BAB II JUAL BELI DAN MURAH MENURUT ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. dengan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah, dalam

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB III TINJAUAN UMUM AQAD MURABAHAH DALAM FIQH MUAMALAH. Kata aqad dalam kamus bahasa arab berasal dari kata ع ق د - ی ع ق د - ع ق د ا yakni

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS DUA AKAD (MURA>BAH}AH DAN RAHN) DALAM PEMBIAYAAN MULIA (MURA>BAH}AH EMAS LOGAM MULIA UNTUK INVESTASI ABADI) MENURUT HUKUM ISLAM

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Utang Piutang Dengan Jaminan. bab sebelumnya, bahwa praktek utang piutang dengan jaminan barang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL WADI< AH PADA TABUNGAN ZAKAT DI PT. BPRS BAKTI MAKMUR INDAH

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP RESCHEDULING TAGIHAN MURA>BAH{AH BERMASALAH PADA PT. BNI SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK MERTELU LAHAN PERTANIAN CABAI MERAH DI DESA SARIMULYO KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan salah satu amanah yang diberikan Allah kepada

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG YANG DIALIHKAN SYARIAH KCP DIPONEGORO SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB II LANDASAN TEORI PEMBIAYAAN EKSPOR IMPOR MELALUI LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM HUKUM ISLAM

Transkripsi:

BAB II JUAL BELI DAN MURAH MENURUT ISLAM A. Jual Beli 1. Pengertian Jual Beli Jual beli menurut bahasa adalah al-bai, al-tijarah, dan al-mubadalah sebagai mana Allah berfiman: u θç7s? 9 Zοt pgïb šχθã_ö tƒ Artinya: Mereka mengharapkan tijarah (perdagangan)yang tidak akan rugi (al-fathir :29) Menurut istilah yang dimaksud jual-beli adalah suatu perjanjian tukarmenukar benda atau barang yang mempunyai nilai, secara suka rela diantara kedua belah pihak yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara dan disepakati. 16 2. Rukun Jual Beli Adapun rukun dalam jual beli adalah sebagai berikut : 1. Adanya orang yang berakad 16 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah.h. 67 17

18 2. Adanya barang yang dibeli 3. Adanya nilai tukar pengganti 4. Adanya sighat (ijab dan qobul). 17 Dalam jual beli rukun jual beli harus terpenuhi sebab jika salah satu tidak terpenuhi maka perbuatan tersebut tidak dapat dikatagorikan jual beli. Agar suatu jual beli yang dilakukan oleh pihak penjual dan pembeli dapat dikatakan sah maka haruslah dipenuhi syarat-syarat yang berlaku pada rukun jual beli. Adapun syarat-syarat yang berlaku pada rukun jual beli tersebut menurut para ulama adalah sebagai berikut : 1. Pihak yang berakad a. Aqil (berakad ) b. Baligh (dewasa ) c. Ridha atau kerelaan kedua belah pihak d. Mukhtar (memiliki kebebasan untuk melakukanjual beli tanpa adanya tekanan dan tipu daya). 18 2. Barang yang diperjual belikan a. Barang tersebut ada meskipun tidak ditempat Namun ada kesanggupan untuk diserahkan b. Barang tersebut milik sah orang yang malakukan akad (penjual) c. Barang yang diperjual belikan harus berwujud 17 Nasroen Haroen, fiqih muamalah, h. 116 18 Ibid, h.116

19 d. Tidak termasuk kategori barang yang diharamkan f. Apabila barang tersebut bergerak, maka barang itu langsung bisa dipakai pembeli setelah dokumentasi setelah dokumentasi jual beli dan perjanjian akadnya dilaksanakan. 3. Harga barang a. Harga jual bank (harga beli dan keuntungan yang ditawarkan oleh pihak bank) b. Harga tidak boleh berubah selama massa perjanjian c. Sistem pembayaran dan jangka waktunya disepakati bersama. 19 4. Syarat ijab qobul. a. Orang yang mengucapkan telah baligh dan berakal b. Qobul sesuai dengan ijab misalnya penjual mengatakan saya jual motor ini seharga Rp.15.000.000 dan pembeli mengucapkan saya beli motor itu dengan harga sekian c. Ijab dan qobul dilakukan dalam satu jenis majelis artinya kedua belah pihak yang melakukan jual beli hadir dan membicarakan topik atau transaksi yang sama 20 19 Ibid, h 116 20 Ibid,h.117

20 3. Macam Macam Jual Beli Menurut Hendi Suhendi membagi jual beli menjadi tiga macam : 1) Jual beli yang kelihatan adalah pada waktu melakukan akad jual beli benda atau barang yang diperjual belikan ada di depan penjual dan pembeli 2) Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian adalah jual beli salam (pesanan), menurut kebiasaan para pedagang,salam adalah untuk jual beli yang tidak tunai 3) Jual beli yang tidak kelihatan adalah jual beli yang dilarang oleh agama Islam karena barangnya tidak tentu atau tidak jelas sehingga dikhawatirkan barang tersebut diperoleh dari curian atau barang titipan yang akibatnya dapat menimbulkan kerugian salah satu pihak. 21 Macam mccam jual beli yang tidak kelihatan yang dilarang oleh Islam seperti gharar dan tadlis a) Gharar adalah jual beli yang samar yang sama-sama kedua belah pihak tidak tahu sehingga ada kemungkinan terjadai penipuan, seperti penjualan ikan yang masih ada dikolam dan menjual biji-biji atau buah-buahan yang belum tahu hasilnya secara pasti. 22 seperti hadis Rosulullah SAW ان النبى ص م نهى عن بيع العنب حتى يسود وعن الحب حتى يشد 21 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah.h.76 22 Ibid, h.81

21 sesungguhnya Nabi SAW, melarang penjualan anggur sebelum hitam dan dilarang penjualan biji-bijian sebelum mengeras" b) Tadlis ialah Transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh salah satu pihak yang bertransaksi jual beli. Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak yang merasa dicurangi/ditipu karena ada sesuatu yang unknown to one party (keadaan di mana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak lain) Tadlis biasa terjadi dalam empat hal: 1. Tadlis dalam kuantitas Tadlis (penipuan) dalam kuantitas termasuk juga kegiatan menjual barang kuantitas sedikit dengan barang kuantitas banyak. 2. Tadlis dalam kualitas Tadlis (penipuan) dalam kualitas termasuk juga menyembunyikan cacat atau kualitas barang yang buruk yang tidak sesuai dengan apa yang disepakati antara si penjual dan pembeli 3. Tadlis dalam Harga Tadlis (penipuan) dalam harga ini termasuk menjual barang dengan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah

22 dari harga pasar karena tidak ketahuan pembeli atau penjual, dalam fiqih disebut Ghoban. 4. Tadlis waktu penyerahan Tadlis waktu penyerahan juga dilarang, contohnya si penjual tahu persis ia tidak akan dapat menyerahkan barang pada besok hari, namun menjajikan akan menyerahkan barang pada besok hari, namun menjanjikan akan menyerahkan barang tersebut pada besok hari. 23 B. MURA>BAH}AH MENURUT ISLAM 1. Pengertian Mura>bah}ah Menurut bahasa mura>bah}ah terambil dari masdar kata al-ribhu keuntungan. 24 yang mempunyai arti kelebihan atau (الربح) Sedangkan secara terminologi pengertian mura>bah}ah adalah : Menurut Syafi i Antonio mura>bah}ah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. 25 Leb#ih lanjut Karnaen Atmadja dan Syafi i Antonio menjelaskan bahwa mura>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>bah{ah adalah pembelian barang dengan cara pembayaran ditangguhkan. 26 23 Quraisy Shihab.Tadlis dalam Ekonomi Islam Http://Beehonest.Wordpress.Com/Islam- Bussiness-and-Knowledgemore/ 7 A.W. Munawir, kamus al-munawir, h. 463 25 Syafi I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik,h.101

23 Sementa itu mura>bah}ah menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan pasal 1 ayat 11 yang dimaksud dengan mura>}bah}ah atau pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutang setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian imbalan atau bagi hasil. Dari beberapa definisi diatas penulis berpendapat bahwa karakteristik mura>bah}ah adalah "keuntungan yang disepakati" maka penjual harus memberi tahu si pembeli tentang harga pokok pembelian barang tersebut dan menyatakan jumlah keuntungannya. Misalnya: bank membeli mobil dari supllier seharga Rp 100.000.000,-dan keuntungan bank sebesar Rp.15.000.000,-maka ketika nasabah membeli mobil tadi,pihak bank harus menjelaskan harga pokok dan keuntungannya maka nasabah membeli harga mobil itu sebesar Rp.115.000.000.-dan pembayaran harga barang tersebut dilakukan secara berangsur-angsur atau dicicil sesuai dengan kesepakatan diawal antara penjual dan pembeli. 26 Karnaen Purwaatmadja dan Syafi i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam,h.25

24 2. Dasar Hukum Mura>}bah}ah Jual beli Mura>bah}ah sebagai sarana tolong-menolong dan kerja sama antara umat manusia dan mempunyai landasan al-qur'an dan sunnah Rasulullah SAW,terdapat sejumlah ayat-ayat al-qur an dan al-hadis yang menjadi dasar hukum jual-beli mura>bah}ah misalnya: a) Al-Qur an Surat al-nisa 29 yang berbunyi: ي ا أ يه ا ا لذ ين ا م ن وا لا ت ا آ ل وا أ م و ال ك م ب ي ن ك م ب ال ب اط ل إ لا أ ن ت ك ون ت ج ار ة ع ن ت ر اض م ن ك م و لا ت ق ت ل وا أ ن ف س ك م إ ن ال له آ ان ب ك م ر ح يم ا Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka samasuka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 27 Surat al-baqarah 275 yang berbunyi: آ م ا إ لا ي ق وم و ن لا الر ب ا ي ا آ ل و ن ا لذ ين ا لذ ي ي ق و م م ن ال شي ط ا ن ي ت خ بط ه ف م ن الر ب ا و ح ر م ال ب ي ع ال ل ه و أ ح ل الر ب ا م ث ل ال ب ي ع إ نم ا ق ال وا ب ا نه م ذ ل ك ال م س ج اء ه م و ع ظ ة م ن ف ان ت ه ى ر ب ه ف ل ه م ا س ل ف و أ م ر ه و م ن ع ا د ف ا ول ي ك ال ل ه إ ل ى أ ص ح اب ال نا ر ه م ف يه ا خ ال د و ن 27 Depag RI, Al-Qur an dan terjemahnya..., h. 122

25 Artinya: "orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya". 28 b) Al-Had{>is ع ن ع اي ش ة ر ض ى االله ع ن ه ا: أ ن ر س و ل االله ص لى االله ع ل ي ه و س ل م ا ش ت ر ى م ن ي ه و د ي ط ع ام ا إ ل ى أ ج ل و ر ه ن ه د ر ع ا ل ه م ن ح د ي د Diriwayatkan dari Aisyah R.A: Rasulullah SAW pernah membeli makanan dengan waktu tertentu (tempo) kepada orang Yahudi, dan beliau memberikan agunan berupa baju besi kepadanya. 29 ع ل ي ه ا الله ال نب ي ص لى ا ن ع ن ه ا الله ر ض ي ب ن ص ه ي ب ص ال ح ع ن ف ي ه ن قا ل :ث ل اث و س لم ال ب ر آ ة :ا ل ب ي ع ا ج ل إ ل ى و أ خ ل ا ط و ال م ق ار ض ة ماجة) ابن (رواه ع ل ل ب ي ل ا ل ل ب ي ت ب ال شع ي ر ال ب ر Dari suaib ar-rumi ra. bahwa rasulullah saw bersabda, tiga hal yang di dalam terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majjah). 30 28 Ibid, h. 69 29 Al-Hafizh Kaki Al-Din, Ringkasan Shahih Muslim, h. 523. 30 Abi abdilah Muhammad Bin Yazid Al-Qozwaini, Sunan Ibn Majjah juz I, h. 720

26 c) Ijma Umat Islam telah berkonsensus tentang keabsahan jual beli,karena manusia sebagai anggota masyarakat selalu membutuhkan apa yang dhasilkan dan dimiliki oleh orang lain,oleh karena itu jual beli adalah salah satu jalan untuk mendapatkannya yang sah,demikian maka mudahlah bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhanya. 31 3. Rukun dan Syarat Ba i al-mura>bah}ah Perjanjian mura>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>bah>>>>ah sebagai salah satu bentuk jual beli merupakan perbuatan hukum yang mempunyai konsekuensi terjadinya peralihan hak atas suatu barang dari pihak penjual kepada pihak pembeli maka sendirinya dalam perbuatan hukum ini haruslah dipenuhi rukun dan syarat sahnya jual beli sehingga mura>>>>>>>>>>>>>>>>}bah}ah (perjanjian jual beli)dapat dikatakan sah menurut syara pada dasarnya rukun dan syarat mura>bah}ah sama dengan rukun jual beli pada umumnya seperti di jelaskan diatas. 4. Syarat Ba i Mura>bah}ah 31 Muhammad,Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah,h.23

27 Yang dimaksud dengan syarat dalam jual beli mura>>>>bah}ah adalah sesuatu yang menjadi sebab terealisasinya transaksi mura{>bah{ah, syarat-syarat mura>bah}ah sebagai berikut: Penjual memberitahu biaya modal kepada pembeli (nasabah), kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan, kontrak harus bebas dari riba, penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian, penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian semisal pembelian dilakukan secara utang. 32 Pada dasarnya semua rukun dan syarat jual beli mura>bah}ah diatas dapat terealisasi jika barang atau produk telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi dan berkontrak. Bila produk tidak dimiliki oleh penjual pada saat itu,maka sistem yang digunakan adalah mura>bah}ah kepada pemesan pembelian (KPP) hal ini dinamakan demikian karena penjual semata mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan yang memesannya. 33 5. Pendapat para ulama 32 Syafi i Antonio,Bank Syariah dari Teori ke Praktek,h.102 33 Ibid, h.103

28 Jual beli mura}>>>>>>>>>>{bah{ah menurut pendapat para ulama diperbolehkan meskipun dalam al-qur an dan hadis tidak dijelaskan secara langsung. 34 Mura>bah}ah dalam perbankan syari ah didasarkan pada dua unsur diantaranya : 1. Harga membeli dan biaya yang terkait 2. Kesepakatan berdasarkan mark-up (keuntungan) Para ulama berbeda pendapat tentang biaya apa saja yang dibebankan kepada harga jual barang tersebut misalnya : a. Ulama madzhab Syafi i membolehkan membebankan biaya yang secara umum timbul dalam suatu transaksi jual beli kecuali biaya tenaga kerja karena komponen ini termasuk dalam keuntungannya. b. Ulama Madzhab Hanafi membolehkan biaya-biaya yang secara umum timbul dalam suatu transaksi jual beli namun mereka tidak membolehkan biaya-biaya yang semestinya dikerjakan oleh si penjual dan intinya bersepakat bahwa tidak boleh membebankan biaya langsung yang berkaitan dengan pekerjaan yang semestinya dilakukan penjual maupun biaya langsung yang berkaitan dengan hal-hal yang berguna. 35 c. Syafi i tanpa menyandarkan pendapatnya pada suatu teks syariah berkata: jika seseorang menunjukkan sesuatu barang kepada seseorang dan berkata 34 Abdullah Saed,Menyoal Bank Syariah,h.119 35 Adi Warman Karim, Ekonomi Islam.H,87

29 belikan barang seperti ini untukku dan aku akan memberimu keuntungan sekian lalu orang itu pun membelinya, maka jual beli ini adalah sah d. Faqih madzhab Hanafi, Marghinani, membenarkan keabsahan mura>bah}ah berdasarkan bahwa syarat-syarat yang penting bagi keabsahan suatu jual beli ada dalam mura>bah{ah, dan juga karena memerlukannya. 36 6. Hukum Jual Beli Mura>>>bah}ah Dari ayat dan hadis yang menerangkan tentang mura>>}bah}ah di atas dan juga didukung oleh pendapat para jumhur ulama maka hukum ba i mura>bah}ah menurut penulis diperbolehkan menurut ajaran Islam, asalkan tidak ada unsur penipuan. Sebuah contoh dalam satu transaksi yang terdapat dua harga tidak diperbolehkan, karena apabila ada unsur seperti ini, jelas dilarang karena bertentangan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yaitu: ع ل ي ه ا الله ا الله ص لى ر س و ل ن ه ى ق ا ل ه ر ي ر ة ا ب ى ع ن ب ي ع ت ي ن ع ن و س ل م ف ى ب ي ع ة. (رواه الترمدى) Artinya: Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW pernah mencegah (orang-orang) dari dua penjualan atau transaksi dalam satu produk (barang atau jasa). 37 36 Abdullah Saed,Menyoal Bank Syariah.h.120 37 Abu Isa Muhammad Bin Isa Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, Jilid III, No. 1235, h. 15

30 Al-S{an'ani dalam kitabnya Subul al-salam menjelaskan bahwa Imam Syafi i berpendapat bahwa hadis tersebut mempunyai dua kemugkinan penafsiran : 1. Kata penjual: saya jual ini kepada engkau dengan dua ribujika pembayarannya kemudian(seperti kredit) dan seribu jika kontan, yang mana diantara keduanya yang kamu suka boleh kamu ambil. Ini jual beliyang fasid(batal), karena sesungguhnya hal itu membuat orang-orang ragu dan tergantung pada syarat. 2. Penjual berkata: saya jual hambaku kepada engkau dengan syarat kamu harus menjual kudamu kepada saya. Alasan larangan pada penjualan pertama ialah tidak adanya penetapan satu macam harga dan kemungkinan riba bagi orang yang tidak mau menolak jual beli sesuatu yang lebih dari pada hari itu, karena adanya pembayaran dikemudian. 38 38 Abu Bakar Muhammad,Terjemah Subulussalam, h.57