ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL, SEMI SISTEM, DAN SISTEM (PERI) PADA KOLOM GEDUNG BERTINGKAT

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE BEKISTING SEMI KONVENSIONAL DAN PERI DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA ABSTRAK

Kata kunci : bekisting Table Form System, zoning, siklus, biaya, waktu

Kata kunci : metode bekisting table form

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K)

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

Jalan Perpustakaan Kampus USU, Medan ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU, BIAYA, DAN DIRECT WASTE PENGGUNAAN TULANGAN KONVENSIONAL, WIRE MESH, DAN FLOORDECK PADA PEKERJAAN PLAT LANTAI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Sipil Skripsi Sarjana Semester Ganjil Tahun 2011/2012

ANALISIS BEKISTING METODE SEMI SISTEM DAN METODE SISTEM PADA BANGUNAN GEDUNG

APLIKASI METHOD PRODUCTIVITY DELAY MODELPADA ANALISA PENGARUH WASTEPEKERJA TERHADAP INDEKS KOEFISIEN PRODUKTIVITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipengaruhi oleh banyak faktor ketersediaan lahan, bentuk struktur,

Maria Ulfa Putri dkk., Efisiensi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Balok Kolom Metode Konvensional Dan

STUDI PERBANDINGAN BIAYA BEKESTING SEMI MODERN DENGAN BEKESTING KONVENSIONAL PADA BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

BAB I PENDAHULUAN. manajemen konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk

ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI KONVENSIONAL DAN HOLLOW CORE FLOOR PANEL (HCFP)

STUDI PERBANDINGAN HARGA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

PERBANDINGAN METODE KONSTRUKSI PLAT LANTAI SISTEM DOUBLE WIRE MESH DENGAN SISTEM HALF SLAB ABSTRACT ABSTRAK

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG

PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 950

Analisis struktur dan biaya bekisting semi sistem pada proyek Pejaten Mall BAB I PENDAHULUAN

COMPARISON FORMWORK WOOD SLOOF TO BATAKO VIEWED FROM THE ASPECT OF TIME AND COST

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA SATUAN BAHAN PEKERJAAN BEKISTING BETON BERTULANG: STUDI KASUS PADA PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG

PRIYANTO D

EFISIENSI HARGA METODE PRACETAK PADA BANGUNAN BERTINGKAT RUSUNAWA PROTOTIPE DI WILAYAH JAKARTA DAN PAPUA

BAB 1 PENDAHULUAN. mahal, dan hal ini tidak dibarengi dengan ketersediaan rumah landet house

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pengumpulan Data

ESTIMASI ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL QUAD MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE SNI

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI. Oleh : Joaozinho Dos Santos Araujo Fernandes Disetujui Oleh : Dosen Pembimbing I. Dosen Pembimbing II

Kajian Estimasi Biaya Pembangunan Breakwater untuk Pangkalan Pendaratan Ikan (Studi Kasus: Pantai Cikidang)


Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

METODE PELAKSANAAN DAN ANALISA BIAYA BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG ASTRA HONDA MOTOR SEMARANG)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan bahan material untuk. pembangunan konstruksi banyak melahirkan produk-produk baru.

PERBANDINGAN PENGGUNAAN DEKING BAJA DAN METODE KONVENSIONAL UNTUK PLAT LANTAI DIPERHITUNGKAN TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN METODE PELAKSANAAN

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (BEKISTING) memikul berat sendiri, beton basah, beban hidup dan peralatan kerja.

BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR PELAT LANTAI SISTEM KONVENSIONAL DENGAN SISTEM FLOOR DECK

ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT

Kata kunci: balok struktur beton, metode konvensional, metode precast, biaya dan waktu.

ANALISIS PERBANDINGAN KOEFISIEN HARGA SATUAN UPAH PEKERJAAN BERDASARKAN HASIL PENGAMATAN DI LAPANGAN DAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. proyek Rumah Susun Sewa Rempoa Jakarta. d. Membuat kesimpulan dan saran dari penelitian.

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penulangan beton dan formwork atau bekisting. Diantara ketiga komponen tersebut,

COST SAVING ANALYSIS OF THE USE OF CONVENTIONAL MODEL PANEL FORMWORK SLABS IN TYPICAL BUILDINGS (CASE STUDY ON AMARTHA RESIDENCE DEVELOPMENT PROJECT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menentukan Topik Permasalahan : Komparasi Metode Konstruksi. Studi Literatur. Pengumpulan Data.

STUDY PERBANDINGAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG METODE PELAKSANAAN PRECAST

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

ANALISA METODE FABRIKASI REBAR CAGE SHEAR WALL ANTARA METODE MANUAL DAN REBAR TEMPLATE PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL

PERHITUNGAN RAB GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH M-PANEL DENGAN RUMAH KONVENSIONAL PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TIPE 60/99 PONDOK PERMATA SUCI GRESIK

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

MEMILIH ALTERNATIF METODE PELAKSANAAN PLAT BAWAH SALURAN BOX CULVERT KALI TUTUP GRESIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

BAB IV PEMBAHASAN. Siklus pekerjaan yang dibuat adalah siklus pekerjaan per-zone dan siklus

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

STUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya masih dilaksanakan dengan metode konvensional (cast in situ),

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (METODE KERJA BEKISTING ALUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PELAT)

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PONDASI BERDASARKAN ANALISA PADA PROYEK DAN SOFTWARE MS. PROJECT

A REVIEW OF COST COMPARISON OF THE FORMWORK USE OF WOOD, PLYWOOD AND PERI SYSTEM (PERI LICO)

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metode konvensional di wilayah Jakarta dan Papua. metode pracetak di wilayah Jakarta dan Papua.

LAPORAN TUGAS AKHIR RENCANA PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES KABUPATEN PROBOLINGGO

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

ANALISIS BIAYA RUMAH PRACETAK BERDASARKAN SOFTWARE MICROSOFT PROJECT DI PERUMAHAN BULAN TERANG UTAMA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dibidang pembangunan gedung bertingkat semakin

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN FLAT SLAB ATAU DROP PANEL. yang dapat dikerjakan secara bersamaan. Pelaksanaan pekerjaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan gedung biasanya dibangun dengan metode konvensional dimana

PERBANDINGAN JUMLAH TENAGA KERJA, WAKTU, DAN BIAYA PELAT LANTAI DAN BALOK RUKO R8 DENGAN METODE PRECAST

Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan INDONESIA

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SEPTIAJI PRATAMA

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Transkripsi:

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 Halaman 303-313 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL, SEMI SISTEM, DAN SISTEM (PERI) PADA KOLOM GEDUNG BERTINGKAT Hario Surya Pratama, Rosaria Kristy Anggraeni, Arif Hidayat *), Riqi Radian Khasani *). Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang. 50239, Telp.: (024) 7474770, Fax.: (024) 7460060 ABSTRAK Bekisting merupakan suatu sarana pembantu untuk mencetak beton dengan ukuran, bentuk, ataupun posisi yang dikehendaki. Analisa yang dilakukan adalah membandingkan bekisting metode konvensional, semi sistem, dan sistem (PERI) pada kolom pekerjaan Pembangunan World Trade Center 3, Jakarta, Pembangunan Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi dan Pembangunan Ruko Gajah Mada, Semarang terhadap biaya dan waktu. Analisa harga satuan pekerjaan bekisting mengacu pada harga material, alat, dan upah tenaga kerja tahun 2016. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah mengetahui jenis bekisting yang tepat untuk digunakan pada suatu pekerjaan bekisting kolom pada masing-masing proyek, ditinjau dari perbandingan waktu dan biaya pekerjaan bekisting. Setelah melakukan berbagai perhitungan mulai dari menganalisa harga satuan pekerjaan, menghitung luas permukaan kolom dan menghitung kapasitas produksi dari masing-masing proyek kemudian membuat rekomendasi skenario untuk mengambil keputusan yang menggabungkan dua metode bekisting agar menghasilkan biaya dan waktu yang efektif. World Trade Center 3, Jakarta jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting semi sistem. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting sudah tepat menggunakan bekisting sistem (PERI) karena bekisting ini durasi pelaksanaannya paling cepat diantara bekisting lainnya. Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting sudah tepat menggunakan bekisting semi sistem karena memiliki biaya pekerjaan yang paling murah diantara bekisting lainnya. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting sistem (PERI). Ruko Gajah Mada, Semarang jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting semi sistem. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting sistem (PERI). Kata kunci: bekisting kolom, konvensional, semi-sistem, sistem (PERI), biaya, dan waktu. ABSTRACT Formwork is a tool for printing concrete of the size, shape, and the desired position. The analysis is to compare conventional method, semi-systems method, and system *) Penulis Penanggung Jawab 303

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 Halaman 303-313 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts (PERI) method formwork at the column of World Trade Center 3 Project, Jakarta, Grand Kota Bintang Project, Bekasi and Gajah Mada Project, Semarang on cost and time. Analysis of the formwork unit price refers to the price of materials, tools, and labor by 2016. The goal in this thesis was to determine the appropriate type of formwork to be used in a column formwork on each other project, in terms of comparison the time and cost of formwork. After performing various calculations ranging from analyzing the unit price, calculate the surface area of the column and calculate the production capacity of each project and then make recommendations for decision-making scenarios that combines two methods of formwork in order to generate cost and time effective. If World Trade Center 3 project, Jakarta priority in terms of cost, the work is appropriate using formwork system (PERI). If the priority in terms of time, the work is appropriate using formwork system (PERI) for the duration of the execution of this formwork fastest among the other formwork. If Grand Kota Bintang Project, Bekasi priority in terms of cost, the work is appropriate using formwork semi system because it has cost jobs cheapest among the other formwork. If the priority in terms of time, the work is appropriate using formwork system (PERI). If Gajah Mada Project, Semarang priority in terms of costs, the work is appropriate using formwork system. If the priority in terms of time, the work is appropriate using formwork system (PERI). Keywords: column formwork, conventional, semi-systems, systems (PERI), costs, and time. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam dunia konstruksi di Indonesia ditandai dengan semakin banyaknya inovasi yang digunakan dalam proses konstruksi. Peranan teknologi bertambah semakin besar terutama untuk mempermudah proses yang terjadi pada suatu proyek konstruksi. Salah satu contoh aplikasi teknologi pada proses konstruksi adalah teknologi cetakan beton atau bekisting (Baharudin dan Dodi, 2012). Sebuah konstruksi bekisting harus memenuhi syarat kekuatan, kekakuan, dan stabilitas. Syarat ini harus dipenuhi mengingat bekisting adalah pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang pada bangunan bertingkat serta memerlukan biaya yang besar untuk membuatnya (American Concrete Institute). Biaya untuk bekisting berkisar antara 40% - 60% dari biaya pekerjaan beton atau sekitar 10% dari biaya total konstruksi gedung (Hanna, 1999). Saat ini di Indonesia terdapat 3 jenis bekisting yaitu bekisting konvensional, semi sistem dan sistem. Pemilihan jenis bekisting merupakan suatu keputusan yang penting pada proyek bangunan bertingkat karena mempengaruhi biaya, waktu pekerjaan dan kualitas konstruksi (Wigbout, 1997). Batasan Masalah 304

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini dilakukan pada proyek gedung bertingkat pada Pembangunan World Trade Center 3, Jakarta, Pembangunan Ruko Kota Bintang, Bekasi, dan Pembangunan Ruko Gajah Mada, Semarang. 2. Penelitian ini dilakukan pada pekerjaan bekisting kolom. 3. Biaya langsung yang diperhitungkan adalah biaya material, upah tenaga kerja, dan alat berat. 4. Waktu pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom hanya memperhitungkan waktu pemasangan dan pembongkaran. 5. Biaya tidak langsung seperti overhead, profit, pajak, dan lain-lain tidak diperhitungkan. TINJAUAN PUSTAKA Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan, maka berikut ini adalah jenis-jenis bekisting (Wigbout, 1997): Bekisting Konvensional Bekisting konvensional adalah bekisting yang setiap kali setelah dilepas dan dibongkar menjadi bagian-bagian dasar, dapat disusun kembali menjadi sebuah bentuk lain. Pada umumnya bekisting konvensional terdiri dari kayu papan atau material balok, sedangkan konstruksi penopang disusun dari kayu balok (pada lantai). Bekisting konvensional ini memungkinkan pemberian setiap bentuk yang diinginkan pada kerja beton. Keunggulan bekisting konvensional adalah: 1. Materialnya mudah dicari. 2. Murah. 3. Tidak memerlukan pekerja yang ahli. Kekurangan bekisting konvensional adalah: 1. Material kayu tidak awet untuk dipakai berulang-ulang kali. 2. Waktu untuk pasang dan bongkar bekisting menjadi lebih lama. 3. Banyak menghasilkan sampah kayu dan paku. 4. Bentuknya tidak presisi. Bekisting Semi Sistem Dengan berbagai kekurangan metode bekisting konvensional tersebut maka direncanakanlah sistem bekisting semi sistem yang terbuat dari plat baja atau besi hollow. Untuk satu unit bekisting semi sistem ini material yang digunakan jauh lebih awet dan tahan lama dari bekisting konvensional, sehingga dapat digunakan seterusnya sampai pekerjaan selesai, jadi jika ditotal sampai selesai pelaksanaan, bekisting semi sistem ini menjadi jauh lebih murah. Keunggulan bekisting semi sistem adalah tahan lama dan lebih murah. Kekurangan bekisting semi sistem adalah memerlukan area untuk pabrikasi bekisting. 305

Bekisting Sistem (PERI) Bekisting sistem adalah elemen-elemen bekisting yang dibuat di pabrik, sebagian besar komponen-komponen yang terbuat dari baja. Bekisting sistem dimaksudkan untuk penggunaan berulang kali. Tipe bekisting ini dapat digunakan untuk sejumlah pekerjaan. Bekisting sistem dapat pula disewa dari penyalur alat-alat bekisting. Keunggulan dari bekisting sistem (PERI) adalah: 1. Mudah dipasang dan dibongkar. 2. Ringan. 3. Dapat dipakai berulang kali. 4. Kualitas pengecoran baik dengan siklus pembongkaran yang cepat serta dapat dipakai pada pekerjaan konstruksi beton yang besar. Kekurangan dari bekisting sistem (PERI) adalah mahal dan membutuhkan keahlian dan peralatan berat. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan diperlukan adanya suatu metode yang menjelaskan tahapan-tahapan proses dari awal hingga akhir. Metode tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah: Mulai Pengamatan Studi Literatur Perumusan Masalah dan Tujuan Studi Pendahuluan Pengumpulan Data Data Primer: Wawancara dan Observasi Data Sekunder: Buku Literatur, Jurnal, Internet, dan A B 306

Gambar 1. Bagan Alir Tahapan Penelitian A B Kecukupan dan Kelengkapan Data Pengolahan dan Analisis Data World Trade Center 3, Jakarta Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi Ruko Gajah Mada, Semarang Analisa Biaya dan Waktu Alternatif Skenario Kombinasi Bekisting (Konvensional - Semi Sistem, Konvensional - Sistem (PERI), Semi Sistem - Sistem (PERI) Perbandingan Antara Biaya dan Waktu Sebelum dan Sesudah Menggunakan Skenario Alternatif Kombinasi Bekisting Hasil Analisa Data dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai 307

Gambar 1. Bagan Alir Tahapan Penelitian (lanjutan) Untuk mendapatkan data primer tersebut dilakukan dengan studi literatur yang kemudian dilakukan wawancara dan hasil tersebut divalidasi dengan pengamatan langsung di lapangan. Untuk data sekunder diperoleh dari PT. Beton Konstruksi Wijaksana, PT. Beton Perkasa Wijaksana, dan PT. Kota Bintang. DATA-DATA Data-data yang diperoleh dari World Trade Center 3, Jakarta, Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi, dan Ruko Gajah Mada, Semarang adalah sebagai berikut: 1. Data Ukuran Kolom Pada setiap proyek memiliki ukuran kolom yang berbeda, dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Ukuran Kolom setiap World Trade Center 3, Jakarta Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi Ruko Gajah Mada Ukuran (m) p l t 0,9 0,9 3,5 0,4 0,4 3,5 0,4 0,4 3,5 Jumlah Kolom Total (buah) 2. Data Waktu Pengerjaan dan Tenaga Kerja Setiap jenis bekisting memiliki waktu penegerjaan dan tenaga kerja yang berbeda, dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini: World Trade Center 3, Jakarta Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi Ruko Gajah Mada Tabel 2. Waktu Pengerjaan dan Tenaga Kerja Jenis Bekisting Sistem (PERI) Semi Sistem Konvensional Waktu Pengerjaan (menit) 40 135 165 774 576 72 Tenaga Kerja yang Dibutuhkan (orang) 3 6 6 3. Data Penggunaan Kali Pakai Bekisting Setiap jenis bekisting memiliki jumlah kali pakai yang berbeda, hal ini dikarenakan material yang digunakan berbeda, dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Penggunaan Kali Pakai Bekisting Jenis Bekisting Kali Pakai (kali) World Trade Center 3, Jakarta Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi Ruko Gajah Mada Sistem (PERI) Semi Sistem Konvensional 10 5 2 308

HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini akan dibashas hasil analisa data biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom metode konvensional, semi sistem dan sistem (PERI) pada masing-masing proyek. Berikut langkah-langkah dalam pembahasan: 1. Menganalisa harga satuan pekerjaan bekisting kolom pada masing-masing proyek. 2. Menghitung luas permukaan kolom pada masing-masing proyek. 3. Menghitung kapasitas produksi sesuai data pada masing-masing proyek. 4. Menganalisa biaya dan waktu pada masing-masing proyek dari pehitungan yang sudah didapatkan. 5. Membuat skenario rekomendasi yang telah dirancang untuk mengetahui hasil efektif dari biaya dan waktu pekerjaan bekisting kolom pada masing-masing proyek. Analisa Satuan Pekerjaan (AHSP) Besarnya harga satuan pekerjaan tergantung dari besarnya harga satuan bahan, harga satuan upah tenaga kerja dan harga satuan alat. Berikut ini adalah rekapitulasi analisa harga satuan pekerjaan pada setiap proyek dengan menggunakan 3 jenis bekisting yang berbeda: Tabel 4. Analisa Satuan Pekerjaan Bekisting Tahun 2016 Konvensional Semi Sistem Sistem (PERI) Upah Upah Tenaga Tenaga Bahan per Bahan per Kerja & Kerja & Alat per Alat per Bahan per Upah Tenaga Kerja & Alat per World Trade Center 3, Jakarta 289.315 190.738 334.700 201.650 6.524.265 201.650 Ruko Grand Kota Bintang 288.915 210.705 314.760 226.330 6.524.265 226.330 Ruko Gajah Mada 242.100 124.740 310.730 137.495 6.524.265 137.495 Luas Permukaan Kolom Luas permukaan kolom dihitung untuk mengetahui luasan yang akan ditutup oleh setiap bekisting. Berikut ini rekapitulasi perhitungan luas permukaan kolom total: World Trade Center 3, Jakarta Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi Ruko Gajah Mada Kapasitas Produksi Tabel 5. Luas Permukaan Kolom Luas Permukaan Kolom Total (m²) 11.340 3.729,6 403,2 309

Kapasitas produksi adalah volume atau jumlah (m²/orang/hari) yang dapat dihasilkan oleh suatu pengamatan dalam waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya yang tersedia saat itu. Berikut ini rekapitulasi kapasitas produksi pada setiap proyek: World Trade Center 3, Jakarta Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi Ruko Gajah Mada Analisa Biaya dan Waktu Tabel 6. Kapasitas Produksi Kapasitas Produksi (m²/orang/hari) Konvensional Semi Sistem Sistem (PERI) 6,11 7,47 50,4 2,72 3,32 22,4 2,72 3,32 22,4 Perhitungan biaya meliputi bahan, upah tenaga kerja, dan alat yang didapatkan dari analisa hasil satuan pekerjaan (AHSP) bekisting. Perhitungan waktu meliputi kapasitas produksi dan jumlah tenaga kerja yang didapatkan dari data observasi lapangan. Berikut ini rekapitulasi analisa biaya dan waktu: Jenis Bekisting Tabel 7. Analisa Biaya Bahan Total (Rp) Upah Tenaga Kerja & Alat Total (Rp) Pekerjaan Bekisting (Rp) World Trade Center 3, Jakarta Sistem (PERI) 7.398.516.176 2.286.714.043 9.685.230.219 Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi Semi Sistem 234.785.779 844.121.114 1.078.906.893 Ruko Gajah Mada Konvensional 48.807.360 50.295.168 99.102.528 Jenis Bekisting Tabel 8. Analisa Waktu Kapasitas Produksi (m²/orang/hari) Jumlah Tenaga Kerja (orang) Durasi Pekerjaan (hari) World Trade Center 3, Jakarta Sistem (PERI) 50,4 3 75 Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi Semi Sistem 3,32 6 188 Ruko Gajah Mada Konvensional 2,72 6 25 Rekomendasi Skenario Rekomendasi skenario adalah salah satu cara pengambilan keputusan yang dapat menggabungkan dua jenis bekisting agar menghasilkan biaya dan waktu yang paling efektif. Pada perhitungan rekomendasi skenario ini dilakukan 30 cara alternatif pada masing-masing proyek. Rekomendasi skenario diperlukan apabila adanya keterbatasan material, biaya, dan waktu, sehingga dapat dilakukan perhitungan perencanaan proporsi 310

penggunaan bekisting sebelum pelaksaan proyek. Perhitungan rekomendasi skenario dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Biaya Proporsi = (AHSP bahan x tenaga kerja & alat x L.permukaan total x i) ) + (AHSP.....(1) Biaya Total Kombinasi = Biaya Total proporsi 1 (i) + Biaya Total proporsi 2 (i).....(2) dimana: n = kali pakai i = proporsi metode bekisting (%) Hasil Akhir Dari perhitungan rekomendasi skenario yang sudah dilakukan, didapatkan hasil dari segi biaya termurah dan waktu tercepat sebagai berikut ini: World Trade Center 3, Jakarta Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi Ruko Gajah Mada World Trade Center 3, Jakarta Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi Ruko Gajah Mada Tabel 9. Biaya Termurah pada Setiap Biaya Bekisting di Lapangan (Rp) Alternatif Terpilih 9.685.230.219 Alternatif 1 1.078.906.893 Alternatif 1 99.102.528 Alternatif 1 Durasi Pekerjaan di Lapangan (hari) Jenis Bekisting Proporsi (%) Semi Sistem 100 Semi Sistem 100 Semi Sistem 100 Tabel 10. Waktu Tercepat pada Setiap Alternatif Terpilih 75 Alternatif 12 188 Alternatif 12 25 Alternatif 12 Jenis Bekisting Proporsi (%) Sistem (PERI) 100 Sistem (PERI) 100 Sistem (PERI) 100 Biaya Setelah Dilakukan Kombinasi Bekisting (Rp) 3.045.813.643 1.078.906.893 80.495.287 Durasi Pekerjaan Setelah Dilakukan Kombinasi Bekisting (hari) 75 56 6 311

KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian ini, ditinjau dari segi biaya dan waktu, penggunaan jenis bekisting yang tepat untuk digunakan pada studi kasus adalah: 1. World Trade Center 3, Jakarta jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting semi sistem. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting sudah tepat menggunakan bekisting sistem (PERI) karena bekisting ini durasi pelaksanaannya paling cepat diantara bekisting lainnya. 2. Ruko Grand Kota Bintang, Bekasi jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting sudah tepat menggunakan bekisting semi sistem karena memiliki biaya pekerjaan yang paling murah diantara bekisting lainnya. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting sistem (PERI). 3. Ruko Gajah Mada, Semarang jika mengutamakan segi biaya, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting semi sistem. Jika mengutamakan segi waktu, pekerjaan bekisting lebih tepat menggunakan bekisting sistem (PERI). SARAN Saran yang dianjurkan untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. Diperlukan perhitungan analisa biaya, waktu, tenaga kerja, dan ketersediaan material saat perencanaan proyek atau sebelum proyek dimulai, dengan tujuan untuk menghindari biaya yang semakin besar dan waktu yang semakin lama. 2. Menganalisis faktor-faktor lain yaitu jumlah lantai gedung, waktu angkut, dan menganalisa bekisting balok dan plat lantai yang mempengaruhi efisensi bekisiting kolom metode konvensional, semi sistem dan sistem. 3. Perlu adanya referensi dan studi kasus berupa proyek gedung bertingkat yang lebih banyak lagi untuk penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Analisa Satuan Pekerjaan, 2016. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Jawa Tengah. Analisa Satuan Pekerjaan, 2016. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Jawa Barat. Analisa Satuan Pekerjaan, 2016. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, DKI Jakarta. American Concrete Institute, 1990. ACI 318-89 Formwork for Concrete, Part I, Fitth Edition, Skokie, Illinois, USA, PCA. Baharudin dan Dodi, 2008. Studi Perbandingan Penggunaan Bekisting Tradisonal dengan Bekisting Prafabrikasi Sebagai Cetakan Beton Pada Konstruksi Gedung Bertingkat, Institut Teknologi Bandung. Clarasinta, 2012. Analisa Biaya Dan Waktu Bekisting Metode Semi Sistem (Besi Hollow) Dengan Konvensional Pada Puncak Kertajaya Apartemen, Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November. Dipohusodo, Istimawan, 1996. Manajemen & Konstruksi (Jilid 1), Kanisius, Yogyakarta. F.Wigbout, 1997. Bekisting (Kotak Cetak). Erlangga, Jakarta. 312

Hanna Awad S, 1999. Concrete Formwork System, Marcel Dekker, University of Wisconsin, New York. Ibrahim, 1993. Rencana dan Estimate Real of Cost, Bumi Aksara, Jakarta. James M. Antil, Paul W. S Ryan, 1982. Civil Engineering Construction, Mc graw Hill Book Company, Sydney. Maria Ulfa, 2014. Efisiensi Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Balok Kolom Metode Konvensional Dan Pracetak Ditinjau Dari Segi Biaya Dan Segi Waktu, Jurnal Universitas Jember. Muhamad Fandi, 2012. Perbandingan Waktu Dan Biaya Konstruksi Pekerjaan Bekisting Menggunakan Metode Semi Sistem Dengan Metode Table Form, Jurnal Teknik ITS. Nawy P. E. C. Edward G., 1997. Concrete Construction Engineering Handbook, CC Press Bocarton, New York. Nida Zakiyah, 2015. Analisis Kekuatan, Kekakuan dan Stabilitas Pada Pembangunan UI Teaching Hospital, Univeritas Gajah Mada, Yogyakarta. Novita Astri, 2007. Perbandingan Bekisting Konvensional dengan Bekisting Sistem Peri Ditinjau dari Segi Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Apartement Salemba Residance, Skripsi, FTUI, Depok. Novi, Y.D.S. dan Retna Indyani, 2012. Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional dengan Bekisting Sistem Table Form pada Konstruksi Gedung Bertingkat, Jurnal Teknik ITS. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia, 1961. Departemen Pekerjaan Umum Direktoral Jendral Ciptakarya, Bandung. Soedrajat, 1984. Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan, Bandung. 313