I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008: 26). keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran yang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Melalui sekolah, siswa belajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang- Undang tentang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. dalam mempersiapkan generasi muda, termasuk peserta didik dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

I. PENDAHULUAN. Beberapa prinsip pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas proses

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

I. PENDAHULUAN. formal (Mudyahardjo, 2006:6). Hal ini senada dengan yang diungkapkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar

I. PENDAHULUAN. beralasan apabila pendidikan harus mendapatkan perhatian yang cukup serius, lebihlebih. bagi kalangan pendidik maupun calon pendidik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Menyiapkan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 40 Undang-Undang RI No 20 Tahun 2013 Pendidik dan Kependidikan berkewajiban :

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

I. PENDAHULUAN. Menurut Hasbullah (2009:2). Kegiatan pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas dan keberhasilan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Hal mendasar yang perlu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan pula dalam memproduksi suara atau bunyi bahasa yang terdapat. menerima konsep-konsep ilmu pengetahuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran materi IPA, seorang guru dan seorang siswa. diharapkan menyenangi materi ini, karena menyenangi mata pelajaran

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB I P E N D A H U L U A N

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

I. PENDAHULUAN. sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya (Margono, 2005:27)

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

I. PENDAHULUAN. Globalisasi seperti saat ini menimbulkan persaingan di berbagai bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2005:307). Hasbullah menyatakan juga bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap, nilai-nilai pembentukan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara peserta didik dengan

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara, dimana

BAB I PENDAHULUAN. situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan.

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan berperan untuk mencetak sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Penekanan dari upaya

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan proses kerja antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada, baik potensi yang bersumber dari siswa seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008: 26). Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat merespon siswa untuk terlibat aktif sehingga peserta didik perlu dipersiapkan sejak dini. Keberhasilan suatu pendidikan terkait dengan masalah untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran yang baik adalah melibatkan siswa sepenuhnya. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut (Purwanto, 2008: 16). Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan salah satunya tergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang perlu dilakukan adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaktualisasikan dirinya. Kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru harus memberikan pengalaman belajar yang

2 melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya (Hasbullah, 2009: 2). Hasil wawancara dengan guru Biologi di SMA Negeri 1 Talang Padang menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah sehingga interaksi yang terjadi hanya satu arah, siswa hanya duduk diam dan mendengarkan penjelasan dari guru. Secara umum pola pengajaran masih bersifat teacher-centered, yaitu pembelajaran yang terpusat pada guru sebagai sumber informasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil ulangan harian pada materi pokok Ekosistem yang diperoleh siswa yaitu 60,00. Nilai rata-rata tersebut belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan SMAN 1 Talang Padang, yaitu 75,00. Dalam proses pembelajaran guru kurang melibatkan siswa secara aktif dan belum mengoptimalkan media pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. Dalam penelitian ini peneliti memilih materi ekosistem pada kompetensi dasar yaitu mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan karena belum mencapai KKM. Belum tercapainya KKM ini dapat dilihat bahwa aktivitas siswa masih rendah. Salah satu upaya yang menjadi alternatif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya pada materi pokok ekosistem yaitu dengan menggunakan suatu pembelajaran yang menarik bagi siswa yaitu Penggunaan LKS berbantukan word square melalui media video. Media

3 pembelajaran Word Square merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban (Haryono, 2013: 129). Media video adalah media atau alat bantu yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran, baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengatahuan untuk membantu pemahaman suatu materi pembelajaran (Riyana, 2007: 5). Karakter dari media video diantaranya mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas dan mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas peserta didik dalam mengapresiasikan gagasannya (Syofian, 2009: 16). Guru jarang sekali menggunakan media pembelajaran dan belum pernah menggunakan media video dalam proses pembelajaran di kelas. Terdapat kecenderungan guru menggunakan metode konvensional yaitu ceramah yang menitikberatkan peran guru sebagai pengajar bukan sebagai fasilitator belajar sehingga interaksi antara guru dengan siswa apalagi siswa dengan siswa jarang terjadi. Suasana belajar di kelas menjadi sangat monoton dan kurang menarik. Guru hanya melakukan proses pembelajaran ceramah saja, sedangkan penggunaan media audio-visual belum pernah dilakukan. Sementara menurut Djamarah dan Zain (2010: 124) menyatakan bahwa media audio-visual mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media (media audio dan visual). Menurut hasil penelitian Pratiwi (2013: 49), bahwa penggunaan media video dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

4 Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Profil aktivitas belajar siswa dengan penggunaan LKS berbentuk word square melalui media video pada materi ekosistem. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : Bagaimana profil aktivitas belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Talang Padang dengan penggunaan LKS berbentuk word square melalui media video pada materi ekosistem? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan profil aktivitas belajar siswa dengan penggunaan LKS berbentuk word square pada materi ekosistem. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengajar dengan menggunakan media pembelajaran word square melalui video. 2. Bagi siswa dapat mengetahui profil aktivitas yang dilakukan selama proses pembelajaran. 3. Bagi guru dapat memberikan pengetahuan baru dan alternatif media pembelajaran biologi yang baik untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.

5 4. Bagi sekolah dapat dijadikan masukan dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran biologi dalam rangka perbaikan proses pembelajaran khususnya mata pelajaran biologi. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Profil aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah ikhtisar atau gambaran mengenai aktivitas siswa dalam pembelajaran biologi materi ekosistem dengan menggunakan LKS berbentuk word square. 2. siswa memiliki empat indikator yaitu (1) Melihat dan memperhatikan video, (2) Mendengarkan penjelasan guru, (3) Diskusi dan mengerjakan LKS, (4) Mempresentasikan kegiatan kelompok 3. Materi yang diambil adalah materi pokok ekosistem yaitu KD 4.1 mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen komponen ekosistem bagi kehidupan. 4. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas X IPA 1 semester genap SMA Negeri 1 Talang PadangTahunPelajaran 2013/2014. 5. Media pembelajaran word square yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja yang berisi kotak word square yang disertai dengan materi pembelajaran dan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi pokok ekosistem. 6. Video yang dibuat sendiri yang diproyeksikan ke layar dengan bantuan komputer atau laptop dan LCD.

6 F. Kerangka pikir Proses pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Talang Padang masih didominasi oleh guru melalui metode ceramah dan tanya jawab. Siswa lebih banyak mengandalkan informasi datang dari guru sehingga siswa masih sulit untuk menemukan konsep sendiri pada materi pelajaran. Metode pembelajaran tersebut menyebabkan kurangnya aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang efektif adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif merupakan salah satu pembelajaran efektif yang dilakukan dengan cara siswa belajar dari pengalamannya. Mereka belajar dengan melakukan berbagai aktivitas untuk membangun suatu pemahaman mengenai materi yang dipelajari. belajar siswa dapat dipengaruhi oleh guru, media video serta media pembelajaran word square oleh karena itu banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung dari media video dan media pembelajaran yang diberikan oleh guru aktivitas yang dapat dilihat yaitu aktivitas lisan yaitu berupa diskusi dan mempresentasikan kegiatan kelompok, aktivitas mendengarkan berupa mendengarkan penjelasan guru dan aktivitas visual yaitu berupa melihat dan memperhatikan video, dan aktivitas menulis yaitu berupa mengerjakan soal tes. Sehingga setelah proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat peningkatan aktivitas yang dilakukan oleh siswa.

7 Untuk memperjelas isi dari kerangka fikir, dapat dilihat pada bagan dibawah ini. Guru Media Video Media Word Square Lisan mendengarkan visual menulis Siswa Gambar 1. Bagan Kerangka pikir