BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 2

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resvan Friandi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap serta tata laku seseorang atau

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan. negara (Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, 2013: 1).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2005 tentang guru dan dosen serta UU RI No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup suatu bangsa agar tidak sampai menjadi. bangsa yang terbelakang dan tertinggal dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2009), hlm Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencetak generasi bangsa yang harus diprioritaskan. Namun masih terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Press, Jakarta, 2007, Hlm. 4. Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2013, Hlm. 189

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dep. Agama RI., Al-quran dan terjemah, Jakarta: Dep. Agama RI, 2000, Hal.994.

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI JUMAPOLO TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi Ada Daftar Pustakanya

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. untuk menuntut ilmu. Seseorang yang pernah sekolah akan memiliki

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. H. Saiful Sagala, Administrasi Pendidkan Kontemporer, cet. V, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 21.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam Undang-undang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa, pendidikan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. mencakup berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, baik mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tira Nur Indah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali, timbulnya sikap kebarat-baratan, munculnya sikap

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat utama

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

ANALISIS KEBIJAKAN PENAMBAHAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI BARU DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2004

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Sri Handayani NIM K

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

I. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan masa depan bangsa, melalui pendidikan ini cita-cita luhur untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strategi agar sesuai

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. unutk mencapai tujuan pembangunan, yaitu suatu masyarakat yang sejahtera,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

NOMOR : % TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. berkualitasnya sumber daya manusia (human capital) negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan

2015 EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JOHARI WINDOW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan merupakan tempat atau sarana yang sangat diperlukan

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathla ul Anwar merupakan salah satu. Madrasah Swasta yang di selenggarakan oleh Perguruan Mathla ul Anwar Kota

I. PENDAHULUAN. Kondisi siswa SMA PGRI 2 Marga Tiga, kelas XI IPS, sebelum diadakan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. UNNES PRESS, 2005), hlm. 51. hlm.2. 1 Achmad Sugandi, dkk, Teori Pembelajaran, (Semarang: UPT

BAB I PENDAHULUAN. ahlinya. 1 Secara umum para lulusan dari sekolah/madrasah dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Hal ini bukan saja karena pendidikan akan berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi juga akan berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Pendidikan menjadikan sumber daya manusia lebih bisa cepat mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan di lingkungan kerja. 1 Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, diungkapkan yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2 Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat besar sebagai agen perubahan (agent of change), sekaligus untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, agar siap memasuki era global yang penuh persaingan. Pemerintah serius dalam menangani bidang pendidikan sebab dengan pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas, unggul dan kompetitif. Untuk menciptakan pendidikan yang maju dan berkualitas diperlukan manajemen yang baik dan dukungan guru yang berkualitas. Ada beberapa aktivitas dalam menciptakan kualitas yang baik, salah satu yang terpenting adalah pengendalian kualitas, dimana menurut Purwanto pengendalian 1 Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 1 2 Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan, (Jogjakarta:Ar-RUZZ MEDIA GROUP, 2010), hlm. 48 1

2 kualitas penting dilakukan agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan dan standar yang telah ditetapkan oleh badan yang berwenang. Fenomena globalisasi juga berdampak terhadap pendidikan. Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ini disajikan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumberdaya manusia itu sendiri. Dalam upaya setiap pencapaian tujuan pendidikan baik bersifat kuantitatif dan kualitatif, biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan. Oleh karena itu, pendidikan tanpa dukungan biaya yang memadai, proses pendidikan di sekolah tidak akan berjalan sesuai dengan harapan. 3 Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi MBS, yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah. 4 Pengelolaan pembiayaan pendidikan merupakan pengelolaan semua bentuk keuangan baik usaha memperoleh atau mengumpulkan modal untuk membiayai aktifitas atau kegiatan program pendidikan yang secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Gambaran tentang pengelolaan pembiayaan di sekolah tempat buat penelitian nanti sekilas bahwa keuangan 3 Suhirman, Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Melalui Proses Belajar Mengajar di SMA Negeri se Kabupaten Rembang Tahun 2011 (Journal of Economic Education 1 (2) 2012) hlm. 118 4 Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002) hlm 47

3 disana tidaklah semuanya berpangku pada orangtua siswa, karena sekolah disana dibawah naungan pondok yang berdekatan dengan sekolah tersebut. Walaupun sarana prasarana kurang memadai tetapi sekolah berusaha agar tidak memberatkan beban biaya kepada orangtua siswa. Dalam konteks perencanaan pendidikan, pemahaman tentang anatomi dan problematik pembiayaan pendidikan baik pada tingkat makro, meso, maupun mikro sangatlah diperlukan. Berdasarkan pemahaman ini, dapatlah dikembangkan kebijakan pembiayaan pendidikan yang lebih tepat dan adil serta mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. 5 Tujuan pendidikan akan terlaksana dengan baik jika pembiayaan pendidikan sesuai dengan fasilitas yang tersedia di sekolah sehingga membuat peserta didik akan nyaman dan puas, karena mereka tidak sia-sia mengeluarkan biaya sekolah untuk kepentingan mereka sendiri. Kepuasan peserta didik adalah respon individu/peserta didik yang sudah mengalami perubahan, perkembangan dan dapat membentuk kepribadian yang lebih baik sehingga keinginannya terpenuhi. Respon konsumen yang telah memberikan kepuasan atas terpenuhinya keinginannya dalam bentuk barang ataupun jasa. Keterkaitan pengelolaan pembiayaan pendidikan dalam kepuasan peserta didik berbeda pengertian dengan kepuasan peserta didik dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan. Jika pengelolaan pembiayaan pendidikan dalam kepuasan peserta didik membahas tentang cara mengelola biaya pendidikan untuk kepuasan peserta didik. Sedangkan kepuasan peserta didik dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan tentang kepuasan peserta didik terhadap pengelolaan pembiayaan pendidikan. 5 Dedi Supriyadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar Dan Menengah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010) hlm. 1

4 Masalah ini perlu untuk diteliti karena antara pengelolaan pembiayaan pendidikan dan kepuasan peserta didik sangat berkaitan. Jika pengelolaan pembiayaan pendidikan baik maka akan memberikan rasa puas terhadap pelanggan atau orangtua siswa. Pembiayaan pendidikan yang akan dibahas biaya yang bersumber dari orangtua siswa. Pembiayaan pendidikan sangat berkaitan dengan kepuasan peserta didikpembiayaan sangat penting bagi pendidikan karena dengan adanya biaya, proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik. Dan pembiayaan berkaitan juga dengan sarana dan prasarana, sekolah butuh biaya untuk membeli sarana dan untuk prasarana untuk menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Adapun tenaga administrasi yang mengatur proses penyelenggaraan kegiatan pendidikan. M. Zainal Anwar dalam penelitiannya dalam menakar kepuasan penggunaan layanan di Kabupaten Bantul memandang pelayanan publik di sektor pendidikan dasar masih belum memuaskan, terutama dilihat dari aspek biaya dan akses informasi, menurut catatan Flamma, pemda Bantul pernah menjanjikan membebaskan biaya pendidikan di Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat. Untuk jenjang SMP atau yang sederajat, meski bagian dari pendidikan dasar, Pemda Bantul belum menggratiskan. Dari hasil survei yang dilakukan, terlihat bahwa Pemda Bantul masih belum maksimal dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada warganya. Ini terlihat dari masih minimnya informasi yang diberikan Pemda kepada masyarakat terkait kebijakan bidang pendidikan, khususnya pendidikan dasar. Padahal semua kebijakan pemda seharusnya disosialisasikan ke masyarakat, sekolah sebagai institusi yang menjalankan kewajiban pemerintah sebagai pelayan publik dalam bidang pendidikan, turut mensosialisasikan kebijakan pemda, misalnya dengan menempelkan segala peraturan di sekolah. 6 6 Anwar, M Z. 2007. Menakar Kepuasan Penggunaan Layanan. Bantul, Institute for Research and Empowermen.

5 Pengelolaan pembiayaan pendidikan dalam kepuasan peserta didik merupakan pengelolaan semua bentuk keuangan baik usaha memperoleh atau mengumpulkan modal untuk membiayai aktifitas atau kegiatan program pendidikan yang secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan demi kelancaran peserta didik dalam menempuh pendidikan di sekolah. Dalam penelitian ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat (stakeholders) khususnya wali murid peserta didik SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan yang dijadikan unit analisis, karena diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan kondisi yang sebenarnya mengenai pengelolaan pembiayaan pendidikan dalam kepuasan masyarakat (stakeholder). Dengan mencari jawaban dari wali murid tentang kesesuaian pembiayaan pendidikan dengan kepuasan di tempat putra/putri mereka bersekolah. SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan merupakan sekolah negeri yang berdiri di daerah perdesaan. Sekolah ini bisa dikatakan menjadi tempat harapan untuk menuntut ilmu bagi masyarakat di daerah itu. Pemerintah dalam hal ini tentu saja turut ikut serta membantu terselenggaranya pendidikan di daerah perdesaan. Masalah yang dihadapi setelah terselenggaranya pendidikan untuk masyarakat desa tidak sampai disitu saja. Kepuasan peserta didik senantiasa diperhatikan juga. Di sinilah letak peran penting sebuah lembaga pendidikan untuk bisa mengelola pembiayaannya dengan baik agar dana yang ada dapat dimaksimalkan untuk kepuasan dan kenyamanan peserta didik. SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan sebagai sekolah yang baru dibangun dituntut untuk bisa menyelenggarakan pendidikan dengan biaya yang tidak terlalu tinggi agar sekolah tersebut mampu bersaing dengan sekolah lainnya dan meluluskan siswanya dalam sistem ujian nasional yang diadakan oleh pemerintah. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukanlah suatu pengelolaan keuangan melalui sebuah manajemen pembiayaan yang baik.

6 B. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan dalam fokus penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan? 2. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan? 3. Bagaimana evaluasi pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan? 4. Bagaimana kepuasan peserta didik dan orangtua di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan 2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan 3. Untuk mendeskripsikan evaluasi pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan 4. Untuk mengetahui kepuasan peserta didik dan orangtua di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

7 1. Manfaat praktis a. Bagi Peneliti. Pertama, sebagai pengetahuan awal yang memberikan nuansa tersendiri dalam upaya pengembangan potensi diri baik secara intelektual maupun akademis. Kedua, Untuk menambah wawasan dan sebagai sebuah pengalaman berharga dalam ilmu pengetahuan serta bersifat responsif, kreatif utamanya dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam. b. Bagi Lembaga. Dapat dijadikan sebagai dasar untuk terampil dalam mengelola pembiayaan pendidikan. c. Bagi Masyarakat. Hasil penelitian ini berguna bagi semua lapisan masyarakat pendidikan dan diharapkan mampu untuk menambah wawasan dan kesadaran masyarakat pendidikan tentang pentingnya Manajemen Pendidikan Islam. 2. Manfaat teoritis Suatu penelitian pada dasarnya dilakukan dengan maksud ingin menyumbangkan hasilnya untuk kemajuan ilmu pengetahuan, meningkatkan efektifitas kerja atau mengembangkan sesuatu, serta untuk merespon positif terhadap idealisme yang ada kaitannya dengan fenomena di lapangan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan bidang manajemen khususnya mengenai pengelolaan pembiayaan sekolah di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan. E. Definisi Konseptual Kerlinger menyatakan definisi konseptual adalah definisi yang dapat diukur, karena dalam penelitian harus diketahui terjemahan istilah atau konsep yang jelas, guna mempermudah pembahasan penulis menegakkan istilah-istilah yang merupakan istilah kunci dalam judul ini. Hal ini dilakukan agar dapat menghilangkan penafsiran-penafsiran yang memungkinkan timbulnya persoalan yang tidak diharapkan. Adapun judul skripsi

8 ini adalah Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Dalam Kepuasan Peserta Didik di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan. Istilah kunci penting yang perlu didefinisikan sebagai berikut : 1. Pengelolaan pembiayaan pendidikan adalah pengelolaan semua bentuk keuangan baik usaha memperoleh atau mengumpulkan modal untuk membiayai aktifitas atau kegiatan program pendidikan yang secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. 2. Kepuasan peserta didik adalah respon individu/peserta didik yang sudah mengalami perubahan, perkembangan dan dapat membentuk kepribadian yang lebih baik sehingga keinginannya terpenuhi. F. Keaslian Penelitian Penelitian terdahulu dengan pembahasan Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Dalam Kepuasan Peserta Didik, secara spesifik masih belum dijumpai hingga proposal penelitian ini rampung disusun. Penulis menjumpai beberapa tulisan yang berkaitan dengan tema penelitian ini, diantaranya : 1. Dini, Arfian. Manajemen Anggaran Pembiayaan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama NU 07 Brangsong Kendal... Skripsi. Penelitian ini terfokus pada manajemen pembiayaan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memanfaatkan sumber penerimaan yang ada seefektif dan seefisien mungkin. 7 2. Yoto. Analisis Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia (Suatu Kajian Praktis Dalam Sistem Pengelolaan Anggaran Pendidikan Pada Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan)... Jurnal Teknik Mesin. Penelitian ini terfokus pada menganalisis pembiayaan pendidikan, sehingga di dalam jurnal ini fokus membahas pembiayaan pendidikan dan cara menganalisis keputusan investasi dalam pendidikan untuk 7 Dini Arfian, Manajemen Anggaran Pembiayaan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama NU 07 Brangsong Kendal (Skripsi---Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2015 )

9 memberi pemahaman bagaimana rincian pembiayaan dan jalannya pembiayaan pendidikan. 8 3. Fathur. Rohman Studi tentang Manajemen Pembiayaan Pendidikan melalui Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Se-Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara... Skripsi. Penelitian ini terfokus pada pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara dan problem dan solusi manajemen pembiayaan pendidikan melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. 9 4. Masruroh. Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan Jawa Timur... Skripsi. Penelitian ini terfokus pada sistem pembiayaan di madrasah, yang berkaitan dengan proses manajemen pembiayaan, serta faktor pendukung dan penghambat manajemen pembiayaan madrasah. 10 5. Nurhasanah. Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMK Nusantara Pisangan Ciputat Tangerang... Skripsi. Penelitian ini terfokus pada mendeskripsikan dan menganalisis hal-hal yang berkenaan dengan pengelolaan pembiayaan pendidikan di 8 Yoto, Analisis Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia (Suatu Kajian Praktis Dalam Sistem Pengelolaan Anggaran Pendidikan Pada Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan) (Jurnal Teknik Mesin Tahun 20, No. 1, April 2012) 9 Fathur Rohman, Studi tentang Manajemen Pembiayaan Pendidikan melalui Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Se-Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara (Skripsi---Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semaran, 2009) 10 Masruroh, Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Ma arif 16 Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan Jawa Timur (Skripsi---Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013)

10 SMK Nusantara, seperti perencanaan pembiayaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban pembiayaan. 11 Dari kelima penelitian terdahulu diatas ada perspektif yang berbeda dengan penulis. Penulis sendiri membahas Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Dalam Kepuasan Peserta Didik di SMK Nurul Karomah Galis Bangkalan. Skripsi yang pertama membahas tentang manajemen anggaran untuk meningkatkan mutu pendidikan, sedangkan yang kedua jurnal yang membahas tentang rincian pembiayaan dan jalannya pembiayaan pendidikan. Skripsi ketiga membahas tentang pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sedangkan keempat membahas tentang proses manajemen pembiayaan, serta faktor pendukung dan penghambat manajemen pembiayaan madrasah. Skripsi kelima membahas tentang pengelolaan pembiayaan pendidikan meliputi perencanaan pembiayaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban, dan kelima penelitian terdahulu tersebut menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Adapun penulis lebih membahas pada Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Dalam Kepuasan Peserta Didik. G. Sistematika Pembahasan Agar hasil penelitian ini terbagi secara sistematis, maka pembahasannya akan dibagi menjadi beberapa bab, dengan masing-masing bab yang akan dibahas lagi menjadi subsub bab sebagai berikut : BAB I akan dibahas tentang Pendahuluan : Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konseptual, keaslian penelitian dan sistematika penelitian. 11 Nurhasanah, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di SMK Nusantara Pisangan Ciputat Tangerang (Skripsi---UIN Syarif Hidayatullah,2013)

11 BAB II akan membahas tentang Kajian Pustaka: Dalam bab ini akan mengemukakan kajian teori di dalamnya menguraikan tentang landasan teori yang dipakai oleh Penulis sebagai acuan, baik bersumber dari buku ataupun jurnal. Di dalamnya termuat konseptualisasi topik yang dikaji dan prespektif teoritis. BAB III akan membahas tentang Metode Penelitian: Dalam bab ini akan berisi tentang metode penelitian yang didalamnya membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini serta dari mana saja sumber yang diperoleh sekaligus bagaimana metode pengumpulan data dilakukan dan metode yang sesuai dengan teknik analisis data, keabsahan data. BAB IV akan membahas tentang Laporan Hasil Penelitian: Dalam bab ini berisi tentang gambaran objek penelitian, laporan hasil penelitian yang terdiri dari deskripsi temuan, analisis data dan pembahasan. BAB V merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. Bagian akhir dari penelitian ini yaitu daftar pustaka yang menjadi daftar bahan atau sumber bahan yang dapat berupa buku teks, makalah, skripsi dan sebagian.