows. Data hasil pengukuran harga diri yang dikumpulkan melalui skala harga diri dan data hasil pengukuran efikasi diri yang dikumpulkan melalui skala efikasi diri akan dikorelasikan dengan data minat berwirausaha yang diperoleh

51 melalui skala minat berwirausaha. Data tersebut kemudian akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.