EFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS METODE DISKURSUS MULTY REPRECENTACY

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH

ABSTRAK. Kata kunci: Pembelajaran Elaborasi, Menulis cerpen. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

YUNICA ANGGRAENI A

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 1 No.2 November 2015

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN:

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

MAKALAH. Oleh RINA HERLINA NPM :

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV MI AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI KECAMATAN BEKASI BARAT

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.

Disusun dan Diajukan oleh : SRI PRATIWI NIM Telah Diverifikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diunggah pada Jurnal Online

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Rosita Christina Haloho Guru Fisika SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE MODELLING THE WAY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGHUBUNGKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

Verawaty R. Sitorus. Kata Kunci. Membaca Skema, Paragraf Persuasif, SMA Budi Murni

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI MERDEKA 5/3 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CTL DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PADA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI

Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan. = 4,479 dan t tabel.

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ABSTRAK. Analisis pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Selanjutnya, dari perhitungan uji hipotesis diperoleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10).

Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang

ARTIKEL PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.

Oleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung. Abstrak. n 1 +n 2 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN PENDEKATAN ICARE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

Oleh Rahmayanti Harahap

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

BAB I PENDAHULUAN. bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANDUAN WAWANCARA MELALUI MEDIA REKAMAN TAYANGAN BERITA. Nur Kholik Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia

PENGARUH METODE PANCINGAN KATA KUNCI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS VIII SMP SWASTA MULIA PRATAMA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

TRI ANDINI AYUNINGTYAS ABSTRAK

Transkripsi:

EFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX MTs RIYADHUS SALIHIN SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SYAHDI AZHARI ABSTRAK Pemodelan dalam pembelajaran adalah suatu metode yang menghadirkan suatu acuan atau sesuatu yang dibuat untuk dapat diamati atau ditiru langsung oleh siswa dalam proses pembelajaran. Guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang oleh guru dengan melibatkan siswa.penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan instrumen tes hasil belajar menulis paragraf deduktif berbentuk karangan/tulisan. Tes ini diujikan sebanyak 2 (dua) kali yaitu pretes dan postes. Berdasarkan teknik analisis data, dapat disimpulkan bahwa hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diterapkan perlakuan pembelajaran metode pemodelan dan ceramah memiliki rata-rata nilai hasil belajar masing-masing adalah 49 dan 48,75 yang tergolong masih rendah. Hasil postes siswa kelas eksperimen setelah digunakan pembelajaran metode pemodelan memiliki rata-rata nilai hasil belajar 79 yang tergolong tinggi sebab rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol setelah diberikan perlakuan menggunakan metode ceramah memiliki rata-rata nilai hasil belajar 62,75 yang tergolong masih rendah. Hasil uji hipotesis adalah membandingkan antara t hitung dengan t tabel diperoleh t hitung > t tabel atau 5,622 > 1,686, sehingga H a diterima dan H o ditolak. Disimpulkan bahwa metode pemodelan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf deduktif pada siswa kelas IX MTs Riyadhus Salihin Sunggal tahun pembelajaran 2010/2011. PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam hal penguasaan kompetensi menulis, menuntut siswa minimal mampu mengemukakan pendapat tentang suatu hal yang dikemukakan. Kurikulum siswa kelas IX SMP/sederajat dinyatakan bahwa, siswa harus menguasai kompetensi dasar menulis yaitu mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam berbagai bentuk wacana tulis nonsastra melalui cerita atau berdiskusi serta mampu mendukung suatu gagasan dan memberikan kritikan. Kenyataannya, hal tersebut tidak tercapai. Hal ini terlihat dari aktivitas pembelajaran sehari-hari di kelas.

Proses pembelajaran yang dilakukan sehari-hari di kelas, ternyata masih banyak siswa yang kurang/tidak mampu mengemukakan pendapatnya. Siswa cenderung pasif terhadap materi pelajaran yang diberikan. Ketika guru menerangkan materi ajar, siswa jarang mengemukakan idenya melalui tulisan, kalaupun ada hanya sebagian. Sedangkan lainnya tidak berantusias terhadap materi pelajaran. Hal ini terjadi pada siswa kelas IX MTs Riyadhus Salihin Sunggal. Kepasifan siswa menuliskan pendapat merupakan pertanda yang tidak baik dalam pembelajaran bahasa. Dampak kepasifan ini menjadikan siswa malas belajar, malas berpikir, dan malas berkompetisi. Ketidakantusiasan siswa terhadap aktivitas menulis berdampak bagi perkembangan kognitif, psikomotorik, dan afektifnya. Menjadikan siswa merasa belajar bahasa khususnya menulis sama sekali tidak penting. Kondisi ini menyebabkan perkembangan kemampuan siswa dalam menulis setiap tahun semakin menurun. Hal ini terbukti dengan adanya data hasil evaluasi yang dilakukan terhadap kemampuan menulis siswa menunjukkan nilai rata-rata 5,74, belum mencapai target ketuntasan belajar. Kondisi di atas disebabkan tidak terjalinnya hubungan emosional yang baik antara guru dengan siswa, kelas tidak menyenangkan, rendahnya gairah belajar siswa, dan penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan kondisi siswa. Oleh sebab itu, guru harus mampu menjadi motivator bagi perkembangan belajar siswa dengan menerapkan beberapa metode pembelajaran yang dianggap mampu membangkit gairah dan motivasi belajar siswa. DePorter, Reardon, dan Singer-Nourie sangat menganjurkan agar terjalin suasana pembelajaran yang menyenangkan antara guru dan siswa, maka guru harus menjalin hubungan emosional yang baik dengan siswanya. Memperhatikan dan memahami emosi siswa berarti membangun ikatan emosional, dengan menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan, dan menyingkirkan segala ancaman dari suasana belajar. Kondisi belajar yang demikian, para siswa akan lebih sering ikut serta dalam kegiatan sukarela yang berhubungan dengan bahan pelajaran. Usaha ini diharapkan dapat meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran menulis.

Pikiran utama yaitu topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf. Pikiran utama dinyatakan dalam kalimat topik. Pikiran utama dalam paragraf berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Penentuan dan pengekspresian pikiran utama dalam kalimat topik harus sampai akhir paragraf terutama paragraf yang berisi analisis deduktif dan induktif. Pengertian paragraf deduktif yaitu paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus. Gagasan utama terletak pada kalimat pertama dalam suatu paragraf. Sedangkan pengertian paragraf induktif yaitu paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa. Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inguiry), masyarakat belajar (Learning Community), permodelan (Modeling), refleksi (Reflection), penilaian sebenarnya (Aunthentic Assessment). Pemodelan adalah suatu metode pembelajaran yang menghadirkan suatu acuan atau sesuatu yang dapat diamati atau ditiru langsung oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Model yang ditiru bukan hanya guru saja. Model itu bisa berupa contoh karya sastra, gambar, ahli sastra, ahli bahasa, siswa itu sendiri dan lain-lain, sehingga siswa lebih mengerti terhadap materi yang disampaikan oleh guru bidang studi. SAJIAN DATA Efektivitas Metode Pemodelan terhadap Pembelajaran Menulis Paragraf Deduktif oleh Siswa Kelas IX MTs Riyadhus Salihin Sunggal Tahun Pembelajaran 2010/2011 Berhasil tidaknya suatu penelitian ditentukan oleh metode yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni. Ada dua variabel yang menjadi objek penelitian ini yaitu variabel kontrol dan variabel yang diteliti. Kontrol adalah variabel yang digunakan sebagai perbandingan terhadap variabel yang diteliti, yaitu hasil tes pembelajaran menulis paragraf deduktif dengan metode ceramah, sedangkan variabel yang diteliti yaitu hasil tes pembelajaran menulis paragraf deduktif dengan metode pemodelan

Hasil analisis yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta Riyadhus Salihin, beralamat di Desa Puji Mulyo, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, dengan pertimbangan bahwa di MTs tersebut belum pernah diadakan penelitian dengan permasalahan yang sama. Selain itu, jumlah siswa di MTs tersebut cukup memadai sebagai populasi dan sampel penelitian.penelitiaan dilaksanakan di kelas IX semester ganjil tahun pembelajaran 2010/2011. Berdasarkan metode eksperimen yang dikemukakan maka satu di antara kedua kelompok itu dianggap sebagai kelompok eskperimen, sedangkan yang lain sebagai pengontrol atau pembanding. Sebagai kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah siswa yang mendapatkan pembelajaran menulis paragraf deduktif dengan metode pemodelan, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran menulis paragraf deduktif dengan metode ceramah. Kedua kelompok sampel yaitu eksperimen dan kontrol sebelum perlakuan diberikan memperoleh rata-rata nilai hasil belajar pretes siswa seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. TABEL V DATA NILAI PRETES HASIL BELAJAR MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF Kelas N X SD Eksperimen 20 49 9,54 Kontrol 20 48,75 10,11 Selanjutnya masing-masing kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kontrol diberikan perlakuan. Kelompok eksperimen menggunakan metode pemodelan sedangkan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Rata-rata nilai hasil belajar postes siswa seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

TABEL VI DATA NILAI POSTES HASIL BELAJAR MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF Kelas N Y SD Eksperimen 20 79 7,63 Kontrol 20 62,75 10,44 Berdasarkan rata-rata hasil belajar postes siswa menunjukkan peningkatan hasil belajar yang lebih baik sehingga besar kenaikan hasil belajar siswa adalah : Y1 Y2 % efektivitas = x100% Y 2 79 62,75 = x100% 62,75 = 25,89% Disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menulis paragraf deduktif menggunakan metode pemodelan dengan ceramah siswa kelas IX MTs Riyadhus Salihin Sunggal tahun pembelajaran 2010/2011. Uji Persyaratan Analisis Data Uji Normalitas Data Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL VII HASIL UJI NORMALITAS DATA PRETES Kelas L hitung L tabel Kesimpulan Keterangan Eksperimen Kontrol 0,1264 0,1131 0,1900 0,1900 L hitung < L tabel 0,1264 < 0,1900 L hitung < L tabel 0,1131 < 0,1900 Data Berdistribusi normal Data berdistribusi normal Berdasarkan tabel di atas, harga yang paling besar di antara hargaharga mutlak selisih tersebut adalah L hitung < L tabel sehingga data tes dari pretes berdistribusi normal.

TABEL VIII HASIL UJI NORMALITAS DATA POSTES Kelas L hitung L tabel Kesimpulan Keterangan Eksperimen Kontrol 0,1483 0,1168 0,1900 0,1900 L hitung < L tabel 0,1483 < 0,1900 L hitung < L tabel 0,1168 < 0,1900 Data Berdistribusi normal Data berdistribusi normal Berdasarkan tabel di atas, harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut adalah L hitung < L tabel sehingga data tes dari postes berdistribusi normal. Uji Homogenitas Data Hasil pengujian homogenitas data dapat dilihat pada tabel di bawah ini: TABEL IX HASIL UJI HOMOGENITAS Kelas Varians F hitung F tabel Α Keterangan Eksperimen 108,99 1,87 2,68 0,05 Homogen Kontrol 58,21 Berdasarkan homogenitas yang telah dilakukan di atas maka didapat nilai F hitung = 1,87 dengan F tabel = dk pembilang dan penyebut 20+20-2 = 38 yaitu 2,68. Jadi, F hitung < F tabel yaitu 1,87 < 2,68. Hal ini membuktikan sampel berasal dari kelompok dalam penelitian ini dinyatakan homogen. Artinya, data yang diperoleh dapat mewakili seluruh populasi. Pengujian Hipotesis Rangkuman hasil pengujian hipotesis nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL X HASIL UJI HIPOTESIS NILAI PRETES Kelas X SD t hitung t tabel α dk Keterangan Eksperimen 49 9,54 0,066 1,686 0,05 38 Tolak H a Kontrol 48,75 10,11 Membandingkan antara t hitung dengan t tabel diperoleh t hitung < t tabel atau 0,066 < 1,686, sehingga H a ditolak dan H o diterima, sehingga disimpulkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Hasil pengujian hipotesis nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini: TABEL XI HASIL UJI HIPOTESIS NILAI POSTES Kelas Y SD t hitung t tabel α dk Keterangan Eksperimen 79 7,63 5,622 1,686 0,05 38 Terima H a Kontrol 62,75 10,44 Membandingkan antara t hitung dengan t tabel diperoleh t hitung > t tabel atau 5,622 > 1,686, sehingga H a diterima dan H o ditolak. Disimpulkan bahwa metode pemodelan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf deduktif pada siswa kelas IX MTs Riyadhus Salihin Sunggal tahun pembelajaran 2010/2011. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pretes dan postes yang diberikan kepada kedua kelas, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diterapkan perlakuan pembelajaran metode pemodelan dan pembelajaran ceramah

memiliki rata-rata nilai hasil belajar menulis paragraf deduktif masingmasing adalah 49 dan 48,75 yang tergolong masih rendah. 2. Hasil postes siswa kelas eksperimen setelah diterapkan perlakuan metode pemodelan memiliki rata-rata hasil belajar menulis paragraf deduktif adalah 79 yang tergolong tinggi sebab nilai rata-rata hasil belajar menulis paragraf deduktif kelas kontrol setelah diberikan perlakuan menggunakan pembelajaran ceramah memiliki rata-rata nilai 62,75 yang tergolong masih rendah. 3. Metode pemodelan efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar menulis paragraf deduktif pada siswa kelas IX MTs Riyadhus Salihin Sunggal tahun pembelajaran 2010/2011 Sebelum perlakuan diberikan pada kedua kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan uji kemampuan awal (uji pretes) untuk mengetahui kemampuan kedua kelas apakah sama. Setelah hasil uji pretes dihitung, kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 49 dan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 48,75. Dengan uji kesamaan rata-rata dua pihak diperoleh t hitung < t tabel atau 0,066 < 1,686 dengan kriteria α = 0,05 yang berarti kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Selanjutnya, peneliti memberikan kedua kelas perlakuan, kelas eksperimen menggunakan pembelajaran metode pemodelan diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa (postes) adalah 79 yang tergolong tinggi. Sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran ceramah diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 62,75 yang tergolong masih rendah. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa antara penggunaan metode pemodelan dengan konvensional dalam menulis paragraf deduktif di kelas IX MTs Swasta Riyadhus Salihin Sunggal tahun pembelajaran 2010/2011 dengan persentase peningkatan hasil belajar siswa sebesar 25,89%. Persentase peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pemodelan dalam penelitian ini lebih tinggi daripada sebelumnya. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa metode pemodelan lebih baik hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran ceramah dalam

pembelajaran menulis paragraf deduktif. Adanya perbedaan tersebut dikarenakan metode pemodelan lebih berusaha membantu siswa untuk menemukan dan memaknai model yang dijadikan acuan sehingga siswa lebih tepat merangkaikan model tersebut menjadi suatu cerita yang menarik. Sementara, tanpa pemodelan (ceramah), siswa berusaha merangkai cerita tanpa acuan, berdasarkan imaji yang ada di benaknya sehingga alur yang dirangkai kebanyakan tidak teratur secara kronologis. Akibatnya, tema cerita tidak didukung dengan kalimat pengembang yang tepat. Kondisi pembelajaran yang dilakukan terlihat antusias para siswa ketika beberapa model diperlihatkan. Dari sekian banyak model tersebut, satu yang paling menarik minat siswa untuk dijadikan acuan menulis p-aragraf deduktif. Sementara, pada kelompok siswa yang diajar tanpa pemodelan (ceramah) cenderung bertolak belakang dengan kondisi kelompok yang menggunakan model. Para siswa kurang tertarik sehingga kondisi pembelajaran menjadi pasif tanpa sambutan dari para siswa. Berdasarkan uraian di atas, metode pemodelan yang diterapkan menjadikan siswa mempunyai acuan atau gambaran tentang apa yang akan ditulis, terbentuknya pengalaman secara tidak langsung dalam benak atau pikiran masing-masing siswa, dan terciptanya penerapan pengetahuan dalam situasi nyata. Semua ini terlihat dari situasi belajar yang efektif sehingga mempercepat proses pembelajaran. Kondisi ini sama sekali tidak terlihat pada kelompok siswa yang diajar tanpa pemodelan. Siswa hanya sebagai penerima informasi dari guru dan guru lebih banyak memberikan penjelasan. Padahal dalam menulis paragraf deduktif lebih penting untuk pengembangan kreativitas. Dengan bantuan model keterampilan siswa digunakan untuk memaksimalkan hasil tulisan paragraf deduktif. Disimpulkan bahwa metode pemodelan lebih efektif digunakan bila dibandingkan dengan tanpa pemodelan dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis paragraf deduktif. Artinya, pembelajaran menulis paragraf deduktif menggunakan metode pemodelan dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada Bab IV maka dapat ditarik kesimpulan : Hasil pembelajaran menulis paragraf deduktif menggunakan metode pemodelan memperoleh nilai rata-rata 79. Hasil pembelajaran menulis paragraf deduktif menggunakan metode ceramah memperoleh nilai rata-rata 62,75. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar menulis paragraf deduktif menggunakan metode pemodelan dengan ceramah. Hasil belajar menulis paragraf deduktif menggunakan metode pemodelan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, S. 1997. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Dimyati dan Mudjiono. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, SB dan Aswan Z. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Finoza, L. 2003. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia Kosasih, E. 2007. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung : Yrama Widya Kridalaksana, H. 2003. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004. Panduan Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja Rosda Karya Nurhadi. 2006. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta : Depdiknas

Ramlan, M. 2005. Paragraf, Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Andi Offset Roestiyah, NK. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta Soedjito, dan Hasan. 1998. Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung : Remaja Rosdakarya Sudijono, A. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Sudjana, N dan Rivai, A. 2006. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo Suleiman, AH. 2006. Media Audio Visual. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Tarigan, HG. 1996. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa