III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, yaitu suatu metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian post test only controlled group design. Universitas Lampung dalam periode Oktober November 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan acak terkontrol dengan pola Post Test-Only

METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan menggunakan pola

METODE PENELITIAN. test design. Pretest adalah pengukuran kadar kolesterol total darah

III.METODE PENELITIAN. menggunakan post test only controlled group design. Pada penelitian ini 25

METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian eksperimental

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian eksperimental

METODE PENELITIAN. saat akhir penelitian setelah dilakukannya perlakuan dengan. membandingkan hasil pada kelompok kontrol negatif dengan kontrol

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan Pre test - Post Test Only Control Group Design. Perlakuan hewan coba dilakukan di animal house Fakultas Kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. kategori. Dan pada penelitian ini digunakan 3 sampel. pengukuran kadar

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Only

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. pendekatan Post Test Only Control Group Design dan metode Rancangan

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan Post Test

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pola post testonly

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan pre dan post-test design. Pre-test pada penelitian ini adalah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan hewan coba berupa tikus putih galur Sprague dawley dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan post test only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan post test and controlled group design terhadap hewan uji. Postest untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi FK UNDIP

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan rancangan penelitian. pretest postest randomized controlled group design. Dua kelompok penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) dan pendekatan Post Test Control Group Design,

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan metode

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Gizi dan Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap dengan pendekatan Post Test Only Control Group Design.

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat dengan melakukan intervensi. Sedangkan rancangan atau desain penelitiannya menggunakan Post Test Only Control Group Design, dengan rancangan ini memungkinkan peneliti mengukur pengaruh perlakuan (intervensi) pada kelompok eksperimen dengan cara membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol (Notoatmodjo, 2012). B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pemeliharaan hewan percobaan dilakukan di pet house yang berada di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Pembuatan ekstrak etanol 95% cabe jawa dilakukan di laboratorium kimia organik Fakultas MIPA Universitas Lampung. Pengukuran kadar LDL dilakukan di laboratorium Duta Medika Bandarlampung.

18 2. Waktu Penelitian November 2013. C. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (independent variable) Variabel bebas pada penelitian ini adalah ekstrak etanol 95% cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) yang diberikan kepada tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Sprague-dawley. 2. Variabel Terikat (dependent variable) Variabel terikat pada penelitian ini adalah kadar LDL serum tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Sprague-dawley. D. Definisi Operasional Tabel 1. Definisi operasional No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Skala Ukur 1. Ekstrak etanol 95% cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) Pemberian ekstrak etanol 95% cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) sebanyak 40 mg per hari yang dilarutkan dalam 1cc aquades Timbangan mg/cc Kategorik 2. Kadar kolesterol LDL Kadar kolesterol LDL tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Sprague Dawley Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu dimulai dari bulan September- Spektrofotometer mg/dl Numerik

19 E. Prosedur Penelitian Gambar 4. Prosedur penelitian 1. Lama Penelitian Pada penelitian sebelumnya, lama penelitian yang dilakukan adalah selama 8 minggu, terdiri dari 1 minggu masa adaptasi dan 7 minggu masa perlakuan. 2. Diet Tinggi Lemak Tikus putih dipilih sebagai objek penelitian karena memiliki homogenisitas metabolik yang mirip manusia, tikus putih memiliki organ dan fisiologi sistemik yang sama, serta memiliki gen yang mirip dengan manusia. Tikus putih juga mempunyai kemiripan yang baik bagi

20 patogenesis suatu penyakit. Kemiripan inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Tikus putih digunakan dalam meneliti patogenesis penyakit pada manusia (Demetrius, 2005). Diet tinggi lemak yang diberikan pada penelitian ini adalah diet kuning telur. Pemberian 10 gram diet kuning telur yang diberikan secara intermitten kepada tiap tikus terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol total, trigliserida dan kolesterol LDL serta menurunkan kadar kolesterol HDL (Prasetyo, 2000). 3. Prosedur Ekstraksi Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) a. Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) yang sudah kering dihaluskan dengan mesin penggiling sampai diperoleh serbuk halus cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) sejumlah 1 Kg. b. Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) atau simplisia (bahan yang sudah digiling halus) dimasukkan ke dalam wadah dan ditambahkan etanol dengan kadar 95% untuk dilakukan proses maserasi selama 24 jam. c. Setelah 24 jam dilakukan pemisahan antara filtrat dan residu yang terbentuk. Filtrat yang didapat akan diteruskan ke tahap yang selanjutnya yaitu tahap evaporasi dengan menggunakan alat rotary evaporator pada suhu 50 O C hingga diperoleh ekstrak kering (Mutiara, 2013). 4. Ekstrak etanol 95% Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dosis piperin yang terbukti menurunkan kadar LDL adalah sebanyak 40 mg/kgbb, sehingga dosis

21 piperin yang diberikan untuk tikus dengan berat badan 250 g adalah sebanyak 10 mg (Shah dkk, 2011). Perhitungannya adalah sebagai berikut: 40 mg X = 1000 g 250 g X = 10 mg Kandungan piperin yang terdapat dalam ekstrak etanol 95% cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) adalah sebanyak 25% (Usia, 2012), sehingga ekstrak etanol 95% cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) yang diberikan untuk tikus dengan berat badan 250 g adalah 40 mg dengan perhitungan sebagai berikut: 10 mg = X x 25% X = 40 mg Ekstrak etanol 95% cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) yang diberikan terlebih dahulu dicampurkan dengan akuades. Perbandingannya adalah 400 mg ekstrak etanol 95% cabe jawa dicampurkan ke dalam 50 ml akuades sehingga di dalam 5 ml larutan terdapat 40 mg ekstrak etanol 95% cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.). 5. Pengambilan Sampel Darah Tikus Pengambilan sampel darah dilakukan pada akhir penelitian. Tikus dikeluarkan dari kandang dan ditempat terpisah dengan tikus lainnya kemudian ditunggu beberapa saat untuk mengurangi penderitaan pada tikus akibat aktivitas antara lain, pemindahan, penanganan, gangguan antar kelompok, dan penghapusan berbagai tanda yang pernah diberikan.

22 Setelah itu, tikus dianestesi dengan Ketamine-xylazine 75-100 mg/kg + 5-10 mg/kg secara IP kemudian tikus di euthanasia berdasarkan Institusional Animal Care and Use Committee (IACUC) menggunakan metode cervical dislocation dengan cara ibu jari dan jari telunjuk ditempatkan di kedua sisi leher di dasar tengkorak atau batang ditekan ke dasar tengkorak. Dengan tangan lainnya, pada pangkal ekor atau kaki belakang dengan cepat ditarik sehingga menyebabkan pemisahan antara tulang leher dan tengkorak (AVMA, 2013). Setelah tikus dipastikan mati, tikus dibedah kemudian diambil organ jantung. Kemudian pengambilan darah di ambil dari jantung tikus dengan menggunakan alat suntik sebanyak ± 3 cc dan dimasukkan ke dalam tabung vacum tainer kapasitas 10 cc. 6. Cara Pembuatan Serum Darah yang sudah berhasil didapatkan didiamkan selama 30 menit pada suhu kamar. Kemudian dipusingkan selama 10 menit pada kecepatan 3000 rpm. Serum yang terbentuk dipisahkan dari endapan sel-sel darah dengan menggunakan pipet (Bahaudin, 2008). 7. Penentuan Kadar LDL a. Pengukuran kadar kolesterol total Sampel dan reagen dicampur dan dimasukkan dalam inkubator 20 25 C selama 20 menit atau pada 37 C selama 10 menit Absorbsinya diukur pada sepektrofotometer dengan λ 500 nm dengan larutan blanko sebagai titik 0 nya. Perhitungan konsentrasi kolesterol total dengan rumus:

23 Kolesterol Total = absorbansi/absorbansi standar x standar mg/dl atau mmol/l. b. Pengukuran kadar trigeliserida Serum dan larutan pereaksi dicampurkan dan diinkubasi pada suhu +20 C 25 C selama 20 menit. Absorbansi diukur sampai (As) dan absorbansi standart (Ast) dengan spektrofotometer λ 500 nm. Perhitungan kadar trigelisarida dengan menggunakan rumus: Konsentrasi trigliserida = Absorbansi x [Standar]/Absorbansi standar mg/l atau Batas kelarutan = 100mg / dl atau 11.4 mmol/l c. Pengukuran kadar HDL Serum sebanyak 200 μl ditambah 500 μl reagen presipitan dimasukkan ke dalam sentrifuge, mencampurnya baik-baik, kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 2500 g selama 20 menit. Supernatan dipakai untuk pemeriksaan kadar kolesterol-hdl. Pengukuran kadar kolesterol-hdl yaitu Supernatan dan pereaksi kolesterol dicampur baik-baik, didiamkan pada suhu kamar selama 10 menit atau pada suhu 37 C selama 5 menit. Kemudian dibaca pada λ 500 nm dengan titik nol blanko. Dengan rumus perhitungan: Kadar kolesterol-hdl = Absorbansi/Absorbansi standar x [Standar] d. Penentuan kadar LDL Konsentrasi kolesterol LDL dihitung dari kadar kolesterol total, HDL, dan trigliserida menurut rumus Fried & Wald: LDL = Kolesterol Total HDL Trigliserida/5 mg/dl LDL = Kolesterol Total HDL Trigliserida/2.2 mmol/l

24 F. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang hewan, tempat pakan hewan, tempat minum hewan, timbangan elektronik AND, sonde lambung, disposable spuit, handschoen, pipet tetes, tabung reaksi, pipet mikro, tip biru (untuk memindahkan reagen) dan kuning (untuk memindahkan serum), sentrifuge tabung, spektrofotometer sumifin 1904-f (semi automatic), teko, gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, elemeyer, rotary, dan alat tulis. 2. Bahan a. Hewan coba berupa tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Sprague Dawley berasal dari Institut Pertanian Bogor dan memenuhi kriteria inklusi. Mendapat pakan standar dan minum secara ad libitum. b. Bahan perlakuan berupa : 1) Diet tinggi lemak yang berasal dari kuning telur 2) Ekstrak etanol 95% cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) c. Bahan pemeriksaan kadar LDL berupa Reagen untuk pemeriksaan kadar HDL, kolesterol total, dan trigliserida.

25 G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Sprague Dawley. 2. Sampel Penelitian a. Kriteria Inklusi 1) Sehat, ditandai dengan bergerak aktif. 2) Umur 2-3 bulan 3) Berat 200-300 gram b. Kriteria Eksklusi 1) Tikus mati sebelum penelitian selesai 2) Tikus mengalami diare kronis c. Besar Sampel Untuk penelitian kali ini, besar sampel yang digunakan ditentukan menggunakan rumus Federer 1963 t (n-1) 15 t = jumlah kelompok perlakuan n = jumlah sampel tiap kelompok Maka besar sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah: 3 (n-1) 15 3n 3 15 n 6

26 Dari hasil perhitungan di atas, dibutuhkan jumlah sampel minimal sebanyak 6 ekor tikus untuk tiap kelompok. Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 7 ekor tikus untuk setiap kelompok, sehingga seluruh jumlah sampel adalah 21 ekor. Rincian besar sampel yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Tabel 2. Besar sampel penelitian Kelompok Kelompok A (Diet standar) Kelompok B (Diet tinggi lemak) Kelompok C (Diet tinggi lemak + cabe jawa) Total Sampel Besar Sampel 7 ekor 7 ekor 7 ekor 21 ekor H. Pengumpulan Data Data diperoleh dari pemeriksaan kolesterol LDL tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Sprague Dawley pada akhir penelitian. Setelah itu data dimasukkan ke dalam tabel.

27 I. Pengolahan Data Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan software statistik. Langkah pertama adalah dengan melakukan uji normalitas data yaitu dengan menggunakan uji Saphiro-Wilk. Bila sebaran data normal maka dilakukan analisis dengan menggunakan oneway ANOVA, namun bila sebaran data tidak normal, uji yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis. Bila pada uji oneway ANOVA atau uji Kruskal-Wallis diperoleh hasil yang signifikan (bermakna), maka dilanjutkan analisis post-hoc untuk mengetahui kelompok mana yang bermakna. Analisis post-hoc untuk oneway ANOVA adalah Bonferroni, sedangkan untuk uji Kruskal-Wallis adalah Mann Whitney. J. Etika Penelitian Penelitian ini telah mendapatkan Keterangan Lolos Kaji Etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada tanggal 3 Januari 2014 melalui surat nomor 042/UN26/8/DT/2014 dengan menerapkan prinsip 3R dalam protokol penelitian, yaitu: 1. Replacement, adalah keperluan memanfaatkan hewan percobaan sudah diperhitungkan secara seksama, baik dari pengalaman terdahulu maupun literatur untuk menjawab pertanyaan penelitian dan tidak dapat digantikan oleh makhluk hidup lain seperti sel atau biakan jaringan. 2. Reduction, adalah pemanfaatan hewan dalam penelitian sesedikit mungkin, tetapi tetap mendapatkan hasil yang optimal. Dalam penelitian ini sampel

28 dihitung berdasarkan rumus Frederer yaitu t(n-1) 15, dengan n adalah jumlah hewan yang diperlukan dan t adalah jumlah kelompok perlakuan. 3. Refinement, adalah memperlakukan hewan percobaan secara manusiawi, dengan prinsip dasar membebaskan hewan coba dalam beberapa kondisi. a. Bebas dari rasa lapar dan haus, pada penelitian ini hewan coba diberikan pakan standar dan minum secara ad libitum. b. Bebas dari ketidak-nyamanan, pada penelitian hewan coba ditempatkan di animal house dengan suhu terjaga 20-25 C, kemudian hewan coba terbagi menjadi 3-4 ekor tiap kandang. Animal house berada jauh dari gangguan bising dan aktivitas manusia serta kandang dijaga kebersihannya sehingga, mengurangi stress pada hewan coba. c. Bebas dari nyeri dan penyakit dengan menjalankan program kesehatan, pencegahan, dan pemantauan, serta pengobatan terhadap hewan percobaan jika diperlukan, pada penelitian hewan coba diberikan perlakuan dengan menggunakan nasogastric tube dilakukan dengan mengurangi rasa nyeri sesedikit mungkin, dosis perlakuan diberikan berdasarkan pengalaman terdahulu maupun literatur yang telah ada. Prosedur pengambilan sampel pada akhir penelitian telah dijelaskan dengan mempertimbangkan tindakan manusiawi dan anesthesia serta euthanasia dengan metode yang manusiawi oleh orang yang terlatih

29 untuk meminimalisasi atau bahkan meniadakan penderitaan hewan coba sesuai dengan IACUC (Ridwan, 2013).