Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB II LANDASAN TEORI

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAB II LANDASAN TEORI

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

INSTALASI PERMESINAN PADA KAPAL PSP 01

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

Spark Ignition Engine

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


BAB I MOTOR PEMBAKARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : KK2 TEKNIK ELEKTRO

BAB II DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL TIPE L 300

BAB II LANDASAN TEORI

Mesin Diesel. Mesin Diesel

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

MAKALAH PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

Pengaruh Suhu dan Tekanan Udara Masuk Terhadap Kinerja Motor Diesel Tipe 4 JA 1

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

KATA PENGANTAR. Banda Aceh, Desember Penyusun

K BAB I PENDAHULUAN

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB II. LANDASAN TEORI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

OPTIMALISASI WAKTU PADA SAAT AKSELERASI MESIN TOYOTA 4 AFE DENGAN MEMANIPULASI MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE (MAP)

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

2 TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1 Spesifikasi teknis Kapal PSP 01

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

MESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI MUHAMMAD SAYID D T REIGINA ZHAZHA A

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam observasi yang dilakukan terhadap sistim Turbocharger dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB III PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. salah satu cabang dari AI yang membuat pengguna secara luas knowledge. pakar dengan sebuah sistem pakar antara lain (Tabel 1):

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

Transkripsi:

LAMPIRAN

66 Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP 01 Keterangan: 1. Palkah ikan 7. Kursi pemancing 2. Palkah alat tangkap 8. Drum air tawar 3. Ruang mesin 9. Kotak perbekalan 4. Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi 5. Gudang 11. Palkah ikan tambahan 6. Tempat memasak Sumber: Susanto, 2010

67 Lampiran 2 Foto Kapal PSP 01 Kapal PSP 01 tampak haluan ketika docking Kapal PSP 01 tampak buritan ketika Docking Kapal PSP 01 sebagai kapal latih dalam kegiatan Praktek Lapang Penangkapan Ikan (PLPI)

68 Lampiran 3 Siklus Operasi Mesin Diese l Langkah pemasukan (intake) Pada langkah pemasukan pada mesin diesel, sejumlah udara memasuki silinder akibat kevakuman yang ditimbulkan akibat bergeraknya piston dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Atas melalui katup masuk yang terbuka. Berbeda dengan mesin bensin (otto) yang pada siklus ini campuran bahan bakar dan udara yang memasuki silinder. Langkah kompresi (compression ) Langkah kompresi dimulai ketika piston bergerak dari TMB menuju TMA karena momentum yang berasal dari poros engkol (crankshaft) dan roda gila (flywheel). Pada langkah kompresi, katup masuk dan katup buang tertutup. Tujuan utama dari langkah kompresi adalah menaikkan suhu udara yang dimasukkan pada langkah sebelumnya pada suatu titik dimana bahan bakar yang nantinya diinjeksikan kedalam silinder dapat terbakar secara spontan. Pada siklus ini, pemisahan bahan bakar dengan udara yang dimasukkan ke dalam silinder dapat menghindarkan dari masalah pembakaran sendiri (auto ignition) dan dapat membuat mesin diesel beroperasi pada tekanan kompres i yang lebih tinggi dibandin gkan mesin bensin (otto).

69 Langkah penyalaan kompresi (compression ignition) Penyalaan kompresi berlangsung ketika bahan bakar yang diinjeksikan injektor berteka nan tinggi terbakar secara spontan dalam ruang bakar. Secara teori, bahan bakar diinjeksikan pada TMA, tapi pada prakteknya terdapat keterlambatan pembakaran. Untuk memastikan tenaga maksimum tercapai maka bahan bakar harus diinjeksikan ketika piston hampir berada pada TMA. Hal ini mirip dengan pemaju waktu pengapian pada mesin bensin. Namun pada mesin bensin posisi injektor digantikan oleh busi. Langkah tenaga (power) Langkah kerja dimulai ketika bahan bakar yang diinjeksikan terbakar secara spontan dengan udara di dalam silinder dan piston bergerak dari TMA menuju TMB. Bahan bakar yang terbakar secara cepat mengembak ke segala penjuru dinding silinder, hal ini mengakibatkan tekanan tinggi yang mendorong piston turun sepanjang silinder. Gerakan linear dari piston diubah menjadi gerak putar oleh poros engkol. Energi putar tersebut membangkitkan momentum pada roda gila dan juga menyediakan tenaga bagi sistem mekanis lain seperti injektor, alternator, pompa air, pompa oli, pergerakan katup, dan sistem mekanis lainnya. Momentum pada roda gila inilah yang menyediakan tenaga bagi siklus selanjutnya.

70 Langkah buang (exhaust) Langkah buang bertujuan membuang sisa gas pembakaran keluar silinde r. Siklus ini harus berlangsung sebaik mungkin tanpa meninggalkan sisa gas pembakaran agar udara yang masuk pada langkah pemasukan dapat optimal dan meminimalkan kehilangan tenaga. Overlap pada katup buang dan masuk (exhaust and intake valve overlap) Overlap pada katup masuk dan buang adalah siklus transisi antara langkah buang dan langkah pemasukan mempengaruhi efisiensi pada mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). Pada keadaan ini kedua katup dalam posisi terbuka dan derajat pembukaannya tergantung desain serta kecepatan putar mesin saat dioperasikan. Sumber: www.kruse-ltc.com/diesel/diesel cycle.php, 2010

71 Lampiran 4 Pedoman FAO 2009 tentang instalasi sistem pompa lambung kapal Sumber: FAO, 2009

72 Lampiran 5 Pedoman FAO 2009 tentang instalasi sistem bahan bakar Sumber: FAO, 2009

73 Lampiran 6 Pedoman FAO 2009 tentang instalasi sistem kelistrikan Sumber: FAO, 2009

74 Lampiran 7 Pedoman FAO 2009 tentang instalasi sistem pembuangan gas pembakaran Sumber: FAO, 2009

75 Lampiran 8 Pedoman FAO 2009 tentang ventilasi kamar mesin Sumber: FAO, 2009

Lampiran 9 Mesin Mitsubishi 4D30-C yang terpasang pada Kapal PSP 01 76

77 Lampiran 10 Sistem penyalaan Kapal PSP 01 Dinamo starter Baterai (accu) Alternator (dynamo charger)

78 Lampiran 11 Sistem bahan bakar Kapal PSP 01 Tangki bahan bakar Filter bahan bakar Pompa transfer Filter bahan bakar ke-2 Pompa injeksi Injektor

79 Lampiran 12 Sistem transmisi Kapal PSP 01 Transfer case Transfer case dengan poros propeller

80 Lampiran 13 Sistem pelumasan Kapal PSP 01 Penampung oli atau Karter (oil pan) Filter oli

81 Lampiran 14 Sistem pendinginan mesin Kapal PSP 01 Tabung radiator Sistem pendingin mesin secara keseluruhan

82 Lampiran 15 Sistem pembuangan gas pembakaran Kapal PSP 01 Manifold knalpot Pipa knalpot Peredam (silencer)