Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Alat Pernapasan Pada Manusia Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN Taningkola

dokumen-dokumen yang mirip
Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Pemahaman Siswa Melalui Model Cooperatif Learning Tipe Jigsaw

Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Kata-Kata Bergambar Pada Siswa Kelas 1 SDN Uekambuno 2

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Penerapan Experiential Learning

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Biromaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu di Kelas 1 Madrasa Ibtidaiyah Alkhairaat Uemalingku Kecamatan Ampana Kota

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 20 Toli-Toli Pada Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 07 Salule Mamuju Utara

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Alat Pernapasan Pada Manusia Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN Taningkola Roswita, Amran Rede, dan Ratman Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Taningkola melalui penggunaan media gambar. Penggunaan media gambar adalah pembelajaraan yang memanfaatkan gambar organ-organ tubuh manusia sehingga siswa dapat lebih mudah mengetahui letak dan fungsi organ tersebut. Masalah yang hendak dipecahkan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA Siswa Kelas V SD di Taningkola Kab Tojo Una-Una, penelitian ini terdiri dari dua siklus, pada setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini melibatkan 25 orang siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa seiring dengan diterapkannya media Gambar. Hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus I yakni rata-rata 56,25% atau dalam kategori cukup, pada siklus II diperoleh aktivitas siswa rata-rata 90,63% dengan peningkatan aktivitas siswa berada dalam kategori baik dan sangat baik. Hasil belajar pada siklus I dan siklus II yaitu skor rata-rata pada siklus I adalah 52,56 dan skor rata-rata pada siklus II yaitu 70,12. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas V SD Taningkola Kab. Tojo Una-Una. Kata Kunci: Media gambar, Hasil Belajar I. PENDAHULUAN Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa. Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponen-komponen berikut: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode, sumber belajar, evaluasi, dan media belajar (Sutikno 2008:37). Keterlibatan guru dan siswa adalah hubungan timbal balik edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaktif antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi keberlangsungan proses pembelajaran. 74

Keberhasilan dalam pembelajaran IPA dipengaruhi oleh banyak faktor salah satu adalah kemampuan dalam mengajar. Guru dituntut agar memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Metode pembelajaran yang dipilih mampu mengembangkan kreatifitas dan motivasi serta mampu mencipta suasana belajar yang konduktif sehingga siswa merasa nyaman dalam belajar dan tujuan pembelajaran dapat tercipta. Seorang guru dituntut untuk terus meningkatkan kreatifitas mengajarnya dengan melakukan variasi-variasi dalam pembelajaran dan memilih metode pembelajaran yang tetap. Metode pembelajaran yang diperlukan adalah pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif dengan melihat langsung menggunakan bantuan media gambar, siswa akan lebih tertarik dan aktif. Proses ini siswa dapat melihat langsung dan dapat menyebutkan organ-organ pernapasan pada manusia. Dengan metode ini siswa akan menemukan sendiri dengan bantuan bimbingan guru, Konsep yang diajarkan akan melekat dan tertanam dengan baik dalam ingatan siswa dan materi yang diajarkan tidak mudah dilupakan. Oleh sebab itu guru hendaknya mampu memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa lebih aktif belajar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep. Sebagaimana pendapat Sudjana.N. (1992: 13), kegiatan pembelajaran tidak lain ialah pelaksanaan proses menterjemahkan dan mentransformasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum kepada para siswa melalui interaksi belajar mengajar. Guru sebagai fasilitator dalam proses pelaksanaan pembelajaran harus dapat melihat kemampuan siswa dalam menyerap materi, sehingga guru akan dapat memilih metode yang sangat tepat pada proses pembelajaran IPA, dan pada akhirnya seorang guru dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa, dalam menumbuhkan kreativitas siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Media merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar mengajar (Rohani, 1997: 2-3). Sedangkan menurut Gagne (Sadiman, 2007:6), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. 75

Proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar adalah suatu cara atau tehnik yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan bahan ajar dengan bantuan media gambar sehingga siswa tidak banyak melamun atau menghayal disetiap pembelajaran berlangsung. Berbagai strategi metode ini akan nyata jika guru memiliki metode sesuai dengan tingkat kemampuan yang hendak dicapai dalam tujuan pembelajaran. Azhar Arsyad (1995: 83), mengatakan bahwa media gambar adalah berbagai peristiwa atau kejadian, objek yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, katakata, simbol-simbol, maupun gambaran, disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan ketrampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Masalah yang dihadapi di SDN Taningkola hasil belajar masih rendah tentang konsep pelaksanaan pembelajaran IPA, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernapasan pada manusia dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas V SDN Taningkola Kecamatan Una-una Kabupaten Tojo Una-una ( PTK Pada Mata Pelajaran IPA). II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus melalui tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tahapan-tahapan penelitian ini merupakan adopsi dari alur PTK oleh Kemmis dan Mc Taggart (1988) dalam Sukidin, dkk. (2002). Penelitian ini dilaksanakan di Kelas V SDN Taningkola Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas V berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan yang mengikuti mata pelajaran IPA tahun ajaran 2013/2014. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. 76

1. Data kualitatif, yaitu data observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil wawancara dalam kegiatan pembelajaran. a. Aktivitas guru: aktivitas guru diantaranya memotivasi siswa dan menyampaikan informasi kepada siswa tentang penerapan model pembelajaran yang menggunakan media gambar, menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi secara singkat dan jelas, memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum dimengerti, membentuk kelompok belajar sesuai dengan penerapan model pembelajaran yang menggunakan media gambar, membagikan LKS siswa, meminta masing-masing kelompok mempresentasikan pekerjaannya, mengarahkan siswa dalam membuat kesimpulan, dan memberikan tugas rumah. b. Aktivitas siswa: aktivitas siswa diantaranya memperhatikan informasi atau penjelasan yang disampaikan oleh guru, memperhatikan arahan guru dalam membentuk kelompok belajar sesuai dengan penerapan media gamabar dalam pembelajaran, mengerjakan LKS serta mengerjakan soalsoal latihan, terlibat dalam diskusi, dan mampu menarik kesimpulan hasil diskusi. 2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari tes hasil belajar IPA siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. a. Guru, data yang diperoleh berupa hasil observasi saat proses pembelajaran berlangsung. b. Siswa, data yang diperoleh berupa hasil observasi dan, tes hasil belajar, 3. Pengambilan data ditempuh dengan tiga cara yaitu : Tes hasil belajar IPA, observasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data adalah (1) mereduksi data, (2) penyajian data serta (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Analisis data hasil observasi terhadap aktifitas siswa dan pengelolaan pembelajaran oleh guru (peneliti) menggunakan analisis persentase skor. Untuk indikator kurang diberi skor 1,indikator sedang diberi skor 2,indikator baik diberi 77

skor 3, dan indikator sangat baik diberi skor 4. Selanjutnya dihitung presentase rata-rata dengan rumus : jumlahskor Nilai rata-rata (NR) = X 100% ( Hadi,2003 :15) skor maksimal Keriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan sebagai berikut : 75% < NR 100% : sangat baik 50% < NR 75% : baik 25% < NR 50% : cukup 0% < NR 25% : kurang Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik persentase daya serap individu, ketuntasan belajar klasikal dan daya serap klasikal yang diperoleh siswa. Persamaan yang digunakan adalah : Daya serap individu DSI X Y x100% Dengan : DSI = Daya serap individu X = Skor yang diperoleh siswa Y = Skor maksimal soal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65%. Ketuntasan belajar klasikal N KBK S x100% Dengan : KBK = Ketuntasan belajar klasikal N = Banyaknya siswa yang tuntas S = Banyaknya siswa seluruhnya Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 80% siswa telah tuntas secara individual. (Depdiknas, 2001: 37). Daya serap klasikal 78

P DSK I x100% Dengan : DSK = Daya serap klasikal P = Skor total presentase I = Skor ideal seluruh siswa Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika presentase daya serap klasikal sekurang-kurangnya 65%. (Depdiknas, 2001: 37). Indikator yang menunjukkan keberhasilan pembelajaran atau peningkatan hasil belajar siswa SDN Taningkola yaitu jika daya serap individu memperoleh nilai 65 %, ketuntasan belajar klasikal 80% dan daya serap klasikal 65% (KTSP). Indikator kualitatif pembelajaran dalam penelitian ini dapat dilihat dari dua aspek yaitu hasil observasi aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran oleh guru. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika kedua aspek tersebut telah berada dalam kategori baik atau sangat baik. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Tindakan Kegiatan awal yang dilakukan sebelum melakukan tindakan adalah memberikan tes awal kepada siswa yang berbentuk pilihan ganda sebanyak sepuluh nomor, dilakukan pada tanggal 16 Juli 2014 yang diikuti oleh 25 orang siswa. Tes ini diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, tentang materi suhu dan kalor. Kegiatan selanjutnya adalah memnentuk kelompok belajar, kelompok belajar dibentuk sebanyak lima kelompok dan memiliki lima tutor sebaya, siswa yang menjadi tutor sebaya adalah siswa yang memiliki nilai tertinggi dan memahami konsep IPA dengan baik. Anggota kelompok yang dibentuk sifatnya heterogen berdasarkan kemampuan yang dimiliki siswa dengan menyusun namanama siswa berdasarkan hasil tes awal. Selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran sesuai sekenario pembelajaran. Hasil Observasi Aktivitas Guru Dan Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 79

Observasi aktivitas siswa dan guru dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan pada hari kamis dan saptu tanggal 20-21 Juli 2014 oleh guru bidang studi fisika, cara mengamati aktivitas guru adalah dengan mengisi lembar observasi. Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru terhadap pengelolaan pembelajaran dapat dilihat Secara ringkas hasil observasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Observasi Aktivitas Guru Siklus I Skor interprestasi No Indikator yang diamati /Pertemuan Ke-1 Ke-2 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 2 Guru menyampaikan materi pembelajaran 3 3 3 Guru membimbing siswa membentuk kelompok belajar 2 3 4 Guru membagi LKS pada kelompok belajar 3 3 5 Guru memantau kelompok belajar dengan menanyakan 2 3 kesulitan yang dihadapi dalam kelompok 6 Guru mengulangi /menjelaskan kembali materi yang belum 2 2 dipahami oleh siswa 7 Evaluasi dan penghargaan 2 3 Jumlah skor maksimal 28 28 Persentase pencapaian (NR) adalah 17 20 (Jumlah skor/skor maks) x100% 60,71 71,42 Keriteria Cukup Baik Aktivitas Siswa Selanjutnya untuk penilaian aktivitas siswa pada 2 kali pertemuan dapat dilihat pada tabel 2. 80

Tabel 2. Analisa Aktivitas Siswa pada Siklus I No Nama Siswa Indikator 1 2 3 4 Skor % Kategori 1 Ahmad R. 2 3 3 2 10 62,5 Cukup 2 Anita 2 2 2 2 8 50 Cukup 3 Erna 2 3 3 2 10 62,5 Cukup 4 Iknasius 2 2 2 2 8 50 Cukup 5 Irwansi 2 3 3 2 10 62,5 Cukup 6 Ingred M. 2 3 3 2 10 62,5 Cukup 7 Jhois Felyn 2 3 2 3 10 62,5 Cukup 8 Jufriadi 2 3 3 3 11 68,75 Cukup 9 Purwati N. 2 2 3 3 10 62,5 Cukup 10 Vichar K. 2 2 2 2 8 50 Cukup 11 Ainun A. 2 3 3 2 10 62,5 Cukup 12 Tia R. 2 2 2 3 9 56,25 Cukup 13 Dita S.D. 3 3 3 3 12 75 Baik 14 Nia V. 3 3 3 3 12 75 Baik 15 Wahyudi 2 3 3 3 11 68,75 Cukup 16 Harun 2 3 3 3 11 68,75 Cukup 17 Reza Fauzi 2 3 3 3 11 68,75 Cukup 18 Andry N. 2 2 2 2 8 50 Cukup 19 Agmi A.S 2 2 2 2 8 50 Cukup 20 Islan 2 3 3 2 10 62,5 Cukup 21 Rizza R. 3 3 3 3 12 75 Baik 22 Uswatun H. 2 2 2 2 8 50 Cukup 23 Sarfillah 2 2 2 2 8 50 Cukup 24 Ramma A. 2 3 3 2 10 62,5 Cukup 25 Rahmawati 3 3 3 3 12 75 Baik Keterangan: 81

1. Siswa menyimak penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dalam kelompok 2. Siswa menekuni materi yang disampaikan oleh Guru 3. Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok 4. Siswa aktif dalam diskusi kelompok Penilaian Afektif Siswa Selanjutnya secara ringkas hasil penilaian afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Persentase Penilaian Afektif Siswa pada Siklus I Pertemuan I Pertemuan II No Aspek Afektif Skor Perolehan % Ketercapain Skor Perolehan % Ketercapaian 1 Kehadiran 80 80,00 89 89,00 2 Menghargai guru bidang studi dalam 62 62,00 66 66,00 kelompok 3 Keaktifan dalam KBM 64 64,00 72 72,00 4 Ketekunan mengerjakan LKS 74 74,00 74 74,00 Jumlah skor tercapai 280 301 Jumlah skor ideal 400 400 % keberhasilan 69,75 76,00 Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus I Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus I dengan metode penggunaan media Gambar, langkah selanjutnya adalah pemberian tes yaitu yang dilaksanakan pada kamis tanggal 28 Juli 2014. Bentuk tes yang diberikan adalah essay tes dengan jumlah 10 butir soal, secara ringkas hasil analisa tes siklus I dapata dilihat pada Tabel 4. 82

Tabel 4. Analisis Tes Tindakan Siklus I No Aspek Perolehan Hasil 1 Skor maksimal 95 2 Skor tertinggi 72 (2 orang) 3 Skor terendah 37 (1 orang) 4 Banyaknya siswa yang belum tuntas (< 65) 18 orang 5 Persentase ketuntasan klasikal 28,00 % 6 Persentase daya serap klasikal 57,17% 7 Skor rata-rata 54,32 Hasil analisis tersebut diperoleh bahwa daya serap klasikal belum memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan sebesar 80%, sehingga masih ada sejumlah tujuan pembelajaran yang belum tercapai sperti pada soal nomor 10 tentang menentukan organ-organ tubuh manusia. Hasil Wawancara Tindakan Siklus I Setelah dilaksanakan tes akhir tindakan siklus I, maka dilakukan wawancara kepada beberapa orang siswa, untuk mengetahui manfaat apa yang diperoleh siswa melalui penerapan tutor sebaya, sekaligus menelusuri kesulitankesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 24. Hasil wawancara dengan 6 orang siswa diperoleh informasi bahwa soal yang diberikan agak susah, sehingga ada 2 orang siswa merasa soal tersebut sangat susah. Soal yang sulit dikerjakan adalah nomor 8 dan 9, alasannya untuk nomor 8 siswa masih kurang menguasai konsep organ-organ tubuh manusia, begitu juga untuk nomor 9 siswa tidak mampu menganalisa gambar kerangka tubuh manusia, sehingga disimpulkan bahwa siswa kurang mengerti dengan konsep organ-organ tubuh manusia. Adapun alasanlainya yang menyebabkan 6 orang siswa belum tuntas dalam proses pembelajaran yaitu siswa tidak termotivasi untuk belajar dan tidak menyalin kembali penjelasan materi yang disampaikan oleh Guru dengan serius. 83

Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I Hasil dari tes tindakan siklus I, wawancara, dan observasi aktivitas guru dan siswa serta penilaian afektif siswa maka dapat dikemukakan kelebihan, kekurangan serta analisis penyebab dari pelaksanaan tindakan pada siklus I sebagai refleksi untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Refleksi Tindakan Siklus I Tingkat keberhasilan pada siklus I dapat diketahui dengan dilakukannya tindakan refleksi. Hal ini dilakukan untuk melihat faktor-faktor pendukung keberhasilan dan penyebab kegagalan pembelajaran pada siklus I yang bertujuan sebagai pertimbangan perbaikan untuk melaksanakan tindakan pada siklus II. Penentuan keberhasilan pada siklus I diperoleh dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung baik terhadap siswa maupun terhadap guru. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa guru sudah mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sekenario pembelajaran yang ditetapkan dengan baik dan siswa mengikuti beberapa proses pembelajaran dengan baik, diantaranya adalah siswa mendiskusikan materi yang diperoleh melalui diskusi kelompok kecil, siswa menangapi LKS yang diberikan oleh guru dan siswa merasa senang dengan proses pembelajaran yang ditetapkan. keberhasilan ini didukung oleh faktor-faktor berikut : siswa bersedia menjadi anggota kelompok, akrab dengan teman kelompok,, siswa bekerja sama dengan teman kelompok dalam penyelesaian LKS yang diberikan oleh Guru. Kelemahan siklus I diperoleh dari hasil pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung, respon siswa dan hasil belajar siswa. dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa guru kurang maksimal dalam menjelaskan kembali semua materi yang diberikan, siswa kurang memperhatikan dan menanggapi motivasi serta menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa kurang mampu menyimak materi yang disampaikan oleh guru, kurang maksimal dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya kepada kelompok lain, siswa kurang menyimak kesimpulan yang telah dipelajari, hasil belajar siswa sudah cukup baik akan tetapi masih berada dibawah standar ketuntasan belajar klasikal 84

dan sebagaian besar siswa tidak mampu menyelesaikan soal-soal tentang fungsi organ-organ manusia. Kelemahan siklus I ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya guru tidak meminta siswa mencatat hal-hal penting yang dijelaskan, guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, siswa kurang menyimak dengan jelas semua penyampaian dari guru, siswa tidak memberikan tanggapan atas motivasi dan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa tidak memberikan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum dimengerti, siswa kurang meberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya, siswa kurang menjawab pertanyaan dari kelompok lain, siswa kurang mengkoreksi pendapat kelompok yang keliru, siswa kurang mampu membuat kesimpulan sesuai tujuan pembelajaran dan kurang menyimak kesimpulan dari guru. Dari hasil wawancara diketahui bahwa guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi, kurangnya perhatian siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan terkesan bermain-main, sebagian siswa masih ragu-ragu untuk bertanya dan memberikan tanggapan terkait materi yang dibahas, siswa kurang bertukar pendapat dalam menyelesaikan LKS, beberapa siswa kurang bersunguh-sunguh saat melakukan presentasi didepan kelas, tutor sebaya tidak maksimal dalam mengarahkan kelompoknya untuk berdiskusi dan mengerjakan LKS. Rekomendasi untuk perbaikan pada siklus II diantaranya adalah peneliti lebih tenang dalam menyampaikan materi dan menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh siswa, peneliti akan memaksimalkan tutor sebaya dalam mengarahkan kelompoknya agar tercipta agar tercipta suasana keakraban terhadap siswa, selalu memotivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan tutor dalam membimbing kelompoknya serta memberikan kesempatan bertanya lebih banyak dari pertemuan sebelumnya, peneliti harus menuliskan tujuan pembelajaran didepan kelas. Hasil Observasi Aktivitas Guru Dan Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Observasi pada siklus II terhadap aktivitas siswa dan guru dilakukan pada hari kamis dan saptu pada tanggal 7-9 Juni 2014 saat kegiatan belajar mengajar 85

(KBM) berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh guru bidang studi, cara mengamati aktivitas guru (peneliti) adalah dengan mengisi lembar observasi. Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru terhadap pengelolaan pembelajaran dapat dilihat lampiran 31, secara ringkas hasil observasi pada siklus II dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Observasi Aktivitas Guru Siklus II Skor interprestasi No Indikator yang diamati /Pertemuan Ke-1 Ke-2 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 2 Guru menyampaikan materi pembelajaran 3 3 3 Guru membimbing siswa membentuk kelompok belajar 3 3 4 Guru membagi LKS pada kelompok belajar 4 4 5 Guru memantau kelompok dan menanyakan kesulitan yang 3 4 dihadapi dalam kelompok 6 Guru mengulangi /menjelaskan kembali materi yang belum 3 4 dipahami oleh siswa 7 Evaluasi dan penghargaan 3 4 Jumlah skor maksimal 28 28 Persentase pencapaian (NR) adalah 23 26 (Jumlah skor/skor maks) x100% 82,14 92,85 Keriteria Baik Sangat Baik Aktivitas Siswa Selanjutnya untuk penilaian aktivitas siswa pada dua kali pertemuan dapat dilihat pada Tabel 6. 86

Tabel 6. Analisa Aktivitas Siswa pada Siklus II No Nama Siswa Indikator 1 2 3 4 Skor % Kategori 1 Ahmad R. 3 4 4 3 14 87,5 Baik 2 Anita 3 3 3 3 12 75 Baik 3 Erna 3 4 4 3 14 87,5 Baik 4 Iknasius 3 3 3 3 12 75 Baik 5 Irwansi 3 4 4 3 14 87,5 Baik 6 Ingred M. 3 4 4 3 14 87,5 Baik 7 Jhois Felyn 3 4 3 4 14 87,5 Baik 8 Jufriadi 3 4 4 4 15 93,75 Sangat Baik 9 Purwati N. 3 3 4 4 14 87,5 Baik 10 Vichar K. 3 3 3 3 12 75 Baik 11 Ainun A. 3 4 4 3 14 87,5 Baik 12 Tia R. 3 3 3 4 13 81,25 Baik 13 Dita S.D. 4 4 4 4 16 100 Sangat Baik 14 Nia V. 4 4 4 4 16 100 Sangat Baik 15 Wahyudi 3 4 4 4 15 93,75 Sangat Baik 16 Harun 3 4 4 4 15 93,75 Sangat Baik 17 Reza Fauzi 3 4 4 4 15 93,75 Sangat Baik 18 Andry N. 3 3 3 3 12 75 Baik 19 Agmi A.S 3 3 3 3 12 75 Baik 20 Islan 3 4 4 3 14 87,5 Baik 21 Rizza R. 4 4 4 4 16 100 Sangat Baik 22 Uswatun H. 3 3 3 3 12 75 Baik 23 Sarfillah 3 3 3 3 12 75 Baik 24 Ramma A. 3 4 4 3 14 87,5 Baik 25 Rahmawati 4 4 4 4 16 100 Sangat Baik Keterangan: 87

1. Siswa menyimak penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dalam kelompok 2. Siswa menekuni materi yang disampaikan oleh Guru 3. Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok 4. Siswa aktif dalam diskusi kelompok Penilaian Afektif Siswa Selanjutnya secara ringkas, hasil penilaian afektif dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Persentase Rata-Rata Penialain Afektif Siswa Pada Siklus II Pertemuan I Pertemuan II No Aspek Afektif Skor Perolehan % Ketercapain Skor Perolehan % Ketercapaian 1 Kehadiran 93 93,00 95 95,00 2 Menghargai guru bidang studi dalam 83 83,00 89 89,00 kelompok 3 Keaktifan dalam KBM 78 78,00 83 83,00 4 Ketekunan mengerjakan LKS 80 80,00 85 85,00 Jumlah skor tercapai 334 352 Jumlah skor ideal 400 400 % keberhasilan 84,25 88,00 Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus II Secara ringkas hasil analisis tes siklus II dapat dilihat pada Tabel 8. 88

Tabel 8. Analisis Tes Tindakan Siklus I No Aspek Perolehan Hasil 1 Skor maksimal 80 2 Skor tertinggi 78(2 orang) 3 Skor terendah 49 (1 orang) 4 Banyaknya siswa yang belum tuntas (< 65) 2 orang 5 Persentase ketuntasan klasikal 92,00 % 6 Persentase daya serap klasikal 87,65% 7 Skor rata-rata 70,12 Hasil analisis tes tindakan siklus II seperti yang terlihat pada tabel 8. telah mencapai indikator keberhasilan siswa. Oleh karena itu pokok bahasan listrik dinamis dianggap tuntas dan selesai. Hasil Wawancara Tindakan Siklus II Sama halnya pada pembelajaran siklus sebelumnya, pada siklus II ini dilakukan wawancara pada siswa. Wawancara dilakukan sehari setelah pemberian tes. Dari hasil wawancara ini terungkap kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal, terletak pada pemahaman siswa tentang fungsi-fungsi organ organ manusia. Demikian pula, terdapat siswa yang sudah lebih memahami tentang materi yang diajarkan dengan menerapkan media Gambar sehingga nilai yang diperoleh meningkat dari siklus I. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II Berdasarkan data hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, data hasil tes siswa dan penilaian afektif siswa, respon dan motivasi siswa terhadap kegiatan pembelajaran telah memperoleh hasil yang lebih baik. Karena indikator ketuntasan belajar sudah tercapai maka penelitian ini dihentikan, secara umum penerapan tutor sebaya merupakan cara alternatif dalam mengatasi permasalahan pembelajaran dalam kelas. Pembahasan Penelitian ini bertumpu pada media Gambar dimana siswa belajar dengan bantuan Gambar yang disediakan oleh guru dalam penyelesaian LKS sehingga 89

siswa mendapat pengalaman dalam menemukan letak oragn-organ manusia dalam tubuh, dengan menggunakan media gambar siswa tidak malu dalam bertanya tentang materi yang tidak dimengerti dan diharapkan siswa dapat memahami konsep-konsep oragan-oragan tubuh manusia serta hasil belajar siswa dapat meningkat. Pada siklus I hasil yang diperoleh belum memenuhi indikator kinerja yaitu untuk ketuntasan klasikal belum mencapai 80% tetapi aktivitas siswa dan penilaian afektif siswa sudah termaksuk dalam kategori cukup baik. Pada aktivitas siswa terdapat aspek yang persentasenya masih dalam kategori cukup dari yang lain yaitu siswa kurang menyimak penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, kurang aktif dalam diskusi kelompok, dan kurang menghargai guru bidang studi di dalam kelas, serta siswa kurang mampu menyimpulkan materi yang diajarkan. Untuk penilaian afektif siswa terdapat aspek yang persentasenya masih dalam kategori cukup dari aspek yang lain yaitu kurang menghargai Guru dan disiplin masuk kelas, serta mengerjakan LKS masih kurang baik, hal ini disebabkan sebagian siswa masih ada yang bermain-main sehingga tidak konsentrasi dalam pembelajarannya. Sehingga pada siklus I masih ada sejumlah tujuan pembelajaran yang belum tercapai seperti pada soal nomor 8 tentang menentukan organ tubuh manusia. Dengan demikian permasalahan tersebut, menyebabkan siswa tidak memahamai konsep organ-organ tubuh manusia, siswa tidak sering membaca kembali materi yang telah diajarkan sampai dirumah, siswa kurang mampu mengembangkan idenya untuk soal yang membutuhkan imajinasi dan siswa kurang diberi kesempatan bertanya saat kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, aktivitas siswa dan penilaian afektif siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan penerapan media Gambar hasil belajar siswa meningkat ditandai dengan hasil belajar yang menujukan peningkatan dan aktivitas siswa yang jauh lebih baik. Pada siklus II guru mengusahakan meminimalisir keurangankekurangan pada siklus I, sehingga hasil pada siklus II meningkat dari pada siklus I. Hal ini terlihat dari hasil skor rata-rata siswa meningkat dari 52,56% menjadi 70,12%. 90

Berdasarkan uraian diatas hasil penelitian dapat dibagi menjadi : 1. Untuk aktivitas siswa Hasil observasi aktivitas siswa yang plaing meningkat adalah siswa aktifdalam kerja kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa tidak merasa malu atau segan lagi bertanya tentang materi yang belum dipahami karena bimbingan tutor sebaya, siswa terbiasa hadir pada tepat waktu, perhatian dalam mengikuti pelajaran, mampu bersosialisai dengan teman-temannya. 2. Hasil belajar siswa Hasil tes tindakan siklus I diperoleh bahwa ada sebagian siswa belum mampu mengerjakan soal yang diberikan terutama nomor 8 dan 9, penyebabnya adalah siswa kurang mampu dalam menghitung dan tidak memahami konsep kelistrikan dengan baik, siswa tidak termotivasi untuk belajar, tidak menyalin kembali penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dengan serius. Tetapi pada siklus II hasil belajar siswa sudah memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan. Hasil penelitian diatas tampak bahwa dengan menerapkan media gambar telah mencapai ketuntasan belajar melebihi standar yang ditetapkan yaitu 80%. Dari data hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran sikkus I dan siklus II tampak bahwa aktivitas siswa dan guru selama mengikuti pembelajaran sudah memenuhi indikator kinerja. Hasil ini terlihat bahwa nilai-nilai rata-rata dari siklus I dan siklus II meningkat yaitu 52,56% menjadi 70,12%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa hasil belajar IPA Siswa kelas V SDN Taningkola pada materi organ-organ tubuh manusia mengalami peningkatan. Dengan penerapan media Gambar, siswa lebih aktif dalam diskusi kelompok kecil karena tidak malu atau segan, termotivasi untuk belajar bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah, melakukan diskusi bersama teman kelompok untuk mendapatkan informasi konsep organ-organ tubuh manusia yang lebih mendalam. 91

IV. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media Gambar dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Taningkola di Kab Tojo Una-Una, selain itu aktivitas siswa masuk dalam kategori baik dalam merespon pembelajaran IPA yang menggunakan Media Gambar Penerapan Media Gambar terdapat beberapa kendala diantaranya yaitu tidak semua siswa dapat memahami fungsi Oragan-organ Tubuh manusia dan mampu menguasai materi ajar dengan baik sehingga disarankan kepada guru yang akan menggunakan media Gambar agar memberikan model gambar yang berfariasi sehingga siswa dapat lebih memahami tujuan pembelajaran yang diajarkan. DAFTAR PUSTAKA Arshyad Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Perasada Rieneka Cipta Depdiknas. (2001). Penerapan Model Kontruktivisme pada Pembelajaran IPA. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional. Depdiknas. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Ajar Pembekalan Guru Bantu. Sadiman, dkk. (1982). Media Pembelajaran, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan (edisi pertama). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sudjana, dkk. (1992). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito Sutikno. (2008). Belajar Dan Pembelajaran. Bandung Prospecy: PT. Raja Grafindo Persada Winatapura, (2005). Jati Diri Pendidikan, Disertai pada Program Studi IPS. Bandung. Tidak diterbitkan. 92