BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 4 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2011

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

KEMENDAGRI. ULP. Pengadaan. Barang/Jasa. Pemerintah. Provinsi. Kabupaten/Kota. Tata Cara.

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 09 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

-2- MEMUTUSKAN : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KOMISI PEMILIHAN UMUM.

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

BUPATI KOTABARU PROVINS! KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 49 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 130 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13, 14, dan 15 dari Hal Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten di Djawa Timur/Tengah/ Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 6. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 2 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintahan Daerah; MEMUTUSKAN : Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951; Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN. 1 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kulon Progo. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kulon Progo. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo. 5. Bagian adalah Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo. 6. Kepala Bagian adalah Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo. 7. Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik yang selanjutnya disingkat LPSE adalah unit organisasi non struktural yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik. 8. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disingkat ULP adalah unit organisasi non struktural yang berfungsi melaksanakan pengadaan barang/jasa yang bersifat permanen. 9. Kelompok Kerja Pengadaan yang selanjutnya disebut Pokja Pengadaan adalah Tim yang terdiri dari pegawaipegawai yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa. 10. Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa. 11. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpinnya. 12. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan sebagian kewenangan PA dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah. 13. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah PA/KPA sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 14. Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah nilai pengadaan barang/jasa yang dibuat oleh Pokja Pengadaan dan ditetapkan oleh PPK sebagai dasar pertimbangan bagi penyedia barang/jasa dalam pembuatan nilai penawaran. BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUGAS Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Unit Layanan Pengadaan. Pasal 3 ULP berkedudukan sebagai pelaksana pengadaan barang/jasa pada Pemerintah Daerah yang merupakan lembaga non struktural. Pasal 4 ULP mempunyai fungsi pengoordinasian kegiatan operasional pengadaan barang/jasa pada Pemerintah Daerah. 3 4

Pasal 5 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, ULP mempunyai tugas : a. menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa; b. menetapkan dokumen pengadaan; c. menetapkan besaran nominal jaminan penawaran; d. mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website Pemerintah Daerah dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam portal pengadaan nasional; e. menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi; f. melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk; g. menjawab sanggahan; h. menetapkan penyedia barang/jasa berupa : 1. pelelangan atau penunjukan langsung untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp.100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau 2. seleksi atau penunjukan langsung untuk paket pengadaan jasa konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah); i. menyerahkan salinan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa kepada PPK; j. menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa; k. memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan proses pemilihan penyedia barang/jasa kepada PPK; dan l. membuat laporan mengenai proses pemilihan penyedia barang/jasa kepada Bupati. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan organisasi ULP terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat; c. Pokja-pokja Pengadaan terdiri dari: 1. Pokja Pengadaan Barang; 2. Pokja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi; 3. Pokja Pengadaan Jasa Konsultasi; dan 4. Pokja Pengadaan Jasa Lainnya d. Tim Pendamping (2) ULP dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah melalui Kepala Bagian (3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala ULP. (4) Masing-masing Pokja Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c angka 1, angka 2, angka 3 dan angka 4 dapat dibentuk lebih dari satu sesuai kebutuhan. (5) Pokja Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) masing-masing dipimpin oleh seorang Ketua Pokja yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala ULP. 5 6

(6) Bagan susunan organisasi ULP sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Kedua Tugas Kepala, Sekretariat dan Pokja-Pokja Pengadaan Pasal 7 Kepala ULP mempunyai tugas : a. memimpin dan mengoordinasikan semua bentuk kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan pada Pemerintah Daerah; b. melakukan koordinasi dengan LPSE terkait pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement); c. menyampaikan Berita Acara Hasil Pengadaan kepada PPK untuk diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ); d. menetapkan dokumen pengadaan; e. menandatangani dokumen untuk dan atas nama ULP yang berkaitan dengan fungsi dan tugasnya; f. menetapkan ketua, sekretaris, dan anggota Pokja Pengadaan; g. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang dilakukan oleh masing-masing Pokja Pengadaan; h. menjamin keamanan dokumen pengadaan; i. melaksanakan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia ULP; j. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan PPK terkait dengan pelaksanaan pengadaan barang/jasa; dan k. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris Daerah melalui Kepala Bagian. Pasal 8 Sekretariat mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan penyusunan program kerja dan anggaran ULP; b. memfasilitasi pengelolaan keuangan, kepegawaian, persuratan, perlengkapan dan rumah tangga; c. mencatat dan memelihara sarana dan prasarana kantor; d. menyiapkan dokumen yang dibutuhkan Pokja Pengadaan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa; e. memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Pokja Pengadaan; f. menyiapkan dan mengelola sistem informasi yang digunakan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa; g. menyosialisasikan kebijakan dan kegiatan pengadaan barang/jasa; h. menyediakan informasi pengadaan barang/jasa kepada masyarakat; i. memfasilitasi penyediaan tenaga ahli dalam proses pengadaan barang/jasa; j. menyusun standar teknis pengadaan barang/jasa; k. menetapkan sistem pengadaan, metode pemilihan, metode penyampaian dokumen, metode evaluasi, tahapan dan jadwal lelang/seleksi dan pemilihan jenis kontrak; l. menyusun jadwal kegiatan Pokja Pengadaan; m. melakukan survei harga pasar untuk mendukung evaluasi dari barang/jasa terkait spesifikasi dan HPS; n. menyampaikan hasil evaluasi dan pemenang dari Pokja Pengadaan kepada Kepala ULP; o. menyiapkan surat usulan penunjukkan pemenang untuk diterbitkan SPPBJ; p. menerima dan mengoordinasikan pengaduan dan/atau sanggahan yang disampaikan oleh masyarakat dan/atau penyedia barang/jasa; q. membantu penyelesaian sanggahan banding; dan r. menyusun laporan secara periodik atas hasil pelaksanaan pengadaan yang dilaksanakan oleh ULP. 7 8

Pasal 9 Pokja Pengadaan Barang mempunyai tugas : a. menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan barang; b. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan barang dimulai; c. menyiapkan dokumen pengadaan; d. menginventarisir paket-paket yang akan dilelang/seleksi; e. mengumumkan secara terbuka melalui website Pemerintah Daerah, portal pengadaan nasional dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat; f. menerima pendaftaran; g. melakukan penjelasan pekerjaan (aanwijzing); h. melakukan kualifikasi (pra/pascakualifikasi) pada penyedia barang/jasa; i. menerima pemasukan penawaran; j. melakukan pembukaan penawaran; k. melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk; l. menetapkan pemenang penyedia barang/jasa dan melaporkan kepada kepala ULP melalui sekretaris; m. menjawab sanggahan dari penyedia barang/jasa; dan n. melaporkan proses dan hasil pengadaan kepada Kepala ULP. Pasal 10 Pokja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi mempunyai tugas : a. menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi; b. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi dimulai; c. menyiapkan dokumen pengadaan; d. menginventarisir paket-paket yang akan dilelang/ seleksi; e. mengumumkan secara terbuka melalui website Pemerintah Daerah, portal pengadaan nasional dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat; f. menerima pendaftaran; g. melakukan penjelasan pekerjaan (aanwijzing); h. melakukan kualifikasi (pra/pascakualifikasi) pada penyedia barang/jasa; i. menerima pemasukan penawaran; j. melakukan pembukaan penawaran; k. melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk; l. menetapkan pemenang penyedia barang/jasa dan melaporkan kepada kepala ULP melalui sekretaris; m. menjawab sanggahan dari penyedia barang/jasa; dan n. melaporkan proses dan hasil pengadaan kepada Kepala ULP. Pasal 11 Pokja Pengadaan Jasa Konsultasi mempunyai tugas : a. menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan jasa konsultasi; b. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan jasa konsultasi dimulai; c. menyiapkan dokumen pengadaan; d. menginventarisir paket-paket yang akan dilelang/ seleksi; e. mengumumkan secara terbuka melalui website Pemerintah Daerah, portal pengadaan nasional dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat; f. menerima pendaftaran; g. melakukan penjelasan pekerjaan (aanwijzing); h. melakukan kualifikasi (pra/pascakualifikasi) pada penyedia barang/jasa; i. menerima pemasukan penawaran; j. melakukan pembukaan penawaran; k. melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk; l. menetapkan pemenang penyedia barang/jasa dan melaporkan kepada kepala ULP melalui sekretaris; 9 10

m. menjawab sanggahan dari penyedia barang/jasa; dan n. melaporkan proses dan hasil pengadaan kepada Kepala ULP. Pasal 12 Pokja Pengadaan Jasa Lainnya mempunyai tugas : a. menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan jasa lainnya; b. menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan jasa lainnya dimulai; c. menyiapkan dokumen pengadaan; d. menginventarisir paket-paket yang akan dilelang/ seleksi; e. mengumumkan secara terbuka melalui website Pemerintah Daerah, portal pengadaan nasional dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat; f. menerima pendaftaran; g. melakukan penjelasan pekerjaan (aanwijzing); h. melakukan kualifikasi (pra/pascakualifikasi) pada penyedia barang/jasa; i. menerima pemasukan penawaran; j. melakukan pembukaan penawaran; k. melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk; l. menetapkan pemenang penyedia barang/jasa dan melaporkan kepada kepala ULP melalui sekretaris; m. menjawab sanggahan dari penyedia barang/jasa; dan n. melaporkan proses dan hasil pengadaan kepada Kepala ULP. Bagian Ketiga Tata Kerja Pasal 13 (1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala ULP, Sekretaris ULP dan Pokja-Pokja Pengadaan menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas dan berkeadilan melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas pokok masing-masing. (2) ULP wajib berkoordinasi dan menjalin hubungan kerja dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah/pengguna barang/jasa, LPSE dan LKPP. (3) Untuk kelancaran tata kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perlu disusun hubungan, prosedur dan mekanisme kerja ULP yang diatur dengan Peraturan Bupati tersendiri. Pasal 14 (1) Dalam melaksanakan tugas, ULP dapat dibantu oleh Tim Pendamping yang dibentuk dengan Keputusan Sekretaris Daerah. (2) Tim Pendamping mempunyai tugas memberikan fasilitasi, konsultasi dan asistensi kepada Kepala ULP, Sekretaris dan Pokja-Pokja Pengadaan tentang pengadaan barang/jasa. BAB IV KEPEGAWAIAN Pasal 15 (1) Kepala ULP, Sekretaris ULP, personil Pokja Pengadaan diangkat dan diberhentikan dengan mempertimbangkan persyaratan-persyaratan sesuai ketentuan/peraturan perundang-undangan. (2) Pengangkatan dan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 11 12

BAB V KESEJAHTERAAN Pasal 16 Kepala ULP, Sekretaris ULP, personil Pokja Pengadaan dan unsur-unsur organisasi di dalamnya diberikan kompensasi sesuai ketentuan/peraturan perundangundangan dan kemampuan keuangan Daerah. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 17 Segala biaya yang diperlukan dalam penyelenggaraan ULP dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kulon Progo. Diundangkan di Wates pada tanggal 5 Agustus 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KULON PROGO, Cap/ttd BUDI WIBOWO Ditetapkan di Wates pada tanggal 5 Agustus 2011 BUPATI KULON PROGO, Cap/ttd H. TOYO SANTOSO DIPO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2011 NOMOR 49 13 14

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BAGAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN TIM PENDAMPING LPSE KEPALA LKPP SKPD SKPD SEKRETARIAT POKJA PENGADAAN BARANG POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI POKJA PENGADAAN JASA KONSULTASI POKJA PENGADAAN JASA LAINNYA Keterangan : : Garis Komando : Garis Koordinasi : Garis Konsultasi/ asistensi Wates, 5 Agustus 2011 BUPATI KULON PROGO, Cap/ttd H. TOYO SANTOSO DIPO 15