BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan sarana diperjualbelikannya berbagai macam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. penambahan modal agar perusahaan yang dijalankan terus berlanjut. Aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Program Studi Manajemen. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhruddin (2011) (ekbis.sindonews.com) Harsono (2010)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kisaran 6% per tahun (sumber : Selain itu salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai

BAB I PENDAHULUAN. saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Investasi obligasi

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan tetap bagi pemegangnya. Salah satu bentuk informasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. pada saat jatuh tempo. Bagi para emiten, obligasi merupakan sekuritas yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran bunga secara periodik. Menurut Abdul Halim (2015 : 9) obligasi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. baik peringkat obligasi yang diperdagangkan maka return yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dana dari pemilik modal (investor), juga merupakan sarana bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Di indonesia, alternatif untuk mendapatkan dana dapat diperoleh melalui pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lapangan usaha perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Menurut Mankiw

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi perusahaan go public. Salah satu jenis perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I PENDAHULUAN. beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh investor, salah satu alternatif yang

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain kredit perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. maka risiko yang dimiliki perusahaan relative rendah juga. Dividend Payout Ratio menurut I Made Sudana(2015:192) adalah seberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. yang tergolong Surat Berharga Pasar Modal dengan Pendapatan Tetap (fixed-income

I. PENDAHULUAN. penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki. kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini berisi tentang penjelasan latar belakang dilakukannya

BAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah (Suad Husnan, 1994) dalam Adrian (2011). Menurut jawa pos

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

TINJAUAN PUSTAKA. Calon investor yang akan berinvestasi pada obligasi suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana diperjualbelikannya berbagai macam instrumen keuangan yang berjangka panjang seperti instrumen derivatif, saham, utang dan instrumen-instrumen lainnya serta memiliki fungsi sebagai fasilitas atau wahana yang mempertemukan antara pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Oleh karena itu, pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return) dan pihak yang memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut sebagai kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan (Tjiptono Darmadji dan Handy M. Fakhruddin, 2011:1). Investasi adalah kegiatan mengeluarkan modal hari ini dan berharap akan mendapatkan keuntungan dikemudian hari. Terdapat banyak instrumen investasi pada pasar modal dan dari sekian banyak instrumen investasi yang ada di Pasar Modal, obligasi merupakan salah satu investasi yang memiliki resiko lebih rendah dibanding investasi saham. Menurut Dermawan Sjahrial (2014:53-54) obligasi adalah surat utang yang pada umumnya berjangka panjang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah kepada masyarakat atau investor, bagi perusahaan atau pemerintah merupakan alternatif pendanaan melalui utang yang menarik 1

2 karena pada umumnya obligasi memiliki jatuh tempo yang panjang dan relatif murah kepada masyarakat atau investor secara langsung. Obligasi adalah surat utang yang tertuang perjanjian bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana dari masyarakat (investor) dimana penerbit memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala dan kewajiban melunasi pokok utang pada akhir periode jatuh tempo. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diuraikan bahwa investasi obligasi dapat memberikan keuntungan berupa pendapatan tetap sebagai kupon dan keuntungan atas penjualan obligasi (Tjiptono Darmadji, 2011:12). Bunga obligasi (kupon) pada umumnya lebih tinggi dibanding bunga deposito yang ditawarkan oleh perbankan, sehingga hal tersebut yang membuat para investor lebih tertarik untuk menginvestasikan dananya pada obligasi. Disamping penghasilan kupon, investor juga dapat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya dengan asumsi akan mendapatkan keuntungan apabila investor menjual obligasi tersebut pada harga yang lebih tinggi daripada harga belinya, maka investor tersebut akan mendapatkan selisih (capital gain) (Tjiptono Darmadji, 2011:14). Selain memiliki bunga yang lebih tinggi dibanding deposito, pada umumnya obligasi juga memiliki berbagai macam risiko diantaranya adalah risiko tingkat suku bunga (interest rate risk), call risk, purchasing power risk, reinvestment risk, liquidity risk, default risk (Zalmi Zubir, 2012:6). Dilihat dari semua risiko tersebut yang menjadi sorotan para investor adalah risiko gagal bayar (default risk). Risiko gagal bayar (default risk) adalah kemungkinan terjadinya gagal bayar perusahaan (issuer) dalam membayar bunga pinjaman

3 (kupon) dan nilai nominal (pokok utang) pada akhir periode obligasi tersebut jatuh tempo. Dari berbagai macam risiko tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh alasan timbulnya risiko berinvestasi di obligasi terutama pada default risk atau risiko gagal bayar yang mana risiko tersebut bergantung pada kesehatan keuangan perusahaan yang tercermin pada neraca dan laporan laba ruginya dan dapat diketahui oleh investor melalui peringkat obligasi. Peringkat obligasi merupakan pernyataan informatif dan sinyal tentang kegagalan pembayaran suatu obligasi dan ukuran untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan memiliki kemampuan dalam membayar kewajibannya kepada investor yang dapat diukur melalui tingkat keamanan. Tingkat keamanan obligasi milik pemerintah dinilai paling aman karena pembayaran bunga (kupon) dan nilai nominal obligasi tersebut dijamin oleh negara. Keamanan obligasi perusahaan bergantung pada kesehatan perusahaan tersebut dan untuk megetahui keamanan obligasi suatu perusahaan, lembaga pemeringkat memberikan penilaian terhadap keamanan obligasi tersebut berdasarkan analisis terhadap prospek bisnis dan perkembangan indikator-indikator bisnis perusahaan penerbit obligasi tersebut diantaranya rasio keuangan seperti coverage ratio, debt to equity ratio, liquidity ratio, profitability ratio, cash flow to debt ratio. Peringkat obligasi dinilai sangat penting bagi investor, baik yang telah maupun akan menginvestasikan dananya ke sebuah obligasi perusahaan karena peringkat tersebut mencerminkan pernyataan yang mampu memberikan keterangan informatif serta memberikan signal mengenai sejauh mana potensi perusahaan tersebut mengalami kegagalan dalam usahanya (Zalmi Zubir, 2012:8).

4 Peringkat obligasi juga merupakan syarat penting berinvestasi dalam instrumen pasar modal khusunya pada investasi obligasi disebabkan karena peringkat obligasi merupakan tolok ukur yang penting bagi perusahaan dan investor dalam menentukan tingkat probabilitas perusahaan yang gagal dalam menyelesaikan utang serta mengatasi risiko yang ada di perusahaan. Semakin tinggi sebuah peringkat obligasi itu maka semakin rendah risiko yang akan ditimbulkan dan sebaliknya semakin rendah sebuah peringkat obligasi maka semakin tinggi risiko yang akan ditimbulkan. Peringkat obligasi perusahaan dipengaruhi oleh kinerja keuangan dan non keuangan. Pada penelitian kali ini peneliti membatasi penelitian dengan hanya menggunakan kinerja keuangan saja dalam menentukan peringkat obligasi. Kinerja keuangan yang peneliti gunakan adalah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo (Kasmir, 2014:110). Dewi Widowati et al (2013) menyatakan bahwa semakin besar nilai likuiditas yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka akan semakin baik peringkat obligasinya dan menemukan hasil bahwa likuiditas dapat berpengaruh dalam penentuan peringkat obligasi secara positif dan signifikan. Leverage merupakan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasi terhadap modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Ni Made Sri Kristina Sari & Badjara (2016) menyatakan bahwa semakin besar nilai leverage suatu perusahaan maka perusahaan tersebut cenderung memiliki kemampuan yang

5 rendah dalam memenuhi kewajibannya, sehingga leverage memiliki pengaruh negatif terhadap peringkat obligasi. Artinya semakin besar nilai leverage suatu perusahaan maka akan semakin rendah peringkat obligasi perusahaan tersebut. Sedangkan hasil berbeda dari penelitian Desak Putu Opri dan Ida Bagus Anom (2016) menunjukan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap prediksi peringkat obligasi. Artinya semakin besar nilai leverage suatu perusahaan maka akan semakin tinggi peringkat obligasi perusahaam tersebut. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya. Yuinar Laeli et.al (2013) mengatakan bahwa suatu perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi dan ditandai dengan semakin tingginya peringkat obligasi perusahaan tersebut. Pertumbuhan perusahaan dapat berpengaruh pada penilaian investor terhadap perusahaan tersebut dengan asumsi apabila perusahaan memiliki pertumbuhan yang bagus maka asumsi investor bahwa perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajibannya dalam membayar bunga (kupon) dan nilai nominal pada investasi obligasi. Abdu Fadjar Baskoro (2014) menemukan hasil bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh pada prediksi peringkat obligasi secara positif dan signifikan. Dalam penelitian saat ini peneliti menggunakan sampel perusahaan property, real estate and building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2015 karena perusahaan yang bergerak di sektor property, real estate and building construction saat ini berkembang dengan pesat

6 sehingga kemajuan dan perkembangan bisnis menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut khususnya dalam investasi obligasi. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian untuk menganalisis apakah kinerja keuangan dapat berpengaruh terhadap peringkat obligasi dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas dan rasio pertumbuhan perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dibidang property, real estate and building construction. Penelitian ini disusun dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2. Rumusan Masalah Ditinjau dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian yang muncul adalah : 1. Apakah likuiditas berpengaruh positif dalam menentukan peringkat obligasi pada perusahaan property, real estate and building construction di Bursa Efek? 2. Apakah leverage berpengaruh siginifikan dalam menentukan peringkat obligasi pada perusahaan property, real estate and building construction di Bursa Efek?

7 3. Apakah profitabilitas berpengaruh positif dalam menentukan peringkat obligasi pada perusahaan property, real estate and building construction di Bursa Efek? 4. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dalam menentukan peringkat obligasi pada perusahaan property, real estate and building construction di Bursa Efek? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis pengaruh positif rasio likuiditas terhadap peringkat obligasi pada perusahaan property, real estate and building construction. 2. Menganalisis pengaruh signifikan rasio leverage terhadap peringkat obligasi pada perusahaan property, real estate and building construction. 3. Menaganalisis pengaruh positif rasio profitabilitas terhadap peringkat obligasi pada perusahaan property, real estate and building construction. 4. Menaganalisis pengaruh positif rasio pertumbuhan perusahaan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan property, real estate and building construction. 1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan diatas diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :

8 1. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan para investor dalam memilih obligasi khususnya pada perusahaan sektor jasa yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi Perusahaan Dapat meningkatkan kejelian manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi dipasar modal khususnya obligasi. 3. Bagi Peneliti berikutnya Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menjadi tambahan referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan topik peringkat obligasi. 4. Bagi Perguruan Tinggi Sebagai tambahan ilmu bagi para mahasiswa di masa mendatang, dimana ilmu tersebut mengenai bagaimana karakteristik obligasi khususnya peringkat obligasi. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah sistematika penulisan, maka penulis membagi skripsi ini dengan tiga bab secara teratur dan sistematis. Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini peneliti hendak menjelaskan tentang latar belakang masalah yang terjadi dengan berlandaskan pada fenomena dan hasil

9 penelitian terdahulu, kemudian rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini peneliti hendak menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dan yang dapat dijadikan sebagai acuan atau landasan teori dalam memecahkan atau memiliki korelasi dengan pengaruh kinerja keuangan dalam memprediksi peringkat obligasi pada perusahaan property, real estate and building construction yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan penelitian sebelumnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab tiga peneliti menerangkan mengenai pendekatanpendekatan yang akan digunakan dalam penelitian, dimana hal tersebut dijabarkan pada definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi dan sampel maupun jenis dan sumber data serta metode pengumpulan dan teknik-teknik yang digunakan dalam analisis data. BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini berisi tentang gambaran mengenai penelitian beserta pembahasan hasil-hasil penelitian. BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan yang terdapat pada penelitian serta saran yang akan diberikan untuk investor dan penelitian selanjutnya.