BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beranekaragam budaya yang berbeda-beda, namun saling

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi dan media massa, mengakibatkan munculnya New

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

1.1 Latar Belakang Budaya kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. zaman itu masyarakat memiliki sistem nilai. Nilai nilai budaya yang termasuk

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara satu sama lain. Hal ini dapat kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M

BAB II KAJIAN TEORI. "Adat" berasal dari bahasa Arab,عادات bentuk jamak dari عاد ة (adah), yang

NILAI-NILAI SOSIAL DAN BUDAYA DALAM MITOS KIAI KALADETE TENTANG ANAK BERAMBUT GEMBEL DI DATARAN TINGGI DIENG KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Masyarakat & Budaya

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari keanekaragaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. tradisi serta budaya. Keragaman suku bangsa di Indonesia menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman budaya, suku, ras, agama dan lain-lain. Keberagaman yang dimiliki

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku bangsa,

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki suku, adat istiadat, bahasa, agama, ras, seni dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. majemuk. Sebagai masyarakat majemuk (plural society) yang terdiri dari aneka

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Baduy merupakan salah satu suku adat di Indonesia yang sampai

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB II KAJIAN TEORI. Kebudayaan berasal dari kata sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya. Salah satu adat budaya yang ada di Indonesia adalah adat budaya

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM ANTROPOLIGI: KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. dan budaya. Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi yang masih

Sebagai ilustrasi, orang Batak dan Sunda beranggapan bahwa mereka halus dan. sopan sedangkan orang Batak kasar, nekad, suka berbicara keras, pemberang

1. PENDAHULUAN. bangsa yang kaya akan kebudayaan dan Adat Istiadat yang berbeda satu sama lain

BAB I PENDAHULUAN. Busana bukanlah sebatas persoalan kain yang dikenakan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

commit to user BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam merupakan titipan Tuhan untuk dimanfaatkan sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adat Baduy dalam perjalanannya sebagai masyarakat adat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

BAB V PENUTUP. Dimulai dari kehidupan sosial, budaya hingga perekonomiannya. Kesuksesan

JURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. animisme dan dinamisme. Masyarakat tersebut masih mempercayai adanya rohroh

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki beranekaragam budaya yang berbeda-beda, namun saling melengkapi satu sama lain. Menurut Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi (Darwis,2008:40) kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Budaya harus selalu dipertahankan oleh setiap suku bangsa, karena budaya dapat mencerminkan karakter suatu bangsa. Sehingga masyarakat secara global dapat menilai dan membedakan ciri khas dari setiap budaya yang ada di setiap masingmasing suku bangsa. Menurut Ranjabar (Ranjabar,2006:21) kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri atas unsur-unsur besar ataupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Beberapa orang sarjana telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan itu. Menurut Melville J. Herskovits (Ranjabar,2006:21) mengajukan empat unsur kebudayaan, yaitu: 1. Alat-alat teknologi 2. Sistem ekonomi 3. Keluarga

2 4. Kekuasaan politik Menurut Brownislaw Malinowski (Ranjabar,2006:22) yang seorang Antropolog menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan, yaitu : 1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya. 2. Organisasi ekonomi 3. Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan. Perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama. 4. Organisasi kekuatan Begitu juga masyarakatnya, masyarakat di Indonesia berasal dari berbagai suku, seperti suku Jawa, suku Sunda, suku Batak, suku minangkabau, suku Dayak, dan lain-lain. Oleh karena itu masyarakat di Indonesia memiliki berbagai macam corak budaya masing-masing. Tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya, Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya, walaupun secara teoretis dan untuk kepentingan analitis, kedua persoalan tersebut dapat dibedakan dan dipelajari secara terpisah. Sekelompok masyarakat yang memiliki aturan dan gaya hidup yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Karena ada hukum yang disebut sebagai hukum adat yang mengikat mereka untuk mengatur kehidupan bersama di dalam suatu kampung adat. Masyarakat adat yang ada di dalam kehidupan kampung adat yang memiliki hukum adat yang beraneka ragam. Hukum adat yang berlaku dalam

3 masyarakat kampung adat sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berkembang dalam kehidupan mereka masing-masing. Menurut Ter Haar (Bushar Muhammad,1988:16) hukum adat adalah seluruh peraturan, yang ditetapkan dalam keputusan-keputusan yang penuh wibawa, dan yang dalampelaksanaanya diterapkan begitu saja artinya tanpa adanya keseluruhan peraturan, yang dalam kelahirannya dinyatakan mengikat sama sekali. Masyarakat adat biasanya lebih mengutamakan budaya yang di turunkan dari nenek moyang mereka. Mereka tidak mudah untuk menerima pengaruh asing atau budaya dari luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya mereka. Terutama masyarakat adat yang berada di daerah Jawa Timur. Mereka sangat mengutamakan budaya yang telah diturunkan dari nenek moyang mereka, mereka tidak berani melanggar setiap aturan atau hukum adat yang telah berlaku di kampung adatnya, karena mereka takut kualat. Hanya bencana yang mereka dapat, jika melanggar larangan-larangan yang telah diberlakukan. Mereka memiliki kebiasaan unik tersendiri yang menjadi ciri khas dari kehidupan mereka. Masyarakat Kalang memiliki ciri khas kehidupan yang religius, sederhana, dan bersahaja. Mereka sangat taat kepada setiap aturan dan pantangan yang telah diturunkan dari leluhur mereka. Bukti dari kereligiusan mereka dengan didirikannya pondok pesantren yang berlokasi di dalam Kalang, uniknya anak-anak yang menuntut ilmu di pondok pesatren tersebut bukanlah masyarakat yang ada di dalam Kalang, melainkan anak-anak yang berasal dari luar Kalang.

4 Keunikan yang lainnya dari mereka adalah jumlah rumah yang yang ada di Kalang hanya berjumlah tujuh rumah. Awalnya pada tahun 1960-an jumlah kepala keluarga disana hanya empat orang dan jumlah bangunan yang didirikan adalah empat rumah saja. Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah anggota mereka, maka di bangun lagi bangunan rumah ditambah dengan bangunan pondok pesantren, sekarang jumlah bangun yang ada di dalam Kalang adalah sepuluh bangunan dari luas tanah 3 Hektare. Masyarakat di luar Kalang tidak diijinkan untuk mendiami atau mendirikan bangunan apapun di dalam kawasan Kalang. Hanya anggota keluarga Kalang saja yang diijinkan untuk mediami bangunan yang ada di dalam Kalang. Masyarakat adat Kalang masih mempertahankan nilai-nilai budaya leluhur, mereka masih hidup secara sederhana dengan berkebun. Selain itu, mereka juga memiliki mata pencaharian lainnya yaitu berdagang, menjadi kepala sekolah, dan bekerja dibidang jasa. Masyarakat adat Kalang dapat menerima perkembangan dan kemajuan jaman yang terjadi disekitarnya. Tingkat pendidikan mereka beragam dari yang lulus SD sampai yang lulus jenjang Strata satu. Untuk mengetahui lebih jauh tentang perkembangan nilai-nilai budaya di masyarakat adat Kalang, maka peneliti mengambil judul : Kajian Tentang Perkembangan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Adat dalam Kehidupan di Era Globalisasi (Studi Kasus Di Pemukiman Kalang, Desa Ngasem, Kabupaten Kediri )

5 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan diatas yang muncul pada Masyarakat adat di Kalang, Desa Ngasem, Kabupaten Kediri. Dapat peneliti rumuskan suatu masalah pokok yaitu Bagaimana perkembangan nilai-nilai budaya pada masyarakat adat di Kalang dalam kehidupan di era globalisasi? Untuk memudahkan pembahasan hasil penelitian, maka dari rumusan masalah pokok tersebut peneliti jabarkan dalam beberapa sub masalah sebagai berikut : 1. Apakah dalam praktek kehidupan nilai budaya pada masyarakat adat Kalang bersifat demokrasi dan kebersamaan? 2. Bagaimana proses perubahan nilai-nilai budaya yang berkembang di masyarakat adat Kalang? 3. Mengapa masyarakat Kalang tetap mempertahankan nilai budaya dari leluhur mereka? 4. Bagaimana perkembangan kehidupan masyarakat adat Kalang dalam era globalisasi? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan perkembangan nilai-nilai budaya masyarakat adat di Kalang dari awal berdiri hingga sekarang.

6 2. Tujuan Khusus Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan : 1. Dalam praktek kehidupan nilai budaya pada masyarakat adat Kalang yang bersifat demokrasi dan kebersamaan. 2. Proses perubahan nilai-nilai budaya yang berkembang di masyarakat adat Kalang. 3. Penyebab masyarakat Kalang tetap mempertahankan nilai budaya dari leluhur mereka. 4. Perkembangan kehidupan masyarakat adat Kalang dalam era globalisasi. D. Batasan Istilah Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. Nila merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi. (Tim Antropologi,1996:38) Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Oleh sebab itu kebudayaan secara estimologis dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Menurut Koentjaraningrat (1982), sebagai konsep, kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan hasil budi dan karyanya itu.

7 Lyde Kluckholn berpendapat antara masyarakat dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan satu mata uang dengan dua sisi, dapat dibedakan, namun tidak dapat dipisahkan. Dimana ada masyarakat disana juga ada kebudayaan. Kebudayaan mengatur hidup kita setiap saat. (Pelly dan Menanti,1994:98) Ruth Benedist dalam Dawis (2008:40) memberikan definisi tentang kebudayaan ia mengatakan kebudayaan adalah pengikat manusia bersama-sama. Herkovit ( Pelly dan Menanti,1994:28) mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan yang mengikutu satu cara hidup tertentu. Gillin dan Gillin mengatakan bahwa masyarakat itu itu adalah kelompok manusia yang tersebar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Darwis (2008:110) Masyarakat hukum adat adalah masyarakat yang memperkembangkan ciri-ciri khas hukum adat. Menurut Ronald Robertson (Nurmalina dan Syaifullah,2008:117) mengatakan bahwa globalisasi merujuk pada kenyataan dunia yang semakin rapat dan cepat-rapatsingkat antarmanusia dari berbagai belahan dunia. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini secara teoritis, diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk pengetahuan ilmu sosial dan dapat memberikan pengetahuan tentang perkembangan nilai-nilai budaya masyarakat adat Kalang.

8 Manfaat dari penelitian ini secara praktis, diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa dan masyarakat tentang perkembangan nilai-nilai budaya masyarakat adat Kalang, Desa Ngasem, kabupaten Kediri. Bahwa masih ada masyarakat yang mempertahankan budayanya yang dianut secara turun temurun. Dan kebudayaan tersebut dapat memperkaya bhineka tunggal ika yang ada di Indonesia. F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif. Karena menurut peneliti metode kualitatif tepat untuk melakukan penelitian. Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik. Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan yang bercorak kualitatif, karena tidak menggunakan alat-alat pengukur. Disebut naturalistik, karena situasi lapangan penelitian bersifat natural atau wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau test. Penelitian tidak mungkin sepenuhnya objektif dan netral, dan selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, historis serta nilai-nilai. (Nasution,2003:8) Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melalui proses wawancara, dalam proses ini dilakukan tanya jawab antara peneliti dengan subjek penelitian agar pertanyaan terarah dengan baik dan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti. Adapun melalui proses observasi guna untuk mengetahui perkembangan nilai-nilai budaya masyarakat adat pemukiman Kalang, Desa Ngasem, Kabupaten Kediri. Dan studi literature, dimana kita mendapatkan dari data-data informasi mengenai kebudayaan masyarakat adat.

9 G. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi yang dituju oleh peneliti untuk mendapatkan informasi selengkapnya dari masyarakat adat Kalang mengenai perkembangan nilai-nilai kebudayaan. Lokasi yang menjadi rujukan untuk diteliti adalah di Kalang, Desa Ngasem, Kabupaten Kediri. Peneliti melakukan penelitian secara kualitatif, yaitu mendatangi subjek secara langsung dan mewawancarai subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah masyarakat Kalang. Peneliti melakukan wawancara dengan mereka melalui pendekatan-pendekatan secara khusus agar mereka dapat memberikan data yang akurat. Wawancara difokuskan pada pemimpin adat Kalang atau orang yang dituakan di Kalang. Karena pemimpin adat inilah yang mengetahui segala sesuatu yang ada di Kalang dan orang yang dipercaya untuk dapat mempertahankan kebudayaan yang ada di Kalang. Selain itu, masyarakat yang berdiam di Kalang dan Masyarakat yang berada di sekitar Kalang.