LAMPIRAN
66 Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP 01 Keterangan: 1. Palkah ikan 7. Kursi pemancing 2. Palkah alat tangkap 8. Drum air tawar 3. Ruang mesin 9. Kotak perbekalan 4. Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi 5. Gudang 11. Palkah ikan tambahan 6. Tempat memasak Sumber: Susanto, 2010
67 Lampiran 2 Foto Kapal PSP 01 Kapal PSP 01 tampak haluan ketika docking Kapal PSP 01 tampak buritan ketika Docking Kapal PSP 01 sebagai kapal latih dalam kegiatan Praktek Lapang Penangkapan Ikan (PLPI)
68 Lampiran 3 Siklus Operasi Mesin Diese l Langkah pemasukan (intake) Pada langkah pemasukan pada mesin diesel, sejumlah udara memasuki silinder akibat kevakuman yang ditimbulkan akibat bergeraknya piston dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Atas melalui katup masuk yang terbuka. Berbeda dengan mesin bensin (otto) yang pada siklus ini campuran bahan bakar dan udara yang memasuki silinder. Langkah kompresi (compression ) Langkah kompresi dimulai ketika piston bergerak dari TMB menuju TMA karena momentum yang berasal dari poros engkol (crankshaft) dan roda gila (flywheel). Pada langkah kompresi, katup masuk dan katup buang tertutup. Tujuan utama dari langkah kompresi adalah menaikkan suhu udara yang dimasukkan pada langkah sebelumnya pada suatu titik dimana bahan bakar yang nantinya diinjeksikan kedalam silinder dapat terbakar secara spontan. Pada siklus ini, pemisahan bahan bakar dengan udara yang dimasukkan ke dalam silinder dapat menghindarkan dari masalah pembakaran sendiri (auto ignition) dan dapat membuat mesin diesel beroperasi pada tekanan kompres i yang lebih tinggi dibandin gkan mesin bensin (otto).
69 Langkah penyalaan kompresi (compression ignition) Penyalaan kompresi berlangsung ketika bahan bakar yang diinjeksikan injektor berteka nan tinggi terbakar secara spontan dalam ruang bakar. Secara teori, bahan bakar diinjeksikan pada TMA, tapi pada prakteknya terdapat keterlambatan pembakaran. Untuk memastikan tenaga maksimum tercapai maka bahan bakar harus diinjeksikan ketika piston hampir berada pada TMA. Hal ini mirip dengan pemaju waktu pengapian pada mesin bensin. Namun pada mesin bensin posisi injektor digantikan oleh busi. Langkah tenaga (power) Langkah kerja dimulai ketika bahan bakar yang diinjeksikan terbakar secara spontan dengan udara di dalam silinder dan piston bergerak dari TMA menuju TMB. Bahan bakar yang terbakar secara cepat mengembak ke segala penjuru dinding silinder, hal ini mengakibatkan tekanan tinggi yang mendorong piston turun sepanjang silinder. Gerakan linear dari piston diubah menjadi gerak putar oleh poros engkol. Energi putar tersebut membangkitkan momentum pada roda gila dan juga menyediakan tenaga bagi sistem mekanis lain seperti injektor, alternator, pompa air, pompa oli, pergerakan katup, dan sistem mekanis lainnya. Momentum pada roda gila inilah yang menyediakan tenaga bagi siklus selanjutnya.
70 Langkah buang (exhaust) Langkah buang bertujuan membuang sisa gas pembakaran keluar silinde r. Siklus ini harus berlangsung sebaik mungkin tanpa meninggalkan sisa gas pembakaran agar udara yang masuk pada langkah pemasukan dapat optimal dan meminimalkan kehilangan tenaga. Overlap pada katup buang dan masuk (exhaust and intake valve overlap) Overlap pada katup masuk dan buang adalah siklus transisi antara langkah buang dan langkah pemasukan mempengaruhi efisiensi pada mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Pada keadaan ini kedua katup dalam posisi terbuka dan derajat pembukaannya tergantung desain serta kecepatan putar mesin saat dioperasikan. Sumber: www.kruse-ltc.com/diesel/diesel cycle.php, 2010
71 Lampiran 4 Pedoman FAO 2009 tentang instalasi sistem pompa lambung kapal Sumber: FAO, 2009
72 Lampiran 5 Pedoman FAO 2009 tentang instalasi sistem bahan bakar Sumber: FAO, 2009
73 Lampiran 6 Pedoman FAO 2009 tentang instalasi sistem kelistrikan Sumber: FAO, 2009
74 Lampiran 7 Pedoman FAO 2009 tentang instalasi sistem pembuangan gas pembakaran Sumber: FAO, 2009
75 Lampiran 8 Pedoman FAO 2009 tentang ventilasi kamar mesin Sumber: FAO, 2009
Lampiran 9 Mesin Mitsubishi 4D30-C yang terpasang pada Kapal PSP 01 76
77 Lampiran 10 Sistem penyalaan Kapal PSP 01 Dinamo starter Baterai (accu) Alternator (dynamo charger)
78 Lampiran 11 Sistem bahan bakar Kapal PSP 01 Tangki bahan bakar Filter bahan bakar Pompa transfer Filter bahan bakar ke-2 Pompa injeksi Injektor
79 Lampiran 12 Sistem transmisi Kapal PSP 01 Transfer case Transfer case dengan poros propeller
80 Lampiran 13 Sistem pelumasan Kapal PSP 01 Penampung oli atau Karter (oil pan) Filter oli
81 Lampiran 14 Sistem pendinginan mesin Kapal PSP 01 Tabung radiator Sistem pendingin mesin secara keseluruhan
82 Lampiran 15 Sistem pembuangan gas pembakaran Kapal PSP 01 Manifold knalpot Pipa knalpot Peredam (silencer)