BAB III METODE PENELITIAN. karena lokasi ini terdapat komunitas Islam Aboge serta jumlah. keagamaannya bersama sama dan berkumpul bersama.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, tersebut terdapat penyimpangan sosial yang menarik untuk diteliti, yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Jogokariyan, Karangkajen Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang peran sistem

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, karena penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan memberikan stimulus tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa kelompok warga yang menjadi seniman begalan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai eksistensi komunitas Islam Aboge dilaksanakan dengan mengambil lokasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Alasan mengambil tempat ini adalah karena lokasi ini terdapat komunitas Islam Aboge serta jumlah penganutnya yang terhitung banyak. Di tempat ini juga terdapat Masjid Saka Tunggal yang merupakan benteng pelestarian ajaran Islam Aboge. Selain itu, di tempat inilah mereka sering mengadakan kumpulan keagamaannya bersama sama dan berkumpul bersama. Objek penelitian ini adalah para anggota dari Islam Aboge yang ada di Desa Cikakak, beserta masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan Islam Aboge. Desa Cikakak juga merupakan Desa yang memiliki kondisi masyarakat yang beragam. Oleh karena itu, peneliti memilih Desa Cikakak sebagai lokasi penelitian utama sehingga peneliti dapat menemukan data yang validitasnya teruji dengan menemukan faktafakta secara utuh dan bersifat objektif. Keutuhan dan keobjektifan data diharapkan dapat mengurangi dan menghindari kesalahpahaman data dalam penganalisisan, sehingga peneliti dapat mencapai hasil seperti apa yang telah menjadi tujuan dari penelitian ini. 29

30 B. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan selama kurang lebih dua bulan yakni terhitung mulai awal Desember 2012 sampai akhir Januari 2013. C. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang atau perilaku yang di amati. 1 Wawancara sendiri secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggali data sedalam dalamnya terkait penelitian yang dilakukan. Pendekatan kualitatif yang ditekankan yaitu pendekatan penelitian dimana data-data yang 1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:Remadja Rosdakarya, 1990, hlm. 4.

31 dikumpulkan bukan angka melainkan kata kata dan gambar. 2 Penelitian ini juga dilakukan secara bertahap untuk memperoleh data secara lengkap. Pengambilan data dilaksanakan dengan melakukan wawancara dengan anggota Islam Aboge dan masyarakat non Aboge (bukan penganut Aboge) yang tinggal di sekitar lingkungan Islam Aboge di Desa Cikakak. Peneliti juga terjun langsung di lapangan untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian, yang dengan demikian sifat kualitatif penelitian ini mengarah pada sumber data yang berasal dari informan melalui wawancara dan pengamatan observasi. D. Sumber Data Sumber data penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. 3 Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain lain. 4 Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah. 1. Sumber Data Primer Sumber data primer merupakan data yang diambil langsung oleh peneliti dari sumbernya tanpa ada perantara, dengan cara 2 Ibid, hlm. 3. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hlm. 172. 4 Lexy J. Moleong, op.cit, hlm. 157.

32 menggali sumber asli secara langsung melalui informan. Data diperoleh peneliti melalui wawancara maupun pengamatan langsung di lapangan. Sumber primer dari penelitian ini adalah tokoh masyarakat Islam Aboge, tokoh masyarakat setempat, pemuda-pemudi Islam Aboge dan para penganut dari Islam Aboge di Desa Cikakak serta masyarakat non Aboge yang hidup si sekitar lingkungan Islam Aboge berada. Daftar narasumber yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Bapak Sulam usia 48 tahun, salah seorang tokoh masyarakat Islam Aboge di Desa Cikakak. Beliau telah menjadi orang Aboge sejak kecil, karena beliau dilahirkan dari keluarga Aboge. Bapak Sulam juga meruapakan salah satu dari tiga kunci yang ada di Desa Cikakak. Bapak beranak satu ini keseharianya adalah bertani. b. Bapak Bambang Johari usia 63 tahun, salah seorang tokoh masyarakat Islam Aboge di Desa Cikakak. Beliau telah menjadi orang Aboge sejak lahir karena orang tuanya adalah orang Aboge. Bapak yang kriterianya pendiam dan baik ini merupakan kunci utama atau kunci dalem di Desa Cikakak. Keseharian pak Bambang selalu ikut dalam pembangunan di Desa Cikakak, karena beliau termasuk salah satu petinggi Desa Cikakak.

33 c. Bapak Sumedi usia 69 tahun, salah seorang anggota masyarakat Islam Aboge yang sejak lahir sudah menjadi Islam Aboge. Keseharianya ia habiskan untuk bertani. d. Bapak Edi Catit usia 45 tahun, salah seorang anggota Islam Aboge di Desa Cikakak. Beliau juga merupakan ketua pelestari adat daerah Kabupaten Banyumas. Bapak beranak dua ini keseharianya mengajar di sekolah karena beliau seorang guru SD. e. Supriaji usia 19 tahun, pemuda yang baru akan melanjutkan ke bangku kuliah ini merupakan seorang anak yang dilahirkan dari keluarga Aboge. f. Lia usia 17 tahun, remaja yang masih duduk si bangku SMA ini mempunyai orang tua yang juga merupakan orang Aboge. g. Bapak Suyitno usia 43 tahun, beliau merupakan Kepala Desa Cikakak. Bapak beranak satu ini sangat dicintai warganya karena beliau sangat baik, murah senyum dan sopan. Keseharianya di kantor kelurahan untuk menunaikan kewajibanya melayani masyarakat serta mengayominya. h. Bapak Katim usia 42 tahun, beliau merupakan salah satu tokoh masyarakat di Desa Cikakak terutama di Kadus 5 karena beliau merupakan ketua Kadusnya. Pak Katim juga merupakan masyarakat biasa atau non Aboge yang tinggal di Desa Cikakak.

34 i. Bapak Badri merupakan seorang warga biasa yang tinggal di sekitar lingkungan komunitas Aboge. j. Iwan salah satu warga Desa Cikakak yang berlatarbelakang non Aboge. Beliau berusia 30 tahun dan bekerja sebagai satpam di salah satu SMP di Kecamatan Wangon. 2. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber data tidak langsung yang mampu memberikan tambahan serta penguatan data terhadap penelitian. Sumber data sekunder ini diperoleh melalui dokumentasi dan studi kepustakaan dari buku buku, media cetak dan internet. Sumber data sekunder juga dapat berupa foto foto kegiatan yang diambil selama penelitian berlangsung. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku buku, skripsi, internet dan foto foto kegiatan selama penelitian berlangsung. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam pengumpulan data. 5 Instrumen juga merupakan alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode obsevasi, wawancara, dan dokumentasi. Maka dari 5 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm. 168.

35 itu instrumen yang dibutuhkan adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, alat perekam, kamera, serta alat tulis. Penelitian ini memposisikan peneliti sebagai instrumen yang langsung melaksanakan penelitian. Penelitian kualitatif menempatkan peneliti sebagai instrumen utama. Peneliti memiliki kedudukan sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis data, penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. 6 F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan jenis sumber data yang diperoleh secara lisan maupun tertulis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Observasi Pemanfaatan teknik observasi dalam pengumpulan data penelitian sosial dirasakan sangat penting. Observasi merupakan metode pengumpulan data di mana peneliti mencatat informasi selama penelitian. 7 Data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat, dan terperinci mengenai lapangan, kegiatan kemanusiaan, dan situasi sosial 6 Lexy J. Moleong, op.cit, hlm. 168. 7 Gulo W, Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2003, hlm. 116.

36 serta dimana kegiatan kegiatan itu terjadi. 8 Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan kegiatan yang dilakukan para anggota Islam Aboge. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, yaitu peneliti mengamati tidak secara langsung keadaan objek dan tidak aktif ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan objek penelitian. Observasi dilakukan di tempat tempat diselenggarakannya kegiatan Islam Aboge di Desa Cikakak. Pengamatan dilakukan secara terbuka, agar diketahui oleh subjek dan sebaliknya subjek secara sukarela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi. Observasi ini dapat menambah dimensi-dimensi baru untuk pemahaman konteks maupun fenomena yang di teliti. 2. Wawancara (Interview) Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. 9 Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, dimana pertanyaan yang diberikan 8 Husaini Usman,dkk, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta:Bumi Aksara, 2004, hlm. 56. 9 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Refika Aditama, 2010, hlm. 313.

37 tidak terpaku pada pedoman wawancara dan dapat diperdalam maupun dikembangkan sesuai dengan situasi dan dan kondisi di lapangan. 10 Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semi trestruktur. Teknik wawancara semi terstruktur digunakan agar peneliti memperoleh informasi yang diharapkan dari informan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya pedoman wawancara yang memuat sejumlah pertanyaan yang relevan dengan permasalahan. Pertanyaan tersebut dapat dikembangkan ketika berada di lapangan yang pada akhirnya akan menghasilkan temuan penelitian, sehingga diperoleh data yang lengkap untuk menganalisis permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan wawancara kepada tokoh masyarakat Islam Aboge dan para anggota Islam Aboge. 3. Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barangbarang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. 11 Hal tersebut berfungsi sebagai pendukung dan pelengkap dari sumber data primer yang diperoleh melalui observasi 10 Gulo, op.cit, hlm. 135. 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hlm. 158.

38 dan wawancara. Data dari dokumen akan digunakan sebagai data sekunder dan data pendukung setelah observasi dan wawancara. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil foto dan rekaman pada waktu wawancara. 4. Studi pustaka Teknik pengumpulan data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Studi pustaka digunakan untuk menunjang dari kelengkapan data yang telah diambil dari sumbersumber lain yang terkait dan relevan. Hal ini dilakukan untuk melengkapi data dan informasi sehingga diperoleh analisis data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. G. Teknik Sampling Teknik sampling atau penarikan sampel dalam penelitian kualitatif erat kaitanya dengan faktor-faktor konstektual, sehingga sampling dalam hal ini adalah untuk menyaring untuk sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya. Tujuannya untuk merinci kekhususan dalam ramuan yang unik, sehingga dapat menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang akan muncul. 12 Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik 12 Lexy J. Moleong, op.cit, hlm. 224.

39 pengambilan sampel berdasarkan pada tujuan atau pertimbangan tertentu. 13 Pengambilan sampel dilakukan dengan mencari informasi yang benar-benar tepat dan dapat memberi informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel yang digunakan untuk kemudian diambil datanya adalah tokoh masyarakat Islam Aboge di Desa Cikakak yang mengerti tentang ajaran Islam Aboge, tokoh masyarakat setempat, anggota Islam Aboge yang tahu persis seperti apa Islam Aboge serta pemuda/ pemudi Islam Aboge. Sampling juga dilakukan kepada masyarakat sekitar lingkungan Aboge yang bukan penganut Aboge. Data dari masyarakat yang bukan Aboge mengantarkan peneliti untuk mengetahui bagaimana interaksi yang terjalin antara orang Aboge dengan masyarakat sekitarnya H. Validitas Data Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap keabsahan data atau validitas data. Validitas data ini sangat penting dilakukan agar data yang diperoleh dilapangan pada saat penelitian bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lahir di luar data tersebut, untuk keperluan pengecekan atau sebagai 13 Husaini Usman, op.cit, hlm. 47.

40 pembanding terhadap data tersebut. 14 Dalam teknik pemeriksaan keabsahan data ini peneliti membagi tiga cara, yaitu: 1. Triangulasi Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Pertama triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat berbeda. Peneliti mengecek derajat kepercayaan sumber dari hasil informan dengan menggunakan metode wawancara kepada informan lainnya, yang berbeda. Kedua adalah triangulasi metode merupakan teknik pengumpulan data yang sejenis dan dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Untuk mengumpulkan data tersebut, peneliti melakukan teknik wawancara dan observasi yang kemudian hasilnya dibandingkan. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah dengan melakukan observasi yang ditindaklanjuti dengan melakukan wawancara kepada informan yang dalam hal ini adalah para tokoh 14 Lexy J. Moleong, op.cit, hlm. 330.

41 masyarakat Islam Aboge, anggota Islam Aboge, pemuda atau pemudi Islam Aboge, tokoh masyarakat setempat dan masyarakat biasa yang tinggal di sekitar lingkungan komunitas Islam Aboge. Peneliti kemudian melakukan perbandingan informasi dari berbagai sumber agar memperoleh data yang bisa dipercaya. Pencarian informan dihentikan ketika sudah tidak ada lagi variasi informasi dan informasi dirasakan cukup mewakili permasalahan yang diteliti. Peneliti kemudian melakukan dokumentasi dan mengumpulkan data atau dokumen lain yang terkait untuk melakukan perbandingan terhadap berbagai informasi yang didapatkan sehingga data yang dihasilkan menjadi akurat. 2. Diskusi dengan expert (ahli). Teknik ini dilakukan dengan cara mendiskusikan dengan expert (ahli) dalam bentuk konsultasi atau diskusi analitik sehingga kekurangan dari penelitian ini dapat segera diungkapkan dan diketahui. Expert (ahli) dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing. Diskusi yang dilakukan dengan pembimbing mengenai bagaimana eksistensi komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. 3. Diskusi dengan teman. Teknik yang dilakukan dengan cara mendiskusikan dengan rekan-rekan dalam bentuk diskusi analitik sehingga kekurangan dari

42 penelitian ini dapat segera diungkap dan diketahui. Dalam diskusi akan terjadi proses interaksi antara peneliti dengan rekan diskusi. Melalui tukar-menukar informasi maka peneliti akan mendapat masukan yang positif terhadap penelitian yang dilakukan. I. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam sutau pola, kategori dan satuan uraian dasar. Menurut Bogdan dan Biglen, analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 15 Analisis data dilakukan dengan tujuan agar informasi yang dihimpun akan menjadi jelas dan eksplisit. Sesuai dengan penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif model interaktif sebagaimana yang diajukan oleh Milles dan Hubbberman yang terdiri dari empat hal utama, yaitu. 16 15 Ibid, hlm. 148. 16 Milles, B. Matthew dan Michael Huberman, Analisa Data Kualitatif, Jakarta:UI PRESS, 1992, hlm. 15

43 1. Pengumpulan data Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek, yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskriptif merupakan data alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafisran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Sedangkan catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar, dan tafsir peneliti tentang penemuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. Pengumpulan data pada penelitian mengenai eksistensi Islam Aboge dilakukan melalui beberapa tahap. Langkah pertama adalah wawancara kepada tokoh masyarakat Islam Aboge, para anggota Islam Aboge lainya, pemuda atau pemudi Islam Aboge dan tokoh masyarakat sekitar serta masyarakat sekitar yang bukan penganut Islam Aboge, kemudian dicatat serta diambil bagian-bagian yang dianggap relevan dengan pokok permasalahan. Tahap berikutnya dilakukan dengan observasi dan dokumentasi foto-foto atau video yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan dalam Islam Aboge. 2. Reduksi data Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara koding atau hasil wawancara. Pengkodingan dilakukan dengan tujuan

44 untuk menyeleksi data. Pada penelitian ini, dilakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi yang sesuai dan yang diinginkan. Apabila ada data-data yang tidak sesuai dengan pembahasan pada penelitian ini, maka peneliti akan membuang bagian-bagian tersebut. Selain itu, juga membuat ringkasan tentang Islam Aboge di Desa Cikakak dan membuang bagian-bagian yang tidak penting sehingga dihasilkan gambaran yang fokus tentang pokok penelitian. 3. Penyajian data Penyajian data adalah sejumlah informasi yang tersusun dan memberikan kemungkinan-kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan lebih lanjut. Dengan melihat penyajian data, dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Agar sajian data dapat diwujudkan dalam bentuk matriks, grafis, jaringan atau naratif sebagai panduan informasi tentang apa yang terjadi, maka data disajikan sesuai dengan apa yang diteliti. Peneliti mendapat pemahaman tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya dengan melihat penyajian data. Penyajian data cenderung mengarah pada penyederhanaan data kompleks ke dalam bentuk yang sederhana dan selektif sehingga mudah dipahami. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan

45 dengan menyusun tentang informasi-informasi tentang kegiatankegiatan yang dilakukan oleh sesama orang Aboge maupun dengan masyarakat, sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan eksistensi komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. 4. Penarikan kesimpulan Kesimpulan merupakan langkah akhir dalam pembuatan suatu laporan. Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau proporsi. Kesimpulan yang ditarik secara diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali sambil melihat catatan lapangan agar memperoleh pemahaman yang lebih tepat. Selain itu juga, dapat dilakukan dengan mendiskusikanya. Hal tersebut dilakukan agar data yang diperoleh dan penafsiran terhadap data tersebut memiliki validitas sehinga kesimpulan yang ditarik menjadi kokoh. Kesimpulan yang dibuat dalam penelitian ini berupa sebuah deskripsi dan obyek yang pada awalnya belum jelas sehingga tampak hubungan sebab akibat. Hubungan sebab akibat ini terkait dengan penelitian atau jawaban dari masalah penelitian. Berikut ini bagan model analisis interaktif yang digagas oleh Milles dan Huberman.

46 Bagan 2: Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman Pengumpulan data Sajian data Reduksi data Penarikan kesimpulan