PROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG KRISTIANI. Maria Lidya Wenas Sekolah Tinggi Teologi Simpson

dokumen-dokumen yang mirip
KUALIFIKASI ROHANI GURU AGAMA KRISTEN. Maria Nervita Acdriani

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

PROFESIONALISME DAN KRITERIA GURU KRISTEN. Riniwati Sekolah Tinggi Teologi Simpson

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017.

KUALIFIKASI KEPRIBADIAN GURU AGAMA KRISTEN. Junaidy Alexander Sagala

Etika Oleh: Magdalena Pranata Santoso Ilustrator: Yessi Mutiara

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

PERAN GEREJA DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU. Olipianti GKII Kaliamok

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL

IKUTLAH AKU. Melayani dunia, Bagian 5. Dr. David Platt

Hidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

IDENTITAS KRISTEN DAN PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI TENGAH KEMAJEMUKAN Fonita Babang Noti, I Putu Ayub Darmawan STT Simpson

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

Pdt Gerry CJ Takaria

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017.

TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

THE WARRIOR S CALL #2 - PANGGILAN PAHLAWAN #2 GOOD SOLDIERS OF JESUS CHRIST PRAJURIT YANG BAIK DARI KRISTUS YESUS

Seri Iman Kristen (6/10)

Oleh Pdt. Daniel Ronda. Latar Belakang Pergumulan Pendidik

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

PENELAAHAN ALKITAB. Persiapan, Penyusunan dan Penyampaiannya. Pdt. Stephen Sihombing, MTh

Jika Allah hanya peduli pada kegiatan keagamaan,

Keselamatan. Kasih Karunia HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

RESENSI BUKU Keselamatan Milik Allah Kami - bagi milik

Rela Menjadi Pekerja Kristus Matius 9:35 10:8

PENGINJILAN DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK YULIA CITRA, LENDA DABORA J.F. SAGALA STT SIMPSON

KRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT

PROFIL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH. File Ketua STT 2017 : Yonas Muanley

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

Yohanes 3 YESUS DAN NIKODEMUS. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari..

7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Spiritual Hunger 2 - Kelaparan Roh 2 Center of Attention - Pusat Perhatian

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

Seri Iman Kristen (7/10)

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Eksposisi 1 Ptr. 2:9-10 Ev. Calvin Renata

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

Hubungann Kita Dengan Orang Lain

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

TAHUN AYIN ALEPH. Minggu I. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

Seri Iman Kristen (10/10)

KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS PENGUDUSAN PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG

GPIB Immanuel Depok Minggu, 20 Mei 2018

Belajar dari Kristus

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017

KERANGKA ACUAN KONGRES XVI MAJELIS PENDIDIKAN KRISTEN DI INDONESIA JAKARTA, 2 4 NOVEMBER 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 25 Maret 2018

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

TATA IBADAH Minggu Adven I

Pertumbuhan Dalam Masyarakat

Dia bersukacita atas umat- Nya dengan bernyanyi (Zefanya 3:17) Dia senang para pengikut- Nya (Mazmur 147: 11) Kasih-Nya abadi (Yeremia 31:3)

Saudara Membutuhkan Berita

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia

BUKU KODE ETIK DOSEN

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018

Dahulu Aku Seorang Pemimpin Buta Dari Orang Buta

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

Filipi. 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba. Salam

MENDENGAR SUARA TUHAN

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Juni 2017 TATA IBADAH MINGGU I SESUDAH PENTAKOSTA

Yohanes 1. Buku Pembimbing: Injil Yohanes

10 SEPTEMBER 2017 S1 = SEMBAH PUJI & DOA SYAFAAT

P2 : Marilah kita memuliakan Tuhan, umat menyanyi KJ 14 : 1-3

BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS)

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan?

148 JURNAL JAFFRAY, Vol. 15, No. 1, April 2017

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

MTPJ 05 s/d 11 Oktober 2014

Adalah baik jika dalam ibadah ini keluarga duduk bersamasama.

Gereja Melayani Orang

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

Transkripsi:

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG KRISTIANI Maria Lidya Wenas Sekolah Tinggi Teologi Simpson Email: lilywenas@yahoo.com ABSTRAK Tulisan ini membahas beberapa prinsip profesionalisme dosen dalam proses pembelajaran dari sudut pandang Kristiani. Hal ini menjadi fokus dalam meningkatkan kecakapan maupun keahlian seorang pendidik Kristen dalam mengembangkan diri di dunia pendidikan dan pengajaran di tingkat perguruan tinggi.sebagai seorang pendidik Kristen, sesungguhnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya hendaknya berpadanan dengan Injil Tuhan, dengan mendasarkan pengajaran dan pendidikan yang berlandaskan pada panggilan jiwa, konsep diri yang positif dan upaya mengembangkan dirinya. Selain itu, dalam situasi perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang sangat pesat, membuka berbagai macam informasi yang baik maupun buruk yang dapat diakses oleh semua orang, tanggung jawab seorang dosen Kristen adalah memberi pendidikan serta pengajaran yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, melalui proses pembelajaran di dalam ruang kuliah, maupun melalui kehidupan keseharian dalam berbagai bentuk penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terkandung dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, dalam bentuk wawancara dengan dosen dan mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Simpson, hendak diketahui bagaimana seorang dosen Kristen dapat dikatakan telah professional dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik Kristen. Apakah sebagai tenaga professional, seorang dosen Kristen sepatutnya berupaya untuk mengembangkan diri dalam proses pembelajaran, baik di dalam ruang kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: profesionalisme, pendidik Kristen, pengembangan diri. PENDAHULUAN Telah tertulis dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005) Bab I Pasal 1, yang dimaksud dengan Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan Profesional menurut Undang-Undang Guru dan Dosen adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Namun akan dibahas lebih dalam bagaimana sepatutnya seorang dosen Kristen dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai tenaga professional dalam bidang pendidikan. Profesionalisme dosen Kristen menuntut suatu tanggung jawab yang dapat memberikan dampak yang nyata bagi peserta didik. Keahliannya dalam mengajar tidak hanya di dasarkan pada kemampuan intelektualnya saja. Sebagai pendidik, seorang dosen Kristen harus menunjukkan identitasnya sebagai pengikut Kristus. Dasar pengajaran yang diberikan harus merupakan suatu perwujudan dari pengenalannya akan firman Tuhan. Mengapa hal ini perlu mendapat perhatian yang lebih mendalam, karena masih ditemukan beberapa masalah dalam dunia pendidikan yang menyangkut profesionalisme dosen Kristen, diantaranya: perilaku dosen Kristen yang walau memiliki kemampuan yang handal dalam mengajar, namun bersikap arogan terhadap peserta didiknya dengan berbagai alasan.selain itu, ada juga dosen yang tidak mempersiapkan rencana pembelajaran selama satu semester dengan baik, sehingga hasil akhir dari setiap peserta didik tidak maksimal. Hal lainnya yang menjadi masalah dalam profesionalisme dosen Kristen, yaitu masih ada dosen yang tidak mau mengembangkan Profesionalisme Dosen Dari Sudut Pandang Kristiani, Maria Lidya Wenas 55

diri dengan memakai metode mengajar yang sama dari tahun ke tahun. Beberapa persoalan yang di ungkapkan di atas, hanyalah sebagian kecil dari tuntutan profesionalisme dosen Kristen. Perlu pemahaman yang lebih mendalam bagi para dosen Kristen untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai seorang yang professional. Tidak hanya dari kemampuan intelektualnya saja, tetapi juga dari segi rohani. Hal mendasar apakah yang dapat menjadi pijakan seorang dosen Kristen yang akan menjalankan profesinya dengan penuh dedikasi dan integritas yang tinggi? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka perlu diketahui prinsip-prinsip profesionalisme dosen. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data berupa sumber pustaka yang kemudian dikombinasikan dengan data-data lapangan hasil wawancara. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara kepada beberapa dosen maupun mahasiswa di STT Simpson untuk memperoleh beberapa gambaran riil terkait dengan penelitian yang dilakukan. PROFESIONALISME DOSEN KRISTEN Seorang pendidik atau pengajar haruslah seorang yang memahami prinsip-prinsip dasar dalam panggilannya untuk mengajar. Dengan pemahaman yang benarakan prinsip-prinsip ini, diharapkan seorang dosen akan menjalankan tugas tanggung jawabnya dengan penuh dedikasi. Prinsip-prinsip yang perlu mendapat perhatian khusus bagi seorang dosen yang telah mendedikasikan dirinya dalam dunia pendidikan dari sudut pandang kristiani yaitu: Panggilan Jiwa Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menekankan bahwa sebagai tenaga profesional, dosen harus menyadari bahwa profesinya adalah panggilan. Untuk itu perlu ada kesadaran bahwa profesi dosen adalah panggilan. Seorang dosen Kristen yang telah mengambil keputusan untuk mengabdikan diri sebagai pendidik dan pengajar, perlu memahami dengan benar dan jelas akan panggilan jiwanya. Sebagai seorang Kristen, ia harus mengenal jati dirinya sebagai pengikut Kristus, yang memberikan dirinya secara penuh kepada Yesus Kristus. Dengan iman, ia percaya dan menyambut sepenuhnya kedudukan dan peranan Yesus Kristus sebagai Tuhan, Juruselamat dan Raja dalam kehidupannya. Respon positif dari seseorang terhadap berita Injil hanya terjadi oleh kuasa Allah melalui pekerjaan Roh Kudus. Orang yang membuka dirinya bagi Allah, akan mengalami perubahan di dalam hidupnya karena Roh Kudus berkenan diam dan tinggal serta bekerja di dalam hidup setiap orang yang percaya. Hal ini merupakan permulaan orientasi hidup yang baru, perubahan hidup, pengertian rohani baru, kuasa, dan dinamika hidup baru. (Sidjabat, 1994:36). Dua hal penting yang Allah kehendaki bagi kita berkaitan dengan tugas dan panggilan keguruan yaitu (1) Allah memanggil kita untuk menjadi umat kepunyaan-nya serta untuk mengasihi Dia dengan segenap kepribadian (I Pet. 2:9; Mrk. 12:29-30). Allah mau agar kita hidup memuliakan Dia lewat apa yang kita kerjakan (Kol. 3:23; I Kor. 10:31); (2) Allah memanggil kita untuk menjadi kawan sekerja-nya. Dalam mengemban tugas yang Allah berikan, kita dituntut untuk hidup dan memiliki pandangan yang seirama dengan sudut pandang Kristus. (Sidjabat, 1999: 152). Sebagai seorang pendidik yang telah memahami arti panggilan Allah dalam kehidupannya, hendaknya menyatakan kehendak Allah melalui bidang tugas dan tanggungjawabnya. Dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, tercermin pribadi Kristus yang rendah hati dan taat pada kehendak Bapa-Nya. Seorang pendidik harus memahami bahwa dia bukan bekerja seorang diri, tetapi merupakan rekan sekerja Allah di dalam dunia ini. Sehingga setiap orang yang dilayaninya dapat memuliakan Allah. Konsep Diri Positif Zahera Sy (1997:185) menjelaskan bahwa konsep diri dan kepuasan kerja guru merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi sikap guru dalam proses belajar mengajar. Itu sebabnya seorang pendidik haruslah memiliki konsep diri yang baik sebagai suatu modal dalam mengajar. Konsep diri yang benar di hadapan Allah memampukan seorang pendidik melihat dirinya berharga bagi Allah. Bahwa dirinya diterima dan menjadi milik Allah oleh karya penebusan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib. Dengan konsep diri yang baik ini memberi dampak dalam kehidupan dan pekerjaan seorang pendidik Kristen. Yang pertama, ia dapat 56 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Agama Kristen dan call for Papers, 5 Mei 2017.

membangun relasi yang sehat dengan orang lain, anak didik dan rekan kerja. Pengenalan akan kelemahan dan kelebihan yang ia miliki, membuatnya dapat menerima kelemahan dan kelebihan orang lain, khususnya anak didik. Dengan demikian seorang pendidik akan dapat memberi dorongan bagi anak didiknya kepada pengenalan dan penerimaan diri yang sehat. (Sidjabat, 1994: 38). Kedua, penerimaan seorang pendidik akan potensi-potensi di dalam dirinya, menjadikan seorang pendidik Kristen mampu mengembangkan persepsi diri yang sehat, tidak dilanda oleh prasangka negatif. Karena prasangka buruk baik terhadap anak didik maupun terhadap rekan kerja akan menimbulkan gangguan bagi kesuksesan mengajar. Ketiga, dengan memiliki konsep diri yang baik, seorang pendidik dapat mengembangkan diri dalam segi kesediaan berkorban demi orang lain serta menempatkan kepentingan orang lain terlebih dahulu (altruism) (Sidjabat, 1994: 39). Seperti tertulis dalam Filipi 2 ayat 3 hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri. Ada kerelaan yang sungguh untuk menjadi hamba atau penolong bagi orang lain.sebagai pengajar dan pendidik, selalu melihat teladan Tuhan Yesus yang rela mengorbankan nyawa- Nya bagi keselamatan manusia yang berdosa. Keempat, dengan memiliki konsep diri yang sehat, seorang guru akan mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan pelayanannya dengan sikap percaya diri (Sidjabat, 1999:39). Untuk dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dibutuhkan suatu usaha dan kerja keras. Namun hanya karena kekuatan dan tuntunan Roh Kudus, seorang pendidik mampu menghasilkan suatu karya yang efektif dan efisien bagi masyarakat luas dalam dunia pendidikan. Konsep diri yang benar, memampukan seorang pendidik memahami anak didiknya, rekan kerja dan dirinya sendiri. Dia dapat menerima kelemahan orang lain dan menghargai kelebihan orang lain. Dengan demikian dalam mendidik dan mengajar, dia rela berkorban dan menolong anak didiknya memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang baik. Di dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabnya ini, seorang pendidik memiliki rasa percaya diri yang benar. Sikap ini membuatnya mampu mendedikasikan diri dalam dunia pendidikan dengan mengembangkan segala kemampuan dan keterampilan yang ada padanya. Usaha Mengembangkan Diri Pengembangan diri dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan pendorong bagi para dosen Kristen dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Sebagai seorang yang dikatakan profesional, maka dosen haruslah memiliki suatu keahlian tertentu dalam suatu proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berpikir nara didik. Dengan berkembangnya berbagai teknologi informasi, seorang dosen dapat terus membangun proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman. Mampu memakai berbagai metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan nara didik, sehingga menghasilkan suatu transformasi ilmu pengetahuan yang berguna bagi peningkatan kualitas pendidikan. Haryati (2016:4) menjelaskan bahwa profesionalisme menunjuk pada sebuah komitmen tenaga profesional untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya kemudian secara terus menerus mengembangakan strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Sementara itu Agung (2011: 381) menjelaskan bahwa sebagai tenaga profesional, pendidik dalam hal ini dosen harus mewujudkan pemberdayaan diri secara kreatif. Pemberdayaan diri yang kreatif itu dicirikan dengan secara berkesinambungan memperbaiki file profesinya kemudian terlibat aktif dalam kegiatan pengembangan kurikulum, pemilihan peralatan dan bahan pengajaran; mempelajari perkembangan informasi dan keterampilan profesionalnya secara berkelanjutan serta melanjutkan penelitiannya. Melalui wawancara dengan dosen yang mengampu mata kuliah Homiletika (Ilmu berkhotbah) di STT Simpson, diungkapkan bahwa untuk proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas, dosen harus melakukan pendampingan terhadap para mahasiswa. Hal ini disebabkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi ajar, berbeda antara satu dan yang lainnya. Berdasarkan pengamatan dosen terhadap peserta didik di dalam kelas, dosen berupaya untuk melakukan penyerdehanaan bahasa dalam menyampaikan materi ajarnya. Dengan tujuan agar peserta didik mampu menyerap pengetahuan yang benar dan tepat, sehingga mampu untuk menyampaikan khotbah dengan baik. Selain itu dalam kegiatan belajar di kelas, dilakukan diskusi dalam kelompok-kelompok kecil, agar peserta didik dapat melatih diri dalam mengembangkan kemampuannya berkomunikasi. Meski untuk ma- Profesionalisme Dosen Dari Sudut Pandang Kristiani, Maria Lidya Wenas 57

ta kuliah Homiletika metode yang dipakai adalah behaviouristik, karena harus menanamkan suatu kerangka khotbah yang baku, namun dalam mengembangkan model pembelajaran, dosen juga menggunakan metode konstruktivistik, dengan melatih peserta didik dalam menyampaikan khotbah dengan berbagai macam tema ataupun topik. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan diri dalam menyampaikan khotbah dengan benar, baik dan juga menarik. Dosen terus melakukan pendampingan kepada setiap peserta didik dalam mempersiapkan khotbah dan juga melakukan evaluasi terhadap peserta didik yang telah melakukan praktek khotbah, dengan memberi kritikan dan masukan yang membangun rasa percaya diri dari tiap-tiap peserta didik. Mahasiswa yang telah lulus dalam mata kuliah homiletika, menyatakan bahwa seorang dosen Kristen hendaknya tidak hanya profesional dalam mengajar di dalam kelas tetapi juga harus mempraktekkan. Keberhasilan seorang peserta didik dalam mempraktekkan ilmu homiletika, karena pendampingan yang telah dilakukan oleh dosen pengampu. Evaluasi yang diberikan oleh dosen pengampu sebaiknya menggunakan kalimat positif, sehingga peserta didik tidak menjadi putus asa, tetapi di dorong untuk menyampikan khotbah dengan baik dan benar. Sebagai dosen Kristen, sebelum memulai proses pembelajaran di dalam kelas, memimpin peserta didik dalam sebuah renungan singkat dari kebenaran Firman Tuhan. Hal ini menunjukkan kebergantungan seorang pendidik kepada pimpinan Sang Guru Agung, Tuhan Yesus Kristus. Dalam wawancara yang dilakukan kepada dosen yang mengampu mata kuliah Pendidikan Agama Kristen (PAK) Anak, diungkapkan bahwa ada peserta didik yang telah mengikuti kuliah PAK Anak, yang masih belum maksimal dalam mempersiapkan alat peraga dalam mengajar di kelas Sekolah Minggu, sehingga penting sekali untuk melakukan evaluasi untuk memberi arahan yang tepat bagi peningkatan kualitas peserta didik dalam praktek mengajar. Dalam upaya mengembangkan diri sebagai dosen pengampu mata kuliah PAK Anak, maka di dalam kelas berikutnya, dilakukan persiapan mengajar dengan pendampingan terhadap pserta didik, sehingga diharapkan peserta didik akan dapat belajar dari kesalahan yang pernah terjadi dan tidak mengulanginya lagi. Dosen juga memberi contoh dalam praktik mengajar di kelas Sekolah Minggu. Seorang peserta didik pria yang telah lulus mata kuliah PAK Anak, mengatakan bahwa seorang dosen (pendidik) Kristen yang profesional, haruslah bersikap terbuka kepada peserta didik. Dengan cara yang bijaksana dapat menolong, mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk mengajar cerita Alkitab dengan baik dan benar. Seorang pendidik Kristen profesional juga harus memperhatikan situasi dan kondisi kelas maupun peserta didiknya, sehingga saat mengajar tidak monoton, tetapi bisa membuat suasana belajar yang nyaman. Diperlukan kreativitas dalam penyampaian materi ajar. Metode ceramah perlu dikembangkan dengan membuka kesempatan tanya jawab dan diskusi lebih banyak. Hasil dari wawancara dengan dua orang dosen Kristen dan mahasiswa tersebut di atas, maka sangat penting untuk setiap pendidik mengenali dengan baik setiap peserta didiknya dan memiliki kepekaan untuk melihat situasi dan kondisi kelas, agar dapat membuat suasana belajar yang nyaman. Pendampingan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran merupakan suatu tugas yang memberi dampak nyata bagi pengembangan kualitas pendidikan. Hasil dari proses pembelajaran yang telah diberikan akan tampak dalam praktik pelayanan yang dilakukan peserta didik di berbagai tempat. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran, seorang dosen harus terus berupaya untuk mengembangkan diri dengan melakukan berbagai pengamatan serta penelitian yang dituangkan dalam karya tulis ilmiah yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Tidak hanya berguna bagi diri pribadi dosen, namun juga dapat memberi manfaat dalam lembaga pendidikan, dan juga bagi masyarakat umum. Karya tulis yang telah dibuat harus dipublikasikan sehingga akan mendatangkan keuntungan secara materi bagi dosen itu sendiri. KESIMPULAN Dengan memahami prinsip-prinsip seorang pendidik Kristen yang telah diuraikan di atas akan menolong seorang dosen dalam menjalankan tanggung jawabnya secara professional. Seorang pendidik Kristen yang menerapkan prinsip-prinsip tersebut akan mampu menolong peserta didiknya mencapai prestasi yang terbaik dengan menanamkan nilai-nilai kristiani yang benar. Melalui kehidupannya akan terpancar keteladanan kehidupan Kristus yang akan mendorong setiap peserta didiknya untuk memiliki prinsipprinsip hidup yang sesuai dengan kebenaran firman Allah dan menghasilkan prestasi yang terbaik. 58 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Agama Kristen dan call for Papers, 5 Mei 2017.

Dengan pemahaman yang mendalam akan prinsip-prinsip ini, seorang pendidik Kristen, akan berusaha untuk mengembangkan dirinya. Pengenalan diri pribadi akan kelemahan ataupun kekuatan yang dimilikinya, menjadi pendorong untuk memperbaharui metode dalam proses pembelajaran. Dari kekurangan atau kelemahan yang ada, berusaha untuk belajar meningkatkan potensi dirinya dengan mencari pengetahuan yang lebih dalam lagi melalui berbagai sumber informasi, dengan membaca lebih banyak literatur, jurnal-jurnal dan media sosial ataupun media informasi lainnya. Hal ini membuka wawasan yang lebih luas dari seorang pendidik, sehingga memampukannya mentrans-formasikan DAFTAR RUJUKAN Agung, A. A. Gede. 2011. Pengembangan Model Peningkatan Profesionalisme Guru Berkelanjutan Pasca Sertifikasi Melalui Pendekatan Pengayaan Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Provinsi Bali. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Volume 5, Nomor 3 (Desember): 377-395. Alkitab, Terjemahan Baru. 2015. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia. Haryati, Sri. 2016. Peningkatan Profesionalisme Dosen Di Era MEA. Seminar Semester Genap Sub Unit Korpri di Magelang Tanggal 28 Juli 2016. pengetahuan yang dimilikinya kepada peserta didik. Keberhasilan seorang pendidik Kristen dalam menerapkan prinsip-prinsip profesionalisme dosen akan memberi dampak yang nyata bagi peserta didik. Baik dalam peningkatan prestasi maupun dalam perilaku hidupnya peserta didik menampakkan karakter yang serupa dengan karakter Kristus. Dengan demikian maka masyarakat yang berinteraksi dengan pendidik maupun peserta didik dapat merasakan dampak dari pengetahuan serta keterampilan mereka. Baik pendidik maupun peserta didik Kristen mampu mengabdikan dirinya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mereka layani. Sidjabat, B. Samuel. 1999. Strategi Pendidikan Kristen Suatu tinjauan Teologis-Filosofis. Yogyakarta: Yayasan Andi. Sidjabat, B.S. 1994. Menjadi Guru Profesional Sebuah Perspektif Kristiani. Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Zahera Sy. 1997. Hubungan Konsep Diri dan Kepuasan Kerja dengan Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Jurnal llmu Pendidikan, Jilid 4, Nomor 3 (Agustus): 189-194. Profesionalisme Dosen Dari Sudut Pandang Kristiani, Maria Lidya Wenas 59