penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

dokumen-dokumen yang mirip
Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit rematik artikuler, namun sampai sekarang belum juga ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

BAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk pribadi yang kuat (Abednego, 2013:24) namun menerapkan pola

BAB I PENDAHULUAN. Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme nucleic

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

ERVINA TANABARA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

Banyak penyakit yang dihadapi para klinisi disebabkan karena respons inflamasi yang tidak terkendali. Kerusakan sendi pada arthritis rheumatoid,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

hepatotoksisitas bila digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama atau tidak sesuai aturan, misalnya asetosal dan paracetamol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat

statistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

diteliti untuk melihat kandungan kimia dan khasiat dari tanaman tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai antidiabetes diantaranya daun tapak dara

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

BAB I PENDAHULUAN kematian akibat hipertensi di Indonesia. Hipertensi disebut sebagai. (menimbulkan stroke) (Harmilah dkk., 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun

EFEK EKSTRAK ETANOL 70% HERBA KEMANGI (Ocimum americanum L.) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS JANTAN Galur Sprague Dawley

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan hidup yang semakin tinggi, manusia cenderung untuk

I. PENDAHULUAN. berkurang disebabkan oleh adanya kelainan genetik dan metabolik. Selain

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. lahir dan batin. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia,

PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

upaya pengenalan, penelitian, pengujian dan pengembangan khasiat dan keamanan suatu tanaman obat (Wijayakusuma et al,1992). Pengalaman empiris di

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah salah satu penyakit pembunuh diam-diam (silent killer)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM SWAMEDIKASI PENYAKIT RADANG SENDI DI DESA MENDALO INDAH KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

baik berkhasiat sebagai pengobatan maupun pemeliharaan kecantikan. Keuntungan dari penggunaan tanaman obat tradisional ini adalah murah dan mudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EFEKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL DAUN SELEDRI (EEDS) PADA TIKUS INDUKSI KALIUM OKSONAT

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH EKSTRAK DAUN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS LINN) TERHADAP KADAR ASAM URAT SERUM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2008 prevalensi penyebab kematian tertinggi terjadi pada akut miokard infark (AMI)

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L)

Kotamadya Surabaya, di Jawa Timur, dan di seluruh Indonesia diperhitungkan sebesar Rp. 1,5 milyar per hari.

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler degeneratif kronis. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan tentang tanaman obat. di Indonesia berawal dari pengetahuan tentang adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

hayati ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan di kalangan masyarakat. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

hidup teratur dan dengan penggunaan obat baik obat sintetik maupun obat tradisional yang telah digunakan sejak dahulu (Ganong, 2003; Yayasan

(apigenin, apiin, isoquercitrin), furanocoumarins (apigravin, apiumetin, apiumoside, bergapten, selerin, selereosid, isoimperatorin, isopimpinellin,

pudica L.) pada bagian herba yaitu insomnia (susah tidur), radang mata akut, radang lambung, radang usus, batu saluran kencing, panas tinggi pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan Per Mortality Rate (PMR) 13 %. Di negara-negara maju seperti

I. PENDAHULUAN. kekayaan lautnya. Di Indonesia terdapat jenis tumbuhan memiliki

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan gulma yang sering dapat ditemukan di sekitar rumah, keberadaannya sebagai gulma 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saluran pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah terganggu dan jika

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diuretik adalah zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih, bekerja

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Banyak penyakit yang terjadi pada tubuh manusia, selalu disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri terutama merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh yang menandakan terjadinya kerusakan jaringan di dalam tubuh. Salah satunya adalah nyeri sendi yang pada umumnya tidak diketahui tetapi bisa karena perubahan imunologik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Angka kejadian nyeri sendi kira-kira 1% dari seluruh penduduk, dan penderita wanita 2-3 kali lebih banyak dibandingkan lakilaki, terjadinya dapat berangsur-angsur atau mendadak, ditandai dengan timbulnya peradangan di beberapa persendian. Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Gejala bengkak dan sakit jika disentuh merupakan tanda yang paling sensitif untuk penderita (Pengujian Klinik, 1991). Akhir-akhir ini banyak ditemukan makin meningkatnya kasus hiperurisemia dan arthritis gout di kalangan penduduk Indonesia, yang diperkirakan terjadinya karena perubahan pola hidup dan pola makan bagi sebagian kalangan penduduk, atau semakin majunya sarana diagnostik, sehingga kasus hiperurisemia dan arthritis gout, semakin banyak ditegakkan diagnosanya (Ma at, 2002). Arthritis gout, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu penyakit inflamasi yang menyerang persendian dan satusatunya jenis rematik yang diketahui disebabkan pola makanan. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah di atas nilai normal, lebih dari 7,0 mg/dl (416 µmol/l) untuk pria dan 6,0 mg/dl (357 µmol/l) pada wanita, dengan peningkatan kadar asam urat yang melebihi kadar normal ini akan menimbulkan berbagai komplikasi misalnya 1

2 penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya dan sisa pembuangan dari bahan makanan tertentu yang mengandung nukleotida purin yang diproduksi oleh tubuh. Terjadinya hiperurisemia disebabkan kelainan pada metabolisme purin yang menyebabkan sintesis asam urat menjadi berlebihan, atau ekskresinya terlalu sedikit (Wortmann, 2001). Beberapa cara untuk mengatasinya adalah perubahan gaya hidup, konsumsi obat-obat tertentu, pengaturan pola makanan yang baik seperti menghindari makanan yang berkadar purin tinggi, atau dengan penggunaan bahan alam. Penggunaan bahan alam sebagai obat mempunyai beberapa keuntungan antara lain: harganya relatif murah, dapat ditanam sendiri di pekarangan dan cara pemakaiannya yang mudah (DepKes RI, 1995). Dewasa ini penggunaan bahan alam di Indonesia makin meningkat dari tahun ke tahun, akan tetapi sebagian besar obat bahan alam yang beredar masih diragukan khasiatnya karena belum disertai adanya dukungan penelitian ilmiah, sehingga banyak usaha yang dilakukan untuk mengembangkan obat bahan alam guna memenuhi persyaratan data ilmiah tentang khasiat obat bahan alam. Perkembangan obat yang berasal dari tanaman ini banyak mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah yang mulai mengutamakan penggunaan obat secara alami Back to nature (Mahatma dkk, 2005). Salah satu tumbuhan yang dikenal luas di Indonesia adalah Apium graveolens Linn. Tanaman ini termasuk suku Apiaceae dengan nama daerah seledri, telah lama digunakan sebagai penyedap masakan, di samping dalam pengobatan tradisional dapat digunakan untuk pengobatan penyakit rematik dan gout, akarnya untuk diuretik, antitusif, gangguan pencernaan, bijinya dapat digunakan sebagai stimulan, antispasmodik, bronkitis, pelancar haid

3 (emenagogum), peluruh (karminatif), tanaman ini juga dimaksudkan untuk mengobati penyakit darah tinggi, kembung dan asma (DepKes RI, 1995). Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam tanaman seledri (Apium graveolens Linn.). antara lain senyawa flavonoid, saponin, tanin, minyak atsiri, flavo-glukosida (apiin, apigenin), kolin, lipase, vitamin (A, B, C), dan asparagine. Kandungan kimia seledri adalah apigenin golongan flavonoid yang memiliki efek untuk menghambat aktivitas enzim xantin oksidase, sehingga pembentukan asam urat yang berlebih dapat dihambat (Ma at, 2002). Penelitian mengenai aktivitas seledri sudah banyak dilakukan, salah satunya yang telah dilakukan adalah penelitian pada kera menunjukkan bahwa infus daun seledri dengan kadar 10% sebanyak 5 ml per kg berat badan, akan memberikan efek penurunan kadar asam urat darah secara nyata jika dibandingkan dengan pemberian probenecid 20 mg/kgbb setelah 3,4,5 dan 6 jam pemberian (Winata, 1988), selain itu penelitian mengenai penurunan asam urat pernah dilakukan menggunakan otak kambing untuk menaikkan asam urat serum darah tikus, diduga ekstrak etanol daun seledri mengandung apigenin yang dapat menurunkan kadar asam urat serum darah tikus putih jantan galur Wistar, karena sifatnya yang dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase, sehingga pembentukan asam urat yang berlebihan dapat dihambat (Candrawati, 2010). Bertitik tolak dari penelitian sebelumnya mengenai ekstrak etanol daun seledri yang dapat memberikan efek penurunan kadar asam urat serum darah tikus putih jantan galur Wistar, ini merupakan alasan utama untuk dilakukan pengembangan penelitian aktivitas penurunan kadar asam urat daun seledri dengan menggunakan fraksi etil asetat ekstrak etanol daun seledri karena senyawa yang berkhasiat bersifat semipolar yaitu apigenin golongan flavonoid, dimungkinkan senyawa kimia daun seledri yang berpotensi sebagai anti asam

4 urat tersebut juga dapat tersari dalam etil asetat sehingga diharapkan fraksi etil asetat daun seledri juga mempunyai efek penurunan kadar asam urat serum darah pada tikus putih (Duke, 1999). Tikus yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar karena bebas dari siklus estrous. Sebagai pembanding digunakan obat alopurinol karena mekanisme kerjanya menghambat aktifitas enzim xanthin oksidase. Metode yang digunakan adalah metode enzimatis PAP-Uricase dan alat Photometer mindray BA-88. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diungkapkan di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol daun seledri secara oral pada dosis tertentu, dapat memberikan efek penurunan kadar asam urat serum darah pada tikus putih jantan? Apakah ada korelasi yang linear antara peningkatan dosis fraksi etil asetat ekstrak etanol daun seledri secara oral dengan efek penurunan kadar asam urat serum darah pada tikus putih jantan? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan melakukan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : untuk membuktikan bahwa pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol daun seledri secara oral dengan dosis tertentu dapat memberikan efek penurunan kadar asam urat serum darah tikus putih jantan, dan untuk membuktikan bahwa terdapat korelasi yang linear antara peningkatan dosis pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol daun seledri secara oral dengan efek penurunan kadar asam urat serum darah pada tikus putih jantan. Hipotesis penelitian ini adalah pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol daun seledri secara oral dapat memberikan efek penurunan kadar asam urat serum darah tikus putih jantan, dan terdapat korelasi yang linear antara peningkatan dosis fraksi etil asetat ekstrak etanol daun seledri secara oral dengan efek penurunan kadar asam urat serum darah pada tikus putih jantan.

5 Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pengaruh pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol daun seledri terhadap efek penurunan kadar asam urat dan mendorong penelitian lebih lanjut terhadap daun seledri (Apium graveolens Linn.) untuk diuji toksisitas, uji farmakologi eksperimental, sehingga dapat dikembangkan formulasinya ke arah Obat Herbal Terstandar (OHT) dan selanjutnya, jangka panjang ke arah Fitofarmaka agar dapat digunakan secara maksimal dan seefesien mungkin untuk meningkatkan kesehatan.